Anda di halaman 1dari 11

PERENCANAAN AUDIT PENDAHULUAN

KELOMPOK 6

Disusun oleh :
1. AGITA YENIZA PUTRI (18110089)
2. GILANG FEBRIZKI ADZANA (18110090)
3. FIKRIATUL ARIFAH (18110091)
STANDAR PELAKSANAAN
PEMERIKSAAN
lasan utama auditor harus merencanakan
penugasannya dengan tepat :
1. Memudahkan auditor memperoleh bahan bukti
kompeten yang cukup untuk kondisi yang ada.
2. Menghindari kesalahpahaman dengan kliennya
3. Memudahkan dalam menganggarkan biaya
audit agar tetap wajar.
SPAP = PSP O2 :
Standar pelaksanaan pemeriksaan keuangan pekerjaan
harus direncanakan dengan sebaik-baiknya dan jika
digunakan tenaga asisten harus disupervisi dengan
semestinya.

Pemahaman yang memadai atas pengendalian intern


harus diperoleh untuk merencanakan audit dan
menentukan sifat, saat lingkungan pengujian yang akan
dilakukan.
Dalam perencanaan pemeriksaan keuangan negara,
terdapat standar pelaksanaan tambahan, yaitu :
1. Komunikasi pemeriksa
2. Pertimbangan terhadap hasil pemeriksaan
sebelumnya
3. Merancang pemeriksaan untuk mendeteksi terjadinya
penyimpangan dari ketentuan peraturan perundang-
undangan, kecurangan (fraud), serta ketidak patutan
(abuse)
4. Pengembangan temuan pemeriksaan
5. Dokumentasi pemeriksaan
Komunikasi pemeriksa
Pemeriksa harus mengkomunikasikan informasi
yang berkaitan dengan sifat, saat, lingkungan
pengujian, pelaporan yang direncanakan, dan
tingkat keyakinan kepada manajemen entitas yang
diperiksa atau pihak yang meminta pemeriksaan
( DPR/DPRD, dewan komisaris, komite audit,
dewan pengawas, atau pihak lain yang memiliki
kewenangan dan tanggungjawab dalam proses
pelaporan keuangan).
Tujuan komunikasi pemeriksaan
1. Memperoleh pemahaman mengenai entitas yang
diperiksa
2. Mengidentifikasi kemungkinan adanya pembatasan
dalam pelaporan
3. Mengurangi resiko salah interpretasi atas laporan
hasil pemeriksaan
Merancang pemeriksaan uantuk mendeteksi
penyimpangan
Dalam merencanakan pemeriksaan, pemeriksa harus merancang
program audit yang dapat mendeteksi :
1. Ketidakpatuhan terhadap peratyran perundang-undangan yang
berpengaruh langsung dan material terhadap penyajian laporan
keuangan
2. Indikasi kecurangan yang berpengaruh signifikan terhadap
kewajaran penyajian laporan keuangan
3. Indikasi ketidakpatutan (abuse) yang berpengaruh signifikan
terhadap kewajaran penyajian laporan keuanganDalam
merancang pemeriksaan, pemeriksa harus merancang
PERENCANAAN PEMERIKSAAN
KINERJA
Langakah-langkah yang harus dilakuakan dalam perencanaan
pemeriksaan kinerja :
1. mempertimbangkan signifikansi masalah dan kebutuhan
potensial pengguna laporan hasil pemeriksaan.
2. Memperoleh pemahaman mengenai program yang diperiksa
(organisasi, program, dan fungsi pelayanan publik).
3. Mempertimbangkan pengendalian internal
4. Merancang pemeriksaan untuk mendeteksi penyimpangan
dari peraturan perundang-undangan, tindak kecurangan
(fraud), dan ketidakpatutan (abuse).
5. mengidentifikasi kriteria yang diperlukan untuk
mengevaluasi hal-hal yang harus diperiksa
6. Mengidentifikasi temuan dan rekomendasi signifikan dari
hasil pemeriksaan yg sedang direncanakan.
7. Mempertimbangkan apakah pekerjaan pemeriksa/ahli lain
dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu dalam
pemeriksaan.
8.Menyediakan pegawai/staf yang cukup dan sumber daya lain
untuk melaksanakan pemeriksaan
TAHAPAN PERENCANAAN
PEMERIKSAAN
 Menerima klien dan melaksanakan
perencanaan audit awal
 Memahami bidang kegiatan/operational
entitas yang akan diperiksa
 Melaksanakan prosedur analitis pendahuluan
 Menetapkan materialitas serta menetapkan
resiko bawaan dan risiko akseptabilitas audit.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai