Anda di halaman 1dari 15

I.

Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor produksi baik individu maupun organisasi


menurut: Ebert dan Griffin, 2011.?
Jawaban:

Berkembanganya suatu kegiatan bisnis juga dipengaruhi kuat oleh faktor-faktor


produksi yang harus ikut sertakan dalam suatu proses produksi. Faktor-faktor produksi
tersebut antara lain adalah

 Tenaga kerja. Kontribusi seseorang baik dalam fisik maupun mental dalam suatu
produksi perekonomian - Modal. Dana yang diperlukan untuk suatu produksi, dan
mempengaruhi besar kecilnya kapasitas produksi
 Kewirausahaan. Adalah kemampuan seseorang untuk mengolah masalah dan
peluang serta tantangan yang hadir dalam dunia bisnis
 Sumberdaya fisik. Yang termasuk dalam hal ini adalah alat dan aksesoris
produksi yang digunakan untuk menciptakan produk
 Sumber daya informasi. Data dan informasi lain yang digunakan dalam bisnis.

II. Sebutkan dan jelaskan bisnis kecil menurut Small Business Adminitration (SBA).
Jawban:
Istilah bisnis kecil menentang suatu definisi yang sederhana. Departemen
perdagangan AS menganggap suatu bisnis itu “kecil” apabila mereka mempunyai
karyawan kurang dari 500 orang. Tetapi Small Business Administration (SBA), suatu
badan pembantu pemerintah AS untuk bisnis-bisnis kecil, menganggap beberapa
perusahaan dengan 1.500 karyawan sebagai perusahaan “kecil”. Definisi SBA
berdasarkan pada dua faktor : jumlah karyawan dan total penjualan setahun. Contohnya,
manufaktur ditetapkan sebagai bisnis kecil menurut kriteria pertama dan tokoh-tokoh
belanja menurut kriteria kedua. Karenanya, walaupun suatu tokoh belanja yang
independen dengan penjualan sebesar $ 13 juta mungkin terdengar besar, SBA masih
melihatnya sebagai suatu bisnis kecil bila penghasilannya dibandingkan dengan
penghasilan pengecer makanan yang benar-benar besar.
 Oleh Small Business Administration di Amerika di nyatakan bahwa yang di nama
kan bisnis kecil adalah sebagai berikut :
1. Sebuah pabrik yang didirikan dan di jalankan oleh beberapa karyawan.
2. Usaha grosir dengan jumlah pendapatan kurang dari $200.000 setahun.
3. Usaha took eceran, perusahaan kontruksi dan perusahaan jasa dengan penghasilan
kurang dari $50.000 setahun.

 Ciri ciri bisnis kecil menurut Committee for Economic Development:


1. Management di lakukan secara jelas bebas, biasa nya pemilik langsung jadi
manager.
2. Modal berasal dari pemilik dan kelompoknya.
3. Daerah operasinya bersifat local dan si pemilik bertempat tinggal tidak jauh dari
lokasi bisnis.
4. Dalam hal usaha industri ukuran besar dan kecil itu sangat relative. Suatu bisnis
dikatakan kecil jika dibandingkan dengan bisnis yang sejenis.

 Klasrifikasi kegiatan bisnis kecil dalam bidang perdagangan:


1. Skala besar = modal lebih dari Rp. 100 juta.
2. Skala menengah = modal dari Rp. 25 juta – Rp. 100 juta.
3. Skala kecil = modal dibawah Rp. 25 juta.

 Ciri – ciri sektor informasi:


1. Kegiatan usaha tidak terorganisir dengan baik.
2. Belum mempunyai surat izin usaha yang resmi.
3. Teknologi yang digunakan sangat sederhana.
4. Modal dan perputaran usaha sangat kecil.
5. Pendidikan formal dari para pengelolanya tidak jadi pertimbangan dalam
membuka usaha.
6. Usahanya bersifat mandiri, jika ada karyawan biasanya dari keluarganya sendiri.

 Ukuran yang menentukan apakah bisnis itu kecil atau tidak, yaitu sebagai berkut:
1. Jumlah pegawai.
2. Jumlah penjualan.

 Ruang lingkup bisnis kecil :


Usaha bisnis kecil memegang peranan penting dalam kegiatan bisnis secara
keseluruhan, terutama dalam menghadapi masa depan pertumbuhan ekonomi pada
suatu Negara.

