Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : Nizhar Alif Eridani

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 044643532

Kode/Nama Mata Kuliah : ISIP4111/Asas-asas Manajemen

Kode/Nama UPBJJ : 21/Jakarta

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Mengapa perencanaan disebut sebagai sebuah proses tanpa akhir?

Perencanaan adalah hal yang tak terpisahkan dalam berbagai hal karena merupakan
fondasi bagi setiap kegiatan yang akan dilakukan. Di sisi lain, perencanaan dapat
dikatakan sebagai proses tanpa akhir karena dalam perencanaan selalu memerlukan
antisipasi dan adaptasi terhadap berbagai keadaan.

Perencanaan tidak akan pernah berhenti dan harus selalu dinamis dalam menghadapi
kondisi yang terus berubah. Maka dari itu, perencanaan harus terus dilakukan bahkan
ketika kegiatan telah berlangsung melalui adaptasi dan antisipasi terhadap
kemungkinan yang akan terjadi. Selain itu, perlu mempersiapkan rencana yang dapat
digunakan ketika skenario terburuk terjadi.

2. a. Apa yang dimaksud dengan organisasi sebagai suatu sistem?

Organisasi merupakan perkumpulan orang-orang yang melakukan kolaborasi dan


bekerja sama satu sama lain guna mencapai tujuan tertentu dengan struktur
keanggotaan yang jelas. Di sisi lain, sistem adalah kesatuan yang terdiri dari
komponen dan dihubungkan bersama untuk memudahkan suatu pekerjaan.

Maksud organisasi sebagai sistem ialah organisasi menjadi wadah yang terdiri dari
sekumpulan orang-orang untuk bekerja sama guna mencapai tujuan tertentu secara
terpimpin dan sistematis dengan didukung unsur-unsur terpadu, terorganisasi, dan
saling berkaitan satu sama lain.

b. Mengapa seorang manajer harus mendelegasikan wewenang?

Pendelegasian wewenang merupakan hal yang penting dalam organisasi. Manajer


perlu melakukan pendelegasian wewenang agar dapat menjalankan manajemen
dengan baik. Selain itu, pendelegasian wewenang adalah konsekuensi logis dari
semakin besarnya organisasi. Apabila manajer tidak mampu mendelegasikan
wewenang, sama saja artinya bahwa organisasi tidak butuh siapa-siapa selain dia
sendiri. Dalam hal manajer menghadapi banyak pekerjaan yang tak dapat dikerjakan
sendiri, maka ia perlu melakukan delegasi. Pendelegasian juga dilakukan agar manajer
dapat mengembangkan kompetensi staf untuk memperkuat organisasi, terutama saat
terjadi perubahan susunan manajemen.
3. a. Mengapa ilmu perilaku diperlukan dalam pelaksanaan fungsi aktuasi?

Aktuasi merupakan salah satu fungsi manajemen yang ditujukan untuk mewujudkan
hasil nyata dari pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan dan pengorganisasian. Dalam
lingkup kegiatan manajemen, Aktuasi berperan sebagai penggerak dari usaha-usaha
yang ditujukan untuk mencapai tujuan bersama.

Ada bermacam-macam tantangan yang dihadapi manajer dalam melaksanakan tugas


aktuasi karena aktuasi merupakan suatu proses yang dimulai dari dalam diri sendiri.
Hal ini menuntut manajer untuk dapat bekerja sama dengan staf lainnya dan
bertekad untuk maju. Di samping itu, untuk dapat memahami stafnya, manajer harus
menguasai dasar-dasar ilmu perilaku. Namun, dengan menguasai ilmu perilaku saja
tidak berarti bahwa manajer dapat dengan mudah menjalankan fungsi Aktuasi.
Kegagalan seorang manajer mengaktuasikan stafnya disebabkan oleh
ketidakmampuan manajer memotivasi.

Manajer yang menguasai dasar-dasar ilmu perilaku dapat mengetahui motivasi apa
yang harus diberikan sehingga memudahkan bagi manajer untuk memotivasi
anggotanya. Salah satu cara untuk memotivasi stafnya adalah dengan memperhatikan
jenjang kebutuhan. Motivasi adalah hal yang penting karena dapat mendorong
sesorang untuk menentukan tindakannya dalam mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Dengan kata lain, jika manajer dapat mengaktuasikan stafnya dengan
baik, akan tumbuhlah motivasi para staf untuk bergerak mencapai tujuan organisasi.

b. Apa yang harus dilakukan untuk menjadi seorang pemimpin dan apa ciri-ciri yang
membedakan pemimpin dan bukan pemimpin?

Hal yang harus dilakukan untuk menjadi seorang pemimpin adalah harus bisa
memimpin dirinya sendiri terlebih dahulu. Ia harus mampu mengendalikan egonya
karena segala tindakannya menjadi perhatian orang lain, khususnya individu yang
bekerja di bawah wewenangnya. Lalu, pemimpin harus dapat menjadi pendengar
yang baik sehingga pemimpin dapat mengetahui hambatan suatu organisasi guna
mencari jalan keluarnya. Selain itu, pemimpin harus berjiwa inovatif karena dengan
derasnya arus persaingan, jiwa inovatif akan membawa organisasi yang dibawanya
mampu bersaing. Terakhir, pemimpin harus tetap rendah hati. Pemimpin tidak
membiarkan dirinya menjadi jumawa sehingga tidak disukai orang karena pemimpin
bukan Tuhan yang semua perintahnya harus dipatuhi. Pemimpin harus bisa
mendengar kritikan dan menganggapnya sebagai masukan yang berharga.
Berikut ini adalah ciri-ciri Pemimpin yaitu:
• Mampu memimpin diri sendiri terlebih dahulu.
• Memberikan contoh dengan tindakan.
• Memiliki strategi yang matang.
• Memiliki kemampuan mengambil keputusan.
• Memiliki kemampuan berkomunikasi.

Ciri-ciri bukan pemimpin yaitu:


• Tidak mampu mengatur dirinya sendiri.
• Hanya bisa menyuruh tanpa memberikan contoh.
• Tidak memiliki strategi.
• Tidak bisa mengambil keputusan.
• Tidak memiliki kemampuan berkomunikasi.

Anda mungkin juga menyukai