Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rosmalina Tambunan

Nim : 856015159
Mata kuliah : Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran di SD
Tugas Tutorial II : II (Dua)

1. Jawaban : Dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah di lapangan merniliki


beberapa prinsip umum yang patut dijadikan pijakan agar mencapai tujuan yang
diharapkan Dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah dibutuhkan kejasama
juga dari komite sekolah. Terkait dengan prinsip umum manajemen berbasis sekolah,
komite sekolah merupakan komponen penting, karena peran Kornite Sekolah dalam
meningkatkan mutu pendidikan perlu mendapat dukungan dari seluruh komponen
pendidikan, baik guru, kepala sekolah, siswa, orang tua/wali murid, masyarakat, dan
institusi pendidikan. Oleh karena itu, perlu adanya kerjasama dan koordinasi yang
erat di antara komponen pendidikan tersebut sehingga upaya peningkatan mutu
pendidikan yang dilaksanakan dapat efektif dan efisien.
2. Jawaban :
 Pertama, kurikulum 2004 memuat sejumlah kompetensi dasar yang harus
dicapai oleh siswa.Yang artinya siswa diharapkan memiliki kemampuan
standar minimal yang harus dikuasai. Terdapat empat kompetensi dasar yang
harus dimiliki sesuai dengan tuntutan kurikulum 2004:
a) Kompetensi akademik, artinya peserta didik keterampilan dalam
menghadapi persoalan independentharus memiliki pengetahuan dan
dan tantangan hidup secaraindependent.
b) Kompetensi okupasional, artinya peserta didik harus merniliki
kesiapan dan marnpu berhadap tasi terhadap dunia kerja.
c) Kompetensi kultural, peserta didik harus mampu rnenernpatkan diri
sebaik- baiknya dalam sistem budaya dan tata nilai masyarakat
pluralistic.
d) Kompetensi temporal, artinya peserta didik tetap eksis dalam
kehidupannya,serta mampu memanfaatkan ketiga kemampuan dasar
dimiliki sesuai dengan perkembangan zaman.
 Kedua, implementasi pembelajaran dalam kurikulum 2004 menekankan
kepada prosespengalaman dengan memerhatikan keberagarnan setiap
individu..

 Ketiga, evaluasi dalam kurikulum 2004 menekankan pada evaluasi hasil


dan proses belajar. Kedua sisi evaluasi itu sama pentingnya sehingga
pencapaian standar belajar. Kedua sisi evaluasi itu sama pentingnya
sehingga pencapaian standar saja, akan tetapi sikap dan keterampilan.

a) Menekankan kepada ketercapaian kompetensi siswa baik secara


individual maupaun klasikal. Artinya isi KBK pada intinya adalah
menekankan pada pencapaian sejumlah kompetensi yang harus
dicapai oleh siswa. Kompetensi inilah yang selanjutnya dinamakan
standar minimal atau kemampuan dasar.
b) Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman. Artinya,
keberhasilan pencapaian kompetensi dasar diukur oleh indikator
hasil belajar. Indikator inilah yang dijadikan acuan apakah
kompetensi yang diharapkan sudah tercapai atau belum.
c) Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan
metode yang bervariasi. Dalam KBK proses menerima
informasi dari guru harus ditinggalkan. Belajar adalah proses
mencari dan menemukan. Jadi menuntut keaktifan siswa, oleh sebab
itu proses pembelajaran harus bervariasi.
d) Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya
yang memenuhi unsur edukatif
e) Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya
penguasaan suatu kompetensi. Artinya, keberhasilan pembelajaran
KBK tidak hanya diukur dari sejauhmana siswa dapat menguasai isi
atau materi pelajaran, akan tetapi bagaimana cara mereka
menguasai pelajaran tersebut. Jadi hasil dan proses adalah dua sisi
yang sama penting.

3. Jawaban : Dalam mengembangkan kurikulum pun pada dasarnya hendaknya


memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), adalah sebagai berikut:
a. berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta
didik, dan lingkungannya;
b. beragam dan terpadu;
c. tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
d. relevan dengan kebutuhan kehidupan;
e. menyeluruh dan berkesinambungan;
f. belajar sepanjang hayat;
g. seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Dengan mengacu pada prinsip umum tersebut, maka berikut ini adalah
berbagai altematif pengembangan k:urikulum KTSP untuk daerah 3T:

