Anda di halaman 1dari 13

Volume 11, Nomor 5, November, 2022

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM DAN NILAI


PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI

Muhamad Irfan Florid1, Ratnawati Raflis2


Universitas Dharma Andalas, Padang, Indonesia
Email: muhammadirfanflorid704@gmail.com
ABSTRACT

Penyebab naik turun harag saham tergantung pada rasio profitabilitas perusahaan seperti Return Of
Asset (ROA) dan Earning Per Share (EPS). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti
empiris yang kuat dan akurat dengan menggunakan semua indikator kinerja keuangan yang
komperhensif untuk memperoleh hasil yang akurat. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif
dengan objek penelitian adalah perusahaan Healthcare yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) pada periode 2016 sampai dengan tahun 2020. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Berdasarkan hasil penelitian bab pembahasan, dapat ditarik kesimpulan: Current Ratio
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham perusahaan. Gross Profit Margin
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Harga Saham perusahaan. Net Profit Margin
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Harga Saham perusahaan Ratio Cash berpengaruh
positif tidak signifikan terhadap Harga Saham perusahaan. Price Earning Ratio berpengaruh Positif
dan Signifikan terhadap Harga Saham perusahaan. Current ratio, Gross Profit Margin, Net Profit
Margin, Ratio Cash, Total Assets Turnover, Debt to Equity Ratio, Return On Assets, Return On
Equity, Earning Per Share, Price Earning Ratio dan Nilai Perusahaan berpengaruh secara simultan
terhadap Harga Saham perusahaan. Nilai Perusahaan tidak dapat memoderasi hubungan Current
Ratio Terhadap Harga Saham perusahaan. Nilai Perusahaan dapat memoderasi hubungan Gros
Profit Margi Terhadap Harga Saham perusahaan. Nilai Perusahaan dapat memoderasi hubungan
Net Profit Margin Terhadap Harga Saham perusahaan. Nilai Perusahaan tidak dapat memoderasi
hubungan Ratio Cash Terhadap Harga Saham. Nilai Perusahaan tidak dapat memoderasi hubungan
Price Earning Ratio Terhadap Harga Saham perusahaan Healthcare yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia(BEI) 2016-2020.
Keywords: Kinerja Keuangan, Harga Saham dan Nilai Perusahaan

PENDAHULUAN
Setiap perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia atau Go Publik menerbitkan saham
yang dapat dimiliki oleh setiap investor. Tetapi, harga saham sangatlah fluktuatif dan berubah-
berubah , padahal pihak investor sendiri sangat ingin harga sahamnya selalu tinggi dan tidak
pernah turun. Saham merupakan tanda bukti memiliki peusahan dimana pemiliknya disebut
sebagai pemegang saham. Daya tarik yang tawarkan saham dibandingkan dengan produk investasi
lain dalam bentuk financial aset adalah tingkat keuntungan dari return saham yang di peroleh
investor relatif lebih tinggi dari tabungan, deposito, maupun obligasi. Perusahaan harus
memberikan informasi kepada para pemegang saham ataupun masyarakat umum tentang usaha
mereka. Informasi tersebut sangat berguna sebagai dasar pertimbangan untuk mengurangi
ketidakpastian dalam pengambilan keputusan. Secara ringkas informasi keuangan dapat diperoleh
dari laporan keuangan perusahaan. Mengadakan interpretasi atau analisa terhadap laporan
keuangan sangat bermanfaat untuk dapat mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan dari
perusahaan yang bersangkutan. Dalam mengadakan interpretasi dan analisa laporan keuangan
suatu perusahaan, seorang penganalisa keuangan memerlukan adanya ukuran
Saat ini tujuan utama sebuah perusahaan yaitu penciptaan Harga Saham dan
pencapaian hasil atau prestasi yang memuaskan melalui peningkatan profitabilitas dan kekayaan
pemegang saham. Penciptaan Harga Saham tercipta saat perusahaan menghasilkan atau
mempertahankan tingkat pengembalian yang lebih dari biaya modal. Prestasi perusahaan dapat di
Harga Saham dari besarnya kinerja keuangan selama periode tertentu.
Suatu perusahaan untuk dapat melangsungkan aktivitas operasinya, haruslah
berada dalam keadaan yang menguntungkan/profitable. Tanpa adanya keuntungan akan sulit bagi

1345
Volume 11, Nomor 5, November, 2022
perusahaan untuk menarik modal dari luar. Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang
tinggi akan diminati sahamnya oleh investor.
Sehingga, dengan demikian profitabilitas dapat mempengaruhi nilai perusahaan Rasio keuangan
merupakan suatu angka yang menunukan hubunagan antara
suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan, sertaa menjelaskan
atau memberikan gambaan kepada penganalisa atau orang yang membuukan
apoan dengan tujuan menganalisa baik buruknya posisi keuangan sebuah
perusahaan dalam periode tertentu.
Profitabilitas merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk
mengukur kinerja keuangan perusahaan. Rasio profitabilitas (profitability ratio)
akan menunjukkan kombinasi efek dari likuiditas, manajemen aktiva, dan utang
pada hasil-hasil operasi (Brigham dan Houston, 2009:107). Rasio profitabilitas
terdiri atas dua jenis, yaitu rasio yang menunjukkan profitabilitas dalam kaitannya
dengan penjualan (profitabilitas penjualan) dan rasio yang menunjukkan
profitabilitas dalam kaitannya dengan investasi (profitabilitas investasi).
Profitabilitas dalam kaitannya dengan investasi dalam penelitian ini
menggunakan rasio Return on Equity (ROE). ROE merupakan rasio profitabilitas
yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba dengan nmemanfaatkan modal saham yang dimiliki perusahaan. Semakin
besar ROE menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik, karena return semakin besar sehingga
investor akan merespon positif sinyal tersebut dan nilai perusahaan
akan meningkat
Terdapat berbagai macam jenis rasio solvabilitas yaitu antara lain: rasio
utang modal/debt to equity ratio, total asset to total debt ratio/debt ratio,dan times
interest earned. Pada penelitian ini, peneliti memilih menggunakan rasio utang
modal/debt to equity ratio sebagai salah satu rasio yang digunakan untuk
mengukur tingat solvabilitas perusahaan. Rasio utang modal atau yang disebut
juga rasio leverage merupakan salah satu rasio keuangan yang menggambarkan
sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi utang perusahaan kepada
pihak luar dan sejauh mana perusahaan dibiayai dari utang. Jika suatu perusahaan
menggunakan utang sebagai sumber pendanaan maka hal tersebut dapat
menyebabkan perusahaan ke depannya akan menanggung beban tetap seperti
bunga dan cicilan dari utang tersebut. Apabila jumlah utang yang digunakan pada
struktur modal semakin besar maka beban tetap yang ditanggung perusahaan akan
semakin besar.
Rasio solvabilitas berkaitan dengan pendanaan eksternal yaitu sejauh mana
perusahaan menggunakan pendanaan melalui utang atau pengungkit keuangan
(financial leverage). Dalam keadaan normal, perusahaan mendapatkan hasil dari
investasi yang didanai dengan dana hasil pinjaman lebih besar daripada bunga
yang dibayarkan, maka pengembalian dari modal pemilik akan diperbesar atau
leverage. Pada masa resesi, penjualan menjadi lebih rendah dan biaya-biaya lebih
tinggi dari yang diharapkan, maka tingkat pengembalian ekuitas perusahaan yang
leveraged akan turun sangat tajam, dan terjadi kerugian. Sementara itu,
perusahaan yang bebas utang akan masih mendapatkan keuntungan. DER (Debt to Equity Ratio)
merupakan perbandingan antara jumlah hutang (hutang jangka panjang dan jangka pendek) dengan
total aktiva. Hal ini berarti semakin tinggi nilai rasio ini, maka semakin besar pula resiko bagi
kreditur dan sebaliknya. Pada kenyataannya DER yang kecil belum tentu lebih baik dari DER
yang besar karena untuk mencapai tingkat laba yang diharapkan perusahaan
Rasio aktivitas antara lain total assets turn over (TATO). Rasio perputaran merupakan rasio
dimana penjualan dibagi dengan aset. Sesuai namanya, rasio ini menunjukkan berapa kali pos
tersebut “berputar” sepanjang tahun. Rasio
perputaran assts dinyatakan sebagai penjualan dibagi dengan persediaan (Brigham dan Houston,
2010:136). TotalAssets Turn Over merupakan rasio efisiensi yang dihitung dengan membagi total

