Anda di halaman 1dari 25

STUDI LAPANGAN PELAKSANAAN

PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH


TENTANG: NILAI PATRIOTISME
DAN NILAI NASIONALISME

MAKALAH
Disusun guna memunuhi tugas
Mata Kuliah: Pendidikan Karakter
Dosen Pengampu: Dr. Wakhudin, M.Pd.

Disusun oleh :

MUJI IRIYANI (2220110076)

ASIH SUKMANDARI (2220110067)

PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN DASAR


UNIVERSITAS MUHAMADIYAH PURWOKERTO
PURWOKERTO
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul "STUDI LAPANGAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER
DISEKOLAH TENTANG NILAI PATRIOTRISME DAN NILAI
NASIONALISME" dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas Mata Pendidikan Karakter.
Pada kesempatan kali ini tidak lupa kami sampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Wakhudin, M.Pd. selaku dosen mata kuliah
Pendidikan Karakter yang telah memberikan bimbingan dalam menyelesaikan
tugas ini. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu diselesaikannya makalah ini dengan baik.
Demikian makalah ini kami buat, dan kami menyadari bahwa makalah ini
jauh dari sempurna. Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun adanya
ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf
sebesar-besarnya. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan agar
bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Purwokerto, November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………… i


KATA PENGANTAR …………………………………………………… ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………… 1
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………. 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………….. 2
C. Tujuan ……………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………….. 3
A. Pengertian Pendidikan Karakter ………………………...….. 3
B. Nilai Patriotisme ………………………………….………… 6
C. Pelaksanaan Nilai Patriotisme di sekolah …………………. 9
D. Nilai Nasionalisme …………………………………..…….. 11
E. Pelaksanaan Nilai Nasionalisme di sekolah ……………….. 16
BAB III PENUTUP ……………………………………………………… 19
A. KESIMPULAN ……………………………………………... 19
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………... 20

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Pendidikan merupakan suatu proses memperbaiki diri dan belajar dari
tidak mengerti menjadi mengerti dan dari tidak bisa menjadi bisa agar kiranya
kehidupan selanjutnya menjadi lebih baik. Selain itu, Menurut Ki Hadjar
Dewantara (dalam Daryanto dan Suryatri Darmiatun, 2013:69) pendidikan
adalah upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin,
karakter), pikiran (intellect), dan tumbuh anak.
Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan
kesempurnaan hidup anak-anak kita. Pendidikan menjadi komponen yang
sangat penting dan sulit dipisahkan dengan kehidupan saat ini, dalam konsep
Ki Hadjar Dewantara terdapat istilah yang dikenal dengan “Tri Pusat
Pendidikan”, dimana pendidikan itu dimulai dari Lingkungan Keluarga yaitu
belajar mengenai pendidikan budi pekerti, keagamaan dan kemasyarakatan
secara informal. Lingkungan Sekolah yaitu belajar mengenai ilmu
pengetahuan, kecerdasan, dan pengembangan budi pekerti secara formal, dan
Lingkungan Masyarakat yaitu mengenai pengembangan keterampilan latihan
kecakapan, pengembangan bakat secara non formal. (Tim Dosen
Ketamansiswaan, 2016:43).
Patriotisme adalah sika rela berkorban demi bangsa dan negara.
Sedangkan Nasionalisme adalah paham untuk menumbuhkan rasa cinta
Tanah Air. Nasionalisme bisa diartikan sebagai semangat kebangsaan. Nilai-
nilai tersebut sangat penting dan perlu untuk di perkenalkan kepada anak-
anak sebagai bagian dari Pendidikan karakter anak di sekolah.
Penguatan pendidikan karakter sangat penting untuk anak-anak supaya
anak-anak bisa memiliki karakter yang baik. Di sekolah pelaksanaan
implementasi nilai-nilai pendidikan karakter juga sudah dilakukan melalui
berbagai kegiatan. Melalui makalah ini kami akan membahas pelaksanaan

1
nilai-nilai pendidikan karakter terutama nilai patriotisme dan nasionalisme
yang dilaksanakan di sekolah.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah makalah ini adalah :
1. Apa pengertian Pendidikan Karakter?
2. Apa pengertian Patriotisme ?
3. Bagaimana Pelaksanaan Nilai Patriotisme di sekolah ?
4. Apa pengertian Nasionalisme ?
5. Bagaimana Pelaksanaan Nilai Nasionalisme di sekolah ?

