Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manajemen pemasaran dalam suatu perusahaan sangat penting
perannya. Dengan adanya manajemen pemasaran dalam perusahan
memudahkan pemasar dalam memasarkan produk/jasa yang dimiliki
dengan lebih terencana, efisien, dan efektif. Akan tetapi, manajemen juga
memiliki berbagai macam kendala baik dari luar maupun dari dalam
perusahaan. Kendala dari luar perusahaan biasanya dikarenakan adanya
pesaing yang memiliki produk/jasa serupa, sedangkan kendala dari dalam
perusahan salah satunya dari segi strategi perusahaan dalam memasarkan
suatu produk/jasa.
Di era pasar global, persaingan yang tinggi di tandai dengan
mudahnya masyarakat dalam menggunakan jasa layanan ekspedisi. Hal
tersebut membuat perusahaan-perusahaan harus mampu menciptakan
inovasi yang berorientasi kedepan untuk dapat bersaing dengan
perusahaan ekspedisi yang lainnya. Maka dari itu Kantor Pos harus
mempunyai strategi yang kuat guna untuk mengembangkan jasa
layanannya serta untuk terwujudnya hasil dan tujuan yang memuaskan.
Dengan adanya komunikasi merupakan hal penting dalam
kehidupan sehari-hari, karena komunikasi merupakan proses mengubah
perilaku orang lain. Akan tetapi, seseorang akan dapat mengubah sikap,
pendapat atau perilaku orang lain apabila komunikasinya itu memang
komunikatif. Komunikasi adalah faktor utama dalam mendukung
pemasaran.
Salah satunya perusahaan yang bergerak di bidang ekspedisi adalah
Kantor Pos. PT Pos Indonesia atau lebih dikenal Kantor Pos merupakan
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang layanan jasa
pengiriman surat, pengiriman uang maupun pengiriman paket. Dalam
layanan jasa surat dan paket terdapat beberapa produk yang di tawarkan.
Untuk produk surat dan paket diantaranya adalah Pos Express, Suratpos
Biasa (Standar), Paketpos, Pos Kilat Khusus, Express Mail Service (EMS),
Admail Pos. Untuk produk jasa keuangan diantaranya adalah Pospay,
Weselpos, Giropos, Fund distribution, Bank channeling, untuk produk
integrasi logistik yaitu Kargopos Ritel Udara dan untuk produk ritel yaitu
Emas ANTAM.
Banyaknya produk yang di tawarkan, tidak menutup kenyataan
yang ada bahwa masyarakat sekarang lebih memilih perusahaan ekspesidi
yang lain dikarenakan Kantor Pos lebih dikenal sebagai perusahaan untuk
pengiriman surat dan penerimaan dana pensiun saja. Meskipun sudah
berbasis online, Kantor Pos sudah tergolong tidak populer di jaman
milenial di karenakan dalam market place kebanyakkan tidak tercantum
Kantor Pos dalam proses pengirimannya. Hal ini di buktikan dari beberapa
market place yang banyak diminati masyakarat yang tidak tercantum
Kantor Pos dalam pengirimannya serta dalam layanan internet Kantor Pos
dapat dikatakan belum bisa bersaing dengan ekspedisi yang lain. Market
place adalah sebuah website atau aplikasi online yang memfasilitasi proses
jual-beli dari berbagai toko, dengan adanya fasilitas ini membuat
masyarakat lebih memilih berbelanja secara online sehingga perusahaan
ekpesidi sangat diperlukan untuk kebutuhan transaksi belanja online
mereka. Periklanan, promosi penjualan serta pemasaran langsung yang
kurang menjadi salah satu alasan juga mengapa Kantor Pos sekarang
kurang di minati kaum muda, karena memang juga Kantor Pos Kota
Probolinggo untuk pemasarannya lebih kepada humas dan publisitas
dimana mereka lebih menfokuskan kepada kemitraan atau menjalin
kerjasama dengan perusahaan lokal ketimbang pelayanan untuk internet
marketing.
Menurut Uyang Sulaksana didalam Donni Juni Priansa (96:2017)
Komunikasi pemasaran adalah proses penyebaran informasi tentang
perusahaan dan hal-hal yang akan ditawarkan kepada sasarannya.