1346
Volume 11, Nomor 5, November, 2022
assets dengan penjualan (Ang, 1997:130). Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah
dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap
perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan
tersebut didirikan sampai dengan saat ini. Meningkatnya nilai perusahaan adalah sebuah prestasi,
yang sesuai dengan keinginan para
pemiliknya, karena dengan meningkatnya nilai perusahaan, maka kesejahteraan para pemilik juga
akan meningkat.
Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi
akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham, Semakin tinggi harga
saham semakin tinggi pula nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi
keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukan
kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Kekayaan pemegang saham dan
perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan
investasi, pendanaan (financing), dan manajemen aset.
Wahyudi, Nurlela dan Ishaluddin (2008) dalam Kusumadilaga (2010) menyebutkan bahwa nilai
perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli jika perusahaan tersebut
dijual. Nilai perusahaan merupakan cerminan dari penambahan dari jumlah ekuitas perusahaan
dengan hutang perusahaan.
Nilai perusahaan adalah nilai laba masa yang akan datang di ekspektasi
yang dihitung kembali dengan suku bunga yang tepat (Winardi, 2001 dalam
Kusumadilaga, 2010). Nilai perusahaan pada dasarnya dapat diukur melalui
beberapa aspek, salah satunya adalah dengan harga saham perusahaan karena
harga pasar saham perusahaan mencerminkan penilaian investor secara
keseluruhan atas setiap ekuitas yang dimiliki. Harga pasar saham menunjukan
penilaian sentral dari seluruh pelaku pasar, harga saham menunjukan penilaian
sentral dari seluruh pelaku dasar, harga pasar saham bertindak sebagai barometer
kinerja manajemen perusahaan. Jika nilai suatu perusahaan dapat diproksikan
dengan harga saham maka memaksimumkan nilai pasar perusahaan sama dengan
memaksimumkan harga pasar saham.
Menurut undang-undang no. 35 tahun 2009 “Industri Farmasi adalah perusahaan berbentuk
badan hukum yang memiliki izin untuk melakukan kegiatan produksi serta penyaluran obat dan
bahan obat, termasuk Narkotika.” Dalam sektor kesehatan, industri farmasi mempunyai pengaruh
besar terhadap rumah sakit dan berbagai organisasi pelayanan kesehatan. Besarnya omzet obat
dapat mencapai 50%-60% dari anggaran rumah sakit. Obat merupakan bagian penting dalam
kehidupan rumah sakit, dokter, dan pasien. Oleh karena itu, perlu untuk memahami perilaku
industri farmasi dalam konteks aplikasi ekonomi di rumah sakit.
Industri farmasi dalam konteks aplikasi ekonomi di rumah sakit.
Berdasarkan sifatnya obat-obatan ada yang mempunyai barang substitusi, tetapi
ada pula yang tidak. Sebagai contoh untuk masyarakat yang membutuhkan obatobat pelangsing
tubuh, terdapat produk substitusi berupa peralatan fitnes untuk
menjaga berat badan. Akan tetapi, obat-obatan di rumah sakit banyak yang tidak
mempunyai barang substitusi dan merupakan barang komplemen untuk tindakan
medik. Sebagai contoh, operasi di ruang bedah membutuhkan obatobatan narkose.
Dalam hal ini tidak ada pengganti untuk obat-obatan narkose.
Jakarta, CNBC Indonesia (2021) memaparkan bahwa saham emiten farmasi
di Bursa Efek Indonesia (BEI) mendapatkan 'saingan' di tengah pandemi Covid-19
yang masih membuat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
bergerak tak stabil kendati masih di level 6.000. Pada masa awal pandemi Covid-
19, harga saham farmasi sempat naik gila-gilaan. BUMN farmasi yang merupakan
anak usaha PT Bio Farma, yakni PT Indofarma Tbk (INAF) dan PT Kimia Farma
Tbk (KAEF) sempat mencatat kenaikan lebih dari 100% pada pertengahan tahun
lalu.Namun, beberapa waktu kemudian harga saham farmasi sempat ambrol.
Keberadaannya pun kian 'terancam' ditinggalkan investor ketika saham emiten

