Prinsip-Prinsip Tata Letak Asq
Prinsip-Prinsip Tata Letak Asq
KEJURUAN (SMK)
Pengertian :
Layout didalam bahasa memiliki arti tata letak. Sedangkan menurut istilah, layout merupakan
usaha untuk menyusun, menata, atau memadukan elemenelemen atau unsur-unsur komunikasi
grafis (teks, gambar, tabel dll) menjadikan komunikasi visual yang komunikatif, estetik dan
menarik. Di sini diperlukan pertimbangan ketika sedang mendesain suatu infomasi yang seefektif
mungkin. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi
komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang
disajikan.
Tata letak atau layout merupakan kegiatan untuk menyusun, menata, mengatur dan
memadukan unsur-unsur komunikasi grafis (teks, gambar, bidang, dan lain-lain) menjadi
komposisi karya visual yang komunikatif, estetik, persuasif, dan menarik. Hal ini bisa juga disebut
manajemen bentuk dan bidang.
Teori
Dalam teori tata letak dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu: membuat tataletak miniatur/sketsa
mini (thumbnail) yaitu tahapan perancangan dalam menentukan komposisi unsur-unsur yang akan
di tempatkan. visualisasinya masih berupa seketsa kolom teks dan kolom gambar. Membuat tata-
letak (rought lay out) yaitu tahapan perancangan yang sudah berwujud gambar dan teks. Membuat
tata letak konperhensif/lengkap yaitu tahapan perancangan dimana keseluruhan sudah disusun
dengan baik dan teratur. sudah final dan sudah bisa di cetak.
Di dalam sebuah desain grafis ini ada yang lebih kurang 6 prinsip-prinsip yang berhubungan
dan dapat membantu menunjukkan bagaimana penggunaan elemen atau sebuah bagian dan sebuah
hasil desain. Prinsip desain ini juga bisa membantu dalam mencampurkan semua elemen atau
sebagian elemen dari sebuah desain ke tempat yang baik.
1. Kesebandingan (Proportion)
Upaya pengaturan yang berkenaan dengan ukuran antara bagian satu dengan bagian
lainnya. Besar kecil, luas, sempit, panjang pendek, atau tinggi rendah adalah persoaalan
Proporsi. Dalam Seni Rupa prinsip proporsi ini digunakan untuk mempertimbangkan
perbandingan bidang kertas atau kanvas dengan objek yang digambar atau di lukis. Prinsip
perbandingan lebih menekankan pada varisasi atau keragaman ukuran unsur yang satu dengan
unsur yang lain dalam satu kesatuan yang utuh.
Proporsi pada tata letak merupakan perbandingan ukuran yg digunakan untuk
menentukan perbandingan yg dianggap tepat antara panjang dengan lebar, antara bagian satu
dengan bagian lainnya atau bagian dengan unsur keseluruhan.
2. Irama (Rhythm)
Irama merupakan sebuah pola pengulangan oleh sebuah unsur yang berbeda dan
pergerakan secara berurutan yang berkelanjutan (pola yang dibuat oleh elemen-elemen secara
berulang dan bervariasi). Pengulangan (mengulangi unsur serupa secara yang konsisten) dan
variasi (perubahan dalam bentuk, ukuran, posisi atau elemen) adalah kunci untuk ritme visual.
Menempatkan elemen dalam sebuah layout secara teratur akan membuat nuansa yang lembut,
tenang dan santai. Perubahan yang tiba-tiba pada ukuran dan jarak elemen akan menyiratkan
nuansa cepat, ritme yang hidup dan suasana menarik.
4. Kesatuan (Unity)
Kesatuan atau unity merupakan salah satu prinsip yang menekankan pada keselarasan dari
unsur-unsur yang disusun, desain bisa dikatakan menyatu apabila secara keseluruhan tampak
harmonis. Prinsip kesatuan juga dikenal dengan istilah Proximity yang artinya kedekatan.
Prinsip ini dipakai untuk menyatukan unsur-unsur layout seperti tipografi, ilustrasi, warna, dll.
Dengan adanya kesatuan itulah, unsur-unsur didalamnya akan saling mendukung dan
7. Penekanan/Emphasis
Dalam pengertian bahasanya disebut sebagai sebuah penekanan, memiliki fungsi untuk
memberikan titik-titik tertentu yang memperoleh fokus perhatian. Streesing lebih mengarah
kepada titik perhatian atau eye catching dalam suatu publikasi. Pada sebuah karya grafis
memungkinkan adanya lebih dari satu stressing, namun harus dibedakan mana yang akan
dijadikan fokus utama agar tidak mengesankan berebut perhatian yang akhirnya membuat
pesan didalamnya menjadi tidak efektif.
Jenis layout Mondrian mengacu pada bentuk kotak, landscape (horizontal) atau portrait
(vertikal). Pada jenis ini, setiap bidang akan sejajar dengan ruang presentasi yang berisi konten
informasi atau gambar untuk membentuk komposisi yang konseptual.
Layout ini tidak menerapkan desain layout standar, melainkan mengacu pada layout dengan
elemen yang tidak teratur (namun menghasilkan desain yang efektif).
c. Multiple
Sesuai dengan namanya, layout multiple dibagi menjadi beberapa bagian atau tema dalam
bentuk yang sama seperti persegi panjang, persegi, kubus dan lainnya.
Layout silhouette (siluet) mengacu pada teknik ilustrasi atau fotografi yang menyoroti bentuk
bayangan. Presentasi layout ini dapat berbentuk barisan teks, ilustrasi warna atau pembiasan
warna yang halus dengan teknik fotografi.
e. Big-Type
Layout jenis big-type menekankan gaya penggunaan font berukuran besar sehingga bisa
menarik perhatian audiens. Jenis ini biasa digunakan untuk membuat suatu judul atau desain
poster.
Photo by : Pinterest
Layout alphabet-inspired berfokus pada susunan huruf atau angka dalam urutan yang tepat
sehingga bisa membuat kata-kata yang memiliki makna. Penggunaan kata-kata ini
dimaksudkan untuk menyampaikan cerita atau informasi.
Sementara itu beberapa jenis layout yang digunakan pada desain halaman
website adalah:
a. Static
b. Liquid
c. Adaptive
d. Responsive
e. Hybrid
Halaman layout static (statis) sering disebut sebagai “layout fixed” karena menggunakan ukuran
halaman yang sudah ditetapkan dan tidak merubah ukuran lebar browser.
Halaman website tradisional umumnya dibuat dengan model atau jenis ini hingga berkembangnya
responsive web design (RWD) pada tahun 2010.
Liquid
Layout liquid dibentuk dengan lebih relatif daripada layout static. Jenis ini akan membuat tampilan
website terlihat sama dan baik walaupun dibuka pada browser yang berbeda.
Lebar presentase layout bisa menyesuaikan layar browser pengguna atau pengunjung website.
Layout adaptive (adaptif) dibuat pada media CSS untuk mengenali lebar browser kemudian
memodifikasi layout sesuai dengan lebarnya. Jenis ini menggunakan unit fixed (tetap) sama seperti
layout static. Namun perbedaannya adalah ada beberapa lebar layout yang ditandai dengan
beberapa hal teknis tertentu.
Responsive
Hybrid
Jenis layout ini merupakan yang terpopuler di antara layout lainnya. Layout hybrid merupakan
campuran dari berbagai jenis layout berikut dengan konsep masing-masing.
Hal ini berarti, kemampuannya yang felksibel untuk menyesuaikan viewport browser hanya
sementara karena mempertahankan website yang membutuhkan strukstur fixed (tetap).
Layout hybrid dianggap sebagai cara yang paling efektif untuk merancang dan mengembangkan
layout.
Elemen-elemen layout
a. Header
b. Judul / head / heading / headline.
c. Deck/Blurb/Standfirt