Anda di halaman 1dari 2

Penyelesaian sengketa secara langsung antar para pihak (negosiasi), merupakan cara awal yang

ditempuh para pelaku bisnis dalam mencari solusi bagi penyelesaian sengketanya. Kemacetan
dalam bernegosiasi, mendorong para pihak untuk melibatkan pihak lain membantu mengarahkan
penyelesaian sengketa tersebut. Cara penyelesaian sengketa ini dikenal dengan istilah Mediasi.
Keterlibatan pihak ketiga yang netral membantu para pihak sebagai penengah, meminimalisir
perbedaan dan menitikberatkan pada persamaan. Oleh karena itu, meskipun mediasi mengalami
kegagalan masih terdapat manfaat yang bisa digali dari proses mediasi yang sudah berlangsung.

Dari uraian singkat di atas:

1. Apa yang saudara dapatkan tentang pengertian Mediasi? Sebutkan dasar pengaturannya! Sejak
kapan mediasi diperlukan dan siapakah yang dapat ditunjuk menjadi pihak ketiga?

2. Manfaat apa yang bisa diperoleh meskipun Mediasi berlangsung gagal?

1. Mediasi adalah proses untuk menyelesaikan sengketa dengan bantuan pihak ketiga.

Menurut John W. Head, mediasi adalah suatu prosedur penengahan dimana seseorang bertindang
sebagai “kendaraan” untuk berkomunikasi antarpara pihak, sehingga pandangan mereka yang berbeda
atas sengketa tersebut dapat dipahami dan mungkin didamaikan, tetapi tanggung jawab utama
tercapainya suatu perdamaian tetap berada di tangan para pihak sendiri. (Head, 1997 : 42)

Dasar hukum :

• PERMA No. 1 Tahun 2008

• PERMA No. 1 Tahun 2016

Peranan para pihak ketiga untuk mengidentifikasikan masalah-masalah yang disengketakan dan untuk
mengembangkan sebuah proposal. Proposal tersebut diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk
menyelesaikan sengketa tersebut.

2. Manfaat yang diperoleh meskipun Mediasi berlangsung gagal antara lain:

a. Mediasi diharapkan dapat menyelesaikan sengketa dengan cepat dan relatif murah dibandingkan
membawa perselisihan tersebut ke pengadilan atau arbitrase.

b. Mediasi akan memfokuskan para pihak pada kepentingan mereka secara nyata dan pada kebutuhan
emosi atau psikologis mereka, jadi bukan hanya pada hak-hak hukumnya.
c. Mediasi memberi kesempatan para pihak untuk berpartisipasi secara langsung dan secara informal
dalam menyelesaikan perselisihan mereka.

d. Mediasi memberi para pihak kemampuan untuk melakukan kontrol terhadap proses dan hasilnya.

e. Mediasi memberikan hasil yang tahan uji dan akan mampu menciptakan saling pengertian yang lebih
baik di antara para pihak yang bersengketa karena mereka sendiri yang memutuskannya.

f. Mediasi mampu menghilangkan konflik atau permusuhan yang hampir selalu mengiringi setiap
putusan yang bersifat memaksa yang dijatuhkan olch hakim di pengadilan atau arbiter pada arbitrase.

Sumber Modul UT HKUM4409.06

Anda mungkin juga menyukai