 PEMILIHAN TEMPAT KEGIATAN UNTUK BEKERJA Perbedaan antara tempat


kedudukan dan tempat kediaman
1. Tempat yang baik untuk badan usaha belum tentu baik untuk kegiatan
perusahaan.
2. Memilih tempat untuk badan usaha lebih mudah daripada memilih tempat untuk
perusahaan.
3. Suatu badan usaha yang memiliki beberapa badan perusahaan, sehingga harus
mempunyai tempat-tempat yang berbeda untuk setiap badan usaha.
4. Pemilihan tempat perusahaan sangat tergantung dengan rentabilitas yang
diharapkan.

 FAKTOR PEMERINTAH
Dalam hal ini pemerintah bermaksud menjaga ketentraman masyarakat dari
keributan dari perushaan seperti bunyi mesin dari perusahaan tersebut atau bisa
disebut juga dengan polusi suara, polusi udara dan air yang disebabkan oleh limbah
pabrik (perusahaan) tersebut.
 FAKTOR ALAM
Disebabkan oleh alamnya sehingga perushaan harus berdiri ditempat tertentu.
Contohnya seperti perushaan kebun teh yang harus didirikan ditempat perkebunan
atau pegunungan.
 FAKTOR SEJARAH
Contohnya seperti perusahaan batik, batik awalnya dari sejarah seni lukis
wayang yang dituangkan dalam bertuk karya tulis pada kain. Sampai batik tersebut
berkembang sampai saat ini.

 FAKTOR EKONOMIS
1. Faktor biaya angkut
2. Factor upah buruh

 MEMILIH LOKASI BISNIS Langkah – langkah untuk menetapkan lokasi bisnis


1. Menentukan konsumen yang akan dilayani.
2. Memilih lokasi yang strategis diantara konsumen tersebut.

 Faktor – factor yang harus dipertimbangkan dalam hal menentukan lokasi bisnis dan
konsumen:
1. Karakteristik demografis kosumen.
2. Kondisi ekonomi setempat.
3. Keadaan penduduk dan pengahasilan.
4. Persaingan.
5. Iklim social dan perdagangan.

 BENTUK BISNIS (MICRO BISNIS)


Oleh Small Business Administration di Amerika di nyatakan bahwa yang di
nama kan bisnis kecil adalah sebagai berikut:
1. Sebuah pabrik yang didirikan dan di jalankan oleh beberapa karyawan
2. Usaha grosir dengan jumlah pendapatan kurang dari $200.000 setahun
3. Usaha took eceran, perusahaan kontruksi dan perusahaan jasa dengan penghasilan
kurang dari $50.000 setahun

 Ciri ciri bisnis kecil menurut Committee for Economic Development:


1. Management di lakukan secara jelas bebas, biasa nya pemilik langsung jadi
manager.
2. Modal berasal dari pemilik dan kelompoknya.
3. Daerah operasinya bersifat local dan si pemilik bertempat tinggal tidak jauh dari
lokasi bisnis.
4. Dalam hal usaha industri ukuran besar dan kecil itu sangat relative. Suatu bisnis
dikatakan kecil jika dibandingkan dengan bisnis yang sejenis.

 Klasrifikasi kegiatan bisnis kecil dalam bidang perdagangan:


1. Skala besar = modal lebih dari Rp. 100 juta.
2. Skala menengah = modal dari Rp. 25 juta – Rp. 100 juta.
3. Skala kecil = modal dibawah Rp. 25 juta.

 Ciri – ciri sektor informasi:


1. Kegiatan usaha tidak terorganisir dengan baik.
2. Belum mempunyai surat izin usaha yang resmi.
3. Teknologi yang digunakan sangat sederhana.
4. Modal dan perputaran usaha sangat kecil.
5. Pendidikan formal dari para pengelolanya tidak jadi pertimbangan dalam
membuka usaha.
6. Usahanya bersifat mandiri, jika ada karyawan biasanya dari keluarganya sendiri.

 Ukuran yang menentukan apakah bisnis itu kecil atau tidak, yaitu sebagai berkut:
1. Jumlah pegawai.
2. Jumlah penjualan.

 Ruang lingkup bisnis kecil.


Usaha bisnis kecil memegang peranan penting dalam kegiatan bisnis secara
keseluruhan, terutama dalam menghadapi masa depan pertumbuhan ekonomi pada
suatu Negara.
 PEMILIHAN TEMPAT KEGIATAN UNTUK BEKERJA Perbedaan antara tempat
kedudukan dan tempat kediaman.
1. Tempat yang baik untuk badan usaha belum tentu baik untuk kegiatan
perusahaan.
2. Memilih tempat untuk badan usaha lebih mudah daripada memilih tempat untuk
perusahaan.
3. Suatu badan usaha yang memiliki beberapa badan perusahaan, sehingga harus
mempunyai tempat-tempat yang berbeda untuk setiap badan usaha.
4. Pemilihan tempat perusahaan sangat tergantung dengan rentabilitas yang
diharapkan.

