Muji Uts Mpendas 2022
Muji Uts Mpendas 2022
PROGRAM PASCASARJANA
Alamat: Jl. KH. Ahmad Dahlan PO. Box 202 Tlp. 0281-636751
PETUNJUK
1. Kerjakan ujian di sebuah file doc.
2. Beri nama file tsb dengan format sbb: NAMA DEPAN MHS_UTS_MPENDAS_2022
3. Upload file ke Onclass paling lambat pkl 17.20 wib.
SOAL
1. Jelaskan secara komprehensif konsep dasar kurikulum dan bandingkan dengan
implementasi konsep tersebut di Indonesia.
sekarang hanya paada kurikulum sekarang lebih menitik beraktak pada medeka
Kurikulum Merdeka (IKM) adalah dengan program Sekolah Penggerak (SP) dan
3. Model Wheeler
5. Model Skillbek
6. Model Saylor
Model ini membentuk curriculum planning process (proses
perencanaan kurikulum).Untuk mengerti model ini, kita harus
menganalisa konsep kurikulum dan konsep rencana kurikulum mereka.
Kurikulum menurut mereka adalah "a plan for providing sets of
learning opportunities for persons to be educated" ; sebuah rencana
yang menyediakan kesempatan belajar bagi orang yang akan dididik.
Namun, rencana kurikulum tidak dapat dimengerti sebagai sebuah
dokumen tetapi lebih sebagai beberapa rencana yang lebih kecil untuk
porsi atau bagian kurikulum tertentu.
Model ini menunjukkan bahwa perencana kurikulum mulai dengan
menentukan atau menetapkan tujuan sasaran pendidikan yang khusus
dan utama yang akan mereka capai. Saylor, Alexander dan Lewis,
mengklasifikasi serangkaian tujuan ke dalam empat (4) bidang
kegiatan dimana pembelajaran terjadi, yaitu : perkembangan pribadi,
kompetensi social, ketrampilan yang berkelanjutan dan spesialisasi.
Setelah tujuan dan sasarn serta bidang kegiatan ditetapkan, perencana
memulai proses merancang kurikulum. Diputuskan kesempatan belajar
yang tepat bagi masing-masing bidang kegiatan dan bagaimana serta
kapan kesempatan ini akan disediakan.
Akhirnya perencana kurikulum dan guru terlibat dalam evaluasi.
Mereka harus memilih teknik evaluasi yang akan digunakan. Saylor
dan Alexander mengajukan suatu rancangan yang mengijinkan : (1)
evaluasi dari seluruh program pendidikan sekolah, termasuk tujuan,
subtujuan, dan sasaran; keefektifan pengajaran akan pencapaian siswa
dalam bagian tertentu dari program, juga (2) evaluasi dari program
evaluasi itu sendiri. Proses evaluasi memungkinkan perencana
kurikulum menetapkan apakah tujuan sekolah dan tujuan pengajaran
telah tercapai
3. Jelaskan secara rinci perkembangan kurikulum di Indonesia dari satu era ke era
berikutnya.
3) Kurikulum 1947
Ini adalah kurikulum pertama sejak Indonesia merdeka. Perubahan arah
pendidikan lebih bersifat politis, dari orientasi pendidikan Belanda ke kepentingan
nasional. Saat itu mulai ditetapkan Pancasila sebagai asas pendidikan. Kurikulum
ini juga disebut dengan Rencana Pelajaran 1947, namun baru dilaksanakan pada
tahun 1950.
Karena kurikulum ini lahir dikala Indonesia baru merdeka, maka pendidikan yang
diajarkan lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia Indonesia
merdeka, berdaulat, dan sejajar dengan bangsa lain di muka bumi ini. Fokus
Rencana Pelajaran 1947 tidak menekankan pendidikan pikiran, melainkan hanya
pendidikan watak, kesadaran bernegara dan bermasyarakat.
4) Kurikulum 1952
Kehadiran kurikulum ini merupakan penyempurnaan kurikulum sebelumnya,
dengan merinci setiap mata pelajaran sehingga dinamakan Rencana Pelajaran
Terurai 1952. Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan
Indonesia, seperti setiap pelajaran dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.
Silabus mata pelajaran menunjukkan secara jelas bahwa seorang guru hanya
mengajar satu mata pelajaran.
5) Kurikulum 1964
Pemerintah kembali menyempurnakan sistem kurikulum pada 1964, yang
dinamakan Rencana Pendidikan 1964. Kurikulum ini bercirikan bahwa
pemerintah mempunyai keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik
untuk pembekalan pada jenjang SD. Sehingga pembelajaran dipusatkan pada
program Pancawardhana, yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional atau
artistik, keprigelan (keterampilan), dan jasmani.
