Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH HADITS TARBAWI

“Motivasi beramal termasuk dalam pendidikan”


Dosen Pengampu:
H.Tjetjep Suhandi, Lc., M.ag

Disusun Oleh:
Muhammad Dzaky (221105011439)
Wildan Nafis (221105011425)

Kelas 2E / Semester 2

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah atas semua nikmat, rasa syukur, dan kemudahan dalam membuat makalah ini
senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan segala limpahan rahmat
dan nikmat, bimbingan dan petunjuk serta hidayah-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan
penyusunan makalah dengan judul “Motivasi dalam beramal termasuk dalam Pendidikan”
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Hadits Tarbawi.

Kami harap kritik dan saran demi menyempurnakan makalah kami agar lebih baik dan dapat di
gunakan dalam bermanfaat. Kami menyadari sepenuhnya bahwa penulisan dan penyusunan
makalah ini tidak mungkin terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari Allah SWT.

Akhir kata saya mengucapkan terima kasih dan berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat
bagi semua yang membacanya. Semoga Allah SWT memberikan petunjuk serta rahmat-Nya
kepada kita semua.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii
BAB 1 PEMBAHASAN ........................................................................................................... 1
A. Pengertian amal shaleh .......................................................................................................... 1
B. Dasar Hukum ....................................................................................................................... 1
C. Jenis-jenis amal shaleh .......................................................................................................... 2
D. Faktor yang mendukung ........................................................................................................ 3
E. Keutamaan beramal shaleh ................................................................................................... 4

BAB II PENUTUP .................................................................................................................... 6


A. Hikmah .................................................................................................................................. 6
B. Kesimpulan ............................................................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………7

ii
BAB 1
PEMBAHASAN
A. Pengertian Amal Shaleh
Dalam bahasa indonesia, kata “amal” berarti perbuatan baik atau buruk. Kata shaleh secara
Bahasa artinya “baik”. Dengan demikian amal shaleh secara Bahasa artinya “perbuatan baik”
Amal shaleh terdiri dari dua kata, yaitu amal dan shaleh. Rangkaian kata ini sering ditemukan
dalam berbagai literatur-literatur yang berkaitan dengan agama. Amal berasal dari bahasa Arab, Amal
adalah bentuk Masdar, berarti makna amal adalah perbuatan atau penggunaan segala daya untuk
menghasilkan sesuatu
Secara lebih spesifik, perbuatan atau daya yang dimiliki manusia dapat dibagi menjadi empat jenis
yaitu:
1. Daya jasadi yang bersumber dari jasad kasar manusia, biasanya hasilnya dibagi berupa benda-
benda kasar
2. Daya pikir, yakni daya yang bersumber dari kekuatan pikir manusia, biasanya menghasilkan
sesuatu yang berupa ide dan sebagainya
3. Daya ruhiy, yaitu daya menuntun kita berpikir abstrak sehingga condong kepada ketauhidan
dan rasa cinta kepada seni, atau bisa juga disebut dengan sense atau taste.
4. Daya nafsu, atau yang lebih kita kenal dengan sebutan hawa nafsu

Firman Allah SWT. Tentang amal shaleh

ًۚ َ ً ‫م ْن ع ِم َل صا ِلحا ِم ْن َذكَر اَو ا ُ ْن ٰثى وهُو مؤْ ِم ٌن فَلَنُحْ يينَّهٗ ح ٰيوة‬


‫س ِن َما كَانُ ْوا‬َ ْ‫ط ِي َبةً َو َلنَجْ ِز َي َّن ُه ْم اَجْ َر ُه ْم ِباَح‬ َ َِ ُ َ َ ْ ٍ ً َ َ َ
ُ
َ‫( يَ ْع َمل ْون‬QS. An-nahl, 16:97)

B. Dasar Hukum
Dari pengertian amal saleh yang dikemukakan oleh para ahli di atas, dapat dipahami bahwa amal
saleh, jika dikerjakan, selain memberi manfaat bagi diri yang melakukannya, juga memberikan manfaat
terhadap orang lain, dan perbuatan itu dapat diterima oleh akal sehat. Adapun dasar keberadaan amal
saleh ini antara lain firman Allah SWT dalam surah An-Nahl (16) ayat 97, "Barangsiapa yang
mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya
akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik..."

