Anda di halaman 1dari 14

AFORE: Jurnal Pendidikan Matematika P-ISSN: 2715-1646 E-ISSN: 2826-5263

Vol. 1 No. 1 Edisi April 2022 Universitas Nias Raya


ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI
SPLDV DI KELASVIII SMPN 3 MANIAMOLO TAHUN
PEMBELAJARAN 2020/2021

Karolus Sanononi Sarumaha(1), Rohpinus Sarumaha(2), Efrata Gee(3)


1
Guru Matematika, Nias Selatan
2,3
Dosen Universitas Nias Raya
( sanononi@gmail.com, 2 roisarma@gmail.com, 3efratagee2709@gmail.com)
1

Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pemilikan kemampuan komunikasi
matematis pada materi sistem persamaan linear dua variabel.Penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis serta mengetahui faktor-
faktor yang mempengaruhi kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIII SMPN 3
Maniamolo pada materi SPLDV. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif
dengan pendekatan penelitian deskriptif.Informan penelitian ini adalah siswa kelas VIII
SMPN 3 Maniamolo yaitu sebanyak 37 orang siswa.Data dianalisis dengan langkah-
langkah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan.Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes kemampuan komunikasi
matematis siswa dan wawancara. Temuan penelitian menunjukkan bahwa: (1) secara
umum kemampuan komunikasi siswa kelas VIII SMPN 3 Maniamolo berada pada
kategori sedang, terdapat 4 siswa (10,81%) berkategori tinggi, 22 siswa (59,46%) sedang,
dan 11 siswa (29,73%) berkategori rendah.Adapun persentase kemampuan komunikasi
siswa pada setiap indikator yaitu, Written Text (33,00%), Drawing (36,41%), dan
Mathematical Expressions (14,44%). (2) Faktor yang mempengaruhi kemampuan
komunikasi matematis siswa ialah: minat siswa belajar matematika, pengetahuan dasar
terhadap matematika, penguasaan dan pemahaman konsep siswa terhadap materi,
keaktifan siswa belajar matematika serta guru. Melalui penelitian ini, peneliti
menyarankan agar kemampuan komunikasi matematis siswa lebih ditingkatkan
lagidengan berlatih mengerjakan soal-soal matematika yang berkaitan dengan komunikasi
matematis.

Kata Kunci: Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa; Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Abstract
This research is motivated by the importance of having mathematical communication skills in the
material of a two-variable linear equation system. This study aims to describe mathematical
communication skills and determine the factors that affect the mathematical communication skills of
eighth grade students of SMPN 3 Maniamolo on SPLDV material. This research uses qualitative
research with descriptive research approach. The informants of this research were students of class
VIII of SMPN 3 Maniamolo as many as 37 students. The data were analyzed by the steps of data
collection, data reduction, data presentation and drawing conclusions. The research instrument
used was a test of students' mathematical communication skills and interviews. The research

https://jurnal.uniraya.ac.id/index.php/Afore 1
AFORE: Jurnal Pendidikan Matematika P-ISSN: 2715-1646 E-ISSN: 2826-5263
Vol. 1 No. 1 Edisi April 2022 Universitas Nias Raya
findings show that: (1) in general, the communication skills of class VIII SMPN 3 Maniamolo
students are in the medium category, there are 4 students (10.81%) in the high category, 22
students (59.46%) moderate, and 11 students (29 ,73%) in the low category. The percentage of
students' communication skills on each indicator, namely, Written Text (33.00%), Drawing
(36.41%), and Mathematical Expressions (14.44%). (2) Factors that influence students'
mathematical communication skills are: students' interest in learning mathematics, basic
knowledge of mathematics, mastery and understanding of students' concepts of material, activeness
of students in learning mathematics and teachers. Through this research, the researcher suggests
that students' mathematical communication skills should be further improved by practicing math
problems related to mathematical communication.

Keywords: Students' Mathematical Communication Ability; Two Variable Linear Equation


System

A. Pendahuluan dengan melaksanakan program wajib


Pendidikan merupakan usaha sadar belajar. Di dalam Peraturan Pemerintah
setiap individu untuk memperoleh Republik Indonesia No. 47 tahun 2008
pengetahuan dari pembelajaran, tentang Wajib Belajar dinyatakan bahwa
pengalaman hidup ataupun lingkungan “Wajib belajar adalah program pendidikan
sekitar individu tersebut.Hal itu dilakukan minimal yang harus diikuti oleh Warga
dengan tujuan agar dapat tetap hidup Negara Indonesia atas tanggung jawab
dengan menyesuaikan diri dengan Pemerintah dan Pemerintah Daerah”.
perkembangan zaman yang semakin Penyelenggaraan wajib belajar pada jalur
maju.Itu artinya, pendidikan merupakan formal dilaksanakan minimal pada jenjang
salah satu kebutuhan bagi individu pendidikan dasar yang meliputi SD/MI,
termasuk Negara Indonesia untuk SMP/MTs, dan bentuk lain yang sederajat.
menyesuaikan diri dengan perkembangan Wajib belajar dilaksanakan pada semua
zaman.Hal ini sejalan dengan salah satu jalur pendidikan di Indonesia, termasuk
tujuan Negara Republik Indonesia dalam pendidikan formal.Pendidikan formal
pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) adalah jalur pendidikan yang terstruktur
Negara Republik Indonesia yaitu dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan
mencerdaskan kehidupan bangsa.Oleh dasar (SD/MI, SMP/MTs), pendidikan
karena itu, pendidikan perlu mendapat menengah (SMA/MA, SMK/MAK), dan
perhatian, penanganan, prioritas secara pendidikan tinggi (mencakup sekolah
baik oleh pemerintah, keluarga, dan tinggi, akademi, dan universitas).Dalam
pengelola pendidikan.Selain itu juga, setiap pendidikan formal tersebut,
pendidikan harus dilaksanakan secara matematika merupakan salah satu mata
merata tanpa memandang status sosial, ras, pelajaran wajib yang dipelajari semua
etnis, agama dan gender.Sehingga setiap siswa.Matematika merupakan ilmu
warga negara memiliki keterampilan hidup pengetahuan yang bersifat abstrak, yang
(life skill) setelah memperoleh pendidikan. tersusun secara hirarkis, dan penalarannya
Salah satu upaya pemerintah dalam deduktif, serta merupakan bahasa yang
mewujudkan meratanya pendidikan ialah

https://jurnal.uniraya.ac.id/index.php/Afore 2
AFORE: Jurnal Pendidikan Matematika P-ISSN: 2715-1646 E-ISSN: 2826-5263
Vol. 1 No. 1 Edisi April 2022 Universitas Nias Raya
mengembangkan serangkaian makna dan mengukur pemahaman dan merefleksikan
pernyataan yang ingin kita sampaikan. pemahaman matematika siswa”.
Selain merupakan salah satu mata Komunikasi dalam konsep matematika
pelajaran dalam pembelajaran yang merupakan suatu bahasa yang
dilaksanakan di sekolah, matematika juga disampaikan secara lisan maupun tulisan
memiliki peranan penting dalam agar orang lain dapat mengetahui
kehidupan sehari-hari, seperti dalam informasi yang disampaikan. Salah satu
kegiatan jual beli di tempat pembelanjaan kemampuan yang harus dimiliki dalam
yang sangat memerlukan perhitungan matematika adalah kemampuan
matematika.Lebih luasnya lagi, dalam komunikasi matematis. Menurut NCTM
perkembangan dan kemajuan teknologi (National Council of Teacher of
yang sangat memerlukan matematika di Mathematics) (2000:60), “komunikasi
berbagai bidang seperti teori bilangan, matematis adalah cara peserta didik untuk
analisis, teori peluang, aljabar dan berbagi ide matematika yang telah
geometri. Oleh karena itu, mata pelajaran dipelajari dan diklarifikasi dalam
matematika perlu diajarkan kepada setiap pemahaman. Melalui komunikasi, ide-ide
siswa karena penguasaan matematika menjadi objek refleksi, dapat diperbaiki,
sangat diperlukan untuk beradaptasi dan didiskusikan, dan dirubah”.Ketika peserta
menguasai serta menciptakan teknologi didik ditantang untuk mengomunikasikan
baru yang semakin maju di masa depan. hasil pemikiran mereka kepada orang lain
Dalam pembelajaran matematika yang secara lisan atau tertulis, mereka belajar
menekankan pada keterlibatan siswa dalam menjelaskan, meyakinkan, dan
belajar, pastinya akan ada suatu kondisi menggunakan bahasa matematika dengan
dimana siswa bertanya, menanggapi, tepat.
berbagi ide atau pendapat kepada teman MenurutIzzati&Suryadi (2010)
bahkan kepada guru. Aktivitas seperti itu “Komunikasi matematika merupakan alat
merupakan proses komunikasi. Dalam bantu dalam transmisi pengetahuan
komunikasi tersebut juga guru matematika dalam membangun
menyampaikan dan menjelaskan materi pengetahuan matematika pada
matematika dan para siswa akan mencoba pembelajaran matematika”. Sedangkan
menerima dan memahami materi yang Elida (2012:181) mengemukakan bahwa
disampaikan gurunya tersebut. Devito komunikasi matematis adalah kemampuan
(dalam Umar, 2002:3) memaparkan bahwa menghubungkan benda nyata, gambar dan
“Komunikasi adalah aktivitas yang diagram ke dalam ide matematika;
dilakukan oleh seseorang atau lebih, menjelaskan ide, situasi dan relasi
berupa menyampaikan dan menerima matematika secara lisan maupun tulisan
pesan, yang mengalami distorsi karena dalam bentuk gambar atau grafik;
adanya gangguan, dalam suatu konteks, menjelaskan serta membuat pernyataan
yang menimbulkan efek dan kesempatan tentang matematika yang dipelajari dari
untuk arus balik”.Kaitannya dengan situasi yang diberikan.
matematika, Asikin dan Junaedi (2013) Berdasarkan hasil wawancara yang telah
menyatakan bahwa “komunikasi dalam dilakukan oleh peneliti kepada salah satu
matematika berperan sebagai alat untuk guru pengampu mata pelajaran

https://jurnal.uniraya.ac.id/index.php/Afore 3
AFORE: Jurnal Pendidikan Matematika P-ISSN: 2715-1646 E-ISSN: 2826-5263
Vol. 1 No. 1 Edisi April 2022 Universitas Nias Raya
matematika di SMPN 3 Maniamolo, mendeskripsikan data-data yang ada,
diperoleh bahwa kemampuan komunikasi menganalisis dan
matematis siswa masih rendah sehingga menginterpretasikan.Moleong (2016:6)
menyebabkan ketidakmampuan siswa dalam bukunya yang berjudul metodologi
dalam menyelesaikan masalah matematika. penelitian kualitatif menjelaskan bahwa
Beliau melanjutkan bahwa hal ini dapat “penelitian kualitatif adalah penelitian
dikatakan karena saat mengerjakan soal yang menghasilkan prosedur analisis yang
matematika, masih banyak siswa yang tidak menggunakan prosedur analisis
belum mampu membuat model statistik atau carakuantifikasi lainnya”.
matematika dari situasi atau peristiwa Menurut Sugiyono (2017:15):
dalam kehidupan sehari-hari, selain itu Metode penelitian kualitatif adalah
masih terdapat juga siswa yang masih metode penelitian yang berlandaskan pada
bingung dalam menggunakan simbol- filsafat postpositivisme, digunakan untuk
simbol matematika untuk menyajikan ide- meneliti pada kondisi obyek yang alamiah,
ide matematika. Dan juga masih kurang (sebagai lawannya adalah eksperimen)
mampu mengekspresikan ide-ide tersebut dimana peneliti adalah sebagai instrumen
ke dalam bentuk grafik, diagram, tabel atau kunci, pengambilan sampel sumber data
bentuk lainnya, sekaligus menjelaskan dilakukan secara purposive dan snowbaal,
kembali grafik, diagram dan tabel tersebut teknik pengumpulan dengan triangulasi
dengan menggunakan bahasa sendiri. (gabungan), analisis data bersifat
Berdasarkan uraian-uraian di atas, induktif/kualitatif, dan hasil penelitian
penulis tertarik melakukan penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari
dengan judul “Analisis Kemampuan pada generalisasi.
Komunikasi Matematis Siswa Pada Materi Sejalan dengan beberapa pendapat di
SPLDV di Kelas VIII SMPN 3 Maniamolo atas, Sujarweni (2014:20) memaparkan
Tahun Pembelajaran 2020/2021”. bahwa “tujuan utama penelitian kualitatif
Sejalan dengan itu, maka tujuan dari adalah untuk memahami fenomena atau
penelitian ini adalah: gejala sosial dengan cara memberikan
1. Mendeskripsikan kemampuan pemaparan berupa penggambaran yang
komunikasi matematis siswa kelas VIII jelas tentang fenomena atau gejala sosial
SMPN 3 Maniamolo Tahun tersebut dalam bentuk rangkaian kata yang
Pembelajaran 2020/2021 pada materi ada pada akhirnya akan menghasilkan
SPLDV. sebuah teori”.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang Salah satu jenis penelitian kualitatif
mempengaruhi kemampuan komunikasi adalah penelitian deskriptif.Sukmadinata
matematis siswa kelas VIII SMPN 3 (2012:72) mengemukakan bahwa
Maniamolo Tahun Pembelajaran “penelitian deskriptif merupakan bentuk
2020/2021. penelitian yang paling dasar, ditujukan
untuk mendeskripsikan atau
B. Metode Penelitian menggambarkan fenomena-fenomena yang
Jenis penelitian yang digunakan dalam ada, baik fenomena yang bersifat alami
penelitian ini adalah penelitian kualitatif ataupun rekayasa manusia”.Riyanto
dengan pendekatan deskriptif yang (1996:23) mendefinisikan penelitian

https://jurnal.uniraya.ac.id/index.php/Afore 4
AFORE: Jurnal Pendidikan Matematika P-ISSN: 2715-1646 E-ISSN: 2826-5263
Vol. 1 No. 1 Edisi April 2022 Universitas Nias Raya
deskriptif sebagai penelitian yang dalam penelitian ini adalah siswa-siswi
diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, kelas VIII SMP Negeri 3 Maniamolo yang
fakta-fakta atau kejadian-kejadian secara berjumlah 37 orang.
sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat Adapun beberapa teknik pengumpulan
populasi atau daerah tertentu.Penelitian data yang digunakan oleh peneliti adalah
deskriptif cenderung tidak perlu mencari sebagai berikut:
atau menerangkan saling hubungan dan 1. Pemberian Tes
menguji hipotesis. Menurut Riyanto (1996:103) “tes adalah
Penelitian ini dilaksanakan di SMP serentetan atau latihan yang digunakan
Negeri 3 Maniamolo yang berlokasi di Desa untuk mengukur keterampilan,
EhoHilisimaetano Kecamatan Maniamolo pengetahuan, sikap, inteligensi,
Kabupaten Nias Selatan. Peneliti memilih kemampuan dan bakat yang dimiliki oleh
SMP Negeri 3 Maniamolo sebagai tempat individu atau kelompok”. Tes yang
penelitian yaitu sesuai dengan hasil diberikan kepada subjek penelitian adalah
wawancara dengan guru mata pelajaran tes yang disusun sendiri oleh
matematika kelas VIII SMP Negeri 3 peneliti.Adapun tes yang digunakan dalam
Maniamolo, bahwa kemampuan penelitian ini adalah tes kemampuan
komunikasi matematis siswa kelas VIII komunikasi matematis sebanyak 15 soal
SMP Negeri 3 Maniamolo masih rendah. dalam bentuk uraian yang disusun
Selain itu judul yang diangkat oleh peneliti berdasarkan indikator-indikator
dalam penelitian ini belum pernah kemampuan komunikasi
dilakukan di sekolah ini.Penelitian ini matematis.Sebelum tes diberikan kepada
dilakukan pada semester genap tahun subjek penelitian/informan, maka terlebih
pembelajaran 2020/2021, dimulai pada 20 dahulu tes tersebut divalidasikan kepada
Mei hingga 03 Juni 2021. Dosen yang memiliki prestasi dan
Data yang digunakan dalam penelitian berpengalaman dalam bidang matematika.
ini adalah data primer.Data primer ialah Dari tes ini, peneliti akan menganalisis
data yang diperoleh secara langsung dari indikator-indikator apa saja yang masih
informan baik yang dilakukan melalui belum dikuasai oleh siswa beserta
wawancara, observasi, dan alat lainnya penyebabnya.
(Subagyo, 2015:87).Dalam penelitian ini, Setelah tes ini dikerjakan oleh siswa,
data diperoleh melalui tes dan wawancara. selanjutnya akan diolah dan dianalisis serta
Sujarweni (2014:73) mengemukakan dikategorikan seperti pada tabel berikut ini:
bahwa “sumber data adalah subjek dari
mana data dapat diperoleh”.Sumber data
Tabel 1
Kategori Nilai Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

Nilai Tes Kemampuan


No. Kategori
Komunikasi Matematis
1 𝑥 ≥ 𝑥̅ + 𝑆𝐷 Tinggi
2 𝑥̅ − 𝑆𝐷 < 𝑥 < 𝑥̅ + 𝑆𝐷 Sedang
3 𝑥 ≤ 𝑥̅ − 𝑆𝐷 Rendah

https://jurnal.uniraya.ac.id/index.php/Afore 5
AFORE: Jurnal Pendidikan Matematika P-ISSN: 2715-1646 E-ISSN: 2826-5263
Vol. 1 No. 1 Edisi April 2022 Universitas Nias Raya
Sumber: Arikunto, 2016

Keterangan: 𝑥 = Nilai siswa


𝑥̅ = Mean
𝑆𝐷 = Standar Deviasi

2. Wawancara pentransformasian data mentah dari


Salah satu teknik pengumpulan data lapangan. Proses ini berlangsung selama
dalam penelitian ini adalah dengan penelitian dilakukan, dari konseptual,
melakukan wawancara.Esterberg (dalam permasalahan, pendekatan pengumpulan
Sugiyono, 2017:317) mendefinisikan data yang diperoleh. Misalnya, membuat
wawancara sebagai pertemuan dua orang rangkuman, pengkodean, membuat tema-
untuk bertukar informasi dan ide melalui tema, membuat gugus-gugus, dan menulis
tanya jawab, sehingga dapat memo.Emzir (2012:129) menegaskan bahwa
dikonstruksikan makna dalam suatu topik reduksi merupakan bagian dari analisis,
tertentu. Adapun jenis wawancara yang bukan terpisah, fungsinya untuk
digunakan dalam penelitian ini adalah menajamkan, menggolongkan,
wawancara tak terstruktur.Wawancara tak mengarahkan, membuang yang tidak
terstruktur adalah wawancara yang bebas perlu, dan mengorganisasi sehingga
di mana peneliti tidak menggunakan interpretasi bisa ditarik.
pedoman wawancara yang telah disusun Proses reduksi data dalam penelitian ini,
secara sistematis dan lengkap (Esterberg peneliti melakukan pengumpulan data
dalam Sugiyono, 2017:197). Alasan peneliti serta merangkum data-data yang diperoleh,
menggunakan teknik pengumpulan data untuk menghindari penumpukan
dengan wawancara tidak terstruktur informasi/data dari informan. Kemudian
adalah karena peneliti belum mengetahui data yang telah valid disajikan untuk tiap
secara jelas apa yang dialami oleh para jenis tipe jawaban dan faktor-faktor yang
siswa. Oleh karena itu, poin-poin mempengaruhinya.
pertanyaan dalam wawancara ini
disesuaikan dengan keadaan yang ada di
lapangan serta berpatokan pada masalah 2. Penyajian Data (Data Display)
yang diteliti.Alat yang digunakan dalam Penyajian data adalah sekumpulan
penelitian ini adalah berupa catatan, tape informasi tersusun yang memberi
recorder, dan kamera. kemungkinan untuk menarik kesimpulan
Teknik analisis yang dilakukan dengan data pengambilan tindakan.Bentuk
menggunakan teknik analisis data yang penyajiannya antara lain berupa teks
dikemukakan oleh Milles dan naratif, matriks, grafik, jaringan dan
Huberman(dalam Emzir, 2012:129-135) bagan.Tujuannya adalah untuk
bahwa terdapat tiga kegiatan dalam memudahkan membaca dan menarik
analisis data kualitatif yaitu: kesimpulan.Oleh karena itu, sajiannya
1. Reduksi Data harus tertata secara baik.Penyajian data
Reduksi data merupakan proses juga merupakan bagian dari analisis,
pengabstraksian, penyederhanaan, dan bahkan mencakup pula reduksi data.

https://jurnal.uniraya.ac.id/index.php/Afore 6
AFORE: Jurnal Pendidikan Matematika P-ISSN: 2715-1646 E-ISSN: 2826-5263
Vol. 1 No. 1 Edisi April 2022 Universitas Nias Raya
Dalam proses ini peneliti mengelompokkan tanggal 20 Mei 2021 dan 27 Mei 2021,
hal-hal yang serupa menjadi kategori atau dengan alokasi waktu 4 × 40 menit.Pada
kelompok satu, kelompok dua, kelompok pertemuan pertama, peneliti memberikan
tiga dan seterusnya. Masing-masing tes sebanyak delapan soal, sedangkan Pada
kelompok tersebut menunjukkan tipologi pertemuan kedua, peneliti memberikan tes
yang ada sesuai dengan rumusan sebanyak tujuh soal.Sebelum tes dikerjakan
masalahnya. Masing-masing tipologi terdiri oleh siswa, peneliti memberikan petunjuk
atas sub-sub tipologi yang bisa jadi berupa penyelesaian tes, selain itu peneliti juga
urut-urutan, atau prioritas kejadian (Emzir, menghimbau para siswa untuk lebih teliti
2012:131). dalam mengerjakan setiap soal.Selama tes
Di dalam penyajian data ini, peneliti berlangsung, peneliti melakukan
mengelompokkan data-data berdasarkan pengawasan untuk menghindari terjadinya
faktor-faktor yang mempengaruhinya, kecurangan oleh siswa dalam mengerjakan
supaya memudahkan dalam pengambilan tes.
kesimpulan. Setelah tes dilakukan, peneliti
3. Menarik Kesimpulan (Verifikasi) mengoreksi lembar jawaban setiap siswa
Penarikan kesimpulan hanyalah berdasarkan pedoman penskoran
sebagian dari satu kegiatan dan satu kemampuan komunikasi matematis untuk
konfigurasi yang utuh.Kesimpulan- mendeskripsikan kemampuan komunikasi
kesimpulan juga diverifikasi selama matematis setiap siswa.
penelitian berlangsung.Makna-makna yang Adapun klasifikasi kemampuan
muncul dari data harus selalu diuji komunikasi matematis siswa berdasarkan
kebenarannya dan kesesuaiannya sehingga hasil tes tercantum pada tabel 4.2 berikut
validitasnya terjamin. Dalam tahap ini, ini:
peneliti membuat proposisi yang terkait
dengan prinsip logika, mengangkatnya
sebagai temuan penelitian, dengan
mengkaji secara berulang-ulang terhadap
data yang ada, pengelompokan data yang
telah terbentuk dan proposisi yang telah
dirumuskan. Langkah selanjutnya yaitu
melaporkan hasil penelitian lengkap,
dengan temuan baru (Emzir, 2012:133).

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan


Pemberian tes dilakukan oleh peneliti
selama dua kali pertemuan yaitu pada
Tabel 2
Jumlah Siswa Pada Tiap Kategori Kemampuan Komunikasi Matematis

Kategori Jumlah Siswa Persentase


Tinggi 4 10,81%
Sedang 22 59,46%

https://jurnal.uniraya.ac.id/index.php/Afore 7
AFORE: Jurnal Pendidikan Matematika P-ISSN: 2715-1646 E-ISSN: 2826-5263
Vol. 1 No. 1 Edisi April 2022 Universitas Nias Raya
Rendah 11 29,73%
Total 37 100,00%
Sumber:Peneliti, 2021

Berdasarkan tabel 2 di atas terlihat komunikasi matematis siswa berada pada


bahwa dari 37 siswa terdapat 4 siswa kategori sedang dengan persentase 59,46%.
(10,81%) memiliki kemampuan komunikasi Hal ini berarti siswa belum mampu dalam
matematis berkategori tinggi, 22 siswa menyelesaikan soal kemampuan
(59,46%) memiliki kemampuan komunikasi komunikasi matematis.
matematis berkategori sedang, dan 11 Sedangkan jumlah siswa pada tiap
siswa (29,73%) memiliki kemampuan kategori indikator kemampuan komunikasi
komunikasi matematis berkategori rendah. matematika dapat dilihat pada diagram
Sehingga, dari data tersebut dapat berikut ini.
disimpulkan bahwa kemampuan

Gambar 1
Diagram Jumlah Siswa Pada Tiap Kategori Indikator
Kemampuan Komunikasi Matematis

30
27

25 24
23

20

15
11
10 9

5 5
5 4
3

0
Rendah Sedang Tinggi

Written Text Drawing Mathematical Expressions

Sumber: Peneliti, 2021

Dari Gambar 1 di atas dapat dilihat tinggi, 24 siswa berkategori sedang dan 4
jumlah siswa terbanyak pada setiap siswa berkategori rendah. Pada indikator
indikator kemampuan komunikasi mathematical expressions, terdapat 5
matematis berada pada kategori siswa berkategori tinggi, 27 siswa
sedang.Adapun pada indikator written berkategori sedang dan 5 siswa
text, 3 siswa berkategori tinggi, siswa berkategori rendah.
berkategori sedang dan 11 siswa Berikut merupakan nilai persentase
berkategori rendah. Pada indikator indikator kemampuan komunikasi
drawing, terdapat 9 siswa berkategori matematis siswa pada setiap kategori
https://jurnal.uniraya.ac.id/index.php/Afore 8
AFORE: Jurnal Pendidikan Matematika P-ISSN: 2715-1646 E-ISSN: 2826-5263
Vol. 1 No. 1 Edisi April 2022 Universitas Nias Raya

Gambar 2
PersentaseIndikator Kemampuan Komunikasi Matematis
Pada Setiap Kategori

30.00%
25.60%
25.00% 23.70%

20.00%

15.00%

9.42%
10.00% 7.63%
6.64%
5.00% 4.02%
2.65% 3.18%
1.00%
0.00%
Rendah Sedang Tinggi

Written Text Drawing Mathematical Expressions

Sumber: Peneliti, 2021

Dari gambar 2 dapat dilihat persentase benda nyata atau gambar yang disajikan
kemampuan komunikasi matematis siswa dalam soal ke dalam bentuk ide matematik.
pada setiap indikator. Indikator written text b. Membuat kesimpulan dari hasil
memiliki total persentase sebesar 33,00%, pengerjaan soal dengan menggunakan
yaitu 6,64% pada kategori tinggi, 23,70% bahasa sendiri.
pada kategori sedang dan 2,65% pada Dalam bahasan ini, siswa hanya
kategori rendah. Indikator drawing berfokus untuk berusaha memperoleh
memiliki total persentase sebesar 36,41%, jawaban dari soal yang dikerjakan, siswa
yaitu 7,63% pada kategori tinggi, 25,60% tidak mampu memberikan pernyataan
pada kategori sedang dan 2,18% pada akhir sebagai kesimpulan dari jawaban
kategori rendah. Indikator mathematical yang telah diperoleh dengan menggunakan
expressions memiliki total persentase bahasa sendiri.
sebesar 14,44%, yaitu 4,02% pada kategori c. Memahami dan mengevaluasi ide-ide
tinggi, 9,42% pada kategori sedang dan matematik dalam menyelesaikan
1,00% pada kategori rendah. permasalahan yang ada secara tertulis.
Berikut merupakan penjelasan Dalam bahasan ini, siswa tidak mampu
kemampuan komunikasi matematis siswa menentukan rumus yang harus digunakan,
kelas VIII SMPN 3 Maniamolo: tidak mampu melakukan perhitungan yang
a. Menghubungkan benda nyata, gambar, tepat, serta tidak melakukan pengecekan
dan diagram ke dalam ide-ide kembali terhadap jawaban yang telah
matematik. diperoleh.
Dalam bahasan ini, siswa tidak mampu d. Menjelaskan/menyajikan situasi sehari-
menghubungkan ataupun mengaitkan hari, ide, dan relasi matematik secara
https://jurnal.uniraya.ac.id/index.php/Afore 9
AFORE: Jurnal Pendidikan Matematika P-ISSN: 2715-1646 E-ISSN: 2826-5263
Vol. 1 No. 1 Edisi April 2022 Universitas Nias Raya
tertulis dengan menggunakan grafik dan belajar matematika akan menyenangkan
tabel. bagi siswa, serta sebaliknya.
Dalam bahasan ini, siswa tidak mampu b. Pengetahuan dasar terhadap matematika
untuk menentukan himpunan penyelesaian Pengetahuan dasar dalam hal ini adalah
sistem persamaan linear dua variabel materi ataupun sub materi sebelumnya
dengan menggunakan grafik, serta tidak yang harus dikuasai dan dipahami untuk
membuat atau menyajikan ide ke dalam memulai suatu baru. Selain itu juga
bentuk tabel. termasuk, kemampuan dan kemahiran
e. Menyatakan peristiwa sehari-hari dalam menggunakan dan melakukan
dengan menggunakan simbol-simbol operasi hitung dalam matematika seperti
atau istilah-istilah matematik. penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
Dalam bahasan ini, siswa tidak mampu pembagian.
melakukan pemisalan dengan c. Penguasaan dan pemahaman konsep
menggunakan simbol atau istilah siswa terhadap materi
matematik, serta tidak mampu Penguasaan dan pemahaman konsep
membuatkan model matematika dalam siswa terhadap materi juga sangat
situasi sehari-hari yang telah disajikan mempengaruhi kemampuan komunikasi
dalam soal. matematis siswa, karena jika penguasaan
Dengan demikian, dapat dikatakan dan pemahaman konsep siswa baik maka
bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa akan mampu memahami soal dan
siswa masih belum maksimal atau menentukan rumus yang akan untuk
efektif.Hal ini dapat terjadi karena menyelesaikan soal.
kurangnya dilakukan pembiasaan yang d. Keaktifan siswa belajar matematika
bisa membuat siswa aktif, baik dalam Pembelajaran matematika di dalam kelas
mengulangi materi sebelumnya sebelum tentunya akan sangat efektif jika para siswa
materi baru dimulai, pengulangan berperan aktif dalam menanggapi materi,
pengerjaan soal yang bisa melatih menanyakan materi yang belum dipahami,
kemampuan berhitung ataupun operasi karena dengan itu kemampuan komunikasi
matematika lainnya. siswa akan lebih baik, selain akan
Dalam penelitian ini, peneliti menguasai materi siswa juga akan mampu
memperoleh beberapa faktor yang menyampaikan serta
mempengaruhi kemampuan komunikasi mempertanggungjawabkan pernyataannya
matematis siswa kelas VIII SMPN 3 sendiri kepada semua orang.
Maniamolo dalam menyelesaikan soal tes e. Guru
kemampuan komunikasi. Adapun Guru sebagai orang yang lebih banyak
beberapa faktor tersebut adalah sebagai mengenal kemampuan komunikasi
berikut: matematis siswa, terlebih pada saat
a. Minat siswa belajar matematika melakukan kegiatan belajar mengajar di
Minat dalam belajar matematika sangat kelas. Harus ada pembiasaan yang baik
mempengaruhi kemampuan komunikasi dari guru untuk mengembangkan
matematis siswa. Karena, jika siswa sudah kemampuan komunikasi matematis siswa
berminat terhadap matematika maka itu sendiri, baik melalui pemilihan
pengalaman belajar yang tepat maupun

https://jurnal.uniraya.ac.id/index.php/Afore 10
AFORE: Jurnal Pendidikan Matematika P-ISSN: 2715-1646 E-ISSN: 2826-5263
Vol. 1 No. 1 Edisi April 2022 Universitas Nias Raya
pemberian soal-soal kemampuan materi, keaktifan siswa belajar matematika
komunikasi matematis kepada siswa. serta guru.
Adapun beberapa saran dari peneliti terkait
D. Kesimpulan dengan penelitian dengan judul “Analisis
Berdasarkan paparan data, temuan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa
penelitian dan pembahasan yang telah Pada Materi SPLDV di Kelas VIII SMPN 3
disajikan pada bab IV, maka dapat diambil Maniamolo Tahun Pembelajaran
kesimpulan bahwa: Kemampuan 2020/2021”, yaitu:
komunikasi matematis siswa secara umum 1. Bagi Guru
berada pada kategori sedang. Dari 37 siswa Peneliti menyarankan agar guru lebih
terdapat 4 siswa (10,81%) memiliki memperhatikan dan meningkatkan
kemampuan komunikasi matematis kemampuan komunikasi matematis siswa
berkategori tinggi, 22 siswa (59,46%) dengan berlatih mengerjakan soal-soal
memiliki kemampuan komunikasi matematika yang berkaitan dengan
matematis berkategori sedang, dan 11 komunikasi matematis. Karena dengan
siswa (29,73%) memiliki kemampuan memiliki kemampuan komunikasi
komunikasi matematis berkategori rendah. matematis yang baik maka siswa akan lebih
Adapun persentase kemampuan terampil dalam mengerjakan soal serta
komunikasi siswa pada setiap indikator lebih percaya diri dalam menyampaikan
yaitu, Written Text (33,00%), Drawing ide atau gagasan yang ia miliki.
(36,41%), dan Mathematical Expressions 2. Bagi Siswa
(14,44%). Bagi para siswa disarankan untuk lebih
Hal ini disebabkan karena pada saat giat belajar dan banyak berlatih
mengerjakan soal, masih ada siswa masih mengerjakan soal matematika, terutama
kurang mengidentifikasi apa yang soal komunikasi matematis.Serta lebih aktif
diketahui dan yang ditanyakan dari soal dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar,
sebelum melakukan pengerjaan, kurang aktif menanggapi serta aktif dalam
mampu dalam menyelesaikan yang mempertanyakan kepada guru mengenai
disajikan dalam bentuk gambar, kurang pembahasan materi yang belum dipahami.
mampu menggunakan ataupun 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
menerapkan hubungan antar topik Untuk para peneliti selanjutnya,
matematika dengan matematika lain, disarankan untuk melakukan penelitian
belum mampu membuat model yang lebih mendetail, dengan
matematika, membuat atau menggambar menggunakan instrumen-instrumen
grafik dan tabel, masih melakukan penelitian yang benar-benar mampu
kesalahan dalam melakukan perhitungan menggali keadaan kemampuan komunikasi
serta belum mampu menentukan atau matematis siswa serta faktor-faktor yang
menarik sebuah kesimpulan. mempengaruhinya.Dan juga dapat
Faktor yang mempengaruhi kemampuan menggunakan skripsi ini sebagai referensi
komunikasi matematis siswa ialah: minat untuk menambah wawasan yang baik
siswa belajar matematika, pengetahuan tentang kemampuan komunikasi
dasar terhadap matematika, penguasaan matematis dalam bidang penulisan
dan pemahaman konsep siswa terhadap maupun penelitian.

https://jurnal.uniraya.ac.id/index.php/Afore 11
AFORE: Jurnal Pendidikan Matematika P-ISSN: 2715-1646 E-ISSN: 2826-5263
Vol. 1 No. 1 Edisi April 2022 Universitas Nias Raya
Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan
E. Daftar Pustaka Pembelajaran: Teori dan Praktik
Pustaka dari Buku Pengembangan Kurikulum Tingkat
Arikunto, Suharsimi. 2016. Dasar-Dasar Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta:
Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Kencana Prenada Media Group.
Aksara. Slameto. 2015. Belajar dan Faktor-faktor yang
Dimyati, Mudjiono. 2013. Belajar dan Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka
Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Cipta. Subagyo, P. Joko. 2015. Metode Penelitian
Duha, Timotius. 2014. Perilaku Organisasi. Dalam Teori dan Praktek.Jakarta: PT
Yogyakarta: Deepublish. Rineka Cipta.
Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif: Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan
Analisis Data. Jakarta: Raja Grafindo (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
Persada. R&D). Bandung: Alfabeta.
Hendriana, H., Soemarmo, U., &Rohaeti, E. Sujarweni, V. Wiratna. 2014. Metodologi
I. 2017. Hard Skills dan Soft Skills Penelitian. Yogyakarta:
Matematik Siswa. Bandung: PT Refika PUSTAKABARUPRESS.
Aditama. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2017. Metode
Hendriana, H., &Soemarmo, U. 2016. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT
Penilaian Pembelajaran Matematika. Remaja Rosdakarya.
Bandung: PT Refika Aditama. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan
Hudojo, Herman. 2005. Pengembangan Pembelajaran di Sekolah Dasar (1st ed.).
Kurikulum dan Pembelajaran Jakarta: KencanaPrenadamedia
Matematika. Malang: Universitas Group.
Negeri Malang (UM Press). Umar, Husein. (2002). Metode Riset
Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Komunikasi Organisasi. Jakarta: PT
Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Gramedia Pustaka Utama.
Maulyda, Mohammad Archi. 2020. Wahana, P. 2016. Filsafat Ilmu Pengetahuan.
Paradigma Pembelajaran Matematika Yogyakarta: Pustaka Diamond.
Berbasis NCTM. Malang: CV IRDH West, Richard & Turner, Lynn H.
Malang. 2007.Pengantar Teori Komunikasi (3rd
Moleong, Lexy J. 2016. Metode Penelitian ed.). terjemahan oleh Maer, Maria N.
Kualitatif. Bandung: PT Remaja D. 2008. Jakarta: Salemba Humanika.
Rosdakarya.
NCTM. 2000. Principles and Standard for Pustaka dari Jurnal dan Makalah Seminar
School Mathematics. Virginia: NCTM Aminah, S., Wijaya, T. T., &Yuspriyati
inc. Devi.2018. Analisis Kemampuan
Purwanto, Djoko. 2011. Komunikasi Bisnis Komunikasi Matematis Siswa Kelas
(4th ed.). Jakarta: Erlangga. VIII Pada Materi Himpunan.Jurnal
Riyanto, Yatim. 1996. Metodologi Penelitian Pendidikan
Pendidikan. Surabaya: SIC Matematika.(Online).Volume 1,
Sagala, Syaiful. 2013. Konsep dan Makna Nomor 1.(https://j-
Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

https://jurnal.uniraya.ac.id/index.php/Afore 12
AFORE: Jurnal Pendidikan Matematika P-ISSN: 2715-1646 E-ISSN: 2826-5263
Vol. 1 No. 1 Edisi April 2022 Universitas Nias Raya
cup.org/index.php/cendekia/article/v Noviyana, I. N., Nuriana, R. D., &Rochmad.
iew/29, diakses 11 Januari 2021). (2019). Analisis Kemampuan
Asikin, Mohammad, &Junaedi, Iwan. 2013. Komunikasi Matematis Siswa
Kemampuan Komunikasi Matematika Ditinjau dari Self Confidence.PRISMA
Siswa SMP dalam setting pembelajaran (Prosiding Seminar Nasional
RME (Realistic Mathematics Education). Matematika).Volume 2, Nomor
Journal of Mathematics Education 1.(https://journal.unnes.ac.id/sju/ind
Research.(Online)Volume 2, Nomor ex.php/prisma/article/view/29241,
1.(https://journal.unnes.ac.id/sju/index.p diakses 26 Januari 2021).
hp/ujmer/article/view/1483, diakses 16 Pratiwi, Dona Dinda. 2015. Analisis
Februari 2021). Kemampuan Komunikasi Matematis
Elida, Nunun. 2012. Meningkatkan Dalam Pemecahan Masalah
Kemampuan Komunikasi Matematik Matematika Sesuai dengan Gaya
Siswa Sekolah Menengah Pertama Kognitif dan Gender.AlJabar: Jurnal
Melalui Pembelajaran Think-Talk- Pendidikan
Write (TTW). Matematika.(Online).Volume 6,
Infinity.(Online).Volume 1, Nomor Nomor
2.(http://e- 2.(http://www.ejournal.radenintan.ac
journal.stkipsiliwangi.ac.id/index.php/i .id/index.php/al-
nfinity/article/view/17, diakses 14 jabar/article/view/28, diakses 11
Februari 2021). Januari 2021).
Isnaeni, & Maya, Rippi. 2014. Wijayato, Agus Dwi, dkk. 2018. Analisis
Meningkatkan Kemampuan Kemampuan Komunikasi Matematis
Komunikasi dan Disposisi Siswa Pada Materi Segitiga dan
Matematik Siswa Sekolah Menengah Segiempat.Journal Cendekia: Jurnal
Atas Melalui Pembelajaran Pendidikan
Generatif.Jurnal Pengajaran Matematika.(Online).Volume 2,
MIPA.(Online).Volume 19, Nomor Nomor 1.(https://j-
2.(https://ejournal.upi.edu/index.php cup.org/index.php/cendekia/article/v
/jpmipa/article/view/36175, diakses 2 iew/36, diakses 11 Januari 2021).
Februari 2021).
Izzati, Nur, &Suryadi, Didi. 2010. Pustaka dari Internet
Komunikasi Matematik dan Pendidikan Hikmatin, Inni. 2013. Peningkatan Hasil
Matematika Realistik.Makalah Belajar Matematika Siswa Kelas VIII A
Seminar Nasional Matematika dan SMP 1 WIH PESAM Melalui
Pendidikan Matematika. 721-729, Pembelajaran Kooperatif Tipe Bertukar
Universitas Negeri Yogyakarta: Pasangan, (Online),
Yogyakarta, 27 November (https://www.academia.edu/3213365
2010.(https://bundaiza.files.wordpres 1/PENINGKATAN_HASIL_BELAJA
s.com/2012/12/komunikasi_matemati R_MATEMATIKA_SISWA_KELAS_
k_dan_pmr-prosiding.pdf, diakses 2 VIII_A_SMP_NEGERI_1_WIH_PES
Februari 2021). AM, diakses 13 Maret 2021).

https://jurnal.uniraya.ac.id/index.php/Afore 13
AFORE: Jurnal Pendidikan Matematika P-ISSN: 2715-1646 E-ISSN: 2826-5263
Vol. 1 No. 1 Edisi April 2022 Universitas Nias Raya
Peraturan Menteri Pendidikan Republik _11_12-
Indonesia Nomor 22 Tahun 03_49_06_9ab7e1fa524ba603bc2cdbe
2006,(Online), b7bff93c3.pdf, diakses 10 Februari
(https://akhmadsudrajat.files.wordpre 2021).
ss.com/2009/04/permendiknas-no-22-
tahun-2006.pdf. diakses 15 Februari
2021).
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 47 Tahun 2008, (Online),
(https://kemenag.go.id/file/dokumen
/PP4708.pdf, diakses 23 Maret 2021).
Susanah.2014. Strategi Pembelajaran
Matematika (Modul 1), (Online),
(https://www.pustaka.ut.ac.id/lib/pe
ma4301-strategi-pembelajaran-
matematika-edisi-2/, diakses pada
Maret 2021).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional, (Online),
(https://pusdiklat.perpusnas.go.id/p
ublic/media/regulasi/2019/11/12/2019

https://jurnal.uniraya.ac.id/index.php/Afore 14

Anda mungkin juga menyukai