1347
Volume 11, Nomor 5, November, 2022
teknologi mulai merangkak naik. (“Dibayangi Omicron, Bagaimana Prospek Saham Sektor
Kesehatan?,” n.d.) Menurut Al Fatih, tren kenaikan saham-saham kesehatan juga dipengaruhi oleh
momentum penanganan Covid-19 dan sedikit goncangan saat pengumuman suku bunga. Akan
tetapi, potensi kenaikannya menurut dia masih cukup besar. "Dengan catatan meskipun ada
koreksi tapi tidak turun di bawah 1.460 untuk IDX
Health," katanya. Momentum penanganan Covid-19 dengan adanya vaksin
booster menurutnya mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan
juga emiten-emiten sektor kesehatan. Menurutnya, di kelompok masyarakat
Harga saham dan profitabilitas merupakan indikator penting bagi investor
untuk menilai prospek perusahaan dimasa yang akan datang. Pada sektor Industri
Farmasi, terdapat beberapa perusahaan harga sahamnya menurun dan berpengaruh
terhadap Harga Saham perusahaan dimata Investor, apalagi pada masa pandemi
covid 19 ini setiap haraga saham industri farmasi terkadang naik turun. Penyebab
naik turun harag saham tergantung pada rasio profitabilitas perusahaan seperti
Return Of Asset (ROA) dan Earning Per Share (EPS).
Beberapa penelitian sebelumnya yang membahas harga saham tidak
menunjukan hasil yang konsisten. Seperti hasil mengenai variabel Return On
Equity (ROE) yang ditunjukan oleh (W. P. Sari, 2018) Return On Equity tidak
berpengaruh terhadap Harga Saham. Sedangkan penelitian (Kurniawati,
Chomsatu, & Siddi, 2021) Return On Equity (ROE) berpengaruh terhadap Harga
Saham, Penelitian lain menunjukan hasil tidak konsisten ditemukan pada variabel
Net Profit Margin (NPM) yang ditunjukan (Sekartaji, 2019) Net Profit Margin
(NPM) berpengaruh terhadap Harga Saham, sedangkan penelitian (Kurniawati et
al., 2021) Net Profit Margin (NPM) tidak berpengaruh terhadap Harga saham.
Berdasarkan latar belakang dan hasil penelitian terdahulu yang tidak
konsisten maka penelitian ini dilakukan untuk memperoleh bukti empiris yang
kuat dan akurat karena pada penelitian kali ini berbeda dengan peneliti
sebelumnya karena menggunakan semua indikator kinerja keuangan yang komperhensif untuk
memperoleh hasil yang akurat pada penelitian sebelumnya pembahasan kinerja keuangan hanya
secara parsial, jadi peneliti tertarik mengangkat judul “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap
Harga Saham dan Nilai Perusahaan Sebagai Variabel Moderasi (Studi Kasus Pada Perusahaan
Industri Farmasi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2016-2020)”.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan objek penelitian adalah perusahaan
Healthcare yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2016 sampai dengan tahun
2020. Data ini diambil dari website seperti www.idx.co.id untuk melengkapi penulis mencari
informasi melalui internet, seperti idnfinancials.com dan ICMD serta media lainnya yang dapat
menunjang penelitian ini. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan
Healthcare yang terdaftar di BEI pada tahun 2016 sampai 2020 yaitu 23 perusahaan. Metode
analisi data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif dan analisis regresi berganda.
Analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini akan menggunakan teknologi komputer yaitu
program Econometrik Views (Eviews) versi 10. Statistik deskriptif memberikan gambaran atau
deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum dan
minimum. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran mengenai variabel-
variabel penelitian.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pengaruh Current Ratio terhadap Harga Saham


Berdasarkan pengujian ini Current Ratio berpengaruh negative signifikan, maka Ha1
diterima. Hasil penelitian ini dibuktikan dengan nilai t-statistik untuk variabel X1 adalah -2.130
dengan probabilitas 0.037 signifikan pada α 5%. Karena nilai probabilitasnya < 0.05 maka

1348
Volume 11, Nomor 5, November, 2022
dapat diketahui bahwa X1 berpengaruh signifikan terhadap Y. Jadi hasil penelitian ini
menunjukan current ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Elizabeth, 2016), (Ulfa, 2020),
(H. H. P. Sari, 2019), (Khalifah, 2019). Current Ratio yang terlalu tinggi, itu juga tidak terlalu
baik karna hal tersebut dapat mengindikasikan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan
laba kurang maksimal dapat dibuktikan dengan adanya aktivitas yang dilakukan oleh
perusahaan sedikit. Akibatnya minat
investor untuk menananmkan modalnya dan membeli saham pada perusahaan menurun. hal ini
disebabkan apabila perusahaan dengan Current Ratio tinggi menunjukkan adanya kelebihan
aktiva lancar, yang akan mempunyai pengaruh tidak baik terhadap kinerja perusahaan. Current
Ratio yang terlalu tinggi mengindikasikan terdapatnya idle fund (dana menganggur) yang
tinggi pula, sehingga mencerminkan perusahaan kurang mampu dalam mengoperasionalkan
asset lancarnya sehingga dapat menimbulkan opportunity lost (kondisi merugi).
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun perusahaan sangat likuid karena memiliki asset
lancar lebih besar dari kewajiban lancarnya sehingga perusahaan mampu untuk melunasi
kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo. Akan tetapi para investor tidak tertarik
untuk menanamkan sahamnya meskipun melihat kinerja keuangan perusahaan dalam melunasi
kewajiban jangka pendek sangat baik.

B. Pengaruh Gros Profit Margin terhadap Harga Saham


Gross Profit Margin tidak berpengaruh terhadap harga saham maka H2 ditolak
berdasarkan hasil penelitian nilai t-statistik untuk variabel X2 adalah - 0.446 dengan
probabilitas 0.658 tidak signifikan pada α 5%. Karena nilai probabilitasnya > 0.05 maka dapat
diketahui bahwa X2 tidak berpengaruh signifikan terhadap Y. Jadi Gross Profit Margin
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Harga Saham. Hasil penelitian ini sejalan
dengan (Baqizzarqoni & Bati, 2020) ,(Jahrona, 2014), (Indahsafitri, Wahono, & Khoirul,
2018), Dalam penelitian ini Gross Profit Margin tidak berngaruh terhadap harga saham, hal ini
bisa disebabkan pengeluaran biaya-biaya yang dilakukan perusahaan kurang efisien sehingga
mengurangi laba yang diperoleh perusahaan. Selain itu kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba yang tinggi, akan diikuti pula dengan peningkatan harga saham yang
dimiliki, dengan kata lain profitabilitas suatu perusahaan akan mempengaruhi harga saham. Hal
ini Berarti tidak hanya faktor dalam
menghasilkan suatu laba saja yang dapat mempengaruhi harga saham tetapi juga
faktor penjualan dan biaya. Penambahan laba bersih belum tentu diikuti dengan
penambahan penjualan, selain itu hasil penjualan yang diterima tidak sepadan
dengan biaya yang digunakan dalam memproses pembuatan suatu barang yang
tinggi, sehingga mengakibatkan perusahaan tidak dapat menutupi biaya yang
dibutuhkan dalam proses produksi dan dapat menimbulkan hutang pada
perusahaan.
Gross Profit Margin berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga
saham disebabkan karena harga jual atau penjualan pada perusahaan Healthcare
yang terdaftar di BEI 2016-2020 yang mengalami perubahaan turun-naik pada
setiap tahunnya, serta harga saham tidakmeningkat karena Gross profit margin
bukan merupakn faktor yang dapat mempengaruhi harga saham dikarenakan
Gross profit margin merupakan faktor fundamental perusahaan dimana investor
tidak mempedulikan rasio ini sebagai pengujian karena tidak ada hubungan
dengan kenaikan harga saham.
C. Pengaruh Net Profit Margin terhadap Harga Saham
Net Profit Margin berpengaruh negative sigifikan maka H3 diterima dengan
hasil penelitian, nilai t-statistik untuk variabel X3 adalah -2.085 dengan
probabilitas 0.042 signifikan pada α 5%. Karena nilai probabilitasnya < 0.05 maka
dapat diketahui bahwa X3 berpengaruh signifikan terhadap Y Jadi Net Profit
Margin berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Harga Saham . Hasil