Amal kebajikan ini, menurut fukaha, ada yang tergolong amal jariah dan ada pula yang
tergolong amal ibadah. Yang dimaksud dengan amal jariah ialah perbuatan kebajikan yang dilakukan
secara sukarela dengan mengharapkan rida Allah SWT, dan mendatangkan balasan kebajikan (pahala)
bagi yang melakukannya, meskipun ia telah berada di alam akhirat.
Pahala amal ini terus mengalir kepadanya selama orang yang masih hidup dapat memanfaatkan
hasil kebajikan yang ditinggalkannya di dunia.
Dasar yang umum digunakan fukaha atas keberadaan amal jariah ini ialah hadis Nabi SAW,

1
َ ‫ أَ ُْو َولَ ُد‬،‫ أو ِع ْلمُ ي ْنتَفَعُ ِب ِه‬،‫اريَة‬
.ُ‫صا ِلحُ يَدْعو لَه‬ َ :ُ‫ن ثَ ََلث‬
ِ ‫صدَقَةُ َج‬ ُ َ ‫ع َملهُ ِإ‬
ُْ ‫ّل ِم‬ َ ُ‫ع ْنه‬ َ َ‫ِإذَا َماتَُ ابنُ آدم ا ْنق‬
َ ‫ط َُع‬

"Apabila anak Adam (manusia) wafat, maka terputuslah darinya semua pahala amal kebajikannya
kecuali tiga macam, yaitu sedekah jariah, ilmu pengetahuan yang bermanfaat, dan anak saleh yang
mendoakannya." (HR. Muslim).

Selain tiga macam yang disebut dalam hadis di atas, terdapat beberapa kebajikan lain yang dapat
digolongkan kepada amal jariah, seperti disebut dalam hadis,

ُ‫اُو َرثَهُأَ ْو‬ َ ً‫ص َحف‬ْ ‫ُوم‬ َ ُ‫ُو َولَدًا‬


َ ‫صا ِل ًحاُت ََركَه‬ َ ‫ُونَش ََره‬َ ‫علَ َمه‬َ ُ‫سنَا ِت ِهُ َب ْعدَُ َم ْو ِت ِهُ ِع ْل ًما‬
َ ‫ُو َح‬
َ ‫ع َم ِل ِه‬َ ُ‫ُم ْن‬
ِ َ‫ُالمؤْ ِمن‬ ْ ‫ُم َماُ َي ْل َحق‬
ِ ‫ِإ َن‬
ُ‫ُم ْن‬ ِ ‫ُو َح َياتِ ِهُ َي ْل َحقه‬ ِ ‫صدَقَةًُأَ ْخ َر َج َه‬
ُ ِ ِ‫اُم ْنُ َما ِل ِهُف‬
َ ‫يُص َحتِ ِه‬ َ ُ‫س ِبي ِلُ َبنَاهُأَ ْوُنَ ْه ًراُأَجْ َراهُأَ ْو‬ ِ ً ‫َمس ِْجدًاُ َبنَاهُأَ ْوُ َب ْيت‬
َ ‫اُّلب ِْنُال‬
‫َب ْعدُِ َم ْوتِ ُِه‬
"Sesungguhnya di antara amal kebajikan yang mendatangkan pahala setelah orang yang
mengerjakannya wafat ialah ilmu yang disebarluaskan, anak saleh yang ditinggalkannya, mushaf (kitab-
kitab keagamaan) yang diwariskannya, masjid yang dibangunnya untuk tempat peribadatan umat Islam,
rumah yang dibangunnya untuk penginapan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, air yang
dialirkannya untuk kepentingan umum, dan harta yang disedekahkannya." (HR. Ibnu Majah).

C. Jenis- jenis amal shaleh


Amal Jariah adalah perbuatan kebajikan yang dilakukan secara sukarela dengan mengharap
ridha Allah SWT. dan mendatangkan balasan kebajikan (pahala) bagi orang yangmelakukannya,
meskipun ia telah meninggal. Amal Ibadah adalah pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan ketentuan-
ketentuan hukum islam dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dari segi subjek pelakunya


Amal Batiniah adalah amal yang dilakukan oleh hati (al-qalb). Amal batiniah meliputi perbuatan
yang baik dan perbuatan yang buruk. Beberapa contoh di antara amal batiniah yang termasuk amal baik
ialah sebagai berikut:
o Beriman adalah menyakini dengan sepenuh hati keesaan Allah SWT., adanya para
malaikat, para rasul, kitab-kitab Allah SWT., dan beriman kepada Hari Akhirat, serta
menyakini adanya Qada dan Qadar Allah SWT.
o Bersabar merupakan kekuatan dan ketenangan hati dalam menghadapi segala cobaan.
Dari Allah SWT.
o Berniat
o Tawakal yaitu menyerahkan segala usaha yang telah dilakukan kepada Allah SWT. dan
dengan senang hati menerima semua ketetapan Allah SWT.
o khlas yaitu menyucikan, menyatukan, dan menyerahkan hati sepenuhnya kepada Allah
SWT. atas segala amalan yang dikerjakan dan merupakan suatu amalan hati yang sangat
penting.
o Berani, tegar, dan berpendirian

