Rancangan Awal Miniriset
Rancangan Awal Miniriset
Rancangan Awal Miniriset
PENDAHULUAN
Burung merupakan salah satu jenis vertebrata atau hewan bertulang belakang yang
memiliki ciri khuus berupa cakar, bulu dan sayap. Burung termasuk dalam kelas Aves sub
Phylum Vertebrata dan masuk ke dalam Phylum Chordata, yang diturunkan dari hewan
berkaki dua (Welty 1982; Darmawan, 2006). Indonesia sendiri merupakan salah satu negara
dengan tingkat keanekaragaman burung tertinggi keempat di dunia setelah Columbia, Peru,
dan Brazil. Sampai saat ini sudah ada 10.721 spesies yang telah diidentifikasi yang tergolong
dalam 41 ordo dari seluruh belahan dunia. Indonesia sendiri terdapat 1.642 spesies yang
tergolong dalam 24 ordo, 125 famili (World, 2021). Dilansir dari International Union for
Conservation of Nature (IUCN) Indonesia memiliki jumlah burung endemik sebanyak 557
jenis. Misalnya saja adalah spesies burung kasuari yang menjadi spesies burung endemik di
Papua. Adanya spesies burung yang menjadi endemik pada suatu wilayah membuktikan
bahwa kelestarian ekologi suatu wilayah tertentu mendukun spesies burung untuk hidup,
mendiami, dan tinggal di daerah tersebut. Secara umum burung akan mendiami suatu tempat
yang memiliki sumber makanan yang sesuai untuk menunjang kehidupan mereka. Selain
ketersediaan makanan kondisi lingkungan yang masih asri ditandai dengan banyaknya
pepohonon yang tumbuh disuatu tempat dapat dijadikan burung sebagai tempat tinggal yang
baik untuk mereka. Dalam kata lain semakin bervariasi vegetasi tumbuhan pada suatu
komunitas maka tingkat keanekaragaman burung juga akan semakin tinggi (Fikriyanti et. al.,
2018).
Kerapatan vegetasi tumbuhan dalam hal ini juga turut berperan dalam mempengaruhi
keanekaragaman burung dalam suatu habitat. Kerapatan tutupan tumbuhan memberikan
habitat baru untuk burung dalam membuat sarang mereka, namun, hal ini tidak bisa dijadikan
sebagai patokan, karena meskipun disuatu lokasi atau tempat tertentu memiliki kerapatan
vegetasi yang tinggi namun ketersediaan makanan rendah, maka burung akan lebih memilih
untuk membuat sarang di suatu tempat atau daerah yang memiliki ketersediaan sumber daya
makanan yang lebih banyak dan melimpah (Kuswandana, 2010).
B. METODE PENELITIAN
1. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di lokasi sekitar Gedung Pasca Sarjana UIN Sayyid
Ali Rahmatullah Tulungagung. Lokasi penelitian dilakukan di empat titik lokasi yang
telah ditentukan. Penelitian dilakukan pada bulan Mei selama tiga hari dengan total
pengamatan sebanyak 6 kali yaitu pada tanggal 8 Mei 2023 sampai dengan tanggal 10
Mei 2023. Berikut merupakan empat titik lokasi penelitian:
Gambar: Lokasi penelitian beserta titik lokasi pengamatan.
Tipe titik lokasi yang dijadikan tempat penelitian diantaranya pada titi satu,
terdapat pohon tua kering yang selalu dijadikan burung-brung sebagai tempat hinggap
atau bertengger. Titik penelitian dua merupakan tempat parkir staf karyawan kampus
dengan tipe vegetasi pepohonan rimbun, pada titik ini biasanya dijadikan tempat
bertengger beberapa jenis spesies burung. Titik penelitian ketiga adalah perkebunan
tebu yang biasanya banyak ditemukan spesies burung yang membuat sarang maupun
mencari makanan. Pada titik 4 lokasi ini merupakan tempat parkir mahasiswa, tempat
yang sering dijamah manusia menjadikan salah satu jenis burung lebh dapat
beradaptasi. Banyak spesies burung mencari makan dilokasi ini. Titik pertama berada
pada titik koordinat 8̊ 04`35``S 111̊55`28``E. Titik kedua pengamatan terletak pada
koordinat 8̊ 04`36``S 111̊55`28``E, selanjutnya titik ketiga pengamatan terdapat pada
koordinat 8̊ 04`34``S 111̊55`29``E, dan titik terakhir terletak pada koordinat 8̊
04`37``S 111̊55`29``E.
Alat dan bahan yang digunakan dalam melakukan penelitian ini dapat dilihat
melalui tabel berikut ini:
b. Pengambilan Data
4. Analisis Data
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil
2. Pembahasan
D. KESIMPULAN
E. UCAPAN TERIMAKASIH
DAFTAR PUSTAKA
Fikriyanti, M., Wulandari, W., Fauzi, I., & Rahmat, A. (2018). Keragaman Jenis Burung Pada
Berbagai Komunitas di Pulau Sangiang, Provinsi Banten. Jurnal Biodjati, 3(2), 59–67.
https://doi.org/10.15575/biodjati.v3i2.2360
Kamal, Samsul, Elita Agustina, and Zahratur Rahmi, ‘Spesies Burung Pada Beberapa Tipe
Habitat Di Kecamatan Lhoknga Kabupaten Aceh Besar’, BIOTIK: Jurnal Ilmiah Biologi
Teknologi Dan Kependidikan, 4.1 (2017), 15<https://doi.org/10.22373/biotik.v4i1.1067>
Sihotang, Duma Fransisca, Pindi Patana, and Erni Jumilawaty, ‘Identifikasi Keanekaragaman
Jenis Burung Di Kawasan Restorasi Resort Sei Betung, Taman Nasional Gunung
Leuser’, Peronema Forestry Science Journal, 2.2 (2013), 59-66–66