123 pas
123 pas
PENDAHULUAN
1
2
oleh nilai inti, yaitu system kepercayaan yang mendasari sikap dan
perilaku konsumen. Nilai inti ini jauh lebih dalam daripada sikap dan
Probolinggo?
Probolinggo?
Probolinggo.
1. Bagi Praktisi
2. Bagi Akademisi
dan bahan refrensi serta studi kepustakaan bagi peneliti lain yang
khususnya.
sebagai berikut :
memutuskan membeli.
27
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
toko) adalah suasan terencana yang sesuai dengan pasar sasarannya dan
efek estetika dan emosional yang diciptakan melalui ciri-ciri fisik dari
melakukan pembelian.
Menurut Menurut Berman dan Evan dalam jurnal Teguh dan Mahir
antara lain :
28
mungkin. Jika tata letak bagian luar toko menarik dan unik, itu akan
luar) meliputi papan nama toko, pintu masuk, tempilan pajangan dan
fasilitas parkir..
music, tekstur dinding, suhu udara, lebar jarak, kamar pas, alat
tertentu dari peralatan, fasilitas toko, dan barang dagangan dalam toko
yang nantinya akan menjadi salah satu faktor yang dapat menarik
konsumen.
1. Kebersihan
tersebut..
2. Musik
Aroma atau bau yang dirasakan oleh konsumen dalam suatu toko
3. Temperatur
beli konsumen.
4. Pencahayaan
30
tempat disko dan clubbing, tetapi tidak akan cocok untuk department
store.
5. Warna
pengalaman. Begitu juga dengan warna arak pada toko dan peralatan
2.2 Harga
sebenarnya merupakan nilai yang ditanyakan dalam satu mata uang atau
kecilnya nilai atau harga itu tidak hanya ditentukan oleh faktor fisik saja
oleh konsumen untuk mendapatkan produk atau jasa yang dibelinya guna
mengukur nilai suatu produk digunakan uang, bukan sistem barter. Jumlah
moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa) yang ditukarkan
distribusi).
bisa disamakan dengan uang atau barang lain untuk manfaat yang
diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada
32
waktu tertentu dan tempat tertentu, harga juga bisa menentukan penjualan
investasi hanya bisa diambil dari laba perusahaan dan laba hanya bisa
sebelumnya.
penjual menawarkan barang dengan harga yang sama. Oleh sebab itu,
Dalam hal ini harga merupakan faktor yang penting. Bagi perusahaan
ketat.
Faktor penentu harga dalam metode ini, yang utama adalah aspek
harga juga dapat ditetapkan atas dasar persaingan, yaitu apa yang
terdiri dari harga di atas pada, atau di bawah harga pasar harga
1. Keterjangkauan harga.
kepada konsumen.
Harga yang ditawarkan pakah lebih tinggi atau dibawah rata – rata
daripada pesaing.
mereka keluarkan.
5. Harga
untuk membeli.
seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau lebih, dengan perkataan lain,
pembeli. Seperti tentang keadaan produk, jasa, ide atau pengalaman yang
memakainya .
1. Faktor Budaya
menganut nilai, minat, dan perilaku yang serupa. Kelas sosial tidak
2. Faktor sosial
faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status
sosial masyarakat.
a. Kelompok Acuan
b. Keluarga Keluarga
keuntungan.
mempengaruhi perilakunya.
3. Faktor pribadi
konsep-diri pembeli.
b. Pekerjaan
c. Gaya Hidup
d. Kepribadian
39
4. Faktor psikologis
individu satu dengan yang lain yang mengalami realitas yang sama.
a. Motivasi
kelompok .
b. Persepsi
c. Pembelajaran
1. Pilihan produk
produk atau menggunakan uangnya untuk tujuan lain. Dalam hal ini
2. Pilihan merek
merek.
3. Pilihan penyalur.
yang dekat, harga yang murah, persediaan barang yang lengkap dan
42
ketersediaan produk.
4. Waktu pembelian.
5. Jumlah pembelian
produk yang akan dibelinya pada suatu saat. Dalam hal ini
berikut:
43
Tabel 1
Penelitian Sebelumnya
toko) adalah suasan terencana yang sesuai dengan pasar sasarannya dan
52
2017) hasil Variabel store atmosphere (X1) memiliki Thitung (2.282) >
sebenarnya merupakan nilai yang ditanyakan dalam satu mata uang atau
kecilnya nilai atau harga itu tidak hanya ditentukan oleh faktor fisik saja
pembelian (Y).
pertautan antar variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu
Store Atmosphere
(X1)
H2
Harga (X2) Keputusan Pembelian
(Y)
H3
: Berpengaruh Parsial
Probolinggo
BAB III
METODE PENELITIAN
kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Maka disini ada variabel
60
61
Tabel 2
Definisi Operasional Variabel
hi Konsumen
Dengan
Mengambil
Keputusan.
3.3.2 Sampel
Menurut Sugiyono, (2015:81) ”Sampel adalah bagian dari jumlah
yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan
CV. Pia Manalagi Kota Probolinggo pada tanggal 04 Januari 2023 s/d 04
April 2023.
narasumber”. Data yang diperoleh dari data primer ini harus diolah
64
pengumpulan data.
2. Data Sekunder
Menurut Sujarweni, (2015:89) “Data Sekunder merupakan
diperoleh dari data sekunder ini tidak perlu diolah lagi. Sumber yang
2. Kuesioner
Menurut Sunyoto, (2016:23) “Kuesioner adalah metode
efesien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan
tahu apa yang bisa diharapkan dari para responden. Kuesioner untuk
dan Harga.
skala rikert dimana variasi skor antara (1) sangat setuju sampai (5)
3. Dokumentasi
Cara ini dilakukan dengan membuat salinan dengan menggunakan
4. Observasi
Menurut Hadi dalam Sugiyono (2017: 145) “Observasi adalah
suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai
nilai r tabel untuk degree of freedom (df) = n-2 (n adalah jumlah sampel).
Jika r hitung lebih besar daripada r tabel dan berkorelasi positif maka butir
atau pernyataan tersebut valid. Atau kata lain pernyataan dikatakan sangat
67
valid apabila skor item pernyataan memiliki korelasi yang positif dan
derajad ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan
daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti”. Dengan demikian data yang
valid adalah data “yang tidak berbeda” antar data yang dilaporkan oleh
stabil dari waktu ke waktu. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memiliki
1. Uji Normalitas
Menurut Sujarweni, (2015:120) “Uji normalitas berfungsi
2. Uji Multikolonieritas
Menurut Sujarweni, (2015:176) “Uji multikolinieritas diperlukan
kuat. Selain itu, untuk uji ini juga untuk menghindari kebiasaan dalam
3. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Sujarweni, (2015:126) “Uji heterokedastisitas adalah
konstan untuk semua variabel bebas”. Model regresi yang baik adalah
heterokedastisitas.
4. Uji Autokorelasi
b1-b2 -b3 = Koefisien regresi, yaitu nilai peningkatan atau penururan variabel
(Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X). Jika R 2 semakin besar, maka
variabel bebas (X) semakin tinggi. Jika R2 semakin kecil, maka prosentase
perubahan variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas
Kesimpulan :
Cara 1
1) Jika Sig > 0,05 maka Ho diterima;
2) Jika Sig < 0,05 maka Ho ditolak.
Cara 2
1) F hitung < F tabel maka Ho diterima
2) F hitung > F tabel maka Ho ditolak
2. Uji t (Uji signifikan secara parsial)
Menurut Sujarweni, (2015:161) “Uji t adalah pengujian koefisien
dependen (Y)”.
Kesimpulan:
Cara 1
1) Jika Sig > 0,05 maka Ho diterima;
2) Jika Sig < 0,05 maka Ho ditolak.
Cara 2
1) Jika –t tabel < t hitung < t tabel maka Ho diterima;
2) Jika t hitung < - t hitung dan t hitung > t tabel maka Ho ditolak.