Anda di halaman 1dari 10

DOSEN PENGAMPU:

Miss. Era Octafiona M.Pd

OLEH KELOMPOK 10:

1. Muhammad Nurfuad (2111010300)


2. M. Aji Faturahman (2111010303)
3. Sindi Kartika Sari (2111010361)
KONVENSI NASKAH

2. Syarat Formal sebuah


1. Pengertian Konvensi Naskah Naskah
Syarat Formal Sebuah Naskah

3. Bagian Pelengkap Pendahuluan

5. Bagian Pelengkap
4. Bagian Isi Karangan
Penutup
1. Pengertian Konvensi Naskah

Konvensi adalah suatu (seperti amalan, tingkah laku, ciri-ciri) yang sudah disepakati
dengan meluasnya dan dipatuhi. Naskah adalah suatu teks yang berisi aturan, alur
cerita didalam suatu dialog. maka yang dimaksud dengan konvensi naskah adalah
penulisan naskah karangan ilmiah yang berdasarkan kebiasaan, aturan yang sudah
lazim mencakup aturan pengetikan, pengorganisasian materi pelengkap, bahasa,
dan kelengkapan penulisan lainnya. Berdasarkan sistematika penulisan dan isinya,
dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:

A. Artikel hasil penelitian

Contoh : Tugas Akhir, Skripsi, Tesis, Desertasi dianjurkan menulis kembali karyanya
dalam bentuk artikel untuk diterbitkan dalam jurnal penelitian.

B. Artikel non penelitian Mahasiswa penulis

Contoh : Makalah adalah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu
masalah atau topiktertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut dengan
disertai analisis yang logis dan obyektif.
2. Syarat Formal Sebuah Naskah

Untuk menulis sebuah naskah, diperlukan suatu penyusunan seluruh unsur


karangan menjadi satu kesatuan karangan dengan berdasarkan persyaratan
formal kebahasaan yang baik, benar, cermat, logis : penguasaan, wawasan keilmuan
bidang kajian yang ditulis secara memadai ; dan format pengetikan yang sistematis,
disebut ''pengorganisasian karangan''. Selain itu pergorganisasian karangan inilah
yang diperlukan dalam menyusun sebua karya yang menyangkut tiga bagian
utama, yaitu :
1. Bagian pelengkap pemdahuluan
2. Bagian isi karangan
3. Bagian pelengkap penutup.
3. Bagian Pelegkap Pendahuluan

Bagian pelengkap pendahuluan atau disebut juga halaman halaman pendahuluan


sama sekali tidak menyangkut isi karangan. Tetapi bagian in harus disiapkan
sebagai bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus berfungsi menampilkan
karangan itu dalam bentuk yang terlihat lebih menarik. Biasanya bagian pelengkap
pendahuluan dinomori dengan mempergunakan angka Romawi. Bagian pelengkap
pendahuluan biasanya terdiri dari :

- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Kata Pengantar
- Daftar Isi
- Daftar Gambar
- Daftar Tabel, dan
- Daftar Lampiran
4. Bagian Isi Karangan

Pada bagian isi karangan ini, terbagi menjadi 3 bagian yang terdiri dari :

A. Pendahuluan
pendahuluan, berisikan :
Latar Belakang Masalah
Ruang Lingkup dan Batasan Masalah
Tujuan Penulisan
Metodologi Penelitian
Sistematika Penulisan

B. Tubuh Karangan
Tubuh Karangan atau bagian utama karangan merupakan inti karangan berisi
sajian pembahasan masalah. Bagian ini menguraikan seluruh masalah yang
dirumuskan pada pendahuluan secara tuntas (sempurna). Disinilah terletak segala
masalah yang akan dibahas secara sistematis. Berdasarkan kelengkapan unsur-
unsur berikut ini :
1. Ketuntasan materi
2. Kejelasan Uraian /Deskripsi
C. Kesimpulan

Kesimpulan atau simpulan merupakan bagian terakhir atau penutup dari isi karangan,
dan juga merupakan bagian terpenting sebuah karangan ilmiah.
Penulis dapat merumuskan kesimpulannya dengan dua cara :

- Dalam tulisan-tulisan yang bersifat argumentatif, dapat dibuat ringkasan-ringkasan


argumen yang penting dalam bentuk dalil-dalil (atau tesis-tesis), sejalan dengan
perkembangan dalam tubuh karangan itu.
- Untuk kesimpulan-kesimpulan biasa, cukup disarikan tujuan atau isi yang umum
dari pokok-pokok yang telah diuraikan dalam tubuh karangan itu.
Bagian Pelengkap Penutup

Bagian pelengkap penutup juga merupakan syarat-syarat formal bagi suatu karangan
ilmiah.

A. Daftar Pustaka (Bibliografi)


Daftar pustaka (bibliografi) adalah daftar yang berisi judul buku, artikel, dan bahan
penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah atau sebagian
karangan. Unsur-unsur daftar pustaka meliputi :
- Nama Pengarang : penulisannya dibalik dengan menggunakan koma
- Tahun terbit
- Judul buku : penulisannya bercetak miring
- Data publikasi, meliputi tempat/kota terbit, dan penerbit.
- Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel, nama majalah, jilid, nomor, dan
tahun terbit.

- Contoh : Tarigan. Henry. 1990. membaca sebagai suatu Keterampilan Berbahasa.


Bandung : Angkasa. (Banyak versi lainnya, misal : sistem Harvard, sistem Vancover,
dan lainlain).
Lampiran (Apendix)

Lampiran (apendix) merupakan suatu bagian pelengkap yang fungsinya terkadang


tumpang tindih dengan catatan kaki. Lampiran ini dapat berupa esai, cerita, daftar
nama, model analisis, dan lain-lain.

C. Indeks

Indeks adalah daftar kata atau istilah yang digunakan dalam uraian dan disusun
secara alfabetis (urut abjad). Penulisan indeks disertai nomor halaman yang
mencantumkan penggunaan istilah tersebut.

D. Riwayat Hidup Penulis


Buku, skripsi, tesis, disetasi perlu disertai daftar riwayat hidup. Daftar riwayat hidup
merupakan gambaran kehidupan penulis atau pengarang. Daftar riwayat hidup
meliputi : nama penulis, tempat tanggal lahir, pendidikan, pengalaman
berorganisasi atau pekerjaan, dan karya-karya yang telah dihasilkan oleh penulis
E. Pengelompokan Naskah

Untuk pengelompokan naskah ini, dibedakan pula karya yang dilakukan secara
formal, semi-formal. suatu karya memenuhi semua persyaratan lahiriah yang
dituntut oleh konvensi dinamakan formal. Bila sebuah karangan tidak memenuhi
syarat-syarat formalnya, maka inilah yang dinamakan non-formal.

Anda mungkin juga menyukai