Bab II Tinjauan Kebijakan
Bab II Tinjauan Kebijakan
ruang wilayah Kabupaten Manokwari Selatan yang aman, nyaman, produktif, dan
bencana.
implicit terdiri atas kebijakan dan strategi pengembangan struktur ruang serta
berhierarki
Strateginya adalah :
1
2) peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana
Strateginya adalah :
maupun perkampungan;
keberlanjutan.
Strateginya adalah :
perikanan;
2
g. menetapkan serta mempertahankan lahan pertanian tanaman pangan
berkelanjutan;
kawasan dan aspek konservasi sumber daya alam serta mitigasi bencana.
Strateginya adalah :
ekosistem pantai;
danau; dan
Strateginya adalah :
keamanan/TNI;dan
3
2.3 RENCANA SISTEM PERKOTAAN WILAYAH KABUPATEN
MANOKWARI SELATAN
Rencana struktur ruang wilayah kabupaten adalah merupakan gambaran susunan
buatan yang digambarkan secara hirarkis dan berhubungan satu sama lain.
berikut:
berdekatan dengan Kota Manokwari. Pola ruang seperti ini menjadikan pusat
2. Setiap kampung memiliki satu pusat kegiatan yang berfungsi sebagai pusat
kampung;
3. Beberapa kampung dalam satu distrik memiliki pusat kegiatan sebagai Pusat
1
4. Beberapa kampung yang memiliki ciri perkotaan dan menjadi pusat
serta
kota masih diarahkan karena secara umum dalam pola kawasan pedesaan
komoditi pertanian;
perkotaan;
Karena kota merupakan pusat kegiatan ekonomi wilayah dan pusat pelayanan
2
Penataan struktur ruang kawasan pedesaan dikembangkan melalui
sedangkan Ibu Kota Distrik menginduk pada pusat wilayah pengembangan yang
wilayah. Pola penataan struktur ruang perdesaan seperti tersebut diatas juga
wilayah pengembangan.
berbasis pertanian.
potensial.
agroindustri.
sistem kota secara regional dan disertai oleh pembangunan dan perbaikan
sebagai pusat pemasaran dan distribusi barang. Posisi ini memungkinkan peluang
3
penunjang lainnya yang membutuhkan tenaga kerja yang lebih besar daripada
berikut:
dari adanya keterkaitan kawasan perkotaan satu dengan lainnya bertujuan untuk
fungsi pengembangannya.
perkotaan yang demikian ini, maka peran sistem prasarana wilayah dan kawasan
4
antara kota sekitar dengan kawasan perkotaan induknya, akan tetapi juga dengan
berikut :
Selatan, maka kawasan perkotaan Ransiki yang pada RTRW Provinsi Papua
beberapa kabupaten;
pelayanan provinsi;
Dataran Isim.
5
2.4 RENCANA SISTEM JARINGAN PRASARANA WILAYAH
KABUPATEN MANOKWARI SELATAN
Sebagai konsekuensi dari perkembangan penduduk yang terjadi selama kurun
Manokwari Selatan tahun 2034 terdiri atas sistem jaringan transportasi, energi
dan migas, telekomunikasi, sumber daya air, dan lingkungan. kaitannya dengan
Dalam sistem jaringan prasarana ini, yang dibahas bukan hanya dalam lingkup
kabupaten, namun salah satunya sangat terkait dengan sistem nasional dan
yang dapat menunjang pembangunan dan salah satu elemen penarik investasi di
suatu wilayah. Semakin lengkap sarana dan prasarana yang ada di suatu wilayah
kesempatan untuk berinvestasi lebih luas. Kondisi tersebut berlaku bagi wilayah
jaringan jalan, terminal (tipe B dan C), pelabuhan pengumpan dalam fungsi
6
Sistem jaringan transportasi di Kabupaten Manokwari Selatan terdiri atas
meliputi :
1) Sistem jaringan jalan fungsi arteri primer, yaitu ruas jalan yang
Bintuni melalui Distrik Tanah Rubuh, Distrik Oransbari, Distrik Ransiki, Distrik
2) Sistem jaringan jalan kolektor primer K1, yaitu ruas jalan yang
a. ruas jalan yang menghubungkan Distrik Tahota dan Distrik Dataran Isim
Waren.