Komunikasi pemasaran merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha
menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan mengingatkan
pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima,
membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang
bersangkutan
Menurut William J. Stanton didalam Alma (243:2020) Jasa adalah
sesuatu yang dapat diidentifikasi secara terpisah tidak berwujud,
ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan. Jasa dapat dihasilkan dengan
menggunakan benda-benda berwujud atau tidak. Menurut Valerie A.
Zeithhaml dan Mary Joe Bitner (2000:3) Jasa adalah suatu kegiatan
ekonomi yang outputnya bukan produk dikonsumsi bersamaan dengan
waktu produksi dan memberikan nilai tambah (seperti kenikmatan,
hiburan, santai, sehat) bersifat tidak berwujud.
PT Pos Indonesia Kota Probolinggo di pilih sebagai objek
penelitian karena perusahaan tersebut bergerak di bidang jasa layanan
ekspedisi. Dengan adanya sedikit pembahasan di atas, maka perlu di bahas
lebih lanjut tentang komunikasi pemasaran Kantor Pos Indonesia Kota
Probolinggo.
Atas dasar pemikiran inilah maka dalam penulisan tugas akhir ini penulis
mengemukakan judul: “Manfaat Komunikasi Pemasaran Terhadap
Pengembangan Jasa Layanan Di PT Pos Indonesia Kota
Probolinggo”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka
rumusan masalah dalam LKKP ini adalah:
"Bagaimana Manfaat Komunikasi Pemasaran Terhadap Jasa Layanan pada
PT. Pos Indonesia (Persero) Probolinggo 67200.?"
C. Tujuan dan Manfaat Laporan
1. Tujuan Laporan Kuliah Kerja Profesi (LKKP)
Berdasarkan rumusan masalah yang sudah diuraikan tujuan dari
laporan ini adalah untuk mengetahui Manfaat Komunikasi Pemasaran
Terhadap Jasa Layanan pada PT. Pos Indonesia (Persero) Probolinggo
67200.
2. Manfaat Laporan Kuliah Kerja Profesi (LKKP)
Dengan tercapainya tujuan laporan tersebut, maka diharapkan hasil
dari laporan ini memberikan manfaat untuk semua pihak. Secara garis
besar laporan ini berguna bagi:
1. Manfaat Laporan
Laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-
pihak yang terkait. Secara garis besar laporan ini bermafaat untuk:
a. Akademis
Penyusunan laporan ini diharapkan dapat memberikan
informasi kepada masyarakat tentang bagaimana Manfaat
Komunikasi Pemasaran Terhadap Jasa Layanan pada PT. Pos
Indonesia (Persero) Probolinggo 67200. Penulis berharap dapat
meningkatakan minat pembaca tentang bagaimana komonikasi
pemasaran yang ada di PT. Pos Indonesia (Persero) Probolinggo
67200.
b. Praktisi
Penyusunan laporan ini diharapkan dapat memberikan
informasi kepada pimpinan kantor pos dalam mengambil
keputusan untuk masalah yang berkaitan dengan Penerapan
Komunikasi Pemasaran Terhadap Jasa Layanan.
D. Jenis Laporan dan Sumber Data
1. Jenis Laporan Kuliah Kerja Profesi (LKKP)
Jenis penulisan laporan kuliah kerja profesi kali ini menggunakan
metode deskriptif kualitatif.
Menurut Sujarweni (2015: 49) “Penelitian deskriptif adalah
penelitian yang dilakukan mengetahui nilai masing-masing variabel,
baik satu variabel atau lebih sifatnya independen tanpa membuat
hubungan maupun pertandingan dengan variabel yang lain. Variabel
tersebut dapat menggambarkan secara sistematik dan akurat
mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu.
Menurut Strauss dan Corbin dalam Sujarweni (2015:11)
“Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan
penemuan-penemuan yang tidak dapat di capai (diperoleh) dengan
menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari
kuantifikasi (pengukuran), pengertian kualitatif secara umum dapat
digunakan untuk penelitian tentang kehidupan masyarakat, sejarah,
tingkah laku, fungsionalisasi organisasi, aktivitas sosial, dan lain
lain”.
2. Sumber Data Laporan Kuliah Kerja Profesi
Dalam penyusutan kuliah kerja profesi ini sumber data merupakan
faktor terpenting yang menjadi pertimbagan menentukan metode
pengumpulan data, jenis data yang diperoleh adala data primer dan
sekunder
a. Data Primer
Menurut sujarweni (2015:89)“Data primer adalah data yang
diperoleh dari responden melalui kuesioner, kelompok fokus, dapat
panel, atau juga data hasil wawancara penelitian dengan nara
sumber. Data yang di peroleh dari data primer ini harus diolah lagi.
