Kelompok 3
Kelompok 3
KELOMPOK 3
1. FAIKHOTUL HANIFAH(20104164)
2. NIKEN AGUSTINA(20104167)
3. IVATUL ULLA(20104176)
4. CANTIKA CINDY N.F(20104178)
5. ZIDA ROHMAH R.(20104182)
6. SALSABILA DINA C.N(20104184)
7. WIGO PRASETIO (933420219)
PENGERTIAN DAN PRINSIP DASAR
METODE AVERSIF
Teknik ini biasanya digunakan dalam konteks modifikasi perilaku dan terapi
perilaku. Metode aversif meliputi beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
mengurangi atau menghilangkan perilaku yang tidak dinginkan.
Beberapa contoh metode aversif yang sering
digunakan adalah sebagai berikut :
a. Hukuman fisik
b. Hukuman psikologis
c. Pengalaman yang tidak menyenangkan
d. Menghilangkan penguatan
Metode aversif bekerja dalam mengurangi perilaku yang tidak diinginkan dengan
memberikan konsekuensi negatif atau tidak menyenangkan setiap kali perilaku
tersebut muncul. Metode aversif juga dapat digunakan untuk mengurangi
perilaku agresif, seperti mengamuk atau mengancam.
Penerapan teknik aversif harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan kondisi
individu yang diberikan terapi. Teknik ini harus dilakukan dalam lingkungan terapi yang
terkendali dan dipantau oleh profesional terlatih. Penting untuk diingat bahwa teknik
aversif harus digunakan dengan sifat terakhir karena bisa mempengaruhi kesehatan
mental dan psikologis individu jika digunakan secara berlebihan atau tanpa pengawasan
yang tepat
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam penerapan metode
aversif:
Namun, penting untuk dicatat bahwa metode aversif juga dapat memiliki konsekuensi
negatif, seperti memicu rasa takut atau cemas pada individu yang dikenakan metode
tersebut, dan dapat merusak hubungan yang positif antara individu dan pelatih atau
pemiliknya. Oleh karena itu, metode aversif harus digunakan dengan hati-hati dan
hanya dalam situasi yang tepat.
C. ETIKA DAN MORALITAS PENGGUNAAN
METODE AVERSIF
Penggunaan metode aversif dalam mengubah perilaku seseorang memiliki implikasi etika dan
moralitas yang perlu dipertimbangkan dengan hati-hati. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan
adalah sebagai berikut:
a. Dampak emosional: Metode aversif dapat menyebabkan dampak emosional yang merugikan pada
individu yang menerimanya, seperti rasa takut, kecemasan, atau trauma
b. b. Konsistensi dengan nilai-nilai moral: Penting untuk mempertimbangkan apakah penggunaan
metode aversif sesuai dengan nilai-nilai moral yang dianut
c. Konsistensi dengan kode etik profesional: Jika seseorang bekerja dalam bidang psikologi atau
konseling, penting untuk mempertimbangkan apakah penggunaan metode aversif sesuai dengan
kode etik profesional yang berlaku
d. Alternatif lain: Perlu dipertimbangkan apakah terdapat alternatif lain yang lebih efektif dan tidak
merugikan untuk mengubah perilaku yang tidak diinginkan
a. Dapat memicu rasa takut atau kecemasan yang berlebihan: Metode aversif yang terlalu
kuat dapat menyebabkan rasa takut atau kecemasan yang berlebihan pada individu yang
menerimanya.
b. Dapat menyebabkan trauma: Jika metode aversif digunakan secara tidak tepat atau terlalu
kuat, dapat menyebabkan trauma pada individu yang menerimanya.
d. Tidak selalu efektif: Metode aversif tidak selalu efektif dalam mengubah perilaku, terutama
jika perilaku yang ingin diubah terkait dengan masalah psikologis yang lebih dalam.
TERIMAKASIH