5) Jaringan layanan lalu lintas yaitu trayek angkutan penumpang dan barang
Pegunungan Arfak;
7
d. trayek angkutan perintis yang melayani Manokwari – Momi Waren
guna antar pusat kegiatan nasional atau antar pusat kegiatan nasional
dengan pusat kegiatan wilayah. Jalan arteri primer ini juga melayani angkutan
Ketentuan teknis tentang jalan arteri sistem primer dijelaskan dalam Pasal 13
b. Jalan arteri primer mempunyai kapasitas yang lebih besar dari volume lalu
lintas rata-rata;
c. Pada jalan arteri primer lalu lintas jarak jauh tidak boleh terganggu oleh
lalu lintas ulang alik, lalu lintas lokal, dan kegiatan lokal;
tertentu; serta
8
Rencana pengembangan jalan arteri primer dengan status Jalan Nasional di
Rubuh, Distrik Oransbari, Distrik Ransiki, Distrik Momi Waren dan Distrik
Tahota.
2. JALAN KOLEKTOR PRIMER
Jalan kolektor 1 adalah jalan kolektor primer yang menghubungkan antar
Ibukota Provinsi; Jalur kolektor primer, yaitu jalur yang melayani pergerakan
di dalam kabupaten.
bahwa :
b. Jalan kolektor primer mempunyai kapasitas yang lebih besar dari volume
tertentu; serta
setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan
jumlah jalan masuk tidak dibatasi. Jalan lokal primer ini pada dasarnya
merupakan jalan penghubung utama antar distrik yang ada dan penghubung
9
dengan fungsi utama di Kabupaten Manokwari Selatan yang tidak terletak di
Ketentuan teknis tentang jalan Lokal sistem Primer dijelaskan dalam Pasal 15
bahwa :
terputus.
4. TERMINAL
Salah satu pengembangan prasarana wilayah yang terkait dengan rencana
antar Provinsi atau angkutan antar wilayah dalam Provinsi dapat melakukan
berikut :
Distrik Oransbari.
sebagai berikut :
10
Sistem transportasi nasional
Kelestarian lingkungan
hal itu, maka hirarki peran dan fungsi pelabuhan laut dapat dibedakan sebagai
berikut :
11
Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana Transportasi Udara
Penerbangan sebagai salah satu moda transportasi tidak dapat dipisahkan dari
karakteristik mampu mencapai tujuan dalam waktu cepat, berteknologi tinggi dan
cepat, tertib dan teratur, nyaman dan berdayaguna, dengan biaya yang
pembangunan wilayah.
bahan pokok mengingat jangkauan wilayah yang masih relatif sulit untuk dilalui
dengan jalur darat. Rencana dan arah pengembangan sistem jaringan prasarana
12
Dalam rangka pemerataan pembangunan, maka penerangan ke wilayah terisolasi
pengembangan.
berikut :
listrik khususnya untuk pengembangan jaringan SUTT dan SUTET diperlukan areal
konservasi pada sekitar jaringan yaitu sekitar 20 meter pada setiap sisi tiang listrik
atas:
permukiman pesisir;
13
b. pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Distrik Ransiki dan
Distrik Oransbari;
nirkabel. Sistem jaringan kabel terdiri atas jaringan telepon yang mencakup
setiap Distrik.
Station) hal ini sangat penting guna menjangkau ke pelosok perdesaan. Dengan
3. Mengarahkan dan memanfaatkan secara bersama pada satu tower BTS untuk
jaringan kabel dan jaringan sistem nir kabel. Dimana sistem jaringan kabel terdiri
sistem jaringan nir kabel terdiri atas jaringan telekomunikasi seluler yang
14
Adapun untuk rencana pengembangan prasarana telematika tetap berpedoman
informasi yang dapat mengakses informasi dan telekomunikasi yang bisa di akses
air bersih. Secara umum air dimanfaatkan untuk sumber energi (PLTA, PLTMH),
irigasi, industri dan rumah tangga. Sampai saat ini pemanfaatan air di Manokwari
Kabupaten.