2
Amal Lahiriah adalah perbuatan yang dilakukan dengan anggota badan dan dapat diketahui
melalui pengelihatan atau pendengaran. Amal lahiriah dibagi dua macam, yaitu sebagai berikut:
1. Amal lahiriah melalui ucapan
Contohnya: Menasihati dalam hal kebajikan dan mencegah, Berbicara dengan
pembicaraan yang baik, Membaca Al-Qur'an.
2. Amal lahiriah dengan anggota badan
Contohnya: Menolong orang dalam melakukan kebajikan, melakukan jual beli sesuai
dengan tuntunan Allah SWT. dan Rasul-Nya, Menjenguk orang sakit, dan Mengiringi
jenazah ke kuburan.

D. Faktor Yang Mendorong Amal Sholeh


Manfaat-manfaat dari amal saleh adalah orang yang melakukan amal shaleh akan lebih dekat oleh
Allah SWT, orang yang melakukan amal shaleh akan teguh imannya, terciptanya ketenangan dan
kenyamanan sehingga kebersamaan di antara kita dalam menjalani hidup dapat terwujud, akan
meningkatkan keimanan kepada Allah SWT. Cara Supaya berAmal Saleh: 1. Menolong sesama hidup
dan tidak mengharapkan suatu imbalan dalam melakukan suatu perbuatan. 2. Dalam pelaksanaan amal
shaleh, harus dilandasi dengan sikap ikhlas dan rela berkorban. 3. Suci dalam pikiran, perbuatan dan
perkataan.
Bahaya jika tidak beramal saleh adalah orang-orang selalu ragu dalam mensikapi masalah
ketentuan rizki, orang mempunyai teman untuk mencurahkan rahasia dan mengadukan permasalahannya
kepadanya, namun teman mereka itu tidak dapat menyimpan rahasia dan tidak mau saling menolong, sibuk
mengurus kesalahan orang lain (istighalu bi uyubil khalqi). Mencari-cari dan membuka aib atau kesalahan
orang lain termasuk akhlak tercela yang merusak amal saleh yang telah diperbuat.
Keras hati (qaswatul qulub). Kondisi keras hati akan menimpa seorang mukmin jika dirinya tidak
dapat menghindar sifat-sifat buruk seperti riya, takabur dan hasud. Termasuk keras hati adalah tidak mau
menerima kebenaran dan nasihat baik. Cinta dunia (hubbud dunya), yakni menjadikan harta dan
kedudukan atau hal duniawi lainnya seperti pujian dan popularitas- sebagai tujuan, bukan sarana. Tidak
punya rasa malu (qillatul haya) sehingga merasa ringan dan tanpa beban saja ia melanggar aturan Allah
(maksiat). Setiap mukmin pasti punya rasa malu, karena malu memang sebagian dari iman (hadis),
utamanya malu kepada Allah SWT. Rasa malu akan mendorong perbuatan baik. Sebaliknya, ketiadaan
rasa malu akan mendorong orang berbuat sekehendak hati tanpa mengindahkan syariat-Nya. Panjang
angan-angan (thulul amal), yakni sibuk berangan-angan, berkhayal, tanpa usaha nyata. Berbuat aniaya
(zhalim), yakni perbuatan yang mendatangkan kerusakan bagi diri sendiri dan orang lain, tidak
proporsional, dan melanggar aturan. Berbuat dosa termasuk aniaya, yakni aniaya terhadap diri sendiri.

3
Amal shaleh merupakan salah satu syarat seseorang mendapatkan kebahagiaan, baik di dunia
maupun di akhirat. Diantara contoh perilaku amal shaleh yaitu:
a) Melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.
b) Membantu orang lain yang membutuhkan pertolongan, baik berupa moril maupun
material.
c) Menengok teman atau saudara yang sakit.
d) Menyumbang dana bagi pembangunan masjid, madrasah, pondok pesantren, ataupun
fasilitas umum lainnya.
e) Turut bekerja bakti membersihkan lingkungan sekolah.
f) Mendonorkan darah untuk keperluan kemanusiaan dab sebagainya.
Semua perbuatan tersebut, tentunya harus didasari keimanan dan keikhlasan sehingga dihadapan
Allah swt. Dapat digolongkan amal shaleh.

E. Keutamaan Beramal Sholeh


Penjelasan tentang keutamaan suatu amal akan membangkitkan semangat serta kerinduan untuk
beramal, dapat menciptakan kekutan rohani dan jasmani, mengusir rasa malas dan keengganan, juga dapat
menggerakkan anggota tubuh untuk melakukan ketaatan dan ibadah, disamping itu beramal shaleh juga
dapat mencegah kita dari azab dan murka Allaah Subhanahu Wata'ala dengan kata lain akan
menyelamatkan kita dari segala bala', bencana, fitnah dan kejahatan dari makhluk Nya.
Tentunya sebelum dan atau sesudah melakukan hal yang demikian hendaklah setiap orang
menanamkan niat didalam lubuk hati yang paling dalam bahwasanya kita hidup didunia ini adalah dalam
rangka untuk mengabdi kepada-Nya dengan hati ikhlas dan hanya semata-mata mengharap ke - Ridha -
an Nya.
Nilai kebaikan amal shaleh merupakan implikasi dari keimanan seseorang dan memiliki tempat
yang mulia dalam ajaran Islam. Karena itu, Allaah memberikan balasan kebajikan untuk orang-orang yang
istiqamah dalam beramal shaleh yang kurang lebih diantaranya adalah :
o Pertama, diberi pahala yang besar. "Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang
beriman dan yang beramal saleh, bahwa untuk mereka ampunan dan pahala yang besar."
(QS al-Maidah : 9).
o Kedua, diberi kehidupan yang layak. "Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik
laki- laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami
berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan
kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS
an-Nahl: 97).
o Ketiga, diberi tambahan petunjuk. "Dan Allah akan menambah petunjuk
kepada mereka yang telah mendapat petunjuk. Dan amal-amal saleh yang kekal itu lebih
baik pahalanya di sisi Tuhanmu dan lebih baik kesudahannya." (QS Maryam : 76).
o Keempat, dihapuskan dosa-dosanya. "Dan orang-orang yang beriman dan beramal
saleh, benar-benar akan Kami hapuskan dari mereka dosa-dosa mereka dan benar-benar

4
akan Kami beri mereka balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan.” (QS
al-Ankabut : 7).
o Kelima, dimuliakan hidupnya. "Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak
Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari
yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas
kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan." (QS al-Isra': 70).
o Keenam, dijauhkan dari kerugian dan atau kegagalan dalam menjalani kehidupan.
"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-
orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya
mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran." (QS al-Ashr:
1-3).
Untuk itu, hanya amal shaleh yang berasal dari keimanan kepada Allaah Subhanahu Wata'ala
keyakinan akan keadilan-Nya, dan hanya berharap akan rahmat-Nya yang akan membawa manfaat dalam
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

5
BAB III
PENUTUP

A. Hikmah
Tidak ada makanan dan gizi bagi hati dan jiwa selain mengenal Allah Subhanahu wa Ta'ala,
mengenal keagungan, ketinggian dan kebesaran-Nya. Sehingga tingkatan dalam maʼrifah adalah; takut
kepada Allah, mengagungkan-Nya, meninggikan-Nya, mendekat pada-Nya, cinta kepada-Nya, rindu
untuk berjumpa dengan-Nya, dan ridha dengan ketentuan-Nya". (Kumpulan risalah Ibnu Rajab II/467).
(DR. Majdi Al-Hilali, Mencintai & Dicintai Allah).

B. Kesimpulan
Secara bahasa "amal" berasal dari bahasa Arab yang berarti perbuatan atau tindakan, sedangkan
saleh berarti yang baik atau yang patut. Menurut istilah, amal saleh ialah perbuatan baik yang memberikan
manfaat kepada pelakunya di dunia dan balasan pahala yang berlipat di akhirat. Islam memandang bahwa
amal saleh merupakan manifestasi keimanan kepada Allah SWT. Islam bukan sekadar keyakinan,
melainkan amalan saleh yang mengejawantahkan keyakinan tersebut. Amal saleh menegaskan prinsip-
prinsip keimanan dalam serangkaian aturan-aturan Allah SWT. Sedangkan amal saleh yang tanpa
keimanan. akan menjadi perbuatan yang tidak ada nilainya di hadapan Allah. Sebagai contoh orang yang
dalam kesehariannya suka memberi bantuan kepada siapa saja yang membutuhkan tetapi tidak dilandasi
dengan keimanan kepada Allah, maka perbuatan tersebut tidak mendapat nilai atau balasan dari Allah

6
DAFTAR PUSTAKA

Abu Wafa, Zein Baadiyah, Dammam, Islamic cultural, 1423H


http://www.wikipedia.org/wiki/Iman
Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin, Syarh Tsalatsatul Ushul, Mesir, Dar al Fikr, t.t
Kitab Riyadhus shalihin, Imam Nawawi

Anda mungkin juga menyukai