1) Subject Matter Curriculum, Kurikulum yang berpusat pada mata pelajaran,


seperti sejarah, geografi, dan ekonomi.
2) Correlated Curriculum Model, kurikulum yang menggambarkan
hubungan antara dua mata pelajaran atau lebih.
3) Fusi Curriculum Model, kurikulum yang menggabungkan dua mata
pelajaran atau lebih ke dalam suatu mata pelajaran.
4) Core Curriculum Model, kurikulum yang didasarkan pada problem dan
kebutuhan peserta didik.
Dalam pelaksanaannya, kombinasi dari keempat pengembangan kurikulum di atas
menjadi altematif pengembangan model kurikulum yang efektif, karena bersifat
situasional, sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan masing-masing daerah
terpencil, yang tentunya juga berbeda-beda. Adapun, salah satu model
pengembangan kurikulum adalah model kelas rangkap multigrade yang mana model
tersebut sangat cocok untuk mengatasi persoalan pendidikan dan pembelajaran di
daerah terpencil yang merniliki berbagai keterbatasan dalam hal jurnlah guru,
jurnlah murid, maupun sarana prasarana.

4. Jawaban : Dalam pengembangan KTSP pada tingkat sekolah, salah satu langkah
yang harus dilakukan adalah melakukan analisis konteks yang biasanya
diwujudkan dalam bentuk evaluasi diri (self evaluation) terhadap sekolah yang
dilakukan secara bersama-sama oleh warga sekolah dengan koordinasi kepala
sekolah. Adapun analisis konteks terhadap komponen sekolah meliputi :
1) Analisis Situasi Internal Sekolah
a. Analisis peserta didik
Analisis pada komponen ini meliputi kemampuan akademik dan non
akademik. Kekuatan dan kelemahan peserta didik antara lain dapat dilihat
dari input awal dan saat pembelajaran, serta hasil kemampuan akadernik,
rninat dan bakat peserta didik
b. Analisis Pendidik dan Tenaga kependidikan (PTK)
Analisis pada komponen ini meliputi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki
sekolah, sehingga program pengembangan KTSP yang disusun sesuai
dengan kemampuan dan dapat dilaksanakan secara maksimal.
c. Analisis Sarana dan Prasarana
Analisis terhadap komponen sarana dan prasarana sekolah meliputi perabot,
peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya,
bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
d. Analisis Biaya
Komponen pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi,
dan biaya personal.
e. Program-program
Analisis terhadap kekuatan dan kelemahan program-program antara lain
meliputi program pendidikan, program pembelajaran, program remedial, dan
program pengayaan.
2) Analisis Lingkungan Sekolah dan Kondisi Masyarakat
a. Kornite Sekolah dan Dewan Pendidikan
Kornite sekolah merupakan pihak yang ikut berlibat dalam penyusunan KTSP
di samping narasumber terkait lainnya. Pimpinan sekolah dan kornite sekolah
juga melakukan pemantauan untuk menilai efisiensi, efektivitas, dan
akuntabilitas sekolah. Karena itu, analisis kepedulian dewan pendidikan
perlu dilakukan untuk semakin memantapkan pengembangan KTSP.
b. Dinas Pendidikan
Dinas pendidikan kabupaten/kota bertugas melakukan koordinasi dan
supervise terhadap pengembangan KTSP. Analisis terhadap peluang dan
tantangan yang ada di dinas pendidik:an perlu dilakukan guna
pengembangan KTSP.
c. Asosiasi Profesi
Keberadaan asosias1 profesi mempunyai peranan khusus dalam
pengembangan KTSP terutama sebagai narasumber baik dalam kegiatan
Kelompok Kerja Guru (KKG) atau kegiatan Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP). KKG dan MGMP dapat berperan pula sebagai tim yang
menyusun silabus mata pelajaran tertentu.
d. Dunia Industri dan Dunia Kerja
Salah satu karakteristik KTSP adalah relevan dengan kebutuhan. Karena
itu, dalam pengembangannya harus melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjamin relevansi dengan kebutuhan kehidupan,
termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha, dan dunia
kerja
e. Sumber Daya Alam dan Sosial Budaya
Salah satu karakteristik KTSP adalah memperhatikan keragaman potensi
dan kondisi lingkungan, sehingga setiap daerah memerlukan pendidikan
sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Karena
itu, KTSP harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan
yang relevan dengan kebutuhan daerah, sumber daya alam yang ada di
lingkungan serta aspek sosial budaya yang berlaku di tempat sekolah tersebut
berada, dapat menjadi peluang sekaligus tantangan dalam pengembangan dan
implementasi KTSP.

Anda mungkin juga menyukai