Jaringan air bersih ke kelompok pengguna yaitu berupa jaringan air bersih ke
b. normalisasi sungai;
15
d. pembangunan turap, talud dan tanggul di sembilan sungai, terdiri atas
Masabui,Sungai Warbiadi,
Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana Transportasi
Sumber daya air yang saat ini digunakan untuk pengairan dan pelayanan air
minum adalah sungai, danau, mata air, waduk, dan artesis. Pemanfaatannya
antara lain untuk kebutuhan domestik (rumah tangga) dan untuk berbagai
meliputi rencana sistim jaringan pengairan serta fungsi dan pelayanan prasarana
pengairan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada penjelasan dibawah ini.
Bagi kegiatan pertanian yang belum terlayani oleh prasarana irigasi akan
lahannya,
Rencana Pengembangan Sistem Prasarana Pengelolaan Lingkungan
Rencana sistem jaringan prasarana Pengelolaan Lingkungan meliputi :
persampahan, air minum, pengolahan limbah cair domestik, drainase, serta jalur
16
Untuk penanganan persampahan kedepannya, maka sistem pengelolaan
Cara ini merupakan cara yang paling sederhana yaitu dengan membuang
begitu saja sampah yang telah dikumpulkan pada tempat yang telah
disediakan;
c. Pembakaran (Incineration)
pupuk;
bernilai ekonomis;
Pengembangan usaha daur ulang sampah, kertas dan plastik (sampah kering)
lingkungan
17
Pengefektifan fungsi pemulung dengan membangkitkan kegiatan daur ulang
tersebut
perkotaan Ransiki.
2.4.1 Sistem pengolahan limbah cair domestik terdiri atas :
Pengolahan limbah cair domestik, baik berupa grey water maupun black water
khususnya air bersih. Dalam menentukan sistem pengolahan dan pengolahan air
kotor perlu didasarkan pada suatu kriteria yang telah ditetapkan. Kriteria dasar
18
pemilihan sistem merupakan parameter utama dalam penentuan sistem
pengolahan air buangan yang sesuai dengan kondisi fisik, sosial dan ekonomi,
wilayah, pada prinsipnya harus dapat efisiens sehingga sistem drainase yang
sistem ini, yaitu limpasan air kembali lagi mengalir ke jalan dan harus hati-
b) Sistem Jaringan Tertutup. Sistem ini dibuat di bawah jalan dengan membuat
ditutup. Sistem tertutup ini dibangun sebagai terusan agar sistem terbuka
a) Drainase primer, meliputi sembilan sungai antara lain sungai Maruni, sungai
19
b) Sistem drainase buatan berupa saluran drainase di kawasan perkotaan dan
sistem pengelolaan limbah khusus yang dihasilkan oleh setiap KK. Dalam
Limbah rumah tangga adalah seluruh limbah, baik berbentuk cair, gas akibat
rumah tangga adalah buangan yang berasal bukan dari industri, melainkan
berasal dari rumah tangga, kantor, hotel, restaurant, tempat ibadah, tempat
Berdasarkan sumbernya, air limbah dibedakan menjadi dua jenis, yaitu limbah
domestik dan limbah non domestik/industri. Air limbah domestik adalah air
limbah yang berasal dari aktivitas rumah tangga maupun kegiatan sosial lainnya,
sedangkan limbah non domestik merupakan air buangan yang dihasilkan dari
Air limbah yang termasuk dalam golongan limbah domestik meliputi air limbah
bekas mencuci, mandi, kegiatan dapur dan kakus (WC). Untuk limbah WC
pribadi (rumah tangga). Untuk limbah rumah tangga lainnya berupa air buangan
20
bekas cuci, mandi dan dapur umumnya pembuangan dilakukan dengan dua pola.
rumah. Keadaan ini kurang baik bagi kesehatan lingkungan, karena air tersebut
Selain itu juga sangat potensial bagi penyebaran penyakit, karena menjadi
Berdasarkan kondisi eksisting yang ada, terlihat bahwa sebagian besar rumah
kepadatan penduduk < 150 jiwa/ha, maka sistem pengolahan air limbah yang
baik itu bencana Tsunami ataupun bencana Gempa Bumi. Untuk itu perlu
21
pengembangan Zona Penyelamatan Evakuasi Bencana beserta jalur evakuasi
bencana.
juga harus disiapkan beberapa hal dalam upaya mitigasi bencana, yaitu :
f. Penanda (Signage).
lapangan, lingkungan bandar udara, balai desa dan tempat lainnya yang dinilai
memungkinkan
22
23
24
2.5. RENCANA POLA RUANG KAWASAN LINDUNG
2.5.1. Kawasan Hutan Lindung
Kawasan hutan lindung adalah kawasan hutan yang memiliki sifat khas yang
bawahannya sebagai pengatur tata air, pencegah banjir dan erosi serta
2. Kawasan lahan pada kawasan hutan atau diluar hutan yang mempunyai
2000 meter/dpl.
air hujan, sehingga merupakan tempat pengisian air bumi ( akuiver) yang berguna
meresapkan air.
Sebagian besar kawasan yang berfungsi sebagai kawasan resapan air ini
1. Peningkatan fungsi lindung pada area yang telah mengalami alih fungsi
1
perlindungan terhadap permukaan tanah dan mampu meresapkan air ke
dalam tanah;
memberikan nilai ekonomi melalui pengambilan hasil buah bukan kayu, dan
Kabupaten Manokwari Selatan yaitu berupa kawasan resapan air yang terdapat di
minimal 100 meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat. Pada kawasan lindung
pariwisata, permukiman dan tambak. Guna menjaga kawasan sekitar pantai dari
2
gelombang pasang dan bahaya tsunami. Sehingga dilakukan pembatasan
perlindungan setempat.
Sempadan Sungai
Perlindungan terhadap sempadan sungai bertujuan untuk melindungi sungai dari
pencemaran sungai dan aktifitas lainnya yang dapat mengganggu dan merusak
kondisi fisik pinggir dan dasar sungai serta mengamankan aliran sungai.
Ketentuan tentang sempadan sungai diatur dalam Kepres Nomor 32 Tahun 1990
Garis Sempadan Sungai, Daerah Manfaat Sungai, Daerah Penguasaan Sungai dan
berikut :
- Sungai yang mempunyai kedalaman tidak lebih dari 3 (tiga) meter, garis
berikut :
- Sungai yang mempunyai kedalaman tidak lebih dari 3 (tiga) meter, garis
3
- Sungai yang mempunyai kedalaman lebih dari 3 (tiga) meter sampai
kurangnya 15 (lima belas) meter dihitung dari tepi sungai pada waktu
ditetapkan.
Untuk sungai yang terpengaruh pasang surut air laut, garis sempadan
Momi 34
Ransiki Ransiki 32
1.
Waren 19
Masabui 18
2. Oransbari Warbiadi 16
Muari 10
minimum 100 m
4
3. Perlindungan pada sungai-sungai besar dan anak sungai yang melewati
pohon besar.
Sempadan Mata Air
Kawasan sekitar mata air adalah kawasan di sekeliling mata air yang mempunyai
1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung dan PP No. 26 tahun 2008 tentang
RTRWN, yaitu untuk mata air ditetapkan sekurang-kurangnya 200 (dua ratus)
meter di sekitar mata air sebagai kawasan lindung. Perlindungan kawasan sekitar
mata air adalah untuk melindungi mata air dari kegiatan budidaya yang dapat
5
Kawasan sekitar mata air yang ada di Kabupaten Manokwari Selatan ditetapkan
mempertahankan fungsi
b. mata air
lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara
terdiri dari RTH publik dan RTH privat. RTH public merupakan RTH yang dimiliki
secara umum. Yang termasuk RTH publik adalah taman kota, taman pemakaman
umum, dan jalur hijau sepanjang jalan, sungai, dan pantai. Sedangkan yang
kawasan perkotaan, yang diisi oleh tanaman baik yang tumbuh secara alamiah
maupun yang sengaja di tanam. Pembagian RTH ini terdiri dari RTH publik paling
kawasan
disediakan dimaksudkan
6
agar proporsi RTH minimal dapat lebih dijamin pencapaiannya, sehingga
Kawasan suaka margasatwa adala kawasan yang merupakan tempat hidup dan
jenis tumbuhan, satwa dan tipe ekosistem, dimana kondisi alam yang masih asli
dan belum terganggu manusia, mempunyai luas dan bentuk tertentu agar
menunjang pengelolaan yang efektif dengan daerah penyangga yang cukup luas,
bakau yang terdapat di sepanjang pantai utara di Distrik Momi Waren, Oransbari,
dan Ransiki.
2.5.5 Kawasan Rawan Bencana Alam
Kawasan rawan bencana alam di Kabupaten Manokwari Selatan terdiri dari
bencana gempa bumi, banjir dan bencana tsunami. Kawasan rawan tsunami
bahaya dengan jarak 3500 meter dari garis pasang tertinggi. Pengembangan
lokasi permukiman sebaiknya berada di belakang daerah bahaya yang terdiri dari
kecepatan gelombang serta revitalisasi ekosistem pesisir. Sesuai dengan sifat dari
bencana tsunami yang sampai saat ini masih merupakan bencana yang tidak
7
terhadap bencana yang mungkin akan terjadi dengan mengembangkan dan
akan bahaya yang dihadapi dan pengetahuan tentang cara perlindungan diri.
Kota (Distrik Ransiki), Gayabaru, Dembek, Aryawemoho (Distrik Momi Waren), dan
dikelompokkan menjadi dua bentuk pantai, yaitu pantai terjal terbuka atau
tertutup dan pantai datar/landai terbuka atau tertutup. Sedangkan pada kedua
bentuk pantai tersebut dapat berupa pantai berpasir, berpasir dan berbatu,
pantai tersebut mewujudkan variasi morfologi pantai yang berakibat tidak sama
mempunyai dua tipe morfologi tersebut, yaitu pantai Utara adalah pantai
datar/landai terbuka dan pantai Timur adalah pantai terjal terbuka. Bencana
gempa dan tsunami, selain menimbulkan korban juga akan merubah kondisi fisik
alam dan lingkungan di wilayah tersebut. Terlepas dari itu, pengetahuan dan
mengetahui kondisi fisik alam dan lingkungan tersebut diharapkan dapat menjadi
keadaan, terutama bencana alam, yang mungkin bakal terjadi kembali. Tsunami
8
merupakan proses akibat terjadinya gempa bawah laut pada kedalaman fokus
dangkal, karena sebagian besar energy release ke kolom air laut di atasnya,
gempa bawah laut merenggutkan massa besar air laut dalam suatu hentakan
kuat. Gelombang balik air menerjang dengan kecepatan tinggi, mendekati pantai
arah relatif tegak lurus garis pantai. Polakerusakan sejajar garis pantai dengan
Dalam hal ini bencana merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari oleh
Sistem peringatan dini (early warning system) ini membutuhkan antara lain :
Adanya pemahaman yang sama mengenai urgensi sistem ini terutama agar
2. Pencegahan (Preventive)
9
a. Pencegahan terhadap perbuatan yang dapat mengakibatkan bencana antara
material)
bencana
sabuk hijau. Jenis vegetasi yang ditanam harus memenuhi persyaratan, antara
lain :
material)
bencana
g. Pada daerah-daerah sesar dan gerakan tanah diperlukan adanya sabuk hijau
lapisan batuan
10
i. Pengerukan muara sungai untuk mencegah dan mencegah dan mengurangi
banjir
3. Mitigasi Bencana
tsunami dan lainnya tidak dapat dihentikan oleh manusia, manusia hanya bisa
mungkin dapat dikurangi (risk reduction). Mitigasi bencana alam sangat penting
Salah satu langkah mitigasi bencana tsunami, yaitu dengan upaya struktur dan
non struktur. Terkait dengan upaya non struktur yang dapat dilakukan di wilayah
a) ZONA N 1 :
Zona ditepi muka air pasang berjarak minimal 100 meter dari pasang laut
dengan hutan tanaman mangrove, waru laut dan tanaman penyangga lainnya
b) ZONA N 2 :
Zona yang dicapai oleh gelombang Tsunami dengan ketinggian > 1 meter DPL,
dengan pemanfaatan ruang sebagai lahan budidaya perkebunan atau taman kota
dengan tanaman penyangga yang dapat difungsikan sebagai Buffer Zone dengan
c) ZONA B 1 :
11
Zona transisi (zona antara) yang dicapai gelombang Tsunami < 1 meter DPL
dengan zona aman, dengan pemanfaatan ruang untuk kegiatan jasa dan
d) ZONA B 2 :
Zona yang aman dari terpaan gelombang tsunami dengan pemanfaatan ruang
dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi
sumber daya manusia, dan sumber daya buatan. Untuk lebih jelas mengenai
kawasan budiddaya yang ada di Kabupaten Manokwari Selatan dapat dilihat satu
tujuan diambil hasil hutannya baik hasil hutan kayu maupun non kayu. Kawasan
ini merupakan kawasan hutan yang diperuntukkan guna produksi hasil hutan
perlindungan sebagai daerah resapan air. Kawasan ini tidak boleh dialihfungsikan
12
Kawasan peruntukan hutan produksi terdiri atas: kawasan peruntukan hutan
faktor kemiringan lereng, jenis tanah, dan intensitas hujan dengan jumlah skor
125 (seratus dua puluh lima) sampai dengan 174 (seratus tujuh puluh empat).
faktor kemiringan lereng, jenis tanah, dan intensitas hujan dengan jumlah skor
paling besar 124 (seratus dua puluh empat). Kawasan peruntukan hutan produksi
a. Memiliki faktor kemiringan lereng, jenis tanah, dan intensitas hujan dengan
jumlah skor paling besar 124 (seratus dua puluh empat); dan/atau
hutan produksi tetap, dan kawasan peruntukan hutan produksi yang dapat
dikonversi ditetapkan oleh menteri yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang
kriteria: kawasan yang dapat diusahakan sebagai hutan oleh orang pada tanah
yang dibebani hak milik. Kriteria teknis kawasan peruntukan hutan rakyat
kehutanan.
Kawasan hutan produksi terbatas terdapat di Distrik Ransiki, Distrik Momi Waren,
Distrik Neney, Distrik Tahota, Distrik Dataran Isim dengan luas kurang lebih
54.851,99 Ha. Kawasan hutan produksi tetap terdapat di Distrik Dataran Isim,
DIstrik Neney, dan DIstrik Tahota. Kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi
terdapat di Distrik Oransbari, Distrik Ransiki dan Distrik Momi Waren, dengan luas
Kawasan hutan ini luasannya dari tahun ke tahun semakin berkurang untuk
13
pertanian dan pembukaan permukiman baik secara sporadis maupun tidak. Hal
ini terbukti sebagian besar distrik yang memiliki hutan mengalami kerusakan dan
penggundulan.
penduduk
percepatan reboisasi;
2. Pengolahan hasil hutan sehingga memiliki nilai ekonomi lebih tinggi dan
pokok.
hutan kerakyatan;
memungkinkan untuk diambil hasil non kayu, seperti buah dan getah;
tebang gilir dan rotasi tanaman yang mendukung keseimbangan alam; serta
14
2.6.2 Kawasan Peruntukan Pertanian
Kawasan Peruntukan Pertanian Tanaman Pangan
Kawasan pertanian terdiri dari kawasan pertanian lahan basah dan kawasan
pertanian lahan kering. Bila dibagi menurut penggunaan tanahnya, maka kawasan
Sawah
Untuk mengantisipasi semakin tingginya perubahan fungsi tanah pertanian
dari setengah teknis menjadi teknis dan sederhana menjadi setengah teknis.
Pengembangan sawah selain padi juga dilakukan penerapan sistem mina padi,
Sawah yang berdekatan dengan jalan utama dan sekitar kawasan permukiman
15
dengan berbagai peruntukannya. Pada kawasan perkotaan dan sebagian kawasan
perdesaan (yang terletak di sepanjang jalan arteri atau kolektor dimana alih
fungsi sangat sulit untuk dihindari), maka harus dilakukan peningkatan irigasi
setengah teknis dan sederhana menjadi beririgasi teknis sehingga luas sawah
subur; serta
sebagai berikut :
2. Perubahan fungsi sawah ini hanya diijinkan pada kawasan perkotaan dengan
fungsi harus sudah dilakukan peningkatan fungsi irigasi setengah teknis atau
sederhana menjadi teknis dua kali luas sawah yang akan dialihfungsikan
3. Pada kawasan perdesaan alih fungsi sawah diijinkan hanya pada sepanjang
setidaknya dua kali luasan area yang akan diubah dalam pelayanan daerah
4. Pada sawah beririgasi teknis yang telah ditetapkan sebagai lahan pertanian
16
6. Pengembangan kegiatan agropolitan dengan komoditas padi dengan sentra
kabupaten Manokwari Selatan. Untuk jenis tanaman pada lahan ini yang terdapat
di Kabupaten Manokwari Selatan meliputi ubi kayu, Jagung dan kacang tanah.
Pola yang terjadi pada kawasan pertanian tersebut adalah menyebar diseluruh
wilayah selain itu juga sebagai pembatas antara kawasan permukiman dengan
Beberapa bagian tegalan terutama yang terletak pada kawasan lindung atau
atau perkebunan. Dengan alih fungsi ini maka luas tegalan diperkirakan akan
mengalami penurunan.
17
Pertanian di Kabupaten Manokwari Selatan juga diarahkan pada pengembangan
kegaiatan lain yaitu: sawah irigasi teknis dan daerah konservasi sungai
lahan
kering yang mana pada kawasan perkebunan ini memiliki pengertian kawasan
Selatan, kawasan perkebunan tersebar pada setiap distrik yang menyatu dengan
yang ada yaitu tanaman kakao, kelapa sawit. Akan tetapi lahan-lahan perkebunan
18
Kabupaten Manokwari Selatan pada Distrik Dataran Isim, Oransbari, Ransiki, dan
lahan tersebut berada pada kawasan hutan produksi maupun hutan produksi
kegiatan terbangun
Ransiki - Momi Waren, tidak boleh dialihfungsikan untuk kegiatan yang lain,
penelitian;
Sawit;
masing-masing; serta
lahan, konservasi tanah dan air, juga perlu mempertimbangkan aspek sosial
yang memiliki potensi dan unggulan pada berbagai sektor khususnya sektor
19
a. kawasan peruntukan perkebunan kakao terdapat di sebagian Distrik
Oransbari, seluruh Distrik Ransiki, dan sebagian Distrik Momi Waren; dan
dengan kriteria:
pemanfaatan Industri Kayu di Distrik Momi Waren dan industri pengalengan ikan.
20
2. Pengembangan kawasan sentra industri kecil terutama pada kawasan
investasi.
industri dasar/hulu dan industri hilir serta industri antara, yang dibentuk
Distrik Dataran Isim dan Tahota. Untuk Kawasan peruntukan industri sedang
terdapat di Distrik Momi Waren dan Oransbari. Dan Kawasan peruntukan industri
hidup manusia. Semakin besar eksploitasi sumber daya alam akan semakin besar
21
pula gangguan terhadap keseimbangan lingkungan dengan demikian
pasir batu, kalsit, trass, kaolin, bentodit, marmer, zeolit, toseki, feldspar, piropilit
dan fospat.
a. Memiliki sumber daya bahan tambang yang berwujud padat, cair, atau gas
potensi tambang tersebut antara lain batubara yang terdapat di Kawasan Orna
Untuk mengatasi atau memperkecil dampak negatif yang ditimbulkan ini, maka
Di dalam kegiatan penggalian pasir dan batu kali, perlu pengawasan dari
batas sungai, pengikisan tepi sungai, tidak merusak sempadan sungai dan tidak
22
mengganggu kegiatan lainnya. Mengingat resiko kerusakan lingkungan akibat
pemanfaatan bahan, terutama terhadap air tanah hal ini, antara lain:
1. Dampak negatif yang mungkin terjadinya terhadap air tanah antara lain
adalah terjadinya penurunan muka air tanah atau hilangnya air tanah
seperti diatas, maka perlu diketahui karakteristik, kondisi maupun sebaran air
lingkungan hidup;
penambangan;
tidak boleh alih fungsi, atau kawasan permukiman, maka eksplorasi dan/atau
sosial, fisik dan ekonomi terhadap pengaruhnya dalam jangka panjang dan
23
e. Menghindari dan meminimalisir kemungkinan timbulnya dampak negatif
gunung dan pulau. Kawasan pantai yang berpotensi dikembangkan sebagai objek
wisata yaitu Pantai Raipawi dan Pantai Wee di Distrik Ransiki dan Pantai Muari.
Rumberpoon dan Pulau Roon. Selain itu terdapat pula kawasan gunung yang
dapat dijadikan andalan wisata yaitu Gunung Botak. Juga terdapat objek wisata di
perjalanan wisata.
lingkungan.
24
Pengembangan kegiatan pendukung pariwisata (hotel, restoran, dll)
disusun.
perjalanan wisata.
akomodasi wisata;
25
5. Tidak melakukan pengerusakan terhadap obyek wisata alam seperti
menebang pohon;
dan biota laut, yang dapat di jadikan obyek wisata taman laut;
9. Pada obyek wisata yang tidak memiliki akses yang cukup, perlu
khusus;
sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan
pedesaan.
26
1) Permukiman Pegunungan
2) Permukiman Perkotaan
yaitu lahan pertanian kering (tegalan, tambak, dll) dan tidak pada kawasan
hutan lindung
wilayah.
pengembangan kawasan
ibu kota Distrik sebagai pusat distribusi dan koleksi di seluruh wilayah
Distrik.
27
Tipologi permukiman kawasan pesisir terdapat di Distrik Ransiki, Momi Waren,
Tahota, Oransbari.
lainnya
lingkungan
menjadi tempat hunian yang aman, nyaman dan produktif, serta didukung
28
f. Permukiman perkotaan diarahkan pada penyediaan hunian yang layak dan
Ransiki yang merupakan bagian dari kawasan militer TNI Angkatan Darat KODIM
29
30
Tabel 2.2
LUAS PENGGUNAAN LAHAN PERDISTRIK
Pola Ruang ( Ha )
N Hutan Hutan Luas Total
Distrik Permukim Pertania Perkebuna Hutan
o. Cagar Alam Produksi Produksi (Ha)
an n n Lindung
Konservasi Terbatas
Sumber:RevisiRTRWKab.Manokwari
31
32
2.7 KETENTUAN UMUM PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS
WILAYAH KABUPATEN MANOKWARI SELATAN
Kawasan strategis wilayah kabupaten merupakan wilayah penataan ruangnya
strategis kabupaten akan ditetapkan lebih lanjut di dalam rencana tata ruang
kawasan strategis.
2. Sebagai alokasi ruang untuk berbagi kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan
bersangkutan;
kabupaten; dan
penanganan kawasan;
1
e. Ketentuan peraturan perundang-undangan.
memiliki kekhususan;
3). Dapat berhimpitan dengan kawasan strategis nasional, namun harus memiliki
4). Merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis ekonomi yang berpengaruh
c. Potensi ekspor;
5). Merupakan kawasan budidaya maupun kawasan lindung yang memiliki nilai
merupakan:
2
d. Tempat perlindungan peninggalan budaya;
antariksa;
7). Merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis fungsi dan daya dukung
dan/atau fauna yang hampir punah atau diperkirakan akan punah yang
makro;
hidup;
8). Merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis lainnya yang sesuai dengan
3
9). Untuk mewadahi penataan ruang kawasan yang tidak bisa terakomodasi
berikut :
Tinggi.
Waren, dan Distrik Neney ditetapkan sebagai kawasan strategis dari sudut
4
a. Pengelolaan hasil tambang untuk meningkatkan ekonomi wilayah
5
6
2.9 KELEMBAGAAN PENATAAN RUANG DAERAH
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Manokwari Selatan setelah
disahkan sebagai Peraturan Daerah, maka nantinya akan menjadi peraturan yang
pembangunan yang dilaksanakan oleh setiap sektor. Hal ini dimaksudkan agar
tujuan penyusunan dan penetapan rencana tata ruang dapat tercapai secara
optimal. Untuk itu diperlukan adanya koordinasi dan sinkronisasi antar wilayah
dan seluruh instansi yang terkait, baik instansi sektoral maupun antar daerah
instansi yang ada, yang nantinya akan menghasilkan hal-hal sebagai berikut:
daya alam, sumber daya buatan dan nilai sejarah serta budaya bangsa.
sebagai berikut :
1
1. Adanya keterbatasan dana pembangunan yang tersedia pada setiap tahapan
2. Adanya komponen kawasan yang mempunyai efek ganda cukup besar untuk
lingkungan; serta
2. Adanya sarana dan prasarana yang telah ada yang masih dimanfaatkan;
jalan.