 FAKTOR PEMERINTAH
Dalam hal ini pemerintah bermaksud menjaga ketentraman masyarakat dari
keributan dari perushaan seperti bunyi mesin dari perusahaan tersebut atau bisa disebut
juga dengan polusi suara, polusi udara dan air yang disebabkan oleh limbah pabrik
(perusahaan) tersebut.
 FAKTOR ALAM
Disebabkan oleh alamnya sehingga perushaan harus berdiri ditempat tertentu.
Contohnya seperti perushaan kebun teh yang harus didirikan ditempat perkebunan atau
pegunungan.
 FAKTOR SEJARAH
Contohnya seperti perusahaan batik, batik awalnya dari sejarah seni lukis wayang
yang dituangkan dalam bertuk karya tulis pada kain. Sampai batik tersebut berkembang
sampai saat ini.
 FAKTOR EKONOMIS
1. Faktor biaya angkut
2. Factor upah buruh

 MEMILIH LOKASI BISNIS


Langkah – langkah untuk menetapkan lokasi bisnis
1. Menentukan konsumen yang akan dilayani.
2. Memilih lokasi yang strategis diantara konsumen tersebut.
 Faktor – factor yang harus dipertimbangkan dalam hal menentukan lokasi bisnis dan
konsumen:
1. Karakteristik demografis kosumen.
2. Kondisi ekonomi setempat.
3. Keadaan penduduk dan pengahasilan.
4. Persaingan.
5. Iklim social dan perdagangan.

III. Jelaskan rangkaian masalah dalam utilaranisme (hambatan-hambatan yang


dihadapi saat menilai atau mengukur utilitas dan bidang-bidang
pertanggungjawaban sosial).
Jawaban:
Rangkaian masalah dalam utilaranisme
 Bagaimana nilai utilitas (manfaat) dari berbagai tindakan yang berbeda
pada orang-orang yang berbeda dapat diukur dan dibandingkan seperti
yang dinyatakan dalam utilitarianisme.
 Biaya dan keuntungan tertentu tampak sangat sulit dinilai.
 Karena banyak keuntungan dan biaya dari suatu tindakan tidak dapat
diprediksi dengan baik, maka penilaiannya pun juga tidak dapat
dilakukan dengan baik.
 Sampai saat ini masih belum jelas apa yang bisa dihitung sebagi
keuntungan dan apa yang bisa dihitung sebagai biaya.
 Asumsi utilitarian menyatakan bahwa semua barang adalah dapat diukur
atau dinilai mengimplikasikan bahwa semua baang dapat
diperdagangkan.

IV. Sebutkan dan jelaskan langkah awal untuk mengembangkan struktur organisasi
bisnis, baik bisnis kecil maupun bisnis besar dan sebutkan serta jelaskan fungsi
SDM, jenis SDM, manfaat SDM, dan contoh SDM.
JAWABAN:
 Setiap pemilik perusahaan, baik itu perusahaan kecil ataupun skala besar, tentu sangat
mengharapkan perusahaannya beroperasi dan berjalan secara efektif dan efisien.
Untuk mewujudkan hal tersebut, pemilik perusahaan harus membuat sebuah struktur
organisasi yang tertata dengan baik dan ditempati oleh-orang yang kompeten. Dengan
demikian para pekerja dapat bisa melaksanakan semua tugas dan kewajibannya

dengan lebih terarah. Selain itu, dengan struktur organisasi yang jelas, akan menjadi
pemicu meningkatkan rasa tanggung jawab pekerja sesuai tingkat kedudukannya pada
perusahaan anda.

Struktur organisasi dibuat dengan memperhatikan penempatan posisi yang


tepat. Ketidaktepatan dalam menyusun struktur organisasi justru bisa menjadi pemicu
terhambatnya produktivitas pekerja, karena mereka merasa tidak ditempatkan pada
kedudukan atau posisi yang sesuai dengan kemampuan serta loyalitas yang
dimilikinya.

Dalam membuat dan menyusun sebuah struktur organisasi perusahaan


setidaknya ada 7 poin penting yang harus ketahui agar struktur organisasi tersebut
bisa berjalan efektif dan bekerja secara efisien. Silakan simak uraiannya berikut ini.
1. Rancang Struktur Organisasi Perusahaan Sesuai Dengan Visi Dan Misi

Sebelum membuat susunan organisasi perusahaan yang baku, maka


pastikan dulu bahwa visi, misi, dan tujuan atau sasaran organisasi telah dibuat
dengan jelas. Tak jarang beberapa pihak, terutama perusahaan start up yang
terburu-buru dalam membuat struktur tanpa memperhatikan kejelasan tentang apa
yang diharapkan dari organisasi perusahaan yang dibangunnya. Oleh karena itu,
hindarilah membuat bagan organisasi tanpa memiliki simpulan tujuan organisasi
yang jelas.
2. Rancang Struktur Organisasi Setelah Merumuskan Bisnis

Poin penting yang juga diperhatikan untuk membuat struktur organisasi


perusahaan adalah mengetahui sasaran bisnis yang ingin dicapai. Rumuskan apa saja
bisnis yang ingin dilakoni dan apa saja sasarannya. Hal ini akan membantu anda
dalam mengenal bisnis, proses atau aktivitas apa yang dibutuhkan untuk
menghasilkan produk dari organisasi perusahaan Anda. Dengan demikian, akan lebih
mudah mengembangkan struktur dengan kejelasan aktivitas.

3. Pertimbangkan Bakat Serta Talenta Pekerja

Langkah berikutnya yang wajib dilakukan adalah melakukan analisa dan


pengamatan terhadap kemungkinan tersimpannya keahlian-keahlian pada pekerja
anda. Bisa saja selama ini organisasi Anda memiliki banyak talenta tersimpan, tapi
tidak ditemukan, digunakan atau dioptimalkan untuk kemajuan anda. Oleh karena itu,
bagi pemilik perusahaan amatlah penting mengenali karakter dan kemampuan
bawahan anda, sehingga dengan menggunakan talenta yang ada dan mengoptimalkan
bakatnya akan membuat bisnis anda berjalan baik.

4. Pertimbangkan Umur Pekerja

Dalam jenjang karir, ada 7 tahapan yang dilalui seseorang, mulai dari masa
Trial, Establishment, Transition, Growth, Maintenance dan Withdrawal. Dalam
agenda membentuk struktur organisasi perusahaan, faktor umur menjadi salah satu
yang patut dipertimbangkan, sehingga Anda mampu menempatkan mereka pada
posisi atau jabatan-jabatan yang sudah dirancang. Umur merupakan indikator umum
dari tingkat kedewasaan, kematangan, dan kecekatan melakukan kerja.

5. Jelaskan kepada Pekerja Terkait Posisi atau Jabatan Yang Mungkin Tidak
Sesuai dengan Bakat Mereka

Bukan rahasia lagi, jika di setiap perusahaan, tidak akan selalu ada posisi
yang terbaik buat setiap pekerja. Sering kali talenta, background pendidikan, dan
kemampuan yang dibutuhkan tidak selalu ada pada pekerja. Atau juga posisi yang
ditempati pekerja tidak selalu sesuai dengan bakat dan talentanya. Membentuk
susunan organisasi yang tepat dengan mempertimbangkan bakat dan kemampuan
yang dimiliki pekerja adalah sebuah keharusan. Namun, ketika hal ini tidak selalu
terwujud, maka anda harus menjelaskan kepada pekerja terkait posisi atau jabatannya
yang mungkin saat ini masih belum sesuai dengan latar belakang dan kemampuan
mereka.

6. Berlakukan Self – Assesment Pada Pekerja

Ketika operasional perusahaan berjalan sekian waktu, mungkin anda perlu


melakukan evaluasi ulang terkait penempatan posisi setiap pekerja. Kegiatan self
assesment (menilai diri sendiri) mungkin perlu dilakukan untuk mendukung bahwa
jabatan mereka saat ini masih relevan dengan bakat dan talenta mereka. Seperti yang
disebutkan di atas, hindarilah menempatkan seseorang tanpa mempertimbangkan
bakat dan talenta mereka, karena hal ini dipastikan membuat mereka menghasilkan
kinerja rendah. Tidak semua bidang pekerjaan cocok bagi setiap orang. Bahkan orang
yang memiliki kinerja hebat pada bidang pekerjaan tertentu belum tentu mampu
mempunyai kinerja yang sama pada bidang pekerjaan lain. Pertimbangkanlah prinsip
ini bila anda menempatkan seseorang pada jabatan tertentu.
7. Buat Struktur Organisasi Perusahaan yang Ramping

Ramping namun efisien, itulah visi terbaik yang diimpikan oleh setiap
pemilik perusahaan. Struktur organisasi perusahaan memang harus memperhatikan
prinsip kerampingan. Sebagai langkah awal, mungkin anda hanya perlu membuat
struktur jabatan yang memang cukup vital yang harus dimiliki perusahaan. Ketika
perusahaan masih belum besar dan personil-personil anda masih bisa menangani
beberapa bidang urusan, maka anda bisa membuat struktur organisasi perusahaan
yang ramping. Mungkin anda tidak perlu membuat divisi Humas ketika urusan itu
masih bisa ditangani oleh divisi lain. Namun, ketika perusahaan sudah berkembang
besar dan urusan yang ditangani sudah semakin kompleks, maka anda perlu untuk
mengembangkan struktur organisasi

Jabatan dan Posisi Penting dalam Struktur Organisasi Perusahaan Startup


Perusahaan pemula (startup) yang identik dengan pemanfaatan teknologi, saat awal
pendiriannya biasanya dimulai dengan  segelintir orang. Oleh karena itu, susunan organisasi
perusahaan pun dibuat sesederhana mungkin, yakni seorang CEO (Chief Executive Officer)
sebagai pucuk pimpinan, di bawahnya adalah seorang CTO (Chief Technology Officer)
sebagai pimpinan yang membidangi pengembangan produk dan teknologi, dan anggota yang
lain berperan sebagai staf. Model organisasi ini biasanya diterapkan oleh startup yang baru
berdiri dengan jumlah karyawan kurang dari 5 orang. Ketika telah maju berkembang,
perusahaan kecil ini pun akan membutuhkan pembagian tugas dan struktur organisasi
perusahaan yang kompleks. Adapun 6 jabatan penting dalam sebuah perusahaan startup
terdiri dari

 CEO (Chief Executive Officer)

CEO merupakan posisi jabatan tertinggi dalam startup. Sebagai


pimpinan yang menahkodai arah perusahaan.

 CTO (Chief Technology Officer)

Jabatan khusus yang mengurusi bidang teknologi dan pengembangan


produk. Seperti yang kita ketahui, Startup identik sebagai perusahaan rintisan
yang berbasis dan memanfaatkan kemajuan teknologi.

 CFO (Chief Financial Officer)

Orang yang menjabat sebagai CFO bertanggungjawab terhadap


segala urusan laporan keuangan perusahaan. Saat awal pembentukan startup,
seorang Chief Financial Officer juga berperan dalam mengatur urusan
penggajian karyawan dan pengembangan sumber daya manusia.

 WP Pemasaran

Posisi ini bertanggungjawab jawab untuk memasarkan produk yang


telah diciptakan oleh tim Startup. Seorang yang duduk dalam jabatan Wakil
Presiden Pemasaran bertugas untuk memasarkan produk dan memahami tren
permintaan konsumen.

 CMO (Chief Marketing Officer)

Bagi anda yang ingin merekrut seseorang dalam jabatan sebagai


CMO, maka pilihlah sosok yang mampu membawa citra perusahaan terlihat
profesional dan meningkatkan kepercayaan pihak luar terhadap performa
perusahaan.

 COO (Chief Operating Officer)

Segala macam masalah yang terkait dengan operasional di internal


perusahaan merupakan tanggung jawab seorang COO. Ia memiliki beberapa
peran, diantaranya: mengatur perusahaan, menjadi jembatan antara karyawan
dan CEO, dan mengatur dan mengelola bisnis inti.

Pertimbangkanlah beberapa poin di atas sebagai acuan anda dalam


membuat struktur organisasi perusahaan yang baik dan efektif. Dengan
struktur organisasi yang tepat anda bisa merasakan hasil yang maksimal yang
akan berimbas pada kinerja pekerja, dan tentunya profit perusahaan.

 Pengertian Sumber Daya Manusia menurut Para Ahli


Beberapa ahli telah merumuskan arti dari sumber daya manusia (SDM) yaitu sebagai
berikut.

1. Sonny Sumarsono

Sonny Sumarsono (2003) mengartikan bahwa sumber daya manusia


mempuyai beberapa pengertian yaitu sumber daya manusia adalah usaha kerja yang
bermanfaat bagi keberlangsungan produksi. Sedangkan makna yang kedua, sumber
daya manusia merupakan kelompok manusia yang terdiri dari manusia yang memiliki
kemampuan untuk memberikan jasa.

2. M.T.E Hariandja

Sumber daya manusia oleh Hariandja dimaknai sebagai salah satu faktor
penting bagi sebuah perusahaan selain faktor modal. Faktor sumber daya manusia ini
dianggap penting karena membutuhkan pengelolaan yang baik dalam rangka
peningkatan mutu organisasi maupun perusahaan.

3. Mathis dan Jackson

Menurut Mathis dan Jackson (2006), sumber daya manusia merupakan suatu


rancangan berbagai sistem formal dalam perusahaan maupun organisasi yang
berfungsi untuk menjaga agar penggunaan bakat dan minat manusia dapat digunakan
untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan tersebut secara efektif dan efisien.

4. Hasibuan

Sumber daya manusia menurut Hasibuan adalah manusia yang mempunyai


kemampuan terpadu yang dicirikan dengan pola pikir dan daya fisik yang baik.
Perilaku dan watak sumber daya manusia berasal dari lingkungannya sedangkan
prestasi dan motivasi kerja berasal dari keinginan dirinya sendiri.

5. Ermaya

Pengertian sumber daya manusia menurut Ermaya adalah suatu faktor utama
yang penting dalam tiap proses pembangunan negara, perusahaan, maupun
organisasi. Di dalam pembangunan ini sumber daya manusia memberi pengaruh yang
bermanfaat sehingga harus diatur dan dijaga. Peran yang dimiliki sumber daya
manusia ada dua yaitu sebagai objek serta subjek dari proses pembangunan.

6. Abdurrahmant Fathoni

Abdurrahmant Fathoni mengartikan sumber daya manusia sebagai kekayaan


atau modal suatu negara yang penting bagi segala aktivitas manusia sehingga
mencapai tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu, diperlukan analisis pengembangan
dengan metode yang sesuai dengan memperhatikan beberapa unsur seperti waktu,
skill (kemampuan), dan daya yang dimiliki oleh setiap manusia.

7. Gouzali Syadam

Gouzali Syadam mengartikan sumber daya manusia sebagai human resource


yang merupakan sumber utama dalam proses kegiatan di lingkungan sekitar.
Beberapa ahli menyampaikan bahwa sumber daya manusia adalah sekelompok tenaga
kerja yang memberikan daya dan upayanya kepada sebuah organisasi maupun
perusahaan secara luas.

Begitu banyak pengertian sumber daya manusia yang dibuat oleh parah ahli


baik dari kalangan politisi, ekonom, dan sebagainya. sumber daya manusia memiliki
peranan dalam suatu pengembangan, pembangunan, maupun proses yang lain.

 Fungsi Sumber Daya Manusia

Beberapa fungsi sumber daya manusia dijelaskan secara lengkap yaitu sebagai berikut.

a. Sebagai Tenaga Kerja Tenaga kerja disebut juga ‘man power’ merupakan
seluruh penduduk yang memiliki usia siap kerja (produktif). Tenaga kerja
mempunyai kemampuan untuk memberikan jasa setiap satuan waktu yang
berguna untuk menghasilkan produk berupa barang maupun jasa yang dapat
bermanfaat bagi dirinya sendiri atau orang lain
b. Sebagai Tenaga Ahli Sumber daya manusia dapat berfungsi sesuai bidang
dan kemampuannya salah satunya adalah sebagai tenaga ahli bagi suatu
perusahaan atau negara
c. Sebagai Pemimpin

Sumber daya manusia yang mempunyai kapasitas lebih besar dengan skill
dan pengalaman yang mumpuni dapat berfungsi sebagai pemimpin bagi suatu
golongan, perusahaan, maupun organisasi.
d. Sebagai Tenaga Usahawan

Sumber daya manusia yang dapat menjadi tenaga usahawan adalah mereka
yang dapat melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan kemandirian
dalam rangka menciptakan suatu produk baru yang bermanfaat bagi orang banyak
maupun lingkungannya.

e. Berfungsi dalam Pengembangan IPTEK

Sumber daya manusia juga mempunyai fungsi utama dalam penemuan dan
pengembangan ilmu sehingga dapat digunakan untuk kemajuan dirinya sendiri,
lingkungan, dan orang lain termasuk perusahaan ataupun organisasi.

Contoh Sumber Daya Manusia


Macam sumber daya manusia sangat banyak dan beragam. Jika dilihat dari standard
usia sumber daya manusia yaitu orang-orang yang memiliki usia produktif maka sumber daya
manusia dapat berupa seorang karyawan, mahasiswa yang memiliki skill atau kemampuan
tertentu, para pencari kerja yang memiliki keahlian di bidang tertentu, para pemimpin
perusahaan, para tenaga ahli dan teknisi, dan sebagainya.

V. Agar pemasaran dapat berjalan secara efektif, suatu organisasi perlu menjalankan
8 fungsi utama. Sebutkan dan jelaskan 8 fungsi utama tersebut , dan sebutkan 17
kecenderungan profil pribadi wirausaha yang dapat diangkat dari kegiatan sehari-
hari (menurut Ahmad Sanusi /1994).
Jawaban:
 8 Fungsi Pemasaran
1. Penjualan
Penjulaan ini merupakan fungsi yang paling penting dalam pemasaran
karena menjadi tulang punggung kegiatan untuk mencapai pasar yang dituju.
2. Pembelian
Fungsi pembelian bertujuan memilih barang-barang yang dibeli untuk
dijual atau unutk digunakan dalam perusahaan dengan harga, pelayanan dari
penjual dan kualitas produk tertentu.
3. Pengangutan
Pengangkutan merupakan fungsi pemindahan barang dari tempat barnng
dihasilkan ke tempat barang dikonsumsikan.
4. Penyimpanan
Penyimpanan merupakan fungsi menyimpan barang-barang pada saat barang
selesai diproduksi sampai pada saat barang dikonsumsikan. Adapaun alasan-
alasan untuk mengadakan penyimpanan tersebut:
 Produksi bersifat musiman, sedangkan konsumen bersifat terus-menerus,
misalnya: buah-buahan, beras, dan sebagaimya
 Konsumen bersifat musiman, sedangkan produksi terus-menerus
sepanajng tahun,
misalnya : payung, jas hujan
 Spekulasi, yaitu dengan membeli dan meninmbun barang-barang untuk
dijual pada waktu harga sudah naik
 Menyetabilkan harga, yaitu dengan jalan membeli dan menimbun
barang-barang pada waktu barnag berlimpah-limpah sehingga haraganya
rendah
 Penyimpanan memungkinkan pembelian dalam jumlah besar, dan
pembelian dalam jumlah besar memungkinkan untuk : memperoleh
potongan harga, biaya angkut perunit lebih rendah, mengatasi
kemungkinan kelembagaan penyerahan barang, dan untuk pengawetan
atau pematangan(seperti pisang dan tembakau).

5. Pembelanjaan Pembelanjaan adalah fungsi mendapatkan modal dari sumber


ekstern guna menyelenggarakan kegiatan pemasaran.

6. Penanggulangan Resiko Penanggulagan resiko adalh fungsi menghindari dan


mengurangi resiko yang berkaitan dengan pemasaran barang. Tiap-tiap
perusahaan menghadapi macam-macam resiko, antara lain:
 Resiko yang ditimbulkan oleh alam, seperti: gempa bumi, angin puyuh, banjir
 Resiko yang ditimbuolkan oleh manusia seperti: kebakaran, pencurian, tidak
dibayarnya utang oleh pembeli
 Resiko yang ditimbulkan oleh pasar, seperti: merosotnya harga penjualan.
Sedangkan merosotnya harga jual dapat disebabkan oleh situasi pasar seperti
perubahan kesukaan konsumen, adanya penemuan baru, persaingan, kondisi
perdagangan pada umumnya dan pengaruh musim.

Adapun cara-cara yang dapat ditempuh untuk mengurangi risiko, khususnya


resiko kebakaran dan pencurian ialah:
 Memperkecil jumlah persediaan barang,
 Dengan mengusahakan fasilitas penyimpanan yang baik dan kuat
 Dengan mengasuransikan barang-barang yang disimpan.

7. Standardisasi dan Grading


Standardisasi dan grading ini merupakan dua istilah yang agak berbeda
meskipun ada juga persamaan. Kedua istilah tesebut akan dibahas lebih lanjut
berikut ini:
Standardisasi adalah penentuan batas-batas dasar dalam bentuk
spesifikasi barang-barang hasil manufaktur, kadang-kadang juga dapat disebut
nomalisasi. Adapun dasar penentuan standart untuk barang-barang hasil
manufaktur:
 Ukuran jumlah (Rim untuk kertas)
 Ukuran kapasitas (1liter untuk oli)
 Ukuran fisik (4 R untuk ban sepeda motor)
 Ukuran kekuatan (tenaga kuda untuk mesin dan motor) Grading
adalah usaha menggolong-golongkan barang ke dalam golongan
standart kualitas yang telah mendapatkan pengangkutan dunia
perdangangan.

Adapaun cara penggolongan yang dpat dilakukan adalah :


 Memeriksa dan menyortir dengan panca indra.
 Memeriksa dan menyortir dengan alat
 Memeriksa dan menyortir melalui contoh barang.

8. Pengumpulan Informasi Pasar Dalam fungsi ini termasuk pula pengumpulan dan
penafsiran keterangan-keterangan tentang macam barang yang beredar di pasar,
jumlahnya, macam barang yang dibutuhkan konsumen, harganya, dan
sebagainya. Sebenarnya kedelapan macam fungsi pokok pemasaran tersebut
dapat dimasukkan ke dalam tiga macam fungsi, yaitu :
 Fungsi pertukaran, meliputi : Pembelian dan penjualan
 Fungsi penyediaan fisik, meliputi : pengangkutan dan penyimpanan
 Fungsi penunjang, meliputi : pembelanjaan, penanggunlangan resiko,
standardisasi dan grading, serta pengumpulan informasi pasar.
 17 kecenderungan profil pribadi wirausaha yang dapat diangkat dari kegiatan sehari-
hari (menurut Ahmad Sanusi /1994).

1. Tidak menyenangi lagi hal-hal yang sudah terbiasa/tetap/sudah teratur/diatur dan


jelas. Ia selalu bosan dengan kegiatan rutin sehingga timbul harapan-harapan dan
keinginan untuk selalu berubah, ada tambahan, pengayaan, atau perbaikan mutu (nilai
tambah yang berbeda).
2. Suka memandang ke luar, berorientasi pada aspek-aspek yang lebih luas dari soal
yang dihadapi untuk memperoleh peluang baru
3. Makin berani, karena merasa perlu untuk menunjukkan sikap kemandirian atau sikap
prakarsa atas nama sendiri.
4. Suka berimajinasi dan mencoba menyatakan daya kreativitas serta memperkenalkan
hasil-hasilnya kepada pihak lain.
5. Karena sendiri, maka ada keinginan berbeda atau maju, dan toleransi terhadap
perbedaan pihak lain.
6. Menyatakan suatu prakarsa setelah gagasan awalnya diterima dan dikembangkan,
serta dapat dipertanggungjawabkan dari beberapa sudut. prakarsa dianggap tidak
final, bahkan terbuka untuk modifikasi dan perubahan.
7. Dengan kerja keras dan kemajuan tahap demi tahap yang tercapai timbul rasa
percaya diri dan sikap optimisme yang lebih mendasar.
8. Sikap dan perilaku kewirausahaan di atas, dikombinasikan dengan keterampilan
manajemen usaha dalam bentuk perencanaan dan pengembangan produk,
penetrasi/pengembangan pasar, organisasi dan komunikasi perusahaan, keuangan,
dan lain-lain.
9. Meskipun asasnya bekerjakeras, cermat dan sungguh-sungguh namun aspek risiko
tidak bisa dilepaskan sampai batas yang dapat diterima.
10. Dengan risiko tersebut, dibulatkanlah tekad, komitmen, dan kekukuhan hati terhadap
alternatif yang dipilih.
11. Berhubung yang dituju ada kemajuan yang terus-menerus, maka ruang lingkup
memandang pun jauh dan berdaya juang tinggi, karena sukses tidak datang tanpa
dasar atau tiba-tiba.
12. Adanya perluasan pasar dan pihak lain yang bersaing mendorong kemauan keras
untuk membuat perencanaan lebih baik, bekerja lebih baik, untuk mencapai hasil
lebih baik bahkan yang terbaik dan berbeda.
13. Sikap hati-hati dan cermat mendorong kesiapan bekerja sama dengan pihak lain yang
sama-sama mencari kemajuan dan keuntungan. Akan tetapi, jika perlu, is harus ada
kesiapan untuk bersaing.
14. Ujian, godaan, hambatan, dan hal-hal yang tidak terduga dianggap tantangan untuk
mencari berbagai ikhtiar.
15. Memiliki toleransi terhadap kesalahan operasional atau penilaian. Ada introspeksi
dan kesediaan, serta sikap responsif dan arif terhadap umpan balik, kritik, dan saran.
16. Punya kemampuan intensif dan seimbang dalam memperhatikan dan menyimak
informasi dari pihak lain dengan meletakan posisi dan sikap sendiri, dan
mengendalikan diri sendiri terhadap sesuatu soal yang dianggap belum jelas.
17. Menjaga dan memajukan nilai dan perilaku yang telah menjadi keyakinan dirinya,
integritas pribadi yang mengandung citra dan harga diri, selalu bersikap adil, adil, dan
sangat menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh orang lain. Menurut Ahmad
Sanusi, dalam konteks tersebut para wirausaha tidak memiliki profil yang sama,
masing-masing orang memiliki profilnya sendiri.

Sumber:

ringkasanmanajemen.wordpress.com

http://duniaekonomi91.blogspot.com/2016/11/bisnis-kecil-micro-bisnis.html
http://rezwan-rizki.blogspot.com/2013/11/etika-utilitarianisme.html
https://www.diedit.com/menyusun-struktur-organisasi/)diakses
https://jagad.id/sumber-daya-manusia-materi-pengertian-fungsi-dan-contoh/
http://thez-afif.blogspot.com/2011/10/konsep-dasar-kewirausahaan.html

Anda mungkin juga menyukai