Anda di halaman 1dari 29

SEKOLAH MENENGAH

KEJURUAN (SMK)

Bidang Keahlian : Teknologi Informasi dan Komunikasi


Program Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer dan Jaringan

Zuni Afiatun, S.Pd.


SMK ASSHODIQIYAH SEMARANG
PRINSIP TATA LETAK

Pengertian :
Layout didalam bahasa memiliki arti tata letak. Sedangkan menurut istilah, layout merupakan
usaha untuk menyusun, menata, atau memadukan elemenelemen atau unsur-unsur komunikasi
grafis (teks, gambar, tabel dll) menjadikan komunikasi visual yang komunikatif, estetik dan
menarik. Di sini diperlukan pertimbangan ketika sedang mendesain suatu infomasi yang seefektif
mungkin. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi
komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang
disajikan.
Tata letak atau layout merupakan kegiatan untuk menyusun, menata, mengatur dan
memadukan unsur-unsur komunikasi grafis (teks, gambar, bidang, dan lain-lain) menjadi
komposisi karya visual yang komunikatif, estetik, persuasif, dan menarik. Hal ini bisa juga disebut
manajemen bentuk dan bidang.

Teori
Dalam teori tata letak dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu: membuat tataletak miniatur/sketsa
mini (thumbnail) yaitu tahapan perancangan dalam menentukan komposisi unsur-unsur yang akan
di tempatkan. visualisasinya masih berupa seketsa kolom teks dan kolom gambar. Membuat tata-
letak (rought lay out) yaitu tahapan perancangan yang sudah berwujud gambar dan teks. Membuat
tata letak konperhensif/lengkap yaitu tahapan perancangan dimana keseluruhan sudah disusun
dengan baik dan teratur. sudah final dan sudah bisa di cetak.

Tujuan Tata letak yang baik :


Adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara
yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan.

1|MENERAPKAN HASIL PRINSIP -PRINSIP TATA LETAK ATAU LAYOUT


Tahap-tahap menyusun tata letak (layout) :
Tahapan dalam menyusun layout adalah sebagai berikut :
a. Membuat tata letak miniatur/ sketsa mini (thumbnail), yaitu tahap perancangan dalam
menentukan komposisi unsur-unsur yang akan ditempatkan ( masih berupa skesa kolom teks
dan kolom gambar)
b. Membuat tata letak kasar (rought layout), yaitu tahapan perancangan yang sudah berwujud
gambar dan teks
c. Membuat tata letak komprehensif/ lengkap, yaitu tahapan perancangan dimana keseluruhan
unsur sudah disusun dengan baik dan teratur, dan siap cetak.

Aplikasi Pengolah Tata Letak :


Program ini sering digunakan untuk keperluan pembuatan brosur, pamflet, booklet, poster, dan
lainnya. Program ini mampu mengatur penempatan teks dan gambar yang diambil dari program
lain (seperti Adobe Photoshop). Aplikasi tersebut antara lain :
1. Adobe Frame Maker
2. Adobe In Design
3. Adobe PageMaker
4. Corel Ventura
5. Microsoft Publisher
6. Quark Xpress

2|MENERAPKAN HASIL PRINSIP -PRINSIP TATA LETAK ATAU LAYOUT


Prinsip-prinsip Tata Letak :

Di dalam sebuah desain grafis ini ada yang lebih kurang 6 prinsip-prinsip yang berhubungan
dan dapat membantu menunjukkan bagaimana penggunaan elemen atau sebuah bagian dan sebuah
hasil desain. Prinsip desain ini juga bisa membantu dalam mencampurkan semua elemen atau
sebagian elemen dari sebuah desain ke tempat yang baik.
1. Kesebandingan (Proportion)
Upaya pengaturan yang berkenaan dengan ukuran antara bagian satu dengan bagian
lainnya. Besar kecil, luas, sempit, panjang pendek, atau tinggi rendah adalah persoaalan
Proporsi. Dalam Seni Rupa prinsip proporsi ini digunakan untuk mempertimbangkan
perbandingan bidang kertas atau kanvas dengan objek yang digambar atau di lukis. Prinsip
perbandingan lebih menekankan pada varisasi atau keragaman ukuran unsur yang satu dengan
unsur yang lain dalam satu kesatuan yang utuh.
Proporsi pada tata letak merupakan perbandingan ukuran yg digunakan untuk
menentukan perbandingan yg dianggap tepat antara panjang dengan lebar, antara bagian satu
dengan bagian lainnya atau bagian dengan unsur keseluruhan.

3|MENERAPKAN HASIL PRINSIP -PRINSIP TATA LETAK ATAU LAYOUT


Pada intinya, proporsi ini sebuah perbandingan secara sistematik pada sebuah bidang
yang ada. Ada pula Proporsi Agung atau sebutan lainnya adalah The Golden Man merupakan
proporsi yang sangat terkenal dalam pemakaiannya dari seni rupa hingga ke tingkat yang lebih
tinggi yang menggabungkan semua unsur dan dapat dijangkau dengan memberikan hubungan
yang satu dengan yang lain sebuah elemen

2. Irama (Rhythm)
Irama merupakan sebuah pola pengulangan oleh sebuah unsur yang berbeda dan
pergerakan secara berurutan yang berkelanjutan (pola yang dibuat oleh elemen-elemen secara
berulang dan bervariasi). Pengulangan (mengulangi unsur serupa secara yang konsisten) dan
variasi (perubahan dalam bentuk, ukuran, posisi atau elemen) adalah kunci untuk ritme visual.
Menempatkan elemen dalam sebuah layout secara teratur akan membuat nuansa yang lembut,
tenang dan santai. Perubahan yang tiba-tiba pada ukuran dan jarak elemen akan menyiratkan
nuansa cepat, ritme yang hidup dan suasana menarik.

4|MENERAPKAN HASIL PRINSIP -PRINSIP TATA LETAK ATAU LAYOUT


Prinsip ini sesungguhnya ialah hubungan perulangan dan juga bentuk unsur rupa.
Penempatan dalam sebuah desain keluaran atau layout secara berulang memberikan hasil yang
halus, santai, dan tenang. Pengulangan dan variasi merupakan kunci dalam pembentukan
sebuah ritme visual.
Irama merupakan selisih antara dua wujud yang terletak pada ruang, serupa dengan interval
waktu antara dua nada musik beruntun yang sama. Desain grafis mementingkan interval ruang
atau kekosongan atau jarak antar obyek. Misalnya jarak antarkolom. Jarak antar teks dengan
tepi kertas, jarak antar 10 foto di dalam satu halaman dan lain sebagainya. Ada beberapa
macam irama, antara lain Regular rhythm, Flowing rhythm, dan Progressive rythm.
Untuk membuat rhythm:
a. Ulangi serangkaian elemen dengan bentuk yang sama, juga jarak antar masing-masing
elemen untuk menciptakan sebuah ritme yang teratur.
b. Ulangi serangkaian elemen yang lebih besar dengan jarak yang besar pula secara menerus
untuk membuat ritme yang progresif.
c. Huruf yang bevariasi, tebal, tipis, besar dan kecil.
d. Variasikan halaman yang gelap (karena tulisan dan gambar yang gelap) dengan halaman
yang ringan (sedikit tulisan dan berwarna cerah).
e. Mengulang bentuk yang sama di beberapa layout.
f. Ulangi elemen yang sama pada posisi yang sama pada setiap halaman yang dicetak seperti
koran atau majalah.

5|MENERAPKAN HASIL PRINSIP -PRINSIP TATA LETAK ATAU LAYOUT


3. Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan merupakan kondisi sebuah desain atau pun benda yang membuat semua
kekuatan jadi bekerja dan tidak saling menghilangkan satu dengan yang lain. Ada dua prinsip
dasar dari sebuah keseimbangan yaitu: keseimbangan formal (simetris) dan keseimbangan
informal (asimetris).
a. Keseimbangan Simetris, adalah keseimbangan yang terjadi secara tegak lurus.
Keseimbangan kali ini seperti menggunakan dua buah elemen yang mirip seperti
menggunakan sebuah kaca cermin. Keseimbangan formal memberikan kesan sempurna,
resmi, kokoh, yakin dan bergengsi. Keseimbangan formal juga menyinggung mengenai
konsistensi dalam penggunaan berbagai elemen desain. Semisal wana logo. Dalam desain
kartu nama desain dibuat dengan full color (F/C). Tetapi dengan pertimbangan agar desain
lebih variatif dan tidak membosankan, maka pada media desain yang berbeda Anda
membuat logo tersebut dengan warna duotone. Nah, pada kondisi ini, gagasan variasi
desain sebaiknya tidak diperlukan. Apa jadinya kalau logo tersebut adalah logo sebuah
produk barang. Konsistensi juga sangat diperlukan sebagai kesan identitas yang melekat

6|MENERAPKAN HASIL PRINSIP -PRINSIP TATA LETAK ATAU LAYOUT


pada sebuah merek produk. Kita tidak mau konsumen sampai lupa pada produk yang
dijual.

b. Keseimbangan Asimetris, ialah keseimbangan yang terlihat sama tetapi dalam


pengaturan berat atau bobot yang berbeda. Keseimbangan informal bermanfaat
menghasilkan kesan visual yang dinamis, bebas, lepas, pop, meninggalkan sikap kaku,
dan posmodernis.

7|MENERAPKAN HASIL PRINSIP -PRINSIP TATA LETAK ATAU LAYOUT


Untuk menciptakan keseimbangan:
a. Ulangi bentuk tertentu secara berkala, baik secara vertikal maupun horizontal.
b. Pusat elemen pada halaman.
c. Menempatkan beberapa visuals kecil di satu daerah untuk menyeimbangkan satu blok
besar gambar atau teks.
d. Gunakan satu atau dua bentuk aneh dan membuat bentuk biasa.
e. Keringanan teks potong-berat dengan terang, berwarna-warni visual.
f. Meninggalkan banyak spasi besar sekitar blok teks atau foto gelap.
g. Offset besar, gelap foto atau ilustrasi dengan beberapa lembar teks kecil, masing-masing
dikelilingi oleh banyak spasi.

4. Kesatuan (Unity)
Kesatuan atau unity merupakan salah satu prinsip yang menekankan pada keselarasan dari
unsur-unsur yang disusun, desain bisa dikatakan menyatu apabila secara keseluruhan tampak
harmonis. Prinsip kesatuan juga dikenal dengan istilah Proximity yang artinya kedekatan.
Prinsip ini dipakai untuk menyatukan unsur-unsur layout seperti tipografi, ilustrasi, warna, dll.
Dengan adanya kesatuan itulah, unsur-unsur didalamnya akan saling mendukung dan

8|MENERAPKAN HASIL PRINSIP -PRINSIP TATA LETAK ATAU LAYOUT


melengkapi sehingga diperoleh fokus sesuai tujuan yang diinginkan. Prinsip kesatuan memiliki
peran untuk menyatukan arah.
Kesatuan merupakan hubungan yang penting, karena dengan ketidak-adaan dari kesatuan
ini semua akan terlihat berantakan. Jadi prinsip kesatuan ini merupakan penyatu dari semua
elemen yang ada.

Untuk membuat persatuan:


a. Gunakan hanya satu atau dua typestyles dan berbeda ukuran atau berat untuk
kontras seluruh publikasi, presentasi, atau situs web.
b. Konsisten dengan jenis font, ukuran, dan gaya untuk judul, subheads, keterangan, headers,
footers, dll di seluruh publikasi, presentasi, atau situs web.
c. Menggunakan palet warna yang sama di seluruh.
d. Mengulang warna, bentuk, atau tekstur yang berbeda di seluruh wilayah.
e. Pilih visuals yang berbagi serupa warna, tema, atau bentuk.
f. Memperderetkan foto dan teks yang sama dengan grid baris.

9|MENERAPKAN HASIL PRINSIP -PRINSIP TATA LETAK ATAU LAYOUT


5. Harmoni (Keselarasan)
Lazim disebut dengan prinsip Harmoni atau Keserasian adalah timbul dengan adanya
kesamaan, kesesuaian, dan tidak adanya pertentangan. Dalam Seni Rupa prinsip Keselarasan
dapat dibuat dengan cara menata unsur-unsur yang mungkin sama, sesuai dan tidak ada yang
berbeda secara mencolok.
Keselarasan atau harmoni merupakan sebuah bentuk, warna, tema, ukuran dan lain
sebagainya. Ternyata keselarasan ini memunculkan suatu keseimbangan dengan prinsip
kesatuan.
Harmoni dapat diwujudkan dalam 2 bentuk, yaitu:
a. Harmoni dari segi bentuk
Harmoni yang dilihat dari bentuk ialah dimana adanya keserasian dalam penempatan
elemen grafis. Hal itu dapat dilihat dari segi bentuk dan ukurannya apakah itu kartu nama,
stiker, poster dan sebagainya. Pemilihan bentuk huruf juga memiliki peranan yang penting
sebagaimana untuk tujuan apa desain itu dibuat.
b. Harmoni dari segi warna
Warna memiliki pengaruh yang amat besar, karena tiap-tiap warna memiliki sifatnya
masing-masing, seperti merah yang memiliki arti berani, biru yang memiliki kesan tenang
dan lain sebagainya. Lihat kembali tujuan dari desain yang telah dibuat, karena ketepatan
dalam memilih warna dapat membuat informasi yang didalamnya menjadi lebih efektif.

10 | M E N E R A P K A N HASIL PRINSIP-PRINSIP TATA LETAK ATAU LAYOUT


6. Kontras (Contrast)
Prinsip kontras ini adalah prinsip yang bertujuan untuk menjauhkan bagian desain dalam
bidang yang tampak sama. Apabila elemen (jenis tulisan, warna, ukuran, tebal tulisan, spasi,
etc) tidak diingkan serupa maka buat elemen desain tsb saling membedakan. Kadang, dalam
sebuah halaman, kontras menjadi visualisasi yg paling menarik perhatian. Kontras adalah
penyebab awal pembaca membaca halaman tersebut. Kontras ini menjadi visualisasi yang
membuat ketertarikan-nya sendiri dan kontras inilah yang menarik pertama kali peminat
pembaca.
Sedangkan variety , atau keanekaragaman digunakan untuk menghindari dari kesan
monoton atau membosankan. Contohnya seperti penggunaan dari elemen yang tidak sama
dapat memberikan sesuatu yang lebih menarik atau unik.

7. Penekanan/Emphasis
Dalam pengertian bahasanya disebut sebagai sebuah penekanan, memiliki fungsi untuk
memberikan titik-titik tertentu yang memperoleh fokus perhatian. Streesing lebih mengarah
kepada titik perhatian atau eye catching dalam suatu publikasi. Pada sebuah karya grafis
memungkinkan adanya lebih dari satu stressing, namun harus dibedakan mana yang akan
dijadikan fokus utama agar tidak mengesankan berebut perhatian yang akhirnya membuat
pesan didalamnya menjadi tidak efektif.

11 | M E N E R A P K A N HASIL PRINSIP-PRINSIP TATA LETAK ATAU LAYOUT


Sebuah teknik yang digunakan untuk memberikan penekanan pada unsur visual seperti
gambar, judul teks, dan lain-lain pada layout. Penekanan dibuat dengan cara membuat unsur
visual yang diperbesar, dipertebal atau cara lainnya yang membuatnya lebih menonjol.
Untuk membuat penekanan:
a. Gunakan rangkaian merata spaced, persegi di samping foto yang digariskan foto dengan
bentuk yang tidak biasa.
b. Letakkan bagian yang penting dari teks pada sudut melengkung atau sekaligus menjaga
semua jenis yang lainnya di kolom lurus.
c. Gunakan huruf tebal, hitam untuk judul dan jenis subheads ringan teks dan banyak lainnya
untuk semua teks.
d. Tempat yang besar di sebelah gambar kecil sedikit teks.
e. Reverse (gunakan jenis putih) yang utama dari sebuah kotak hitam atau berwarna.
f. Gunakan warna yang tidak biasa atau jenis font yang paling penting untuk informasi.
g. Letakkan daftar yang ingin Anda sorot di sidebar dalam kotak berbayang.

Tips mengenai layout dalam desain grafis


Berikut beberapa tips yang perlu diperhatikan mengenai layout dalam desain grafis :
a. Konsisten
Penerapan beberapa elemen (bentuk, teks maupun gambar) dalam sebuah layout adalah
salah satu rahasia jitu untuk membuat desain tampak profesional. misal, terlalu banyak jenis
font akan membuat layout kacau, tidak fokus, dan tidak sedap dipandang mata. Cukup lakukan
pengecualian pada bagian-bagian tertentu, seperti ketika ingin memberi ketegasan pada sebuah
teks.
b. Pintar Dalam Memilih Font
Font adalah salah satu kunci penting dalam menyampaikan informasi dalam sebuah layout.
Setiap font memiliki sifat masing-masing dalam menyampaikan pesan. Pilihlah font yang
sesuai tema. Contoh, jika anda ingin membuat sebuah brosur yang berisi informasi tentang
produk-produk teknologi, pilihlah font yang elegan, formal, dan terkesan mewah. Jangan
menggunakan font grunge atau font dengan bentuk ceria seperti yang biasa terdapat pada poster
anak-anak.

12 | M E N E R A P K A N HASIL PRINSIP-PRINSIP TATA LETAK ATAU LAYOUT


c. Prioritas
Dalam setiap layout desain, tentu ada bagian tertentu yang akan jadi prioritas untuk
ditonjolkan, seperti judul maupun sub judul misalnya. Dalam hal ini, anda harus mampu
memandu pembaca visual ke dalam rentetan pesan yang anda tawarkan dalam desain. Anda
pasti sering melihat bagian layout seperti “DISKON 50%” atau “GARANSI SEUMUR
HIDUP” yang terlihat menonjol pada sebuah desain poster. Hal ini ditujukan oleh desainer
untuk menarik perhatian pembaca. Ketika pembaca (dari jauh) melihat dan tertarik untuk
membaca detailnya, maka desainer telah berhasil membimbing pembaca pada tahap itu.
d. Warna
Setiap warna mewakili sifat tertentu yang dapat mempengaruhi pembaca (silakan baca
postingan saya mengenai Psikologis warna dalam pemasaran). Berikanlah warna yang sesuai
dengan tema. Dan tentukan kapasitas warna desain anda. Jangan takut bermain dengan warna
kontras, dalam hal ini, saya sarankan untuk sering bereksperimen untuk menemukan warna
yang sesuai.
e. Margin
Perhatikan margin atau batasan pada layout design anda. Berikan sedikit ruang yang cukup
sehingga desain terlihat rapi. Sebuah layout design yang bagus akan sekejap menjadi amatir
hanya karena kurang memperhatikan margin.
f. Desain Alternatif
Jangan langsung menghapus sebuah desain jika anda merasa kurang puas dengan hasilnya.
Cobalah untuk membuat opsi lain, biarkan yang sudah ada. Hal ini akan sangat membantu
untuk memperbandingkan dan mencari kesalahan pada setiap bagian layout.
g. Produksi
Pertimbangan terhadap produksi adalah hal yang baik untuk dilakukan. Banyak kasus
ditemui dalam bagian produksi ketika desainer tidak mempertimbangkan kemungkinan yang
akan terjadi pada produksi, seperti pergeseran warna, margin yang terlalu sempit sehingga akan
terpotong ketika proses cutting, dll.
h. Print Test
Biasakanlah untuk melakukan tes print pada desain layout anda. Tes print berguna untuk
melihat kesalahan yang sulit ditemukan ketika kita melihat desain pada screen komputer.