C. Tujuan
Tujuan makalah ini adalah :
1. Meningkatkan pemahaman tentang pendidikan karakter
2. Meningkatkan pemahaman tentang patriotisme
3. Mengetahui tentang pelaksanaan nilai patriotisme disekolah
4. Meningkatkan pemahaman tentang nasionalisme
5. Mengetahui tentang pelaksanaan nilai nasionalisme disekolah

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENDIDIKAN KARAKTER


Pendidikan karakter adalah suatu usaha manusia secara sadar dan terencana
untuk mendidik dan memberdayakan potensi peserta didik guna membangun
karakter pribadinya sehingga dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi
diri sendiri dan lingkungannya.
Pendidikan karakter adalah suatu sistem pendidikan yang bertujuan untuk
menanamkan nilai-nilai karakter tertentu kepada peserta didik yang di
dalamnya terdapat komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, serta
tindakan untuk melakukan nilai-nilai tersebut.
Pendidikan karakter (character education) sangat erat hubungannya dengan
pendidikan moral dimana tujuannya adalah untuk membentuk dan melatih
kemampuan individu secara terus-menerus guna penyempurnaan diri kearah
hidup yang lebih baik.
1. Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Para Ahli
Agar lebih memahami apa arti character education, maka kita dapat
merujuk pada pendapat beberapa ahli berikut ini:
a. T. Ramli
Menurut T. Ramli, pengertian pendidikan karakter adalah pendidikan
yang mengedepankan esensi dan makna terhadap moral dan akhlak
sehingga hal tersebut akan mampu membentuk pribadi peserta didik
yang baik.
b. Thomas Lickona
Menurut Thomas Lickona, pengertian pendidikan karakter adalah suatu
usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat
memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti.
c. John W. Santrock
Menurut John W. Santrock, character education adalah pendidikan
yang dilakukan dengan pendekatan langsung kepada peserta didik untuk

3
menanamkan nilai moral dan memberi kan pelajaran kepada murid
mengenai pengetahuan moral dalam upaya mencegah perilaku yang
yang dilarang.
d. Elkind
Menurut Elkind, pengertian pendidikan karakter adalah suatu metode
pendidikan yang dilakukan oleh tenaga pendidik untuk mempengaruhi
karakter murid. Dalam hal ini terlihat bahwa guru bukan hanya
mengajarkan materi pelajaran tetapi juga mampu menjadi seorang
teladan.
2. Fungsi Pendidikan Karakter
Secara umum fungsi pendidikan ini adalah untuk membentuk karakter
seorang peserta didik sehingga menjadi pribadi yang bermoral, berakhlak
mulia, bertoleran, tangguh, dan berperilaku baik.
Adapun beberapa fungsi pendidikan karakter adalah sebagai berikut;
a. Untuk mengembangkan potensi dasar dalam diri manusia sehingga
menjadi individu yang berpikiran baik, berhati baik, dan berperilaku
baik.
b. Untuk membangun dan memperkuat perilaku masyarakat yang
multikultur.
c. Untuk membangun dan meningkatkan peradaban bangsa yang
kompetitif dalam hubungan internasional. Character
education seharusnya dilakukan sejak dini, yaitu sejak masa kanak-
kanak. Pendidikan ini bisa dilakukan di lingkungan keluarga, sekolah,
dan lingkungan, serta memanfaatkan berbagai media belajar.
3. Tujuan Pendidikan Karakter
Pada dasarnya tujuan utama pendidikan karakter adalah untuk membangun
bangsa yang tangguh, dimana masyarakatnya berakhlak mulia, bermoral,
bertoleransi, dan bergotong-royong.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka di dalam diri peserta didik harus
ditanamkan nilai-nilai pembentuk karakter yang bersumber dari

4
Agama, Pancasila, dan Budaya. Berikut adalah nilai-nilai pembentuk
karakter tersebut:
 Kejujuran
 Sikap toleransi
 Disiplin
 Kerja keras
 Kreatif
 Kemandirian
 Sikap demokratis
 Rasa ingin tahu
 Semangat kebangsaan
 Cinta tanah air
 Menghargai prestasi
 Sikap bersahabat
 Cinta damai
 Gemar membaca
 Perduli terhadap lingkungan
 Perduli sosial
 Rasa tanggungjawab
 Religius
4. Pentingnya Pendidikan Karakter
Seperti kita ketahui bahwa proses globalisasi secara terus-menerus
akan berdampak pada perubahan karakter masyarakat Indonesia.
Kurangnya
pendidikan karakter akan menimbulkan krisis moral yang berakibat pada
perilaku negatif di masyarakat, misalnya pergaulan bebas, penyalahgunaan
obat-obat terlarang, pencurian, kekerasan terhadap anak, dan lain
sebagainya.
Menurut Thomas Lickona, setidaknya ada tujuh alasan mengapa
character education harus diberikan kepada warga negara sejak dini, yaitu;

5
a. Ini merupakan cara paling baik untuk memastikan para murid memiliki
kepribadian dan karakter yang baik dalam hidupnya.
b. Pendidikan ini dapat membantu meningkatkan prestasi akademik anak
didik.
c. Sebagian anak tidak bisa membentuk karakter yang kuat untuk dirinya di
tempat lain.
d. Dapat membentuk individu yang menghargai dan menghormati orang lain
dan dapat hidup di dalam masyarakat yang majemuk.
e. Sebagai upaya mengatasi akar masalah moral-sosial, seperti
ketidakjujuran,
ketidaksopanan, kekerasan, etos kerja rendah, dan lain-lain.
f. Merupakan cara terbaik untuk membentuk perilaku individu sebelum
masuk ke dunia kerja/ usaha.
g. Sebagai cara untuk mengajarkan nilai-nilai budaya yang merupakan
bagian dari kerja suatu peradaban.
Dari penjelasan tersebut kita menyadari bahwa pendidikan karakter
sangat penting bagi setiap orang. Dengan begitu, maka para guru, dosen, dan
orang tua, sudah seharusnya senantiasa menanamkan nilai-nilai karakter yang
baik kepada anak didiknya.

B. NILAI PATRIOTISME
1. Pengertian Patriotisme
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), patriotisme adalah
sikap seseorang yang bersedia mengorbankan segala-galanya untuk
kejayaan dan kemakmuran tanah airnya.
Sementara menurut buku "Jiwa Patriotisme" oleh Sri Kartini (2020),
patriotisme berasal dari kata patriot dan isme, artinya sifat kepahlawanan
atau jiwa pahlawan. Adapun yang dimaksud dengan patriotisme
dijelaskan menjadi beberapa pengertian.

6
a. Patriotisme merupakan sikap seseorang yang bersedia mengorbankan
segala-galanya untuk kejayaan dan kemakmuran tanah airnya,
semangat cinta tanah air.
b. Patriotisme adalah sikap yang berani, pantang menyerah, dan rela
berkorban demi bangsa dan negara.
c. Patriotisme adalah sikap dan perilaku seseorang yang dilakukan
dengan penuh semangat, rela berkorban untuk kemerdekaan,
kemajuan, kejayaan, dan kemakmuran bangsa.
Sikap patriotisme mencermikan perbuatan cinta Tanah Air, di
mana seseorang rela berkorban dan pantang menyerah dalam membela
bangsa dan negara.
Sikap patriotisme harus kita miliki dan teladani dalam kehidupan
sehari-hari untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan negara.
Patriotisme berasal dari kata 'patriot' dan 'isme' yang memiliki arti
sifat kepahlawanan atau jiwa pahlawan, atau juga heroism serta
patriotism dalam bahasa Inggris. Pengorbanan tersebut dapat berupa
harta benda atau jiwa dan raga seseorang.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), patriotisme
adalah sikap seseorang yang bersedia mengorbankan segala-galanya
untuk kejayaan dan kemakmuran Tanah Airnya.
Orang yang mempraktikkan patriotisme disebut dengan patriotik,
yaitu orang-orang yang memiliki rasa cinta terhadap Tanah Air sehingga
rela dan berani berkorban demi keberlangsungan hidup bangsa dan
negara.
2. Ciri-Ciri Patriotisme
Ciri-ciri patriotisme sebagai berikut:
a. Adanya rasa simpati terhadap bangsa. Seorang patriotik mampu
mencintai bangsa dan negaranya tanpa mengharapkan keuntungan
pribadi pada dirinya sendiri. Hal ini dapat menciptakan rasa
solidaritas di dalam diri seseorang demi mencapai kesejahteraan
bangsanya.

7
b. Patriotisme dapat membuat seseorang mampu melihat kekuatan dan
kelemahan negara dan bangsanya.
c. Patriotisme dapat menciptakan rasa solidaritas terhadap sesama
sehingga mampu mencapai kesejahteraan bangsa.
d. Rasa cinta Tanah Air merupakan nilai budaya bangsa dan merupakan
modal penting bagi perjuangan untuk mencapai cita-cita bangsa.
e. Patriotisme membuat kita merasa memiliki identitas diri sehingga
dapat melihat, menerima, dan mengembangkan watak dan
kepribadian bangsa.
f. Patriotisme bersifat terbuka sehingga kita dapat melihat bangsa
dalam konteks dunia, bersedia untuk terlibat di dalamnya, serta
bersedia belajar dari bangsa lain demi kemajuan bangsa.
Ciri-ciri seorang patriotik sebagai berikut:
a. Cinta Tanah Air dan bangsa.
b. Pantang menyerah.
c. Rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara.
d. Memiliki jiwa pembaharuan.
e. Selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
3. Tujuan Patriotisme
Berikut beberapa tujuan sikap patriotisme:
a. Secara umum, patriotisme bertujuan untuk menjaga persatuan dan
keutuhan negara dari ancaman, baik ancaman dari dalam maupun dari
luar.
b. Patriotisme bertujuan untuk menghapus ekstremisme (tuntutan yang
berlebihan) hak dan kewajiban warga negara, baik individu maupun
kelompok.
c. Patriotisme juga bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta Tanah Air
dan bangsa di dalam diri setiap warga negara sehingga negara dapat
menghadapi berbagai ancaman.

8
d. Paham yang menganut rasa cinta terhadap Tanah Air dan bangsa
bertujuan untuk menciptakan hubungan yang rukun dan harmonis,
serta mempererat tali persaudaraan antarsesama warga negara.

4. Jenis-Jenis Patriotisme
a. Patriotisme Buta
Patriotisme buta adalah suatu bentuk kecintaan terhadap negara dan
bangsa tanpa mempertimbangkan pandangan orang lain. Paham ini
ditandai dengan ciri-ciri tertentu, seperti:
1) Sikap loyal.
2) Tidak toleran terhadap kritik.
3) Tidak ada evaluasi positif.
b. Patriotisme Konstruktif
Patriotisme konstruktif adalah rasa cinta terhadap Tanah Air dan
bangsa dengan mempertimbangkan dan mendukung pandangan orang
lain. Jenis patriotisme ini ditandai dengan ciri ciri tertentu, seperti:
1) Adanya tuntutan akan kesetiaan dan kecintaan rakyat dengan
mempertimbangkan masukan dan kritik.
2) Terdapat evaluasi positif.
3) Menghargai nilai-nilai kemanusiaan.

 
C. PELAKSANAAN NILAI PATRIOTISME DI SEKOLAH
Pengamalan dalam sikap patriotisme di lingkungan sekolah, antara lain;
1. Rajin belajar untuk mewujudkan cita-cita
Dengan rajin belajar, maka siswa akan menjadi pintar dan mampu
mewujudkan cita-citanya. Dengan begitu, siswa sedikit meringankan
beban negara dari pengangguran dan akan dapat mengharumkan nama
bangsa.
2. Membaca buku yang bertemakan sejarah perjuangan bangsa, biografi
pahlawan dan lain-lain.

9
Dengan membaca buku yang bertema yang disebutkan di atas,
maka siswa akan tahu bagaimana perjuangan orang-orang terdahulu dalam
memerdekakan Negara Indonesia.
Memang membaca buku bertemakan sejarah bagi yang belum
terbiasa akan sangat membosankan, tetapi seiring berkembangnya zaman,
telah dikembangkan novel yang bertajuk biografi pahlawan dan sejarah
perjuangan bangsa, seperti Novel Tan, Max Havelar, Hatta, Soekarno dan
lain sebagainya yang tentunya akan lebih menarik jika dibaca.
3. Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang mengajarkan siswa untuk rela
berkorban seperti PMR dan Pramuka.
Dengan ekstrakurikuler PMR kita sudah mewujudkan sikap
patriotisme untuk membiasakan diri dalam menolong orang lain.
4. Memiliki rasa empati untuk membantu dan menolong teman yang
kesusahan.
Dengan memposisikan diri kita sebagai orang yang kesusahan,
maka kita akan timbul rasa iba dan ikhlas menolong orang yang keusahan.
5. Pendidik harus mampu mencontohkan ke peserta didik bagaimana cara
sikap patriotisme di dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kegiatan pembelajaran, pendidik seharusnya menyisipkan
himbauan atau nasihat-nasihat kepada peserta didik untuk memiliki jiwa
patriotisme, berlaku untuk semua guru terutama guru Pendidikan
Kewarganegaraan.
6. Melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
Untuk membentuk Pancasila puluhan tahun lalu bukanlah satu hal
yang mudah. Butuh waktu, ide, dan perdebatan-perdebatan anatar
pahlawan. Dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari berarti sudah menunjukkan sikap patriotisme dikarenakan
menghargai jasa-jasa pahlawan serta merawat arti ideologi bangsa.
7. Mengikuti upacara bendera setiap hari senin di sekolah dengan rasa ikhlas

10
Upacara yang dilakukan di setiap sekolah setiap hari senin
merupakan salah satu hal kecil untuk mengenang perjuangan para
pahlawan dalam memperjuangkan Negara Indonesia.
8. Menghayati serta memahami makna dari lagu-lagu perjuangan.
Memahami lagu-lagu perjuangan merupakan salah satu hal yang
bisa dilakukan untuk memupuk jiwa patriotisme anak. Dengan lagu-lagu
perjuangan maka anak akan menghargai perjuangan para pahlawan di
masa lalu dan menumbuhkan rasa patriotism mereka.
D. NILAI NASIONALISME
Nasionalisme adalah sikap atau semangat yang harus dimiliki setiap warga
negara Indonesia dalam mencintai tanah airnya. Secara etimologis, kata
nasionalisme berasal dari kata nationalism dan nation dalam bahasa Inggris.
Dalam studi semantik kata nation tersebut berasal dari kata Latin yakni natio
yang berakar pada kata nascor yang bermakna 'saya lahir', atau dari kata natus
sum, yang berarti 'saya dilahirkan'.
Dalam perkembangannya kata nation merujuk pada bangsa atau kelompok
manusia yang menjadi penduduk resmi suatu negara dalam mencintai tanah
airnya.
1. Pengertian Nasionalisme
Dikutip dari laman resmi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Pusat
Statistik, berdasarkan pengertiannya, nasionalisme juga dibedakan menjadi
nasionalisme dalam arti sempit dan luas.
Selain itu, ada juga pengertian lain dari para ahli yakni sebagai berikut.
a. Nasionalisme dalam arti sempit
Perasaan kebangsaan atau cinta terhadap bangsanya yang sangat tinggi
dan berlebihan sehingga memandang rendah terhadap bangsa lain.
b. Nasionalisme dalam arti luas
Perasaan cinta yang tinggi atau bangga terhadap tanah air dan tidak
memandang rendah bangsa lain.
c. Menurut KBBI

11
Nasionalisme adalah paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara
sendiri.
d. Ensiklopedi Nasional Indonesia
Nasionalisme adalah paham kebangsaan yang tumbuh karena adanya
persamaan nasib dan sejarah serta kepentingan untuk hidup bersama
sebagai suatu bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, demokratis dan
maju dalam satu kesatuan bangsa dan negara serta cita-cita bersama
guna mencapai, memelihara dan mengabdi identitas, persatuan,
kemakmuran dan kekuatan atau kekuasaan negara bangsa yang
bersangkutan
e. Menurut Hans Kohn
Nasionalisme adalah suatu paham yang berpendapat bahwa kesetiaan
tertinggi individu harus diserahkan kepada negara kebangsaan.
2. Bentuk Nasionalisme
Tujuan nasionalisme di antaranya adalah menjamin kemauan dan
kekuatan mempertahankan masyarakat nasional serta melawan musuh dari
luar sehingga kemudian munculah semangat rela berkorban.
Bentuk lainnya di antaranya adalah Menumbuhkan rasa cinta
terhadap Tanah Air, Menciptakan hubungan yang rukun serta harmonis,
serta mempertahankan persaudaraan yang utuh. Nasionalisme juga dapat
diwujudkan dengan menghilangkan ekstremisme dari suatu warga negara.
a. Nasionalisme Kewarganegaraan
Kewarganegaraan atau nasionalisme sipil merupakan sejenis
nasionalisme di mana negara kemudian memperoleh suatu kebenaran
politik dari penyertaan aktif rakyatnya, “kehendak rakyat”, “perwakilan
politik”. Teori ini mulanya dibangun oleh Jean-Jacques Rousseau dan
menjadi bahan tulisannya
Salah satu tulisan Jean-Jacques Rousseau yang membahas
nasionalisme kewarganegaraan adalah sebuah buku berjudul Du
Contract Social (Kontrak Sosial).
b. Nasionalisme Etnis

12
Nasionalisme etnis atau etnonasionalisme adalah di mana negara
memperoleh kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah
masyarakat. Keanggotaan suatu bangsa bersifat turun-temurun.
Contohnya, Joko terlahir dari suku Jawa sehingga ia berbicara
menggunakan bahasa Jawa karena bahasa itu dipakai oleh keluarga dan
orang-orang sekitarnya.
c. Nasionalisme Romantik
Nasionalisme romantik merupakan bentuk nasionalisme etnis di
mana negara memperoleh kebenaran politik sebagai suatu yang alamiah
dan merupakan ekspresi dari bangsa atau ras. Nasionalisme romantik
menitikberatkan pada budaya etnis yang sesuai dengan idealisme
romantik. Contoh nasionalisme romantik adalah cerita rakyat berjudul
“Grimm Bersaudara” kaya Herder yang merupakan koleksi cerita etnis
Jerman.
d. Nasionalisme Budaya
Budaya merupakan sejenis nasionalisme di mana suatu negara
kemudian memperoleh kebenaran politik dari budaya bersama dan
bukannya “sifat keturunan” seperti ras warna kulit, dan lain sebagainya.
Nasionalisme budaya ditandai dengan kebenaran politik dari
budaya bersama, bukan dari sifat keturunan seperti warna kulit, ras, dan
sebagainya. Contohnya adalah negara Cina yang berdiri berdasarkan
persamaan budaya. Unsur ras dikesampingkan sehingga golongan
minoritas masih dianggap sebagai rakyat negara Tiongkok. Kesediaan
Dinasti Qing untuk menggunakan adat istiadat Tionghoa membuktikan
keutuhan nasionalisme budaya.
Contohnya adalah rakyat Tionghoa yang kemudian menganggap
suatu negara berdasarkan kepada budaya. Unsur ras di mana golongan
Manchu serta ras-ras minoritas lain masih dianggap sebagai rakyat
negara Tiongkok.
Kesediaan dinasti Qing kemudian menggunakan adat istiadat
Tionghoa yang membuktikan keutuhan budaya Tionghoa. Bahkan ada

