Mini Riset
Mini Riset
Nama kelompok
1.3. Tujuan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini agar dapat memahami cara menentukan daya
pembeda validitas, dan tingkat kesukaran pada soal, sehingga dengan mengetahui hal
tersebut dapat diketahui apakah soal yang di tes sudah memenuhi syarat penulisan butir
soal yang sudah di tetapkan.
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1 Pengertian Pendidikan ( Pendidikan Menengah Kejuruan )
Pada dasarnya pengertian pendidikan ( UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 )
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang dirinya dan masyarakat.
Pengertian pendidikan menengah kejuruan berdasarkan pedoman dalam Sistem
Pendidikan Nasional merupakan “ pendidikan yang mengutamakan pengembangan
kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis – jenis pekerjaan tertentu ( UU No. 2 Tahun
1989 Bab IV Pasal 11 Ayat 3 ). Pendidikan kejuruan merupakan sub system pendidikan
yang secara khusus membantu peserta didik dalam mempersiapkan diri untuk memasuki
lapangan kerja atau dapat dikatakan bahwa pendidikan kejuruan merupakan wahana
pendidikan yang memberikan bekal kepada peserta didik untuk dapat bekerja guna
menopang kehidupannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan
pendidikan yang mempersiapkan siswa atau peserta didik secara khusus untuk memasuki
lapangan kerja guna menopang kehidupannya.
Secara jelas misi dan tujuan Sekolah Menengah Kejuruan disebutkan dalam PP No.
29 Tahun 1990, antara lain :
1. Mempersiapkan siswa untuk memasuki dunia kerja atau lapangan kerja serta
mengembangkan sikap professional.
2. Mempersiapkan siswa agar mampu memilih karir, mampu berkompetisi dan
mampu mengembangkan diri.
3. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia kerja
atau dunia industry pada masa sekarang dan masa yang akan dating.
4. Mempersiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif, adaptif, dan
kreatif.
Di SMK terdapat banyak sekali Program Keahlian. Salah satunya adalah program
keahlian Teknik Otomotif. Tujuan Program Keahlian Mekanik Otomotif secara umum
mengacu pada isi UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 mengenai
Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan Pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan
kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama
untuk bekerja dalam bidang tertentu. Secara khusus tujuan program keahlian Mekanik
Otomotif adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan, dan sikap
kompeten dalam :
1. Perawatan dan perbaikan motor otomotif ( automotive engine ).
2. Perawatan dan perbaikan system pemindah tenaga ( power train ).
3. Perawatan dan perbaikan chasis dan suspense otomotif.
4. Perawatan dan perbaikan system otomotif ( automotive wiring system ).
2.2 Pengertian Belajar
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku seseorang yang terjadi melalui latihan
dan pengalaman dan dapat diamati secara langsung sehingga apabila mengalami suatu
masalah dapat memahami maknanya dan menyelesaikannya dengan sadar dan bertujuan.
2.3 Proses Pembelajaran
Dalam keseluruhan kegiatan pembelajaran, berbagai komponen pendidikan yang
penting terlibat di dalamnya. Guru, siswa, kurikulum, bahan ajar, interaksi, dan penilaian
hasil belajar adalah komponen utama pendidikan yang menyatu dalam suatu kegiatan
pembelajaran yang menyeluruh ( S. Hamid Hasan dan Asmawi Zainul 1992 / 1993 : 7 ).
Setiap komponen pendidikan saling menunjang dan berinteraksi membangun
bentuk nyata proses pembelajaran dalam suatu system pendidikan. Muhibbin Syah ( 1995 :
132 ) juga menyatakan bahwa proses pembelajaran dan pencapaian hasil belajar siswa
dipengaruhi oleh :
1. Faktor internal ( factor dari dalam siswa ), yakni keadaan atau kondisi jasmani dan
rohani siswa.
2. Faktor eksternal ( factor dari luar siswa ), yakni kondisi di sekitar siswa, seperti
guru, lingkungan belajar, fasilitas fisik, dan lain – lain.
3. Faktor pendekatan belajar ( approach to learning ), yakni jenis upaya belajar siswa
yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan
pembelajaran materi – materi pelajaran.
r xy =
∑ xy
Nδxδy
2. Reliabilitas
Suatu soal dikatakan reliable apabila soal tersebut memberikan hasil yang
relative tetap, walaupun dipergunakan berulang – ulang pada subjek yang sama,
soal dapat mengukur secara konsisten. Rumusnya adalah
Soal bentuk pilihan ganda :
KR−20=
k
k−1 [
1−
∑ p(1− p)
( SD) ² ]
Soal bentuk uraian :
α=
n
n−1 (
1−
∑ vi
Vtest )
3. Daya Pembeda
Daya pembeda butir soal merupakan kemampuan suatu butir dalam
membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan yang berkemampuan
rendah. Rumusnya adalah
Soal bentuk pilihan ganda :
( BA−BB )
DP= ( jika jumlah siswa dalam BA = jumlah siswadalam BB )
0,5 N
BA BB
DP= − ( jika jumlah siswa dalam BA ≠ jumlah siswa dalam BB)
nA nB
Soal bentuk uraian :
mean atas−mean bawah
DP=
skor maksimum dari soal
4. Tingkat Kesukaran
Butir soal juga harus memenuhi taraf kesukaran tertentu. Soal yang baik adalah
soal yang tidak terlalu mudah maupun tidak terlalu sukar. Rumusnya adalah
Soal bentuk pilihan ganda :
jumlah peserta yang menjawab benar
TK =
jumlah siswa yang mengikuti tes
Soal bentuk uraian :
mean
TK=
skor maksimum dari soal
jumlah skor pada soal
mean=
jumlah siswa yang mengikuti tes
√ ( x i−x )2
n
Std= ∑
i=1 n−1
2. Menentukan Signifikansi
Z=r √ n−1( jika jumlah peserta lebih dari30 orang)
t =r
√ n−2
1−r ²
( jika jumlah peserta kurang dari30 orang )
BAB III
METODE PENELITIAN
Maka :
12
1. TK¿ =0,54 ( Soal ini tergolong Sedang )
22
16
2. TK ¿ =0,72 ( Soal initergolong Mudah )
22
16
3. TK ¿ =0,72 ( Soal initergolong Mudah )
22
13
4. TK ¿ =0,59 ( Soal initergolong Sedang )
22
7
5. TK ¿ =0,31 ( Soalini tergolong Sedang )
22
17
6. TK ¿ =0,77 ( Soal ini tergolong Mudah )
22
13
7. TK ¿ =0,59 ( Soal initergolong Sedang )
22
18
8. TK ¿ =0,81 ( Soalini tergolong Mudah )
22
13
9. TK ¿ =0,59 ( Soal initergolong Sedang )
22
16
10. TK ¿ =0,72 ( Soal initergolong Mudah )
22
13
11. TK ¿ =0,59 ( Soal initergolong Sedang )
22
11
12. TK ¿ =0,5 ( Soalini tergolong Sedang )
22
14
13. TK ¿ =0,63 ( Soal ini tergolong Sedang )
22
8
14. TK ¿ =0,36(Soal ini tergolong Sedang)
22
20
15. TK ¿ =0,90 ( Soal ini tergolong Mudah )
22
10
16. TK ¿ =0,45(Soal ini tergolong Sedang)
22
13
17. TK ¿ =0,59 ( Soal initergolong Sedang )
22
12
18. TK ¿ =0,54 ( Soal ini tergolong Sedang )
22
17
19. TK ¿ =0,77 ( Soal ini tergolong Mudah )
22
22
20. TK ¿ =1 ( Soalini tergolong Mudah )
22
12
21. TK ¿ =0,54 ( Soal ini tergolong Sedang )
22
14
22. TK ¿ =0,63 ( Soal ini tergolong Sedang )
22
18
23. TK ¿ =0,81 ( Soalini tergolong Mudah )
22
11
24. TK¿ =0,5 ( Soalini tergolong Sedang )
22
17
25. TK¿ =0,77 ( Soal ini tergolong Mudah )
22
19
26. TK¿ =0,86 ( Soal ini tergolong Mudah )
22
18
27. TK¿ =0,81 ( Soalini tergolong Mudah )
22
13
28. TK¿ =0,59 ( Soal initergolong Sedang )
22
7
29. TK¿ =0,31(Soal ini tergolong Sedang)
22
21
30. TK¿ =0,95(Soal ini tergolong Mudah)
22
KESIMPULAN:
1. Soal yang tergolong mudah berjumlah 13 atau 43,33% dari jumlah soal
2. Soal yang tergolong sedang berjumlah 17 atau 56,66% dari jumlah soal
3. Soal yang tergolong sulit berjumlah 0 dari jumlah soal
√∑
n
Std= ¿¿¿¿¿
i=1
X1¿ ¿ ¿
X2¿ ¿ ¿
X3¿ ¿ ¿
X4¿ ¿ ¿
X5¿ ¿ ¿
X6¿ ¿ ¿
X7¿ ¿ ¿
X8¿ ¿ ¿
X9¿ ¿ ¿
X10¿ ¿ ¿
X11¿ ¿ ¿
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan