Anda di halaman 1dari 3

LAMPIRAN II KEPUTUSAN KEPALA UPT

PUSKESMAS CISATA

NOMOR : 445/SK- /2021

TANGGAL : 3 JANUARI 2021

PRIORITAS PENINGKATAN MUTU PELYANAN DAN CAPAIAN SASARAN


KESELAMATAN PASIEN DAN PPI

1. Kepala Puskesmasdan seluruh penanggung jawab pelayanan klinis dan penanggung


jawab upaya Puskesmas wajib berpartisipasi dalam program mutu dan keselamatan
pasien mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
2. Para pemimpin wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan program mutu dan
keselamatan pasien yang di selenggarakan di seluruh jajaran Puskesmas.
3. Perencanaan mutu di susun oleh seluruh jajaran Puskesmas Cisata dengan pendekatan
multidisiplin dan koordinasikan oleh Wakil Manajemen Mutu
4. Perencanaan mutu berisi paling tidak :
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil moitoring dan evaluasi
indikator, maupun keseluruhan pasien/keluarga/staf dengan mempertimbangkan
kekritisan. Resiko tinggi dan kecenderungan terjadinya masalah
b. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan pasien.
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan pasien yang
terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan indikator,
pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindak lanjut dalam upaya
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
e. Indikator meliputi manajerial, Indikator Kinerja Upaya Puskesmas dan indikator
klinis, yang meliputi indikator struktur, proses dan outcome. Dan indikator-indikator
pencegahan dan pengendalian infeksi.
f. Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui standarilisasi
perencanaan sistem, rancang ulang sistem untuk meningkatkan mutu dan keselamatan
pasien.
g. Penerapan manajemen resiko pada semua lini pelayanan baik pelyanan klinis maupun
penyelenggaraan upaya Puskesmas
h. Manajemen resiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel, kejadian tidak
di harapkan, kejadian nyaris cedera dan keadaan potensial cedera.
i. Program dan kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelyanan klinis dan keselamatan
pasien, termasuk di dalamnya program pencegahan dan pengendalian infesksi
j. Program pelatihan yang terkait peningkatan mutu pelanan mutu dan keselamatan
pasien

k. Rencan pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan permasalahan


tindak lanjut dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan
l. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan pasien
5. Perencanaan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir di bawah ini :
a. Konsistensi dengan Visi, Misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas dan perencanaan
Puskesmas.
b. Memenuhi kebutuhan pasien , keluarga dan staf.
c. Menggunakan pedoman penyelenggraan upaya Puskesmas, pedoman praktek klinis,
tanda pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagi panduan dari profesi maupun
panduan dari kementrian Kesheatan
d. Sesuai dengan praktek mb isnis yang sehat.
e. Mempertimbangkan informasi dan manajemen resiko
f. Dibnagun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di Puskesmas.
g. Dibangun berbasis praktek klinis yang baik
h. Menggunakan Informasi dari kegiatan yang terkait.
i. Dan mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan sitem pelayanan.
6. Selurh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus di dokumentasikan.
7. Wakil manajemen Mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien kepada Kepala Puskesmas setiap triwulan.
8. Berdasarkan hasil pertimbanagn dan keluhan pasien/keluarga dan staf, serta
mempertimbangkan kekritisan, resiko tinggi dan potensi bermasalah, maka area prioritas
yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien adalah :
a. Pencapaian 6 sasaran keselamatan
b. Pelayanan rawat jalan
c. Pelayanan farmasi
d. Pelayanan gawat darurat

Anda mungkin juga menyukai