1349
Volume 11, Nomor 5, November, 2022
penelitian ini sejalan dengan (Ahmad, Sahmin, & Muliyani, 2018), (Hernandez Sampieri
Roberto, 2014).
Korelasi bernilai negatif artinya bahwa keduanya memiliki hubungan yang
berbanding terbalik.Dimana semakin Net Profit Margin mengalami peningkatan,
maka Harga Saham perusahaan mengalami penurunan.Maka dapat disimpulkan
bahwa secara parsial terdapat hubungan yang rendah dan bernilai negartif antara
Net Profit Margin dengan Harga Saham perusahaan pada Perusahaan Healthcare
yang terdaftar di BEI 2016-2020.
NPM mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham karena investor
saham cenderung lebih fokus pada kemampuan perusahaan dalam memaksimalkan penggunaan
kekayaan yang dimiliki dalam menghasilkan keuntungan dan kemampuan meningkatkannya
dari waktu ke waktu. Penjualan yang tinggi tidak berarti keuntungan yang tinggi bagi
pemegang saham, karena perusahaan kemungkinan memiliki hutang yang besar sehingga laba
yang tersedia untuk dibagikan semakin kecil. Hal ini dapat dilihat dari Nilai NPM Pesusahaan
sub sector Hebalthcare yang terdaftar BEI dari tahun 2016-2020 terus mengalami penurunan
tetapi hal ini tidak sebanding dengan laba bersih dan penjualan dari tahun 2016-2020 yang terus
mengalami peningkatan. Begitu pula dengan Harga saham yang dari tahun 2016-2020 terus
mengalami peningkatan, Bukti empiris ini menyatakan bahwa setiap terjadi penurunan nilai
NPM maka harga saham akan naik, begitu pula sebaliknya.
D. Pengaruh Ratio Cash terhadap Harga Saham
Ratio Cash berpengaruh negative tidak signifikan terhadap harga saham
maka H4 ditolak. Dengan hasil penelitian nilai t-statistik untuk variabel X4 adalah
0.589 dengan probabilitas 0.558 tidak signifikan pada α 5%. Karena nilai
probabilitasnya > 0.05 maka dapat diketahui bahwa X4 tidak berpengaruh
signifikan terhadap Y.Ratio Cash berpengaruh positif tidak signifikan terhadap
Harga Saham Penelitian ini sejalan dengan (National & Pillars, n.d.)
Cash Ratio digunakan pada penelitian ini karena rasio ini benar-benar
memberikan gambaran yang sesungguhnya mengenai kesanggupan perusahaan
dalam membayar utang jangka pendeknya. Perhitungan cash ratio pada suatu
perusahaan umumnya memiliki dua manfaat utama, yaitu untuk bisa mengetahui
tingkat keamanan likuiditas pada suatu perusahaan, serta guna mengatasi berbagai
permasalahan likuiditas perusahaan.
Dengan mengetahui nilai rasio kas, maka akan membantu pihak manajemen
perusahaan untuk mengambil langkah yang strategis. Langkah tersebut nantinya
bisa dijadikan solusi untuk menyelamatkan kondisi finansial perusahaan yang jika
pada saat itu sedang bermasalah.
Untuk itu, pihak manajemen perusahaan harus terus mengontrol nilai rasio
kas perusahaannya secara rutin dalam kurun waktu tertentu agar kondisi finansial
bisnisnya bisa berjalan dengan baik dan seluruh kegiatan operasional pun bisa
berjalan dengan lancar.
Pada penelitian menujnjukan bahwa pengaruh rasio kas pada harga saham positif tidak
signifikan menandakan kemampuan perusahaan dalam mengelola likuiditas perusahaan sangat
baik namun tidak ada pengaruhnya dengan harga saham karena harga saham berisifat fliuktuasi
harganya bisa naik dan turun karena digerakan oleh kekeuatan eksternal perusahaan yaitu
permintaan dan penawaran sedangkan rasio kas merupakan teknik yang digunakan untuk
mengukur kemampuan likuiditas perusahaan dalam kesanggupannya membiaya liabilitas
jangka pendeknya terhadap kas dan setara kas. Dalam hal ini peruhahaan tidak membiarkan
asetnya diam karena akan mengakibatkan utang yang tinggi pada perusahaan.
E. Pengaruh Total Assets Turnover terhadap Harga Saham
Total Asset Turn Over berpengaruh negative signifikan terhadap harga saham maka H5
diterima dengan hasil penelitian nilai t-statistik untuk variabel X5 adalah -5.402 dengan
probabilitas 0.000 signifikan pada α 5%. Karena nilai probabilitasnya < 0.05 maka dapat
diketahui bahwa X5 berpengaruh signifikan terhadap Y. Jadi Total Asset Turn Over

1350
Volume 11, Nomor 5, November, 2022
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Harga Saham. Hasil penelitian ini sejalan dengan
(Lila Kusuma, 2016), (Indonesia, 2015).
Kasmir (2017) menyatakan perusahaan yang terjadi penurunan Total Assets Turn Over
artinya belum sanggup mengoptimalkan aktiva milik mereka. Adapun perusahaan lebih baik
untuk menaikkan angka penjualan lagi ataupun menurunkan sejumlah aktiva yang dinilai tidak
produktif. Faktor yang lain juga dapat menjadi pengaruh bagi menurunnya Assets Turn Over
seperti ketikait kondisi ekonomi tidak baik atau mengalami inflasi yang kemudian berpengaruh
bagi pengembalian saham.
Hal ini dapat terjadi karena perusahan yang mampu mendapatkan TATO yang rendah
pada periode yang sama tidak diikuti dengan laba bersih yang lebih besar, dapat membuat
investor tidak tertarik untuk membeli saham perusahaan sehingga menyebabkan harga saham
perusahaan tersebut mengalami penurunan

F. Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham


Debt to Equity Ratio bepengaruh positif tidak signifikan terhadap harga saham maka H6
ditolak dengan hasil penelitian. nilai t-statistik untuk variabel X6 adalah 0.487 dengan
probabilitas 0.628 tidak signifikan pada α 5%. Karena nilai probabilitasnya > 0.05 maka dapat
diketahui bahwa X6 tidak berpengaruh signifikan terhadap Y. Jadi Debt to Equity Ratio
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Harga Saham. Hasil penelitian ini sejalan
dengan (Abarca, 2021), (Sondakh et al., 2006).
Hal ini dikarenakan sebagian investor hanya menganggap bahwa perusahaan yang
memiliki prospek keberanian yang baik untuk menggunakan hutang yang tinggi dalam struktur
modalnya, maka proporsi hutang yang semakin tinggi akan menyebabkan fixed payment yang
tinggi dan akan menimbulkan risiko kebangkrutan atau terlikuidasi. Teori agensi yang
diungkapkan Brealey dan Myers dalam Kennedy (2010) bahwa perusahaan akan meningkatkan
utang manakalah penghematan pajak lebih besar daripada pengorbanannya, dan penggunaan
hutang tersebut akan berhenti manakala terjadi keseimbangan antara penghematan dan
pengorbanan akibat penggunaan utang tersebut. Model trade-off mengasumsikan bahwa
struktur modal merupakan hasil trade-off dari keuntungan pajak dengan menggunakan hutang
dengan biaya yang akan timbul sebagai akibat penggunaan hutang..Semakin tinggi utang
perusahaan maka akan tinngi pula tingkat laba yang dihasilkan karena dengan tingginya utang
maka pengenanaan pajak perusahaanpun rendah, Jika laba naik maka akan menarik minat
investor untuk berinvestasi pada perusahaan dan permintaan saham pun akan naik dan harga
sahampun ikut naik.
G. Pengaruh Return On Assets terhadap Harga Saham
Return On Asset berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham maka H7 diterima
dengan hasil penelitian nilai t-statistik untuk variabel X7 adalah 2.707 dengan probabilitas
0.009 signifikan pada α 5%. Karena nilai probabilitasnya < 0.05 maka dapat diketahui bahwa
X7 berpengaruh signifikan terhadap Y. Jadi Return On Assets berpengaruh Positif dan
Signifikan Terhadap Harga Saham. Hal tersebut disebabkan karena ketika ROA sebuah
perusahaan tinggi maka laba bersih yang dihasilkan juga tinggi, sehingga dapat mempengaruhi
harga saham, yaitu menaikan. Hal tersebut juga dapat menjadi daya tarik bagi para investor
karena dengan tingkat laba bersih yang tinggi maka tinggi semakin tinggi juga tingkat
pengembalian (return) yang akan didapat oleh pemegang saham, diikuti dengan harga saham
yang semakin meningkat. Investor akan cenderung menanamkan modalnya pada perusahaan
yang memiliki tingkat ROA yang tinggi.
Nilai koefisien dari ROA menunjukan nilai positif, sehingga memiliki makna semakin
besar nilai ROA maka semakin besar juga keuntungan suatu perusahaan akan tetapi hal itu
tidak terjadi adanya pengaruh pada harga saham perusahaan tersebut, sebab pada kenyataannya
investor hanya menginginkan keuntungan yang akan diterima. Selain itu, perilaku investor
yang kerap tidak melihat nilai ROA dalam menentukan keputusan untuk membeli saham pada
perusahaan. Investor bukan hanya menilai secara fundamental dalam menentukan saham mana
yang dibeli akan tetapi investor punmelihat secara teknikal atau teknikalis dengan melakukan

1351
Volume 11, Nomor 5, November, 2022
analasis grafik harga saham pada bursa.Hasil penelitian ini sejalan dengan (Akbar & Djawoto,
2021) dan (Tahir, Djuwarsa, & Mayasari, 2021).
H. Pengaruh Return On Equity terhadap Harga Saham
Return On Equity berpengaruh negative dan signifikan terhadap harga saham maka H8
diterima dengan hasil penelitian nilai t-statistik untuk variabel X8 adalah -2.224 dengan
probabilitas 0.030 signifikan pada α 5%. Karena nilai probabilitasnya < 0.05 maka dapat
diketahui bahwa X8 berpengaruh signifikan terhadap Y.Jadi Return On Equity berpengaruh
negative dan Signifikan Terhadap Harga Saham Semakin tinggi ROE maka semakin rendah
harga saham dan sebaliknya. ROE memiliki dampak yang besar pada kesejahteraan
stakeholders terutama investor. ROE bergantung dari besar kecilnya perusahaan. Perusahaan
yang memiliki modal besar, ROE nya juga besar. ROE yang besar mencerminkan perusahaan
mampu untuk mengelola modalnya dengan baik dan pengalokasian dana yang tepat. Namun,
modal yang besar ini berakibat beban operasional dan resikonnya juga tinggi. Sehingga laba
yang diperoleh belum bisa optimal (rendah).
Kondisi ini akan menurunkan stock price karena investor akan mempertimbangkan
sahamnya untuk perusahaan yang memiliki laba kecil. Kesempatan menginvestasikan saham
juga akan semakin rendah. Hasil penelitian ini sejalan dengan (Firmansyah, 2019), (Nurhayati,
Teknologi, & Dahlan, 2021) dan (Citra, Prengki Kurnia Minang, Rida Ristiyana, 2021).
I. Pengaruh Earning Per Share terhadap Harga Saham
Earning Per Share berpengaruh negative tidak signifikan terhadap harga saham maka H9
ditolak, dengan hasil penelitian nilai t-statistik untuk variabel X9 adalah -0.247 dengan
probabilitas 0.806 tidak signifikan pada α 5%. Karena nilai probabilitasnya > 0.05 maka dapat
diketahui bahwa X9 tidak berpengaruh signifikan terhadap Y. Jadi Earning Per Share
berpengaruh negative dan tidak signifikan terhadap harga saham Earning Per Share (EPS)
merupakan komponen penting pertama yang harus diperhatikan dalam analisis perusahaan.
EPS merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan (return) yang diperoleh
investor atau pemegang saham per lembar saham (Tjiptono dan Hendry, 2001 : 139). Dalam
melakukan investasi pada suatu perusahaan investor akan memperoleh laba atas saham yang
dimilikinya. Semakin tinggi laba per lembar saham (EPS) yang di berikan oleh perusahaan
maka akan mendorong investor untuk lebih besar dalam melakukan investasi. Dalam hasil
analisa ini bertentangan dengan teori karena laba yang tinggi menjadikan EPS juga tinggi tetapi
kemungkinan EPS itu tidak dibagikan semua kepada pemegang saham sebagai deviden tetapi
dikembalikan keperusahaan untuk menambah modal dalam bentuk laba ditahan sehingga harga
saham tidak terpengaruh. Hasil penelitian ini sejalan dengan (Juliningtias Sunartiyo, 2020) dan
(Citra, Prengki Kurnia Minang, Rida Ristiyana, 2021).
J. Pengaruh Price Earning Ratio terhadap Harga Saham
Price Earning Ratio berpengaruh positif signafikan terhadap harga saham maka H10
diterima dengan hasil penelitian nilai t-statistik untuk variabel X10
adalah 2.233 dengan probabilitas 0.029 signifikan pada α 5%. Karena nilai
probabilitasnya < 0.05 maka dapat diketahui bahwa X10 berpengaruh signifikan
terhadap Y. Jadi Price Earning Ratio berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap.
Harga Saham. Jadi price earnings ratio berpengaruh terhadap harga saham dengan
koefisien positif. Artinya semakin tinggi price earnings ratio akan tidak bisa menuntuhkan
harga saham. price earnings ratio pada umumnya digunakan untuk menentukan seberapa besar
harga yang harus dibayarkan investor untu mendapatkan laba. Dengan nilai price earnings ratio
yang tinggi ini menandakan bahwa harga saham akan semakin mahal dan hal ini menunjukkan
bahwa perusahaan mampu tumbuh dengan baik. Akan tetapi price earnings ratio yang tinggi
bisa juga didapat karena perusahaan tidak mampu mendapatkan laba yang optimal. Akan tetapi,
perusahaan yang mempunyai proyeksi yang bagus karena mungkin perusahaan sedang
melakukan ekspansi usaha sehingga laba yang didapatkan digunakan untuk menutupi biaya
operasioanal perusahaan dalam menjalankan ekspansi. Tetapi bagi para investor biasanya harga
saham perusahaan tersebut murah. Hasil penelitian ini sejalan dengan (Wayan et al., 2021),
(Nurfadila et al., 2020) dari hasil penelitian ini sudah banyak yang sejalan dengan penelitian

1352
Volume 11, Nomor 5, November, 2022
terdahulu bahwa lebih price earnings ratio berpengaruh terhadap harga saham.
K. Pengaruh Nilai Perusahaan (z) terhadap Harga Saham
Nilai koefisien regresi variabel Z sebesar 0.06594 dengan arah positif dapat diartikan
bahwa jika Z naik 1% maka Y akan mengalami peningkatan sebesar 0.06594% dengan asumsi
variabel lain tetap. Nilai t-statistik untuk variabel Z adalah 6.080 dengan probabilitas 0.000
signifikan pada α 5%. Karena nilai probabilitasnya < 0.05 maka dapat diketahui bahwa Z
berpengaruh signifikan terhadap Y. Pengujian yang dilakukan terhadap variabel nilai
perusahaan (yang diproksikan dengan (PBV) Price to book Value) dalam pengaruhnya terhadap
harga saham, menemukan adanya pengaruh positif dan signifikan nilai terhadap harga saham.
Nilai Perusahaan merupakan tingkat keberhasilan manajemen perusahaan dalam menjalankan
perusahaan, mengelola sumber daya yang tercermin pada harga saham pada akhir tahun.
Semakin tinggi nilai-nilai perusahaan tentunya memberikan harapan para investor untuk
mendapatkan
keuntungan yang lebih besar.
Semakin tinggi nilai perusahaan maka harga saham akan naik dan sebaliknya jika nilai
perusahaan tidak baik maka akan harga saham akan turun. Nilai perusahaan yang tinggi
menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukkan
pemegang saham juga tinggi. Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh
harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi.
Hasil penelitian ini juga didukung pada penelitian terdahulu oleh (Satiaputra, 2019)
menyatakan bahwa nilai perusahaan menunjukkan seberapa jauh suatu perusahaan mampu
menciptakan nilai perusahaan yang relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan, yang
berarti menunjukkan apakah harga saham diperdagangkan overvalued (diatas) atau undervalued
(dibawah) nilai buku.Hal ini berarti nilai perusahaan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap harga saham.
L. Pengaruh Current ratio, Gross Profit Margin, Net Profit
Margin, Ratio Cash, Total Assets Turnover, Debt to Equity Ratio,
Return On Assets, Return On Equity, Earning Per Share, Price
Earning Ratio dan Nilai Perusahaan berpengaruh secara simultan
terhadap Harga Saham.
Hasil estimasi yang diperoleh nilai probabilitas F-statistik adalah
sebesar 0,000000, signifikan pada ⍺ 5%. Artinya, secara keseluruhan variabel
independen X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7, X8, X9, X10, dan Z berpengaruh
terhadap variabel dependen Y.
M. Pengaruh Current Ratio Terhadap Harga Saham dan Nilai
Perusahaan sebagai variabel moderasi.
Berikut ini merupakan tabel hasil uji regresi moderasi dengan Y sebagai
variabel dependen terhadap (X1*Z) merupkan variabel independen yang telah
dimoderasi oleh variabel Z Pengaruh Current ratio terhadap hargasaham tidak dapat dimoderasi
Oleh Nilai Perusahaan maka H12 ditolak dengan hasil dari penelitian ini adalah tidak terjadi
pemoderasian hubungan X1 terhadap Y, karena M1 > 0,05 Jadi Nilai Perusahaan tidak dapat
memoderasi hubungan antara Current ratio dengan Harga Saham, sedangkan hasil sebelum
pemoderasian adalah penelitian ini menunjukan current ratio berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap harga saham, jadi setelah dilakukan pemoderasian oleh nilai perusahaan
hubungan variabel X yaitu current ratio pada dasarnya perilaku investor dalam menganalisis
atau memprediksi bagaimana perusahaan tersebut membayar kewajiban karena tidak semu
perusahaan yang memiliki likuiditas yang rendah merupakan perusahaan yang buruk,sehingga
harga sahampun turun dibuatnya.
N. Pengaruh Gross Profit Margin Terhadap Harga Saham dan Nilai
Perusahaan sebagai variabel moderasi Hasil dari penelitian ini adalah tidak terjadi
pemoderasian hubungan X2 terhadap Y maka H13 ditolak, karena M2 < 0,05 Jadi Nilai
Perusahaan dapa memoderasi hubungan antara Gross Profit Margin dengan Harga Saham
O. Pengaruh Net Profit Margin Terhadap Harga Saham dan Nilai

1353
Volume 11, Nomor 5, November, 2022
Perusahaan sebagai variabel moderasi.
Pengaruh Net Profit Margin terhadap Harga Saham dengan Nilai Perusahaan
sebagai variabel moderasi terjadi pemoderasian maka H14 diterima dengan hasil
penelitian adalah terjadi pemoderasian hubungan X3 terhadap Y, karena M3 <
0,05 Jadi Nilai Perusahaan dapat memoderasi hubungan antara Net Profit Margin
dengan Harga Saham. Berdasarkan hasil uji variabel X3<0,05 maka dapat
diartikan setelah adanya variabel moderasi hubungan X3 berarah positif dan
signifikan terhadap Y maka dapat diartikan bahwa laba bersih perusahaan sering
menjadi pertimbangan investor dalam melakukuan investasi, seiring laba
perusahaan meningkat maka harga saham perusahaan pun akan meningkat
dipasaran karena laba yang tinggi menjadi tolak ukur oleh investor untuk
mengambil keputusan dalam berinvestasi, dengan meningkatnya nilai perusahaan
maka harga saham akan meningkat jadi nilai perusahaan dapat mempengaruhi
hubungan antara net profit margin terhadap harga saham.

P. Pengaruh Ratio Cash Terhadap Harga Saham dan Nilai Perusahaan


sebagai variabel moderasi
Hasil dari penelitian ini adalah tidak terjadi pemoderasian hubungan X4
terhadap Y maka H15 ditolak, karena M4 > 0,05 Jadi Nilai Perusahaan tidak dapat
memoderasi hubungan antara Ratio Cash dengan Harga Saham

Q. Bagaimana Nilai Perusahaan Memoderasi hubungan Total Assets


Turn OverTerhadap Harga Saham
Hasil dari penelitian ini adalah tidak terjadi pemoderasian hubungan X5
terhadap Y maka H16 ditolak, karena M5 > 0,05 Jadi Nilai Perusahaan tidak dapat
memoderasi hubungan antara Total assets Turn Over dengan Harga Saham.

R. Pengaruh Debt to Equity RatioTerhadap Harga Saham dan Nilai


Perusahaan sebagai variabel moderasi.
Hasil dari penelitian ini adalah terjadi pemoderasian hubungan X6 terhadap
Y maka H17 diterima, karena M6 < 0,05 Jadi Nilai Perusahaan dapat memoderasi
hubungan antara debt equity ratio dengan Harga Saham Berdasarkan tabel dan persamaan
diatas dapat disimpulkan bahwa nilai perusahaan dapat memoderasi hubungang debt to equity
ratio terhadap harga saham. Keputusan struktur modal yang efektif dapat merendahkan biaya
modal yang dikeluarkan oleh perusahaan. Keuntungan perusahaan menggunakan hutang yaitu
bunga yang dibayarkan dapat dipotong untuk tujuan pajak, sehingga menurunkan biaya efektif
dari hutang . Dengan adanya perencanaan yang matang dalam menentukan struktur modal,
diharapkan perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan dan lebih unggul dalam
menghadapi persaingan bisnis dengan meningkatnya nilai perusahaan Harga Saham pun akan
ikut meningkat di pasaran.
S. Pengaruh ROA Terhadap Harga Saham dan Nilai Perusahaan
sebagai variabel moderasi
Hasil dari penelitian ini adalah terjadi pemoderasian hubungan X7 terhadap
Y maka H18 diterima, karena M7 < 0,05 Jadi Nilai Perusahaan tidak dapat memoderasi
hubungan antara ROA dengan Harga Saham Berdasarkan tabel dan persamaan diatas Nilai
Perusahaan mampu memoderasi hubungan antara ROA dengan harga saham, hal ini disebabkan
oleh perusahaan yang memiliki nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti dengan kemampuan
manajemen yang baik dan efektif dalam mengelola asset perusahaan dan menyebabkan
peningkatan laba, maka harga saham dipasar pun akan meningkat dikarenakan banyak di cari
oleh investor untuk investasi.
T. Pengaruh ROE Terhadap Harga Saham dan Nilai Perusahaan sebagai
variabel moderasi.
Hasil dari penelitian ini adalah terjadi pemoderasian hubungan X8 terhadap Y maka H19

1354
Volume 11, Nomor 5, November, 2022
ditolak, karena M8 < 0,05 Jadi Nilai Perusahaan tidak dapat memoderasi hubungan antara ROE
dengan Harga Saham Berdasarkan tabel dan persamaan diatas Nilai Perusahaan dapat
memoderasi hubungan antara ROE dengan Harga Saham, pemoderasian ini di indikasikan
kemampuan perusahaan dalam pemanfaatan modal perusahan sangat efektif karena dapat
meningkat laba perusahaan, hal ini yang membuat nilai perusahaan naik dan harga saham
dipasaran pun akan ikut naik.
U. Pengaruh Earning Persshare Terhadap Harga Saham dan Nilai
Perusahaan sebagai variabel moderasi
Hasil dari penelitian ini adalah terjadi pemoderasian hubungan X9 terhadap Y maka H20
ditolak, karena M9 < 0,05 Jadi Nilai Perusahaan tidak dapat memoderasi hubungan antara
Earning Per Share dengan Harga Saham.
V. Pengaruh Price Earning ratio Terhadap Harga Saham dan Nilai
Perusahaan sebagai variabel moderasi
Hasil dari penelitian ini adalah tidak terjadi pemoderasian hubungan X10
terhadap Y maka H21 ditolak, karena M10 > 0,05 Jadi Nilai Perusahaan tidak dapat
memoderasi hubungan antara Price Earning Ratio dengan Harga Saham

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian bab pembahasan, dapat ditarik kesimpulan: Current Ratio
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham perusahaan. Gross Profit Margin
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Harga Saham perusahaan. Net Profit Margin
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Harga Saham perusahaan Ratio Cash berpengaruh
positif tidak signifikan terhadap Harga Saham perusahaan. Total Asset Turn Over berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap Harga Saham perusahaan. Debt to Equity Ratio berpengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap Harga Saham perusahaan. Return On Assets berpengaruh
Positif dan Signifikan Terhada Harga Saham perusahaan. Return On Equity berpengaruh negative
dan Signifikan Terhadap Harga Saham perusahaan. Earning Per Share berpengaruh negative dan
tidak signifikan terhadap harga saham perusahaan. Price Earning Ratio berpengaruh Positif dan
Signifikan terhadap Harga Saham perusahaan. Current ratio, Gross Profit Margin, Net Profit
Margin, Ratio Cash, Total Assets Turnover, Debt to Equity Ratio, Return On Assets, Return On
Equity, Earning Per Share, Price Earning Ratio dan Nilai Perusahaan berpengaruh secara
simultan terhadap Harga Saham perusahaan. Nilai Perusahaan tidak dapat memoderasi hubungan
Current Ratio Terhadap Harga Saham perusahaan. Nilai Perusahaan dapat memoderasi hubungan
Gros Profit Margi Terhadap Harga Saham perusahaan. Nilai Perusahaan dapat memoderasi
hubungan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham perusahaan. Nilai Perusahaan tidak dapat
memoderasi hubungan Ratio Cash Terhadap Harga Saham. Nilai Perusahaan tidak dapat
memoderasi hubungan Total Assets Turn Over Terhadap Harga Saham perusahaan. Nilai
Perusahaan dapat memoderasi hubungan Debt to Equity Ratio Terhadap Harga Saham
perusahaan. Nilai Perusahaan dapat memoderasi hubungan ROA Terhadap Harga Saham
perusahaan. Nilai Perusahaan dapat memoderasi hubungan ROE Terhadap Harga Saham
perusahaan. Nilai Perusahaan dapat memoderasi hubungan Earning Per Share Terhadap Harga
Saham perusahaan. Nilai Perusahaan tidak dapat memoderasi hubungan Price Earning Ratio
Terhadap Harga Saham perusahaan Healthcare yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia(BEI)
2016-2020.

DAFTAR PUSTAKA
Abarca, R. M. (2021). 済無No Title No Title No Title. Nuevos Sistemas de Comunicación e
Información, 2013–2015.
Agustina, A., Sulia, S., & Rice, R. (2018). Faktor – faktor yang mempengaruhi profitabilitas dan
dampaknya terhadap manajemen laba. Jurnal Akuntansi, 22(1), 18–32.

1355
Volume 11, Nomor 5, November, 2022
https://doi.org/10.24912/ja.v22i1.320
Ahmad, I., Sahmin, N., & Muliyani, M. (2018). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham
Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Dalam Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Periode 2012-2016. Jurnal Wawasan Dan Riset Akuntansi, 5(2), 127–138.
Akbar, I., & Djawoto. (2021). Pengaruh ROA, DER, Current Ratio Terhadap Harga Saham Pada
Perusahaan Real Estate Yang Ada di Bursa Efek Indonesia. Jurna Ilmu Dan Riset
Manajemen, 10(1), 1–19.
Baqizzarqoni, & Bati. (2020). Pengaruh Net Profit Margin, Gross Profit Margin, Earning Per
Share, Debt To Assets Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Subsektor
Kontruksi dan Bangunan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen,
Ekonomi Sains, 2(1).
Citra, Prengki Kurnia Minang, Rida Ristiyana, R. T. (2021). Peningkatan Harga Saham Melalui
Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Penjualan Dan Profitabilitas. Ekonomi, 27(8), 2287–
2294. Dibayangi Omicron, Bagaimana Prospek Saham Sektor Kesehatan? (n.d.).
Retrieved February 5, 2022, from
Elizabeth, S. M. (2016). Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham dengan
ROA Sebagai Variabel Intervening Pada Saham Sektor Pertambangan di Bursa Efek
Indonesia Periode 2013-2015. Account, 1(1), 484–493. Retrieved from
https://akuntansi.pnj.ac.id/upload/artikel/files/Sri Megawati Elizabeth.pdf
Firmansyah, A. (2019). Pengaruh Return On Equity dan Earning per Share terhadap Harga saham
pada sektor otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Business
Innovation and Entrepreneurship Journal, 1(3), 141–148.
https://doi.org/10.35899/biej.v1i3.25
Handayani, R., & Zulyanti, N. R. (2018). Pengaruh Earning Per Share (Eps), Debt To Equity
Ratio, (Der), Dan Return on Assets (Roa) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei. Jurnal Manajemen, 3(1), 615.
https://doi.org/10.30736/jpim.v3i1.143
Hernandez Sampieri Roberto. (2014). No Title ., 7(2), 1–16. Retrieved from
http://observatorio.epacartagena.gov.co/wpcontent/uploads/2017/08/metodologia-de-la-
investigacion-sextaedicion.compressed.pdf Indahsafitri, P. N., Wahono, B., & Khoirul.
(2018). Pengaruh Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Gross Profit
Margin (GPM), Dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada
Perusahaan Yang Terdaftar Dalam LQ 45 BEI Periode 2013-2016). E-Jurnal Riset
Manajemen Universitas Islam Malang, 67–97. Retrieved from
Indonesia, U. P. (2015). Current Ratio. QFINANCE Calculation Toolkit, 5, 621– 626.
https://doi.org/10.5040/9781472920294.0035
Jahrona, E. (2014). Analisis Pengaruh Gross Profit Margin ( GPM ), Operating Profit Margin (
OPM ), Net Profit Margin ( NPM), Dan Return on Asset ( ROA ) Terhadap Harga Saham.
Universitas Islam Negeri (UIN), 8–30.
Juliningtias, D., & Sunartiyo, S. (2020). Pengaruh Earning Per Share Dan Price To Book Value
Terhadap Harga Saham Pt. Pembangunan Perumahan, Tbk. Jurnal Ekonomi Dan Industri,
20(3), 81–90. https://doi.org/10.35137/jei.v20i3.369
Kurniawati, F. D., Chomsatu, Y., & Siddi, P. (2021). Pengaruh Rasio Keuanga Terhadap Harga
Saham Dengan EPS Sebagai Variabel Moderasi. The effect Of Financial Ratios On Stock
Prices With EPS As A Moderating Variable. 17(2), 228–238.
Lila Kusuma, I. (2016). Pengaruh Asset Growth, Debt To Equity Ratio, Return on Equity, Total
Asset Turnover Dan Earning Per Share Terhadap Beta Saham Pada Perusahaan Yang
Masuk Dalam Kelompok Jakarta Islamic Index (Jii) Periode 2013-2015. Jurnal Riset
Akuntansi Dan Keuangan, 4(2), 1005–1020. https://doi.org/10.17509/jrak.v4i2.4034
Nurfadila, N., Kalsum, U., & Wahyuni, A. S. M. (2020). Jurnal Ilmiah Akuntansi103 Peradaban 1.
Jurnal Ilmiah Akuntansi Peradaban, VI(2), 216–227. Nurhayati, E., Teknologi, I., &
Dahlan, A. (2021). ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF LIQUIDITY AND
PROFITABILITY ON STOCK PRICES OF Harga Saham. 5(4), 370–379.

1356
Volume 11, Nomor 5, November, 2022
Nurmasari, I. (2018). Pengaruh Rasio Keuangan Dan Pertumbuhan Pendapata Terhadap Return
Saham Pada Perusahaan Perkebunan Di Bursa Efek Indonesia 2010-2017. Jurnal
SEKURITAS (Saham, Ekonomi, Keuangan Dan Investasi), 2(1).
https://doi.org/10.32493/skt.v2i1.1959
Permatasari, S. S., & Mukaram, M. (2019). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham.
Jurnal Riset Bisnis Dan Investasi, 4(3), 47. https://doi.org/10.35697/jrbi.v4i3.1256 Sari, H.
H. P. (2019). Pengaruh Return on Asset, Return on Equity Dan Debt To Equity Ratio
Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sub Sektor Retrieved from
http://repository.uniba-bpn.ac.id/id/eprint/1339
Sari, W. P. (2018). Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur
Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Syaklandsea, 2(1),
43–52.

1357

Anda mungkin juga menyukai