13
banyak rakyat Taiwan yang menganggap diri mereka nasionalis
Tiongkok sebab persamaan budaya mereka tetapi menolak Republik
Rakyat Tiongkok (RRT) karena pemerintahan RRT memiliki paham
komunisme.
e. Nasionalisme Kenegaraan
Nasionalisme Kenegaraan sebagai suatu variasi nasionalisme
kewarganegaraan, yang tak dapat dipisahkan dari nasionalisme etnis.
Perasaan ini sendiri sangat kuat sehingga kemudian diberi keutamaan
lebih dalam hal hak kebebasan dan universal. Dalam nasionalisme
kenegaraan, bangsa adalah suatu komunitas yang memberikan
kontribusi terhadap pemeliharaan dan kekuatan negara
Kejayaan suatu negeri sendiri senantiasa bersifat kontras dan
berkonflik dengan prinsip suatu masyarakat demokrasi.
Penyelenggaraan sebuah ‘national state‘ sebagai suatu argument,
seolah-olah membentuk kerajaan yang lebih baik dengan tersendiri.
Contohnya ialah Nazisme, serta nasionalisme Turki
kontemporer, dan dalam bentuk yang lebih kecil ialah Franquisme
sayap-kanan di Spanyol, serta sikap ‘Jacobin’ terhadap golongan
pemusat negeri Prancis, seperti juga nasionalisme masyarakat Belgia,
terus menentang demi mewujudkan hak kesetaraan atau equal
rights serta lebih otonomi untuk suatu golongan Fleming, dan
nasionalis Basque atau Korsika.Contoh lain adalah fasisme Italia
dengan slogan dari Mussolini, yaitu “Tutto nello Stato, niente al di fuori
dello Stato, nulla contro lo Stato. (Semuanya di dalam negara, tidak ada
satupun yang di luar negara, tidak ada satupun yang menentang
negara)”.
f. Nasionalisme Agama
Nasionalisme agama merupakan nasionalisme di mana negara
akan memperoleh suatu legitimasi politik dari suatu persamaan agama.
Walaupun demikian lazimnya nasionalisme etnis kemudian akan
dicampuradukkan dengan nasionalisme keagamaan.

14
Misalnya, di negara Irlandia semangat nasionalisme kemudian
bersumber dari persamaan agama mereka yaitu Katolik; nasionalisme di
India seperti yang diamalkan oleh pengikut partai BJP kemudian
bersumber dari agama Hindu.
Namun, bagi kebanyakan kelompok nasionalis agama kemudian
hanya menjadi suatu simbol dan bukanlah motivasi utama suatu
kelompok.

3. Tujuan dan Ciri-Ciri Nasionalisme


a. Tujuan dari Nasionalisme yang perlu diketahui:
1) Berfungsi untuk menumbuhkan dan meningkatkan rasa cinta
terhadap suatu bangsa, negara, dan tanah air.
2) Berfungsi Membangun sebuah hubungan yang harmonis serta rukun
antara suatu masyarakat dan individu lainnya.
3) Berfungsi untuk membangun dan mempererat tali persaudaraan di
antara sesama warga masyarakat dalam suatu negara.
4) Berfungsi sebagai upaya dalam menghilangkan dan menghapuskan
ekstrimisme atau tuntutan yang berlebihan dari suatu warga negara
atau masyarakat kepada pemerintah.
5) Berfungsi sebagai usaha dalam menumbuhkan sebuah semangat
untuk bisa secara rela berkorban demi bangsa, negara, dan tanah air.
6) Berfungsi untuk menjaga sebuah bangsa, negara, serta tanah air dari
serangan para musuh yang kemudian mengancam negara, baik itu
dari luar negeri maupun dalam negeri.
b. ciri-ciri nasionalisme:
1) Terdapatnya sebuah persatuan dan kesatuan sebuah bangsa.
2) Terdapatnya sebuah organisasi yang memiliki bentuk modern dan
memiliki sifat nasional.