Sumber data yang lansung memberikan data kepada pengumpula
data”.
Berdasarkan teori tersebut dapat dipahami bahwa data
primer tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam
bentuk file- file. Data ini harus dicari melalui narasumber yaitu
orang yang dijadikan sebagai sarana mendapatkan informasi
ataupun data.
Dalam laporan ini data primer diperoleh dari hasil
wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang terkait dalam
pelaksanaan laporan ini, seperti informasi mengenai visi dan misi,
sejarah berdirinya maupun peranan strategi marketing
communication di PT. Pos Indonesia (Persero).
b. Data Sekunder
Menurut Sujarweni (2015 : 89) “Data sekunder adalah data
yang dapat dari catatan, buku, dan majalah berupa laporan
keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, artikel-artikel,
buku-buku sebagai teori, majalah dan lain sebagainya”. Data yang
diperoleh dari data sekunder ini tidak perlu diolah lagi. Sumber
yang tidak lansung memberikan data pada pengumpulan data.
Dalam laporan ini, data sekunder yang digunakan adalah struktur
organisasi dan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen
perusahaan PT Pos Indonesia (Persero).
E. Metode Pengumpulan Data
Dalam hal ini teknik pengumpulan data yang dgunakan oleh penulis
dengan menggunakan cara sebagai berikut:
1. Wawancara
Menurut sujarweni (2015:94) “Wawancara adalah salah satu
instrument yang digunakan untuk menggali data secara lisan. Hal ini
haruslah dilakukan secara mendalam agar kita mendapatkan data
yang valid dan detail”. Wawancara digunakan untuk mendapat data
hasil penjualan struktur organisasi, sejarah perusahaan.
2. Metode Observasi
Menurut sujarweni (2015: 94) “Observasi digunakan untuk
penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-
gejala alam dan apabila responden yang diamati tidak terlalu besar”.
Observasi digunakan untuk mendapatkan data bahan baku yang
digunakan dan proses kerja pengiriman dan pelayanan aplikasi
online.
3. Metode Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2015:240) dokumen merupakan catatan
peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan,
gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen
yang digunakan merupakan data pendukung terhadap hasil
pengamatan dan wawancara. Dokumentasi pada PT Pos Indonesia
(Persero) Kota Probolinggo, penulis melakukan pencatatan tulisan
dari hasil wawancara dan juga dokumentasi berupa gambar dalam
kegiatan selama kegiatan magang.
4. Studi Kepustakaan
Suatu pembahasan yang berdasarkan pada buku-buku referensi
yang bertujuan untuk memperkuat materi pembahasan maupun
sebagai dasar untuk menggunakan rumus-rumus tetentu dalam
menganalisa dan mendesain suatu struktur. Dengan kata lain data
yang dikumpulkan berdasarkan teori-teori yang berhubungan dengan
masalah yang dilaporkan, bahan-bahan yang mendukung materi
penyusunan Laporan Kerja Kuliah Profesi (LKKP).
F. Metode Analisis Data
Menurut mudjiarahardjo dalam Sujarweni (2015:33) “analisis data
adalah sebuah kegiatan untuk mengatur, mengurutkan,
mengelompokkan, memberi kode atau tanda, dan mengkategorikannya,
sehingga diperoleh suatu temuan berdasarkan fokus atau masalah yang
diingin dijawab. Melalui serangkaian aktivitas tersebut, data kualitas
yang biasanya berserakan dan bertumpuk-tumpuk bisa disederhanakan
untuk akhirnya bisa dipahami dengan mudah”. Dalam mengevaluasi
permasalahan, penulis menggunakan analisis deskriptif kualitatif yaitu
mengungkapkan fakta, keadaan, fenomena, variabel, dan keadaan yang
terjadi saat penelitian berjalan dan menyuguhkan apa adanya,
menafsirkan data yang bersangkutan dengan situasi yang terjadi, sikap
serta pandang yang terjadi di dalam masyarakat, pertentangan dalam
dua keadaan atau lebih, hubungan antar variabel, perbedaan antar fakta,
pengaruh terhadap suatu, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai