TUGAS 1
a. Buatlah penghitungan nilai persediaannya menurut metode FIFO, LIFO, dan Rata-
Rata baik menggunakan Sistem Periodik atau menggunakan Sistem Perpetual.
3. Metode Rata-rata
1. Metode FIFO
200 unit @ Rp1.100 = Rp220.000
100 unit @ Rp1.300 = Rp130.000 +
2. Metode LIFO
200 unit @ Rp1.000 = Rp200.000
100 unit @ Rp1.200 = Rp120.000 +
3. Metode Rata-rata
Jumlah Persediaan Akhir x Harga Total Pembelian / Jumlah Total Persediaan
300 unit @ Rp940.000/800 unit
300 unit @ Rp1.175 = Rp352.500
Kesimpulan
Perusahaan yang menggunakan Sistem Perpetual mencatat langsung setiap
transaksinya baik pemasukan, pengeluaran, maupun retur. Selain itu, Cost of
Good Sold (COGS) barang juga dicatat ketika transaksi terjadi. Keuntungan
menggunakan metode ini adalah perusahaan akan lebih mudah menyusun
laporan keuangan dan laporan laba rugi karena pencatatan dalam jurnal umum
dilakukan secara rutin. Hal ini dikarenakan perusahaan tidak perlu menghitung
secara fisik untuk mengetahui sisa persediaan pada akhir periode.
Di sisi lain, perusahaan yang menggunakan Sistem Periodik dapat mencatat setiap
transaksinya dengan lebih sederhana. Hal ini mirip seperti penjurnalan pada
perusahaan jasa karena COGS-nya dijumlahkan pada akhir periode, kemudian
dikurangi persediaan awal yang ditambah dengan pembelian bersih. Lalu, akan
didapatkan angka persediaan akhir untuk mengetahui laba yang diperoleh.
Metode ini memudahkan pencatatan di awal dan tengah periode, tetapi akan
menyulitkan di akhir periode, terutama ketika mencatat jurnal penyesuaian.
Kedua, Metode LIFO yang merupakan singkatan dari Last in First Out. Artinya,
yang masuk terakhir, keluar pertama. Terlihat dari namanya, LIFO secara umum
adalah metode penghitungan terhadap nilai perusahaan ketika produk atau
persediaan perusahaan yang masuk terakhir akan dijual pertama kali.
Memilih sistem dan metode penghitungan nilai persediaan yang tepat adalah hal
yang penting karena berdampak langsung pada margin keuntungan perusahaan.
Apa pun pilihan perusahaan dapat menyebabkan perbedaan pada Harga Pokok
Penjualan (HPP), pendapatan bersih, dan persediaan akhir. Dalam penghitungan
di atas, nilai persediaan akhir menggunakan sistem perpetual cenderung lebih
tinggi dari sistem periodik. Beberapa faktor yang dapat dipertimbangkan untuk
memilih sistem adalah budaya kerja perusahaan dan metode penghitungan nilai
persediaan yang digunakan oleh PT Carniago karena kedua sistem tidak
menunjukkan perbedaan yang signifikan dari segi laba.