13 | M E N E R A P K A N HASIL PRINSIP-PRINSIP TATA LETAK ATAU LAYOUT


Jenis-Jenis layout
a. Mondrian

Jenis layout Mondrian mengacu pada bentuk kotak, landscape (horizontal) atau portrait
(vertikal). Pada jenis ini, setiap bidang akan sejajar dengan ruang presentasi yang berisi konten
informasi atau gambar untuk membentuk komposisi yang konseptual.

14 | M E N E R A P K A N HASIL PRINSIP-PRINSIP TATA LETAK ATAU LAYOUT


b. Circus

Layout ini tidak menerapkan desain layout standar, melainkan mengacu pada layout dengan
elemen yang tidak teratur (namun menghasilkan desain yang efektif).
c. Multiple

Sesuai dengan namanya, layout multiple dibagi menjadi beberapa bagian atau tema dalam
bentuk yang sama seperti persegi panjang, persegi, kubus dan lainnya.

15 | M E N E R A P K A N HASIL PRINSIP-PRINSIP TATA LETAK ATAU LAYOUT


d. Silhouette

Layout silhouette (siluet) mengacu pada teknik ilustrasi atau fotografi yang menyoroti bentuk
bayangan. Presentasi layout ini dapat berbentuk barisan teks, ilustrasi warna atau pembiasan
warna yang halus dengan teknik fotografi.

e. Big-Type

Layout jenis big-type menekankan gaya penggunaan font berukuran besar sehingga bisa
menarik perhatian audiens. Jenis ini biasa digunakan untuk membuat suatu judul atau desain
poster.

16 | M E N E R A P K A N HASIL PRINSIP-PRINSIP TATA LETAK ATAU LAYOUT


f. Alphabet-Inspired

Photo by : Pinterest
Layout alphabet-inspired berfokus pada susunan huruf atau angka dalam urutan yang tepat
sehingga bisa membuat kata-kata yang memiliki makna. Penggunaan kata-kata ini
dimaksudkan untuk menyampaikan cerita atau informasi.

Sementara itu beberapa jenis layout yang digunakan pada desain halaman
website adalah:
a. Static
b. Liquid
c. Adaptive
d. Responsive
e. Hybrid

17 | M E N E R A P K A N HASIL PRINSIP-PRINSIP TATA LETAK ATAU LAYOUT


Static

Halaman layout static (statis) sering disebut sebagai “layout fixed” karena menggunakan ukuran
halaman yang sudah ditetapkan dan tidak merubah ukuran lebar browser.
Halaman website tradisional umumnya dibuat dengan model atau jenis ini hingga berkembangnya
responsive web design (RWD) pada tahun 2010.

Liquid

Layout liquid dibentuk dengan lebih relatif daripada layout static. Jenis ini akan membuat tampilan
website terlihat sama dan baik walaupun dibuka pada browser yang berbeda.
Lebar presentase layout bisa menyesuaikan layar browser pengguna atau pengunjung website.

18 | M E N E R A P K A N HASIL PRINSIP-PRINSIP TATA LETAK ATAU LAYOUT


Adaptive

Layout adaptive (adaptif) dibuat pada media CSS untuk mengenali lebar browser kemudian
memodifikasi layout sesuai dengan lebarnya. Jenis ini menggunakan unit fixed (tetap) sama seperti
layout static. Namun perbedaannya adalah ada beberapa lebar layout yang ditandai dengan
beberapa hal teknis tertentu.

Responsive

19 | M E N E R A P K A N HASIL PRINSIP-PRINSIP TATA LETAK ATAU LAYOUT


Layout responsive (responsif) menggabungkan konsep layout liquid dan adaptive. Halaman
website dengan layout responsive umumnya disebut dengan layout yang mobile friendly dimana
layout dan desain akan menyesuaikan browser dan gadget (mobile) yang digunakan.
Bentuk dan lebar layout seketika akan berubah dan menyesuaikan secara otomatif ketika website
diakses dari gadget apa saja.

Hybrid

Jenis layout ini merupakan yang terpopuler di antara layout lainnya. Layout hybrid merupakan
campuran dari berbagai jenis layout berikut dengan konsep masing-masing.
Hal ini berarti, kemampuannya yang felksibel untuk menyesuaikan viewport browser hanya
sementara karena mempertahankan website yang membutuhkan strukstur fixed (tetap).
Layout hybrid dianggap sebagai cara yang paling efektif untuk merancang dan mengembangkan
layout.