15
3) Terdapatnya sebuah perjuangan yang kemudian dilakukan dan
memiliki sifat nasional.
4) Bertujuan memerdekakan dan mendirikan sebuah negara yang
merdeka serta menjadikan kekuasaan berada di tangan para rakyat.
5) Nasionalisme umumnya lebih mementingkan pikiran sehingga
Pendidikan kemudian berperan penting dalam suatu upaya
mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara.

E. PELAKSANAAN NILAI NASIONALISME DISEKOLAH


1. Implementasi Pelaksanaan Nilai Nasionalisme di Sekolah
a. Pengelolaan pembelajaran dalam bentuk intrakurikuler dan kokurikuler:
melalui mata pelajaran PKn, sejarah, tema pembelajaran.
Rasa nasionalisme di kalangan siswa juga ditanamkan melalui pelajaran
pendidikan kewarganegaraan. Pelaksanaan pendidikan kewarganegaraan
akan membentuk siswa menjadi generasi yang taat aturan, menjadi warga
negara yang baik dan mencintai tanah airnya. Tantangannya adalah
bagaimana cara untuk membuat agar pendidikan kewarganegaraan
menjadi pelajaran yang menyenangkan sehingga siswa senang
mempelajarinya.
b. Bentuk ekstrakurikuler: pelatihan baris berbaris, pramuka.
c. Implementasi melalui kegiatan Upacara Bendera
Setiap hari Senin di sekolah selalu dilakukan upacara bendera begitu juga
dengan hari-hari nasional seperti 17 Agustus dan Sumpah Pemuda.
Melaksanakan upacara bendera merupakan salah satu cara untuk
menumbuhkan dan memupuk rasa nasionalisme di kalangan para siswa. 
Di masa pandemi ini saat sekolah dilakukan secara online maka upacara
juga dilaksanakan dengan daring dari rumah. Tujuannya agar siswa tetap
memiliki rasa nasionalisme melalui upacara.

16
d. Belajar Lagu-Lagu Nasional
Di sekolah juga diajarkan tentang lagu-lagu nasional. Selain lagu
kebangsaan di negara kita ini juga terdapat banyak lagu-lagu nasional
yang hendaknya selalu diingat dan dihafalkan oleh para siswa. Di tengah
globalisasi dan teknologi internet seperti ini keberadaan lagu-lagu dari
luar negeri menjadi konsumsi anak-anak remaja tiap hari. Agar mereka
tidak melupakan lagu-lagu nasional yang merupakan bagian dari identitas
bangsa maka sekolah perlu memberikan pelajaran mengenai lagu-lagu
tersebut.

e. Melaksanakan Peringatan Hari Besar Nasional


Rasa nasionalisme akan tertanam di hati dan pikiran para siswa jika
sekolah rutin menyelenggarakan dan melaksanakan peringatan hari-hari
besar nasional. Biasanya peringatan hari besar nasional dilakukan dengan
melaksanakan upacara bendera ataupun perlombaan-perlombaan seperti
menyanyikan lagu wajib nasional, menulis cerita tentang tokoh pahlawan
nasional dan sebagainya. Contoh memperingati Hari Kartini dengan
memakai pakaian tradisional.
f. Pelibatan Publik melalui komite sekolah dan orangtua/wali murid.
Contoh aktivitas: kerja sama dengan bank dalam kegiatan gerakan
menabung, meminta orangtua sebagai narasumber sesuai dengan
profesinya, dan lain-lain.
g. Mempelajari Bahasa dan Kebudayaan Daerah
Indonesia terdiri dari berbagai daerah, suku dan budaya. Siswa sekolah
hendaknya selalu diberikan pengajaran tentang bahasa dan kebudayaan
daerah sehingga bisa menumbuhkan rasa nasionalisme. 
Kalau siswa mengenal dan mempelajari bahasa serta kebudayaan dari
berbagai daerah di Indonesia bukan hanya sebatas daerah dan sukunya
saja maka rasa nasionalisme dan rasa cinta tanah air akan tertanam.

17
Belajar dan mengenal bahasa dan kebudayaan daerah lain di Indonesia
menjadi bagian dari cara meningkatkan rasa nasionalisme pada siswa.
2. Sikap Nasionalisme Seorang Pelajar
Berikut ini contoh sikap nasionalisme seorang pelajar:
a. Belajar dengan giat dan tekun agar kualitas SDM (sumber daya
manusia) unggul dan kelak bisa berpartisipasi membangun bangsa
lewat profesi apapun yang dipilih.
b. Bertoleransi, ditunjukkan dengan menghargai dan menghormati
keberagaman.
c. Menjaga kerukunan dengan mengutamakan kepentingan bersama,
melaksanakan kewajiban diri, menjauhi sikap egois dan individualis.
d. Bangga menjadi warga negara Indonesia ditunjukkan
dengan mempelajari, mengembangkan dan memperkenalkan
kebudayaan bangsa.
e. Bangga menjadi warga negara Indonesia dengan menempatkan
Bahasa Indonesia sebagai bahasa utama di dalam negeri.
f. Bangga menjadi warga negara Indonesia dengan mengutamakan
penggunaan produk-produk dalam negeri.
g. Menempa diri dengan latihan bela negara dasar dengan ikut gerakan
Pramuka.
h. Berkepala dingin, jika menghadapi masalah maka diselesaikan
dengan bijaksana lewat musyawarah mufakat untuk mencegah
perpecahan.
i. Menghormati dan menghargai pahlawan bangsa dengan disiplin
mengikuti upacara bendera setiap hari Senin.
j. Berprestasi di kancah internasional dan mengharumkan nama
bangsa.
k. Menjaga nama baik bangsa dengan tidak berbuat kejahatan di negeri
orang, tidak mengusik warga negara lain.

18
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Penguatan Pendidikan karakter di sekolah sangat penting. Berbagai
nilai karakter bisa di implementasikan di sekolah dengan berbagai cara.
Beberapa nilai yang penting untuk di tumbuhkan di sekolah adalah Nilai
Patriotisme dan Nilai Nasionalisme. Anak-anak harus ditumbuhkan rasa
tersebut supaya muncul kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.
Banyak hal yang bisa dilakukan disekolah, selain di implementasikan
dalam proses pembelajaran juga bisa lewat program ekstrakurikuler ataupun
program pembiasaan anak disekolah.
Patriotisme dan nasionalisme memiliki hubungan yang sangat erat
atau memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lain. Jadi, jika seseorang
memiliki nasionalisme, sikap patriot akan muncul dari dalam dirinya.
Sehingga sikap nasionalisme akan menumbuhkan patriotisme pada seseorang.

19
Tumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotism anak supaya anak
bangga menjadi bagian dari bangsanya yaitu bangsa Indonesia. Anak
menghargai perjuangan yang sudah dilakukan untuk mencapai Indonesia
yang sekarang, menjadi negara merdeka dan anak bersiap untuk membangun
bangsanya menjadi bangsa yang lebih besar, menjadi bangsa yang maju dan
pantas di banggakan. Itu semua bisa di lakukan melalui menumbihkan rasa
patriotism dan nasionalisme yang akan menunbuhkan rasa cinta tanah air
mereka.

B. Patriotisme dan
nasionalisme memiliki
hubungan yang sangat
erat atau memiliki
keterkaitan
C. antara satu dengan
yang lain. Jadi, jika
seseorang memiliki
nasionalisme, sikap
patriot akan

20
D. muncul dari dalam
dirinya. Sehingga, sikap
nasionalisme akan
menumbuhkan
patriotisme pada
E. diri seseorang

DAFTAR PUSTAKA

Hardi, M. Nasionalisme : Pengertian, Bentuk, Tujuan dan Perkembangannya.


https://www.gramedia.com/literasi/nasionalisme/ . Diakses pada tanggal
16 November 2022 pukul 10:50
Laily, Iftitah Nurul. 2022. Nasionalisme Pengertian, Bentuk dan Jenisnya.
https://katadata.co.id/intan/berita/61ded5261f87c/nasionalisme-pengertian-
jenis-dan-bentuknya . Diakses tanggal 27 November 2022 pukul 9:51
Rozak, Abdul. 2019. Contoh Sikap Patriotisme di Sekolah, Keluarga dan
Masyarakat. https://dosenppkn.com/contoh-patriotisme/. Diakses pada
tanggal 21 November 2022 pukul 10:56

21
SMK Widya Nusantara. Pendidikan Karakter : Pengertian, Fungsi, Tujuan dan
Urgensinya. https://smkwidyanusantara.sch.id/read/5/pendidikan-karakter-
pengertian-fungsi-tujuan-dan-urgensinya . Diakses pada tanggal 11
November 2022 pukul 10:44
Yuda Alfi. 2021. Sikap Patriotisme yang Perlu Dipahami.
https://www.bola.com/ragam/read/4635432/pengertian-ciri-tujuan-dan-
jenis-sikap-patriotisme-yang-perlu-dipahami. Diakses pada tanggal16
November 2022 pukul 10:46
Zulfikar, Fahri. 2021. Nasionalisme : Arti, Tujuan dan Contohnya.
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5643019/nasionalisme-arti-
tujuan-dan-contohnya . Diakses pada tanggal 16 November 2022 pukul
10:49

22

Anda mungkin juga menyukai