Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KAJIAN PANCASILA
Disusun untuk memenuhi tugas
MATA KULIAH : PENDIDIKAN PANCASILA
DOSEN PENGAMPU : ADIB FATONI, M.Pd

OLEH :

Rinaldy Dwi Kurniawan ( 933415920 )


Faikhotul Hanifah ( 933416420 )
Betrisya mawardani Darmawan ( 933419120 )

KELAS C
JURUSAN PSIKOLOGI ISLAM
FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
IAIN KEDIRI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari seluruh komponen yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah yang berjudul “Kajian Pancasila”

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, serta seluruh Masyarakat Indonesia khususnya
para mahasiswa untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah ini agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin dalam pembuatan makalah
kali ini masih banyak ditemukan kekurangan, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Nganjuk, 27
Februari 2021

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................1
KATA PENGANTAR.......................................................................................... 2
DAFTAR ISI.........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................4
B. Rumusan Malasah....................................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan Makalah.......................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian sistem filsafat………......................................................................5
B. Pancasila sebagai sistem Filsafat………...........................................................6
C. Ciri-ciri pancasila……....................................................................................6
D. Pancasila yang Bersifat Hierarkhis Piramial………………………………7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ................................................................................................8
B. Saran ..........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pancasila adalah dasar filsafat Negara Republik Indonesia yang secara resmi disahkan oleh
PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Pancasila terdiri
dari 5 (lima) sila, yang tertulis dalam Alinea ke IV Pembukaan UUD 1945 yang diperuntukkan
sebagai dasar negara Indonesia. Dalam sejarah perkembangannya Pancasila dikatakan sebagai filsafat
negara Republik Indonesia sudah mengalami berbagai macam interpretasi dan manipulasi politik
yang dimanfaatkan untuk kepentingan setiap penguasa demi kokohnya sebuah kekuasaan. Hal inilah
yang membuat nilai-nilai Pancasila seringkali berubah dan disalah artikan khususnya bagi masyarakat
awam. Nilai-nilai Pancasila sudah menjadi tonggak bangsa Indonesia yang sepatutnya dipertahankan
sebagai acuan negara dalam menyongsong kemajuan zaman. Terutama bagi masyarakat yang
mengikuti jenjang pendidikan tinggi. Inilah yang menjadi faktor pendukung dalam mempertahankan
Ideologi Negara sebagai ciri khas suatu negara. Dalam perkembangan nilai-nilai Pancasila,
merupakan tolak ukur bagi mahasiswa sebagai anak bangsa harus mengetahui, memahami, mengerti
caramempertahankan dasar Negaranya. Sebagai pemegang jenjang pendidikan yang tinggi,
mahasiswa haruslah memiliki intelektual dan karakter didalam bertingkah laku yang disesuaikan dari
sila-sila yang terdapat dalam Pancasila, yakni :

1. Ke-Tuhanan Yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

1
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Namun, dewasa ini mahasiswa yang seharusnya melaksanakan sila-sila yang terdapat dalam
Pancasila. Dan yang seharusnya sebagai penggerak serta pelopor kaum muda untuk masa depan
Negara malah menjurus kedalam hal-hal yang lupa terhadap dasar Negara. Seringkali malah
mengintimidasi negara mereka sendiri terutama dalam pemerintahannya. Rasa Nasionalisme tak lagi
muncul dalam diri mereka karna banyaknya masalah yang terdapat di Indonesia.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Filsafat ?