Elemen-elemen layout
a. Header
b. Judul / head / heading / headline.
c. Deck/Blurb/Standfirt

20 | M E N E R A P K A N HASIL PRINSIP-PRINSIP TATA LETAK ATAU LAYOUT


d. Initial cap
e. Kotak/Box/Bingkai/Border/Frame
f. Artworks
g. Footer
h. Kicker/eyebrows
i. Callouts
j. Byline/Credit Line/ Writer’s credit
k. Caption
l. Foto
m. Sidebar
n. Point bullets
o. Information/grafhics/infogrhafics
p. Signature/mandatories
q. Nomor halaman/page number
r. Indent
s. Subjudul/subhead/crosshead
t. Pull quotes/liftouts
u. Isi/bodytext/bodycopy/copy/copytext
v. Running head/running headline/running title/running feet/runners

Grid Pada Tata Letak


Dalam penyusunan layout halaman supaya margin berukuran sama, memerlukan
acuan yang teratur seperti grid. Dalam penyusunan halaman, grid bisa dibuat mulai dari yang
sederhana sampai yang kompleks tergantung pada media yang akan digunakan.
Berikut jenis-jenis grid pada layout:
a. GridSystem
Grid ini merupakan grid yang diciptakan sebagai solusi dari permasalahan saat menata
elemen-elemen visual dalam sebuah ruang. Tidak hanya itu, Grid System ini juga digunakan
sebagai alat untuk mempermudah dalam membuat sebuah penataan benda. Grid System ini
adalah struktur dua demensi yang terdiri dari sumbu horisontal dan sumbu vertikal sehingga
akan tersusun kolom dan baris. Tujuan utama dalam desain grafis dari grid ini untuk

21 | M E N E R A P K A N HASIL PRINSIP-PRINSIP TATA LETAK ATAU LAYOUT


menciptakan suatu rancangan yang mudah dipahami oleh masyarakat dan memuaskan dari segi
keindahannya.
Melalui grid system seorang perancang grafis dapat membuat sebuah sistematika guna
menjaga konsistensi dalam melakukan repetisi dari sebuah kompisisi yang sudah diciptakan.
Tujuan utama dari penggunaan grid systems dalam desain grafis adalah untuk menciptakan
suatu rancangan yang komunikatif dan memuaskan secara estetik.
b. The GoldenSelection
Kata Golden selection biasa terdengar di lingkungan perkuliahan bidang arsitektur. Tidak
hanya di bidang arsitektur, dalam bidang desain grafis proporsi ini juga digunakan. The Golden
Selection menjadi dasar pembuatan ukuran kertas dan biasa digunakan juga untuk menyusun
keseimbangan sebuah desain. Proporsi agung sudah ditemukan sejak zaman kuno. Golden
Selection atau biasa disebut proporsi agung atau lebih dikenal dengan istilah Fibonacci yaitu
deret bilangan yang setiap bilangannya adalah hasil jumlah dari dua jumlah bilangan
sebelumnya dimulai dari nol. Membagi sebuah garis dengan perbandingan mendekati rasio 8 :
13 berarti bahwa jika garis yang lebih panjang dibagi dengan garis yang lebih pendek hasilnya
akan sama dengan pembagian panjang garis utuh sebelum dipotong dengan garis yang lebih
panjang tadi. Biasanya deret ini memiliki rasio 8 : 13 yaitu rasio proporsi agung atau yang
sering dipakai dalam pengukuran bangunan, arsitektur, karya seni, huruf hingga layout sebuah
halaman karena proporsinya yang harmonis.dan lainnya. Deret bilangan: 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13,
21, 34, 55, 89, 144, 233, 337, …
c. The Symetrical Grid
Dalam grid yang satu ini, halaman sebelah kanan akan terbalik persis dengan bayangan
cermin halaman sebelah kiri, hal ini memberikan dua margin yang sama baik luar maupun
dalam. Biasanya margin luar lebih lebar daripada margin dalam. Jan Tschichold (1902-1974)
seorang typographeryang merintis layout klasik berasal dari Jerman, ia membuat layout ini
dengan didasari ukuran halaman dengan proporsi 2:3.

22 | M E N E R A P K A N HASIL PRINSIP-PRINSIP TATA LETAK ATAU LAYOUT


Proses membuat layout
1. KONSEP DESAIN
a. Bagaimana mendesain layout yang baik? Pertanyaan berikut adalah langkah awal…
b. Apa tujuan desain tersebut?
c. Siapa target audiens nya?
d. Apa pesan yang ingin disampaikan?
e. Bagaimana cara penyampaiannya?
f. Dimana, di media apa dan kapan desain itu akan dilihat oleh target audiens?

2. MEDIA DAN SPESIFIKASINYA


Media apa yang paling cocok: Flier, brosur 3 lipatan, spanduk, plasma screen, balon udara, dll
Bahan: Kertas fancy, kertas daur ulang, kain, dll
Ukuran :A4, A3, 160x60cm untuk x-banner, dll
Posisi: A4 tegak (portrait) atau mendatar (landscape)
Kapan, Berapa lama, dan dimana saja karya desain tersebut akan didistribusikan ke target
audiens.
3. THUMBNAILS DAN DUMMY
Thumbnails = sketsa layout dalam bentuk mini, tidak dengan menggunakan komputer
(sebaiknya).
Fungsi: memperkirakan letak elemen-elemen layout pada suatu halaman tunggal, juga urutan-
urutan pengaturan halaman desain publikasi yang kompleks.
Dummy = contoh jadi suatu desain nantinya (mock-up).
4. PERCETAKAN
Offset: teknik yang paling populer untuk mencetak brosur, buku majalah, tabloid, koran,
kalender, dan lain – lain.
Flexografi/ cetak tinggi: mencetak di atas karton gelombang atau label kemasan produk.
Rotogravure: mencetak label berbahan plastik.
Sablon/cetak saring/screen printing: mencetak kaos, mug, kartu nama.
Digital: mencetak dalam waktu singkat dengan kuantitas tidak terlalu besar, seperti banner,
poster, dll.

23 | M E N E R A P K A N HASIL PRINSIP-PRINSIP TATA LETAK ATAU LAYOUT


WHY DESIGN FIRST? .. Peran desain atau perwajahan dalam penerbitan pers belakangan
tampak lebih dominan. Penampilan visual media cetak kini dituntut lebih atraktif, kreatif, dan
persuasif untuk tujuan merebut perhatian pembaca. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Dr.
Mario R. Garcia dan Pegie Stark tahun 2007, di wilayah-wilayah pengguna bahasa dan tulisan
latin, orang membaca dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah. KECENDERUNGAN lain
adalah membaca dengan sequence Z. Selain itu ada sequence C, L, T, I , dan banyak lagi.

Bagaimana desain layout dikatakan baik?


Memiliki kriteria: mudah dibaca, komunikatif, menarik dan menyenangkan sasaran pembacanya.

COVER (HALAMAN SAMPUL)


Cover majalah harus dapat mengiklankan dirinya sendiri. Beberapa aspek berikut perlu
dipertimbangkan. · Cover harus memiliki ciri khas atau identitas, ia harus tampil beda dari yang
lain sehingga pembaca dapat dengan mudah mengenalinya, terutama kalau ia dipajang bersama
dengan majalah-majalah lain.
Cover majalah kampus harus punya stopping-power yang kuat untuk merampok perhatian
pembaca, untuk menghipnotis calon pembaca.
Secara visual harus berani bersaing ketika dipajang di kios penjualan bersama majalah-majalah
lain. Usahakan tampil segar, original dan kreatif. · Ciptakan mood yang sesuai dengan selera
pembaca melalui komposisi warna, tipografi, foto, dan aspek visual lainnya. Misal untuk majalah
remaja, diperlukan warna-warna yang mencolok, kontras, dengan ilustrasi foto yang trendy dan
pemilihan huruf (tipografi) yang dinamis.

ELEMEN-ELEMEN VISUAL PENERBITAN


1. ELEMEN UTAMA
Logo/Logotype atau nama majalah. Gunakan jenis huruf yang impresif, simpel, dan
komunikatif. Pendekatan pertama dalam merancang majalah adalah mengkaji formula atau
konsumsi berita dan artikel yang disajikan. Siapa sasaran pembacanya? Apakah ia seperti
TEMPO yang memiliki kelompok pembaca dewasa-umum-ilmiah-populer? Atau semacam

24 | M E N E R A P K A N HASIL PRINSIP-PRINSIP TATA LETAK ATAU LAYOUT


Kawanku dan Hai yang menjaring pembaca “ABG”? Ataukah sejenis Bobo, Bocil, dan
majalah anak-anak lainnya? Setiap majalah seharusnya memiliki sasaran pembaca yang
spesifik. Dari sinilah seorang desainer beranjak menentukan nuansa perwajahan majalah (the
kind of a look) yang sesuai dengan mood pembacanya. Nomor penerbitan/edisi dan tanggal-
bulan-tahun. Harga eceran.
2. SAMPUL
Judul-judul naskah yang menarik, biasanya Laporan Utama dan artikel-artikel
eksklusif/fenomenal.
Unsur visual, berupa foto, ilustrasi, dan tipografi.
Iklan (misal: BONUS POSTER, BONUS CD, dll.)
senantiasa mengutamakan kaidah komunikasi – NOT just ART!
3. HALAMAN DALAM
Tugas desainer tidak hanya merancang cover. Pekerjaan lain yang tidak kalah pentingnya
adalah menggarap layout halaman dalam.
Setelah calon pembeli tertarik pada cover majalah dan kemudian membukanya, tugas desainer
berikutnya adalah mengajak atau membimbing calon pembaca untuk menyimak halaman demi
halaman hingga timbul keinginan untuk membaca (membeli).
Perlu diingat bahwa pembaca pada saat membuka majalah selalu melihat halaman kiri dan
kanan sekaligus, maka dua halaman yang berhadapan harus dirancang sekaligus dalam satu
kesatuan. Penempatan elemen visual (foto, teks, garis, dll) di halaman kiri harus seimbang
dengan halaman kanan. Untuk menciptakan kemudahan baca (readability) dan kenyamanan
baca (legibility), ada dua aspek desain yang perlu diperhitungkan, yaitu tipografi dan fotografi.
4. TYPOGRAFI
Tipografi atau susunan huruf dalam desain layout merupakan elemen paling berperan untuk
mewujudkan kenikmatan dan kemudahan baca. Di komputer tersedia puluhan bahkan ratusan
jenis huruf (font). Cara terbaik untuk memilih huruf adalah dengan mempertimbangkan apakah
huruf tersebut “mudah dibaca”? Huruf yang terbaik untuk media cetak adalah huruf yang
punya nilai keterbacaan tinggi. Jangan sekali-kali berfikir “cari huruf yang artistik biar
pembaca tertarik….” Salah besar! Artistik memang perlu, tapi nilai komunikasi lebih
diutamakan. Nilai keterbacaan setidaknya dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini. · Jenis
huruf (font) · Ukuran huruf (point size) · Lebar setting (line length) · Spasi (baris, huruf, kata)
· Bentuk susunan (alignment) · Variasi huruf (style)

25 | M E N E R A P K A N HASIL PRINSIP-PRINSIP TATA LETAK ATAU LAYOUT


5. FOTOGRAFI
Halaman majalah yang hanya dipenuhi teks, tanpa satupun foto, akan tampak seperti
lapangan bola. Boring !!
Setiap naskah atau berita diusahakan ada foto atau ilustrasi.
Secara visual foto memiliki daya tangkap (eye-catching) yang kuat. Lebih dari itu, foto yang
memiliki bobot jurnalistik mampu bercerita tentang fakta-fakta yang sulit dijelaskan secara
verbal. Pembahasan mengenai fotografi jurnalistik diperbincangkan pada sesi tersendiri. Satu
hal perlu diingat, perkembangan fotografi jurnalistik saat ini telah melompat jauh, baik
peralatan, teknik, maupun tuntutan kualitasnya. Foto jurnalistik kini dituntut memiliki public-
interest yang tinggi, tidak hanya menarik bagi seseorang atau sekelompok tertentu saja. Tugas
utama desainer dalam penanganan foto adalah menyusun dan menggabungkannya dengan teks
sesuai dengan prinsip-prinsip layout.
Foto-foto yang memiliki public-interest tinggi umumnya punya kelebihan-kelebihan sbb:
a. Komunikatif, mudah ditangkap, dan informatif
b. Menyentuh perasaan, sensasional, dramatis, dan tidak biasa (unusual)
c. Ide baru, original, bukan perulangan yang sudah pernah dilakukan orang
d. Punya greget dan daya-tangkap (stopping power), menggairahkan, sensual
e. Benar-benar terjadi, bukan hasil rekayasa (trick)
f. Memiliki kualitas artistik (grafis) dan kualitas teknik yang memadai
Kiat mendapatkan foto untuk kepentingan jurnalistik antara lain dengan melakukan tindakan
berikut :
a. Ambillah foto peristiwa secara menyeluruh dari berbagai sudut pandang yang menarik.
b. Berikutnya, ambil detail (close-up) beberapa bagian yang khas dari peristiwa atau subjek
tersebut, dengan komposisi yang kuat dan menarik.
c. Bidiklah peristiwa atau subjek dari berbagai angle: tinggi-rendah, kiri-kanan, jauh-dekat,
dsb untuk mendapatkan komposisi yang menarik.
d. Gunakan peralatan yang tepat: lensa, film, filter, motor-drive, tripod, flash, dan lain-lain
sesuai keadaan.

26 | M E N E R A P K A N HASIL PRINSIP-PRINSIP TATA LETAK ATAU LAYOUT


-Kesimpulan-
Layout dalam desain grafis sangat luas cakupannya. Itu berarti dalam penyusunan elemen-
elemennya tidak boleh bermain-main dan harus benar-benar serius agar tidak dicap negatif produk
desain grafis tersebut.

27 | M E N E R A P K A N HASIL PRINSIP-PRINSIP TATA LETAK ATAU LAYOUT


Sumber
1. https://garudacyber.co.id/artikel/661-prinsip-prinsip-tata-letak-dalam-pembuatan-desain-grafis
2. https://garudabukateja.blogspot.com/2018/07/prinsip-tata-letak_17.html
3. https://itec.sch.id/prinsip-prinsip-tata-letak-dalam-desain-grafis/
4. https://munifahajrina.blogspot.com/2018/08/tata-letak-layout-dalam-desain-grafis.html
5. https://smkn1panjalu.sch.id/prinsip-prinsip-tata-letak-desain-grafis/
6. https://qaf3d.com/psikologi-warna-dalam-desain-2/
7. https://edukasiteki.blogspot.com/2017/08/3-dasar-desain-grafis-prinsip-prinsip.html

28 | M E N E R A P K A N HASIL PRINSIP-PRINSIP TATA LETAK ATAU LAYOUT

Anda mungkin juga menyukai