Anda di halaman 1dari 5

MEDAN MAGNET UNTUK BENDA TERMAGNETISASI


Suatu benda yang termagnetisasi mengandung momen dipol magnetic persatuan volum   M
.Seperti telah diungkapkan pada bab sebelumnya bahwa potensial vektor magnetik untuk
momen dipol tunggal m ⃑diformulasikan sebagai berikut:

⃑ ❑ ⃑
m x r^
A ( r )= 0 2
4π r

Mengingat ∇
'
( 1r^ )= rr^ ( perhatikan bahwa turunan dikerjakan terhadap koordinat sumber
2

'
r =r −r ), sehingga potensial tersebut dapat ditulis dalam bentuk

A ( r )=
μ0
4π [ ( )]
∫ M ( r ) x ∇' 1r dτ '

¿
μ0

∫ 1 '
r [ '
∇ x M −∇ x
M
r
dτ ' ( )]
Suku kedua dapat dimanipulasi dengan batuan teorema divergensi. Untuk sembarang vector
v, teorema divergensi memberikan

∫ ( ∇ . v ) dτ=∮ v . da .
Jika v = u x c dengan c konstan, teorema divergensi tersebut menjadi


∫ ∇ .(v x c ¿ ) dτ=∮ ( v x c ) . da ¿
↔ c . ∫ ( ∇ x v ) dτ=c .∮ (−v x da)

↔∫ ( ∇ x v ) dτ=∮ (−v x n^ ) da ,

Dengan n^ adalah vector normal permukaan da. Sehingga bagian perkalian vekr=tor pada suku
kedua dari potensial dapat ditulis dalam bentuk

−∫ ∇ x
'
( Mr ) d τ =∮ Mr x n^ da ,
'

Dan vector potensial menjadi bentuk


μ0 ∇' x M μ0 Mx n^
A ( r )=

∫ r
dτ '+

∮ r
da .

Suku pertama dari potensial tersebut terliat serupa dengan potensial akibat arus volume (tiga
dimensi) sedangkan suku kedua serupa dengan potensial akibat arus permukaan.

Selanjutnya,diulas bagaimanakah interpretasi fisis dari keberadaan arus terikat dalam bahan
yang menimbulkan medan magnetik pada bahan. Pada Gbr. 6.6a diilustrasikan potongan

bahan dengan ketebalan t yang mengandung loop arus kecil dalam bahan termagnetisasi   M

Dalam bahan looping arus-arus minor mengakibatkan total arus dalam bahan nol, dan akan
terakumulasi pada permukaan bahan seperti terlihat pada Gbr. 6.6b. Jika setiap loop-loop
kecil arus memiliki luasan a dengan ketebalan t, momen dipol magnetic yang ditimbulkan

oleh magnetisasi bahan M  adalah

m=Mat

Jika arus yang melalui loop tersebut adalah I, maka dipol magnetik dapat ditentukan juga
sebagai m =I a. Dari kedua hal tersebut maka dapat kita peroleh hubungan dimana arus I =
Mt dan arus permukaan

I
K b = atau K b=M
t

⃑ ⃑
Secara vektor arus permukaan dapat dituliskan sebagai K b = M x n^ , dengan n^ merupakan

normal bidang potongan bahan termagnetisasi seperti tampak pada Gbr. 6.6b. di atas.

Untuk keadaan dimana magnetisasi bahan tidak uniform sehingga arus internal bahan tidak
nol. Hal ini dapat dideskripsikan melalui gambar berikut.
Jika kita definisikan kedua arus sebagai

'
Jb ≡ ∇ x M ,

K b ≡ M x n^ ,

potensial dapat dituliskan dalam bentuk yang familiar

μ0 J b ( r ) ' μ0 K b (r )
' '
A ( r )=

∫ r d τ + 4 π ∮ r da .

Subskrip b pada kedua arus menandakan bahwa keduanya merupakan arus terikat (bound
current).

Untuk memahami makna fisis dari arus terikat, kita tinjau sebuah lempengan bahan dengan
luas a, tebal h dan magnetisasi M. Karena arah vektor magnetisasi sama dengan arah momen
dipol m, maka kita peroleh arah arus yang mengalir pada lempengan tersebut, yaitu
sepanjang bidang tepi lempengan. Besar momen dipol bahan adalah m ≡ Ia = Mah. Dari
persamaan ini diperoleh M = I/h, yang berarti magnetisasi M sama dengan rapat arus
permukaan pada bidang tepian lempengan. Jika arah bidang tepian kita tuliskan sebagai n^
maka

K b =M x n^

Persamaan ini juga menunjukkan bahwa tidak ada arus pada permukaan atas dan bawah
lempengan.

Walaupun pada bidang tepian terdapat arus listrik, muatan tidaklah bergerak sepanjang tepian
tersebut. Muatan di seluruh bahan hanya bergerak pada loop kecil-kecil. Karena itulah arus
akibat magnetisasi disebut sebagai arus terikat.
Selanjutnya kita tinjau arus terikat tiga dimensi J(r’). Jika magnetisasi pada bahan tidak
seragam, maka nilai dari rotasi dari M tidak nol,

∇ x M =( ∂ y M z−∂ z M y ) x^ −( ∂x M z−∂z M x ) ^y + ( ∂ x M y −∂ y M x ) z^ .

Karena M berdimensi rapat arus persatuan panjang, tiap suku pada persamaan di atas
berdimensi rapat arus per satuan luas, atau sama dengan dimensi dari J. Tinjau dua partisi
kecil berbentuk kubus berukuran dx×dy×dz yang masing-masing terletak pada posisi y dan y
+ dy. Anggap arah magnetisasi di kedua partisi tersebut searah dengan ^z . Arus yang mengalir
pada bidang batas kedua partisi adalah

I x =[ M ( x+ dx )−M (x) ] dz


Ix
=
[ M ( x +dx )−M ( x ) ] = ∂ M
dydz dy ∂y

Selanjutnya jika kita lakukan hal yang sama pada partisi yang terletak di posisi z dan z + dz,
akan diperoleh

Ix −∂ M
=
dydz ∂y

Sehingga secara total,

∂M ∂ M
J x= −
∂y ∂y

Dengan analisis yang sama diperoleh suku-suku lain dari∇ × M, yang tiap sukunya
menyatakan rapat arus per satuan luas. Sehingga kita dapatkan

∇ x M =J b

Arus ini hanya ’berotasi’ di dalam bahan dan tidak memiliki divergensi, sebab

∇ . J b =∇ x ∇ x M =0
Daftar Pustaka

Suroso Agus. 2018. MEDAN MAGNETIK DALAM BAHAM. Catatan Kuliah Listrik Magnet,
diakses pada 1 November 2022
https://www.researchgate.net/publication/324438667_Medan_magnetik_dalam_bahan

Wirawan Rahadi. 2015. “Buku Ajar : TEORI MEDAN 1”. FISIKA FMIPA UNIVERSITAS
MATARAM

Anda mungkin juga menyukai