Anda di halaman 1dari 19

RANGKUMAN SKRIPSI

KAJIAN PENGELOLAAN KONFLIK PADA PROYEK KONSTRUKSI


DI KOTA SURAKARTA

Oleh :
BINTANG YUDHA DWI KURNIA
NPM : 1402 15539
BAB 1

Latar Belakang

Dalam setiap proyek konstruksi selalu terjadi perubahan jarang sekali dalam suatu

proyek konstruksi tidak terjadi perubahan sampai proyek tersebut selesai (Nunnaly,

1993). Untuk menyelesaikan konflik yang terjadi di proyek konstruksi,

organisasi/kontraktor membutuhkan manajemen afektif untuk mengelola konflik

dengan mengidentifikasi dan menganalisis konflik dan penyebab. Selain itu,

organisasi/kontraktor juga harus tahu tentang metode untuk menyelesaikan konflik.

Dengan demikian konflik yang telah terjadi dapat dikelola dengan baik maka dari itu

tujuan proyek dapat dicapai dengan lebih baik

Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan pada latar belakang diatas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini yaitu:

1. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab konflik pada proyek

konstruksi?

2. Bagaimana cara yang tepat untuk mengurangi atau menyelesaikan konflik

pada proyek konstruksi?


Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Penulis hanya melakukan kajian-kajian terhadap faktor-faktor apa saja

yang menjadi penyebab konflik pada proyek konstruksi.

2. Pengamatan hanya dilakukan pada proyek konstruksi di Kota Surakarta

Tahun 2018.

Tujuan Penelitian

Adapun dibuatnya penelitian ini adalah bertujuan untuk :

1. Untuk Mengetahui faktor-faktor penyebab konflik pada proyek konstruksi.

2. Untuk Mengetahui cara yang tepat untuk mengurangi atau menyelesaikan

konflik pada proyek konstruksi

Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini adalah dapat memberikan kontribusi bagi

perkembangan ilmu pengetahuan dalam hal faktor-faktor apa saja yang menjadi

penyebab konflik pada proyek konstruksi khususnya di Kota Surakarta dan cara yang

tepat untuk mengurangi atau penanganan penyebab konflik pada proyek konstruksi
serta agar dapat menjadi referensi serta memberikan tambahan informasi bagi studi-

studi yang berkaitan dengan penelitian ini.

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Proyek Konstruksi

Pada hakekatnya manajemen proyek konstruksi menurut Ervianto (2005),

ada dua pemahaman yang pada pelaksanaannya menjadi satu kesatuan dalam

mencapai tujuan proyek yaitu:

1. Teknologi Konstruksi (Construction Technology) yaitu mempelajari metode

atau teknik tahapan melaksanakan pekerjaan dalam mewujudkan bangunan

fisik di suatu lokasi proyek, sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan.

2. Manajemen Konstruksi (Construction Management) adalah bagaimana

sumber daya (man, material, machine, money, method) yang terlibat dalam

pekerjaan dapat dikelola secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan

proyek, sesuai dengan ketentuan/hokum yang berhubungan dengan

konstruksi.
Konflik

Definisi Konflik

Konflik merupakan kondisi terjadinya ketidakcocokan antar nilai atau tujuan-tujuan


yang ingin dicapai, baik yang ada dalam diri individumaupun dalam hubungannya
dengan orang lain. Kondisi yang telah dikemukakan tersebut dapat mengganggu
bahkan menghambat tercapainya emosi atau stress yang mempengaruhi efisiensi dan
produktivitas kerja (Thomas,1978). Handy (1983) mendefinisikan konflik sebagai
dimulainya proses bila satu pihak merasa bahwa pihak lain akan menggagalkan
tujuannya. Fenn et.al. (1997). berpendapat bahwa konflik timbul karena ada
ketidakcocokan kepentingan.

Dari kesimpulan pendapat para ahli diatas maka konflik dianggap sebagai tindakan
atau keadaan yang dihasilkan dari perbedaan pendapat atau ketidakcocokan antara
unsur-unsur proyek (stakeholders) dalam memenuhi kewajiban kontrak mereka,
dimana konflik tersebut belum menjadi persengketaan

Jenis-jenis Konflik

Menurut Robbins, (1996: 431) konflik dalam organisasi disebut sebagai The

Conflict Paradox, yaitu pandangan bahwa di sisi konflik dianggap dapat

meningkatkan kinerja kelompok, tetapi di sisi lain kebanyakan kelompok dan

organisasi berusaha untuk meminimalisasikan konflik. Pandangan ini dibagi

menjadi tiga bagian, antara lain:

1. Pandangan tradisional (The Traditional View).

Pandangan ini menyatakan bahwa konflik itu hal yang buruk, sesuatu yang

negatif, merugikan dan harus dihindari.


2. Pandangan hubungan manusia (The Human Relation View).

Pandangan ini menyatakan bahwa konflik dianggap sebagai suatu peristiwa

yang wajar terjadi di dalam kelompok atau organisasi pasti terjadi perbedaan

pandangan atau pendapat para anggota.

3. Pandangan interaksionis (The interactionist View).

Pandangan ini cenderung mendorong suatu kelompok atau organisasi

terjadinya konflik.

Sebab terjadinya konflik dalam suatu proyek

Konflik pada proyek konstruksi terjadi manakala apa yang tertera dalam

kontrak tidak sesuai dengan apa yang dilaksanakan di lapangan.

Manajemen Konflik Menurut Para Ahli

Manajemen harus mampu meredam persaingan yang sifatnya berlebihan (yang

melahirkan konflik yang bersifat disfungsional) yang justru merusak spirit sinergisme

organisasi tanpa melupakan continous re-empowerment.


Metode Menangani Konflik

 Memaksa (Forcing)

 Membujuk (Smoothing)

 Menarik diri (withdrawal)

Langkah ini dapat diartikan sebagai menghindari (tidak bersedia menghadapi)

terjadinya ketidakcocokan dalam saat tertentu

 Berdamai atau kompromi

 Problem Solving (Penyelesaian Masalah)

Penelitian metode pendekatan konflik

Dari peneliti sebelumnya Bill Ormando (2013) menentukan metode

pendekatan untuk mengatas konflik adalam proyek konstruksimenggunakan

enam metode di dalam kuisioner penelitian, yaitu: force, smoothing,

withdrawal,cinorinuse, problem solving, collaborating.

Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode-metode deskriptif.

Whitney (dalam The Element of Research, 1960) berpendapat, metode deskriptif adalah

pencarian fakta dengan interprestasi yang tepat.


Identifikasi Variabel

Variabel dalam penelitian ini hanya variabel tunggal yaitu faktor-faktor penyebab

konflik dalam proyek konstruksi

Jenis Data

Data Primer

Sumber data ini diperoleh langsung dari individu yang menjadi subjek penelitian di

mana data dihasilkan dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada responden yang telah

ditentukan sebelumnya yaitu pekerja pada proyek konstruksi

di Surakarta Tahun 2018.

Data Sekunder

Sumber data ini diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh

atau dicatat pihak lain) dan sifatnya saling melengkapi (daftar pustaka)

Teknik Pengumpulan Data

Alat yang digunakan adalah kuisioner yang diberikan kepada kontraktor untuk

mendapatkan jawaban tentang faktor-faktor penyebab konflik pada proyek konstruksi dan

manajemen konflik.

Metode Pengolahan Data

 Analisis Mean

i=n

x=∑
xi
i=1 …………….(3.1)
n
Keterangan :

x = rata-rata (mean)

n = jumlah responden

Xi = jumlah nilai yang diberikan responden.

 Standar deviasi

Standar Deviasi merupakan salah satu teknik statistik yang digunakan untuk

menjelaskan homogenitas kelompok

Rumus standar deviasi adalah sebagai berikut:


n
1
𝑆𝐷¿ ∑ ( Xi−x)2 ……………(3.2)
n−1 i=1

Keterangan :

SD = Standar Deviasi

Xi = jumlah nilai faktor yang diberikan responden ke-i

X = nilai rata-rata faktor

n = jumlah responden

 Metode Frekuensi

mengambil data yang memiliki frekuensi tertinggi.


 PEMBAHASAN

 Klasifikasi responden berdasarkan pendidikan terakhir (n=35)

No Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase (%) Peringkat

Responden Responden

1 SMU 6 17,14 3

2 Diploma 10 28,57 2

3 S1 16 45,72 1

4 S2 3 8,57 4

Total 35 100 % 35

 Klasifikasi perusahaan responden (n=35)

No Gred Perusahaan Jumlah Responden Persentase

1 Gred Kecil 13 37,14%

2 Gred Besar 22 62,86%

Total 35 100%

 Klasifikasi responden berdasarkan jabatan (n=35)

Jabatan Frekuensi Presentase (%) Peringkat

Direktur 2 5,71 6

Manajer Proyek 4 11,42 5

Engineer 8 22,85 1
Manajer Lapangan 6 17,14 3

Pengawas 7 20,00 2

Logistik 6 17,14 4

Supervisor 2 5,71 7

Total 35 100 %

 Klasifikasi responden berdasarkan pengalaman kerja.

No Lama Bekerja Frekuensi Presentase (%)

1 <5 tahun 12 34,29

2 5-10 tahun 15 42,86

3 >10 tahun 8 22,86

35 100
Faktor Penyebab Terjadinya Konflik di dalam Proyek Konstruksi

 Analisis terhadap konflik individu (n=35)

Nomor Konflik Individu Mean Standard Rangking

Deviasi

1 Mendahulukan jadwal tugas pekerjaan 3,31 1,25 2


perusahaan dari pada kepentingan pribadi
2 Memberikan prioritas pekerjaan di luar 2,74 0,89 7
lapangan
3 Mengalami kesulitan dalam 2,77 0,94 6
melaksanakan tugas-tugas lapangan
4 Kesulitan dalam melaksanakan cara kerja 3,00 1,21 4
yang efektif
5 Dalam proses melaksanakan tugas 3,31 0,83 1
mengalami hambatanhambatan
6 Kurang sesuai dengan pekerjaan yang 2,91 1,09 5
ditekuni
7 Pemberian imbalan yang tidak sesuai 3,02 1,25 3
dengan pekerjaan yang dilaksanakan
 Analisis terhadap konflik antar individu (n=35)

Nomor Konflik Antar Individu Mean Standard Rangking

Deviasi

1 Bertentangan antara jadwal bertugas dan 3,29 1,02 5


pengaturan jadwal
2 Menyelesaikan suatu pekerjaan harus 3,26 1,04 6
menungguselesainya tugas lain
3 Melaksanakan pekerjaan yang seharusnya 3,40 1,09 4
menjaditanggung jawab rekan lain
4 Pertentangan dengan rekan sekerja 3,40 1,01 3
mengenai caramengerjakan pekerjaan
secara efektif dan efisien
5 Perbedaan dengan rekan sekerja 3,51 0,95 2
mengenai prosedur dalammelaksanakan
suatu pekerjaan
6 Pertentangan dengan rekan sekerja 3,54 1,40 1
karena perbedaanwatak dan sikap
7 Imbalan yang tidak adil dalam 3,17 0,98 7
melaksanakan suatu pekerjaan
 Analisis terhadap konflik antar individu dan kelompok (n=35)

Nomor Konflik Antar Individu dan Kelompok Mean Standard Rangking

Deviasi

1 Tidak melaksanakan jadwal kerja yang 3,20 0,90 3


telah disepakatioleh kelompok
2 Tidak menyetujui prioritas pelaksanaan 3,02 1,01 6
pekerjaan yang telah disepakati oleh
kelompok
3 Mendahulukan kepentingan pribadi 3,26 1,22 2
dalam melaksanakanprogram kelompok
4 Kesulitan dalam menyesuaikan cara kerja 3,00 0,84 7
dalam suatu kelompok
5 Perbedaan pendapat mengenai prosedur 3,31 1,08 1
dalammelaksanakan suatu pekerjaan
dalam kelompok
6 Kesulitan dalam menyesuaikan diri 3,11 0,87 4
dengan anggota kelompok
7 Imbalan yang tidak sama dalam 3,02 0,86 5
melasanakan kerja kelompok

 analisis dari konflik antar kelompok dalam organisasi.

Nomor Konflik Antar Kelompok dan Organisasi Mean Standard Rangking

Deviasi

1 Menyusun jadwal tanpa memperhatikan 2,97 0,90 7


jadwal kerjakelompok lain
2 Dalam kerjasama antar kelompok, 3,20 1,01 3
memberikan prioritas
tanpasepengetahuan kelompok lain
3 Kualitas SDM masing-masing kelompok 3,80 1,22 1
tidak sama
4 Tidak ada kesesuaian mengenai cara 3,00 0,84 6
menyelesaikan pekerjaanantar kelompok
5 Tidak ada koordinasi mengenai prosedur 3,31 1,08 2
dalammenyelesaikan pekerjaan antar
kelompok
6 Perbedaan karakteristik/ sifat antar 3,11 0,87 4
kelompok
7 Pembagian jasa yang tidak sesuai dengan 3,02 0,86 5
bobot pekerjaanantar kelompok

Analisis Ranking Terhadap Faktor Penyebab Konflik.

Pengolahan data secara keseluruhan yang menunjukan hasil secara umum mengenai

faktor apa yangpaling sering terjadi pada proyek konstruksi di kota Surakarta.

Faktor penyebab konflik pada proyek konstruksi

No Faktor Penyebab Konflik mean SD Rangking

1 Konflik Individu 3,01 1,07 4

2 Konflik Antar Individu 3,37 1,07 2

3 Konflik Antar Individu dan Kelompok 3,13 0,97 3

4 Konflik Antar Kelompok dalam Organisasi 3,37 1,05 1

Metode Pendekatan Untuk Mengurangi Penyebab Konflik


Metode Pendekatan Mengurangi Penyebab Konflik Individu

 Analisis metode mengurangi penyebab konflik individu (n=35)

Tipe Konflik Metode Jumlah Presentase Rangking


Mengurangi Responden
Penyebab Konflik (%)

Konflik Force 10 28,57 2


Individu
Smoothing 11 31,43 1

Withdrawal 3 8,57 5

Compromise 5 14,29 4

Problem Solving 6 17,14 3

 Analisis metode mengurangi penyebab konflik antar individu (n=35)

Tipe Konflik Metode Jumlah Presentase Rangking


Mengurangi Responden
Penyebab Konflik (%)

Konflik antar Force 6 17,14 4


Individu
Smoothing 10 28,57 1

Withdrawal 8 22,86 2

Compromise 7 20 3

Problem Solving 4 11,43 5


 Analisis metode penyebab konflik antar individu dan kelompok (n=35)

Tipe Konflik Metode Jumlah Presentase Rangking


Mengurangi Responden
Penyebab Konflik (%)

Konflik Antar Force 6 17,14 3


Individu dan
Kelompok Smoothing 8 22,86 1

Withdrawal 7 20 2

Compromise 7 20 2

Problem Solving 7 20 2

 Analisis metode mengurangi penyebab konflik antar kelompok dalam

organisasi (n=35)

Metode Presentase
Tipe Konflik Mengurangi Jumlah Rangking
Penyebab Konflik Responden (%)

Force 6 17,14 3

Smoothing 3 8,57 4
Konflik
Kelompok Withdrawal 8 22,86 2
dalam
organisasi Compromise 10 28,57 1

Problem Solving 8 22,86 2

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang konflik pada proyek konstruksi

dapat disimpulkan sebagai berikut ini.

1).Untuk konflik antar individu dalam proses melaksanakan tugas mengalami

hambatan-hambatan memilik mean sebesar 3,31 dan standar deviasi 0,83.

Berdasarkan hasil survey, metode yang paling cocok untuk mengatasi konflik antar

individu adalah smoothing 11 responden atau 31,43%dari 35 responden disusul

dengan metode force 10 responden atau 28,57% .

2).Penyebab konflik kedua pada proyek konstruksi adalah konflik individu antar

individudari hasil analisis di atas untuk konflik perbedaan pendapat dalam hal

penentuan prosedur dalam melaksanakan suatu pekerjaan dalam kelompok dengan

nilai mean 3,54 dan standar deviasi 1,40.Berdasarkan hasil survey, metode yang

paling cocok untuk mengatasi konflik antar kelompok dalam organisasi pada proyek

konstruksi adalah metode smoothing dengan persentase 28,57 % atau 10 dari 35

responden.

3).Penyebab konflik ketiga pada proyek konstruksi adalah konflik antar individu

dengan kelompok adalah perbedaan pendapat dalam hal penentuan prosedur dalam

melaksanakan suatu pekerjaan dalam kelompok menempati ranking dengan nilai

mean 3,31 dan standar deviasi 1,08. adalah metode smoothing dengan persentase

22,86 % atau 8 dari 35 responden. Tetapi kita juga melihat adanya

persebaranmeratadiantara responden yang memilih withrdrawal, compromise, dan

problem solving dengan perolehan presentase yang sama yaitu 20% atau masing-

masing 7 responden.
4).Penyebab konflik keempat pada proyek konstruksi adalah konflik antar kelompok

dalam organisasi adalah Kualitas SDM masing-masing kelompok tidak sama dalam

suatu organisasi yang sama merupakan yang paling sering terjadi pada proyek

konstruksi dengan nilai mean 3,80 dan standar deviasi1,22. Berdasarkan hasil survey,

metode yang paling cocok untuk mengatasi konflik antar individu dan kelompok pada

proyek konstruksi adalah dengan metode Berdasarkan hasil analisis data diatas dapat

diketahui bahwa metode yang paling tepat adalah Compromise dengan presentase

28,57 atau 10 responden dari 35 responden

5.2. Saran

Berdasarkan hasil studi terhadap yang telah penulis lakukan , dapat diberikan

saransebagai berikut:

1. Dalam kegiatan proyek konstruksi pasti akan selalu ada konflik

yangmempengaruhi hasil dari suatu proyek, maka perlu diperhatikan faktor-

faktorpenyebab terjadinya konflik apa saja yang terjadi.

2. Saran bagi para peneliti lain, agar dalam pengumpulan data dilapangan

denganmenggunakan kuesioner, perlu dibuat format kuesioner yang

sesederhana.

Anda mungkin juga menyukai