OK Revisi Bu Yumi KONSUL LB (DM)
OK Revisi Bu Yumi KONSUL LB (DM)
Karya Tulis Proposal ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan untuk
Menyelesaikan Pendidikan Ahli Madya Keperawatan Pada Akademik
Keperawatan Rs.Efarina
PENDAHULUAN
menyebabkan perubahan pada metabolisme tubuh yang sehat (Klockner et al., 2021).
Diabetes melitus dapat menyebabkan sejumlah gejala, mulai dari badan lemas, sering
buang air kecil dan sering mengantuk, hingga gejala yang paling parah dan bahkan
dapat disertai dengan kematian. Seseorang yang berusia 63 tahun dan menderita
Komplikasi diabetes pada orang dewasa dapat menyebabkan gangren, penyakit jantung,
dan kemungkinan stroke. Diabetes disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain faktor
Faktor risiko berkembangnya penyakit diabetes melitus antara lain adalah usia,
jenis kelamin, ras, riwayat keluarga, obesitas, pola makan, dan cara hidup. Namun,
untuk mencapai kondisi yang diperlukan secara fisik dan psikologis, seseorang perlu
melakukan kebiasaan atau perilaku gaya hidup sehat. Ada banyak gejala yang terkait
World Health Organization sekitar 422 juta orang di seluruh dunia menderita
Setiap tahun 1,6 juta kasus baru kematian terkait langsung dengan diabetes. Dalam
beberapa tahun setelah berakhirnya, baik prevalensi diabetes maupun jumlah kasus
jumlah DM terus bertambah setiap tahun, hingga saat ini belum ada pengobatan
Penyakit ini juga menjadi penyebab utama kebutaan, penyakit jantung, dan
sedikitnya terdapat 463 juta orang pada usia 20-79 tahun di dunia menderita
diabetes pada tahun 2019 atau setara dengan angka prevalensi sebesar 9,3% dari
tota penduduk pada usia yang sama. Berdasarkan jenis kelamin, IDF
penambahan umur penduduk menjadi 19,9% atau 111,2 juta orang pada umur
66-79 tahun. Angka prediksi terus meningkat mencapai 578 juta di tahun 2030
pemeriksaan darah adalah 6,9% pada tahun 2013 dan semakin naik menjadi
prevalensi diabetes melitus sebesar 1,74% pada penduduk usia 15 tahun ke atas
semakin menurun menjadi 3,23% pada umur 75 tahun ke atas (Riskesdas, 2018).
Di kota Tasikmalaya, prevalensi diabetes melitus pada penduduk usia >15 tahun
non infeksi, diabetes melitus menduduki peringkat ke-2 dari 7 penyakit pada
Tasikmalaya, 2018).
Diabetes melitus biasa disebut dengan the silent killer karena penyakit ini
dapat mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai macam keluhan.
yaitu 6,9% pada tahun 2013 menjadi 8,5% di tahun 2018, sehingga estimasi
jumlah penderita di Indonesia mencapai lebih dari 16 juta orang yang beresiko
terkena penyakit lain, seperti serangan jantung, stroke, kebutaan dan gagal ginjal
Diabetes Melitus sudah mencapai angka 9,1 juta jiwa. Jumlah tersebut
diprediksikan dapat meningkat pada tahun 2030 akan mencapai 21,3 juta jiwa.
Prevalensi penderita Diabetes Melitus di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2018
dengan komplikasi diabetes pada pasien DM Tipe II, peneliti tertarik untuk
plasma darah. Sumber energi di dalam tubuh digunakan oleh sel dan jaringan
yang berasal dari glukosa, pemantauan kadar gula darah sangat dibutuhkan
(DM), kadar glukosa darah dapat di periksa saat pasien sedang dalam kondisi
puasa atau bisa juga saat pasien datang untuk periksa, dengan hasil pemeriksaan
kadar glukosa darah sewaktu > 200 mg/dl, sedangkan hasil kadar gula darah saat
puasa > 126 mg/dl. Kadar gula dipengaruhi oleh faktor internal meliputi hormon
insulin, glukosa, dan kortisol sebagai sistem reseptor di otot dan sel hati. Faktor
eksternal yaitu makanan yang dikonsumsi dan aktivitas fisik (American Journal
of Sociology, 2019).
(Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus), ini terjadi akibat resistensi insulin
Keadaan hiperglikemia ini yang tidak dikelola dengan baik dalam waktu cukup
berkembang menjadi ulkus kaki diabetikum (Sari, A., & Sofiani, Y. 2019).
latihan olahraga, dan diet. Efek latihan jasmani yang bertujuan untuk
Senam kaki digunakan pada diabetes melitus tipe 1, tipe 2, serta bentuk
diabetes lainnya, dan sangat dianjurkan sebagai tindakan pencegahan dini segera
olahraga ringan dan mudah karena dapat dilakukan di dalam ruangan maupun di
luar ruangan, terutama di rumah dengan kursi dan koran, serta tidak memakan
waktu lama, hanya sekitar 20-30 menit, yang berguna mencegah terjadinya luka
kaki dan membantu memperlancar aliran darah bagian kaki (Ratnawati, 2019).
Menurunkan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II Yang
Purwakarta?”
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
uraian tentang implikasi temuan studi kasus yang bersifat praktis terutama :
a. Bagi Institusi
Bedah.
b. Bagi Perawat
c. Bagi Peneliti
Senam Kaki Untuk Menurunkan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes
Sadiq Ahmed, A. A., Qasem Mohammed, A., Zainab Tariq, A., Zainab, A., Alhawraa
Jassim Ahmad, A., Aroob Nassir, A., & Hassan Ali, A. (2021). Screening of
Diabetic Patients for Frailty with the Frail Scale: A Comparison with the Fried’s
https://www.litbang.kemkes.go.id.
pada Lansia Diabetes Melitus di Posbindu Anyelir Lubang Buaya, 11, 49-59.
https://doi.org/10.52022/jikm.v11i l.14
American Journal of Sociology. (2019). Kadar Gula Darah pada Diabetes Mellitus.
Sari, A., & Sofiani, Y. (2019). Efektifitas perbandingan Buerger Allen Exercise dan
Senam Kaki Terhadap Nilai ABI Pada Penderita DM Tipe II. Journal of
Aini, N dan Aridina, L. M 2016. Asuhan Keperawatan pada Sistem Endokrin dengan