2. Jelaskan pancasila sebagai sistem Filsafat ?
3. Jelaskan dan sebutkan ciri-ciri khas Pancasila ?
4. Jelaskan sial-sila yang bersifat Hierargis Pyramidal

C. TUJUAN MASALAH
1. Mendeskripsikan Sistem Filsafat
2. Mendeskripsikan Pancasila sebagai Sistem Filsafat
3. Mendeskrpsikan dan menyebutkan ciri khas pancasila
4. Mejelaskan sila sila yang bersifat Heirargis Pyramida

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian sistem filsafat

Filsafat berasal dari bahasa Yunani “philein” yang berarti cinta dan “Sophia” yang berarti
kebijaksanaan. Jadi, filsafat menurut asal katanya berarti cinta akan kebijaksanaan, atau
mencintai kebenaran / pengatahuan. Cinta dalam hal ini mempunyai arti yang seluas-
luasnya, yang dapat dikemukakan sebagai keinginan yang menggebu dan sungguh-

2
sungguh terhadap sesuatu, sedangkan kebijaksanaan dapat diartikan sebagai kebenaran
yang sejati. Dengan demikian, filsafat secara sederhana dapat diartikan sebagai keinginan
yang sungguhsungguh untuk mencari kebenaran yang sejati. Filsafat merupakan induk
dari ilmu pengetahuan menurut Gredt dalam bukunya “elementa philosophiae”, filsafat
sebagai “ilmu pengetahuan yang timbul dari prinsip-prinsip mencari sebab musababnya
yang terdalam”.

Filsafat Pancasila ; Menurut Ruslan Abdul Gani, bahwa pancasila merupakan filsafat
Negara yang lahir collective ideologie (cita-cita bersama). Dari seluruh bangsa Indonesia.
Dikatakan sebagai filsafat, karena pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang
mendalam yang dilakukan oleh the founding father bangsa Indonesia, kemudian
dituangkan dalam suatu “system” yang tepat. Adapun menurut Notonagoro, filsafat
pancasila memberi pengetahuan dan pengertian ilmiah, yaitu tentang hakikat pancasila.

B. Pancasila sebagai sistem filsafat

Adalah suatu kebijaksanaan hidup (filosofia) untuk memberikan suatu pandangan hidup
yang menyeluruh berdasarkan refleksi atas pengalaman hidup maupun pengalaman
ilmiah. Filsafat merupakan suatu ilmu pengetahuan karena memiliki logika, metode dan
sistem. Namun filsafat berbeda dari ilmu-ilmu pengetahuan kehidupan lainnya oleh
karena memiliki obyek tersendiri yang sangat luas. Sebagai contoh, dalam ilmu psikologi
mempelajari tingkah laku kehidupan manusia, namun dalam ilmu filsafat tidak terbatas
pada salah satu bidang kehidupansaja, melainkan memberikan suatu pandangan hidup
yang menyeluruh yaitu tentang hakiki hidup yang sebenarnya. Pandangan hidup tersebut
merupakan hasil pemikiran yang disusun secara sistematis menurut hukum-hukum
logika. Seorang yang berfilsafat (filsuf) akan mengambil apa yang telah ditangkap dalam
pengalaman hidup maupun pengalaman ilmiah kemudiaan memandangnya dibawah suatu
horizon yang lebih luas, yakni sebagai unsur kehidupan manusia yang
menyeluruh.

C. Ciri-ciri Pancasila

Pancasila tidak akan mungkin membumi jika hanya dijadikan mitos tanpa model
praktis dalam memecahkan masalah hidup masyarakat. Oleh sebab itu, Pancasila perlu di
kembangkan sebagai metodologi hidup atau ideologi praktis. Bahkan dalam pendidikan,
Pancasila bukan menjadi pelajaran wajib. Apabila Pancasila tidak lagi menjadi perhatian
pemerintah maupun masyarakat maka berarti telah sengaja meminggirkan Pancasila
sebagai ideologi Negara. Pancasila memiliki lima bagian yang menjadi isi sebuah
Pancasila ini sendiri, dari kelima isi tersebut memiliki nilai nilainya tersendiri
diantaranya:
1. Nila dalam ketuhanan Yang Maha Esa yang merupakan sila pertama Mengandung
arti adanya pengakuan serta keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai

3
pancipta alam semesta. Dengan nilai yang terkandung ini menyatakan bangsa
indonesia merupakan bangsa yang religius bukan bangsa yang ateis. Nilai ketuhanan
ini juga memilik arti adanya pengakuan akan kebebasan untuk memeluk sebuah
agama, menghormati kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta tidak berlaku
diskriminatif antarumat beragama.
2. Nilai dalam kemanusiaan yang adil dan beradab yang merupakan sila kedua
mengandung arti kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam
hidup bersama dalam bermasyarakat atas dasar tuntutan hati nurani dengan
memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya.
3. Nilai dalam persatuan indonesia yang merupakan sila ketiga mengandung makna
usaha ke arah kesatuan dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui
dan menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa
indonesia.
4. Nilai dalam kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan yang merupakan sila keempat mengandung makna
suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara
musyawarah mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan.
5. Nilai dalamKeadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia yang merupakan sila kelima
mengandung makna sebagai dasar sekaligus tujuan, ialah tercapainya masyarakat
Indonesia Yang Adil dan Makmur secara lahiriah atauun batiniah.
Nilai-nilai dasar itu sifatnya abstrak dan normatif. Oleh sebab itu, Karena
sifatnya abstrak dan normatif, isinya belum dapat dioperasionalkan. Agar dapat bersifat
operasional dan eksplisit, perlu dijabarkan ke dalam nilai instrumental. Contoh nilai
instrumental tersebut adalah UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan lainnya.
Sebagai nilai dasar, nilai-nilai tersebut menjadi sumber nilai. Artinya, dengan bersumber
pada kelima nilai dasar diatas dapat dibuat dan dijabarkan nilai-nilai instrumental
penyelenggaraan negara Indonesia.

D. Susunan Pancasila yang Bersifat Hierarkhis dan Berbentuk Piramidal

Hierarkis berarti tingat, sedangkan yang dimaksud bentuk Piramid dari kesatuan
Pancasila adalah bahwa sila yang pertama dan seterusnya tiap-tiap sila bagi sila
berikutnya adalah menjadi dasar dan tiap-tiap sila berikutnya itu merupakan penjelmaan
atau pengkhususan dari sila yang mendahuluinya.
Hal yang dimaksud dengan pancasila bersifat hirarkis dan berbentuk piramidal
adalah dalam pancasila ini berarti memiliki hubungan antara kelompok sila yang ada
dalam pancasila dan bersifat erat. Hirarkis sendiri memiliki arti yaitu pengelompokan /
penggolongan.

4
Menurut Notonagoro dinyatakan bahwa bentuk susunan hierarkis-piramidal
Pancasila adalah: Kesatuan bertingkat yang tiap sila di muka sila lainnya merupakan
dasar atau pokok pangkalnya, dan tiap sila merupakan pengkhususan dari sila di
mukanya. Sila pertama menjelaskan bahwa pada sila pertama itu termasuk dan menjamin
isi sila 2, 3, 4, dan 5, begitu pula sila berikutnya saling berkaitan erat dan menjiwai satu
dengan yang lain.
Bentuk susunan hierarkis-piramidal Pancasila, dapat digambarkan dalam bentuk diagram
yang disebut dengan diagram hierarkis-piramidal Pancasila. Dengan adanya bentuk
diagram ini, terlebih dahulu dapat diuraikan sebagai pengantar bahwa Tuhan Pencipta
segala makhluk, Yang Maha Kuasa, Yang Maha Esa, asal segala sesuatu dan sekaligus
sebagai dasar semua hal yang ada dan yang mungkin ada. Oleh karena itu Tuhan sebagai
dasar dari alirannya, yang di dalam diagram digambarkan sebagai dasar terbentuknya
diagram itu.
Dalam susunan pancasila banyak orang yang menilai pancasila berbentuk dalam hierarkis
atau berjenjang yang menggambarkan hubungan hierarkhi sila-sila dari pancasila dalam
urut-urutan (kuantitas) dan juga dalam hal sifat-sifatnya (kualialitas). Kalau dilihat dari
intinya, urut-urutan lima sila menunjukkan suatu rangkaian dalam luasnya dan isi
sifatnya, merupakan pengkhususan dari sila-sila yang dimukanya. Jika urutan lima sila
yang mempunyai maksud demikian, maka diantara lima sila ada hubungan yang
mengikat kepada yang lain sehingga pancasila merupkan suatu kesatuan keseluruhan
yang bulat. Andai kata urut-urutan itu dipandang sebagi tidak mutlak. Diantara satu sila
dengan sila lainnya tidak ada sangkut-pautnya, maka pancasila itu menjaditerpecah-
pecah, karena itu tidak dapat digunakan sebagai suatu asas kerohanian bagi Negara.
Rumusan Pancasila Bersifat Hierarkhis dan Berbentuk Piramidal ;
a. Sila Pertama : Ketuhanan YME adalah meliputi dan menjiwai sila-sila..2, 3,4,
5. Sila
b. Kedua : Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah diliputi dan dijiwai oleh
sila 1, meliputi dan menjiwai sila-sila 3, 4, 5.
c. Sila Ketiga : Persatuan Indonesia adalah diliputi dan dijiwai sila 1, 2, meliputi
dan menjiwai sila-sila 4, 5.
d. Sila Empat : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan adalah diliputi dan dijiwai oleh sila 1, 2, 3
meliputi dan menjiwai sila-sila .
e. Sila Lima : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia adalah diliputi
dan dijiwai sila 1, 2, 3, 4.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

5
Filsafat berasal dari bahasa Yunani “philein” yang berarti cinta dan “Sophia” yang
berarti kebijaksanaan. Jadi, filsafat menurut asal katanya berarti cinta akan
kebijaksanaan, atau mencintai kebenaran / pengatahuan.
Pancasila sebagai sistem filsafat; Adalah suatu kebijaksanaan hidup (filosofia)
untuk memberikan suatu pandangan hidup yang menyeluruh berdasarkan refleksi atas
pengalaman hidup maupun pengalaman ilmiah. Filsafat merupakan suatu ilmu
pengetahuan karena memiliki logika, metode dan sistem. Namun filsafat berbeda dari
ilmu-ilmu pengetahuan kehidupan lainnya oleh karena memiliki obyek tersendiri
yang sangat luas.
Pancasila memiliki lima bagian yang menjadi isi sebuah Pancasila ini sendiri, dari
kelima isi tersebut memiliki nilai nilainya tersendiri diantaranya:
- Nila dalam ketuhanan Yang Maha Esa
- Nilai dalam kemanusiaan yang adil dan beradab
- Nilai dalam persatuan indonesia
- Nilai dalam kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
- Nilai dalamKeadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia

B. SARAN

Dari materi yang telah disampaikan semoga apat menambah ilmu dan wawasan yang
belum dimengerti sebelumnya atau belum mempelajari nya.

DAFTAR PUSTAKA

https://arbaswedan.id/pancasila-sebagai-sistem-filsafat-sebuah-refleksi-fundamental-akademis-
menuju-indonesia-paripurna-bagian-pertama/
https://www.dosenpendidikan.co.id/pancasila-sebagai-sistem-filsafat/
https://kknockin-wordpress-com.cdn.ampproject.org/v/s/kknockin.wordpress.com/2017/12/08/
pancasila-sebagai-sistem-filsafat/amp/?
amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQArABIA%3D
%3D#aoh=16145288093023&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari
%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fkknockin.wordpress.com
%2F2017%2F12%2F08%2Fpancasila-sebagai-sistem-filsafat%2F

6
https://guruppkn-com.cdn.ampproject.org/v/s/guruppkn.com/ciri-ciri-filsafat-pancasila/amp?
amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQArABIA%3D
%3D#aoh=16145288787931&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari
%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fguruppkn.com%2Fciri-ciri-filsafat-pancasila
http://mulyadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/67896/
Pancasila+Sebagai+Sistem+Filsafat.ppt
BAB 03 PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT – Official Site of………

Anda mungkin juga menyukai