6) Kurikulum 1968
Kurikulum pertama pada era orde baru. Bersifat politis dan dimaksudkan untuk
menggantikan Rencana Pendidikan 1964 yang dicitrakan sebagai produk orde
lama. Kurikulum ini bertujuan membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan
sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi
pekerti, dan keyakinan beragama. Kurikulum 1968 merupakan perwujudan dari
perubahan orientasi pada pelaksanaan UUD 1945 secara murni.
Cirinya, muatan materi pelajaran bersifat teoretis, tidak mengaitkan dengan
permasalahan faktual di lapangan. Titik beratnya pada materi apa saja yang tepat
diberikan kepada siswa di setiap jenjang pendidikan. Isi pendidikan diarahkan
pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, serta mengembangkan
fisik sehat dan kuat.
7) Kurikulum 1975
Pemerintah kemudian menyempurnakan kurikulum 1968 pada tahun 1975.
Kurikulum ini menekankan pendidikan lebih efektif dan efisien. Menurut
Mudjito, Direktur Pembinaan TK dan SD Departemen Pendidikan kala itu,
kurikulum ini lahir karena pengaruh konsep di bidang manajemen MBO
(management by objective). Metode, materi, dan tujuan pengajaran dirinci dalam
Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI), dikenal dengan istilah
satuan pelajaran, yaitu rencana pelajaran setiap satuan bahasan.
8) Kurikulum 1984
Kurikulum 1984 mengusung pendekatan proses keahlian. Meski mengutamakan
pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap penting. Kurikulum ini juga sering
disebut dengan Kurikulum 1975 Disempurnakan. Posisi siswa ditempatkan
sebagai subjek belajar, yaitu dari mengamati sesuatu, mengelompokkan,
mendiskusikan, hingga melaporkan. Model ini disebut Cara Belajar Siswa Aktif
(CBSA).
9) Kurikulum 1994
Pada tahun 1994 pemerintah memperbarui kurikulum sebagai upaya memadukan
kurikulum-kurikulum sebelumnya, terutama Kurikulum 1975 dan 1984. Namun,
perpaduan antara tujuan dan proses nampaknya belum berhasil. Akibatnya banyak
kritik berdatangan, disebabkan oleh beban belajar siswa dinilai terlalu berat, dari
muatan nasional sampai muatan lokal, seperti bahasa daerah, kesenian,
keterampilan daerah, dan lain-lain.
10) Kurikulum 2004
Pada tahun 2004 diluncurkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) sebagai
pengganti Kurikulum 1994. Suatu program pendidikan berbasis kompetensi yang
harus mengandung tiga unsur pokok, yaitu pemilihan kompetensi sesuai
spesifikasi, indikator-indikator evaluasi untuk menentukan keberhasilan
pencapaian kompetensi, dan pengembangan pembelajaran.
KBK mempunyai ciri-ciri yang menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa
baik secara individual maupun klasikal, berorientasi pada hasil belajar dan
keberagaman. Kegiatan belajar menggunakan pendekatan dan metode bervariasi,
sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang
memenuhi unsur edukatif.
11) Kurikulum 2006
Kurikulum ini hampir mirip dengan Kurikulum 2004. Perbedaan menonjol
terletak pada kewenangan dalam penyusunannya, yaitu mengacu pada jiwa dari
desentralisasi sistem pendidikan Indonesia. Pada Kurikulum 2006, pemerintah
pusat menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Guru dituntut
mampu mengembangkan sendiri silabus dan penilaian sesuai kondisi sekolah dan
daerahnya. Hasil pengembangan dari semua mata pelajaran dihimpun menjadi
sebuah perangkat. Kurikulum ini juga dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP).
12) Kurikulum 2013
Kurikulum ini adalah pengganti kurikulum KTSP. Kurikulum 2013 memiliki tiga
aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan, dan aspek sikap
dan perilaku. Di dalam Kurikulum 2013, terutama di dalam materi pembelajaran
terdapat materi yang dirampingkan dan materi yang ditambahkan. Materi yang
dirampingkan terlihat ada di materi Bahasa Indonesia, IPS, PPKn, dsb, sedangkan
materi yang ditambahkan adalah materi Matematika.
13) Kurikulum Darurat
Dalam rangka pemulihan ketertinggalan pembelajaran (learning loss) yang terjadi
dalam kondisi khusus, Satuan Pendidikan PAUD, Pendidikan Dasar, dan
Pendidikan Menengah dapat mengembangkan kurikulum dengan prinsip
diversifikasi sesuai dengan kondisi Satuan Pendidikan, potensi daerah, dan
Peserta Didik yang mengacu kepada Kurikulum 2013 dengan Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar yang disederhanakan (kurikulum darurat).
14) Kurikulum Merdeka
Untuk diketahui bahwa, Kurikulum Merdeka dicanangkan Kemendikbud Ristek
sebagai bentuk solusi atas kondisi pendidikan di Indonesia saat ini. Salah satunya
adalah terjadinya learning loss atau ketertinggalan pembelajaran yang terjadi akibat
pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir. Kurikulum dijelaskan sebagai salah
satu istilah dalam dunia di sekolah. Pada tingkat satuan pendidikan dikenal istilah
KTSP atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang merupakan kurikulum
operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan
pendidikan yang mulai diperkenalkan pada tahun 2006 seiring dengan
pemberlakuan Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) uang
menjadi acuan dalam pengembangan KTSP (Somantrie, 2009).
4. Jelaskan masing-masing era dari perspektif tujuan pembelajarannya.
Perkembangan kurikulum pada masing-masing era
2) Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 lebih memberi tekanan pada kompetensi dengan
pemikiran kompetensi berbasis sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Kurikulum 2013 menuntut kemampuan guru dalam mencari tahu pengetahuan
sebanyak-banyaknya karena siswa zaman sekarang telah mudah mencari
informasi dengan bebas melalui perkembangan teknologi dan informasi. Siswa
didorong untuk bertanggungjawab terhadap lingkungan, kemampuan
interpersonal, interpersonal, maupun memiliki kemampuan berpikir kritis.
Tujuannya adalah membentuk terbentuk generasi produktif, kreatif, inovatif, dan
afektif. Khusus untuk tingkat SD, pendekatan tematik integratif memberi
kesempatan siswa untuk mengenal dan memahami suatu tema dalam berbagai
mata pelajaran. Pelajaran IPA dan IPS diajarkan dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia.
Empat aspek yang harus diberi perhatian khusus dalam rencana
implementasi dan keterlaksanaan kurikulum 2013 adalah:
1. Kompetensi guru dalam pemahaman substansi bahan ajar, yang menyangkut
metodologi
2. pembelajaran.
3. Kompetensi akademik, yang menyangkut penguasaan metode penyampaian
ilmu pengetahuan kepada siswa
4. Kompetensi sosial, yang harus dimiliki guru agar tidak bertindak asusila
kepada siswa dan teman sejawat lainnya
5. Kompetensi manajerial atau kepemimpinan, yang menyangkut kapasitas
guru sebagai seorang yang akan digugu dan ditiru siswa
3) Kurikulum Darurat
Tujuan dari kurikulum ini adalah untuk memberikan fleksibilitas bagi
Satuan Pendidikan untuk menentukan Kurikulum yang sesuai dengan
kebutuhan pembelajaran peserta didik. Pelaksanaan Kurikulum harus
memperhatikan usia dan tahap perkembangan Peserta Didik pada PAUD dan
capaian kompetensi pada Kurikulum, kebermaknaan, dan kebermanfaatan
pembelajaran untuk Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah termasuk
pada pendidikan khusus dan program pendidikan kesetaraan. Selain itu Satuan
Pendidikan dalam kondisi khusus tidak diwajibkan untuk menuntaskan seluruh
capaian kurikulum untuk kenaikan kelas atau kelulusan.
4) Kurikulum Merdeka
adalah Kurikulum Merdeka sebagai upaya pemerintah untuk menanggulangi
krisis pembelajaran pasca pandemi. Sehingga dalam penelitian ini, peneliti
mencoba mengkaji mengenai kebijakan Kurikulum Merdeka sebagai bentuk
pengembangan kurikulum dan respon atas adanya krisis pembelajaran akibat
adanya COVID-19
5. Apa yang dimaksud dengan peninjauan kurikulum dan mengapa peninjauan itu
penting.
Referensi :
http://bk.mercubuana-yogya.ac.id/2020/07/03/lokakarya-peninjauan-kurikulum-dalam-
mempersiapkan-merdeka-belajar/
https://binus.ac.id/character-building/2020/12/sejarah-perjalanan-kurikulum-pendidikan-
indonesia/
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/25/perkembangan-kurikulum-dari-masa-
ke-masa/
Prawijaya, Wisnu. Model Model Pengembangan Kurikulum
http://wisnucorner.blogs.uny.ac.id/