Anda di halaman 1dari 5

PEMBERIAN ANASTESI

No. Dokumen : C.167/SOP/PKM-PCG/I/2018

SOP No. Revisi : 0


Tanggal Terbit : 5 Februari 2018
Halaman : 1/3

SUFYANSORI,
AMd.Kep
PUSKESMAS
Nip :
PICUNG
196307051985011001

1. Pengertian Pemberian anestesi lokal adalah tindakan menghilangkan rasa sakit atau
nyeri secara lokal tanpa disertai hlangnya kesadaran.
Pemberian anestesi lokal dapat dengan tekhnik:
1. Anestesi permukaan adalah pengolesan atau penyemprotan analgetik
lokal diatas selaput mukosa seperti mata, hidung, faring.
2. Anestesi infiltrasi adalah penyuntikan larutan analgetik lokal langsung
diarahkan disekitar tempat lesi, luka atau insisi. cara infiltrasi yang serng
digunakan adalah blokade lingkar dan larutan obat disuntikan intradermal
atau subcutan.
3. Anestesi blok adalah penyuntikan analgetik lokal langsung ke saraf
utama atau pleksus saraf.
4. Anestesi regional intravena adalah penyuntikan larutan analgetik lokal
intravena.
Obat anestesi lokal/regional adalah obat yang menghambat hantaran saraf
bila dikenakan secara lokal. anestesi lokal idealnya adalah yang tidak
mengiritasi atau merusak jaringan secara permanen, batas keamanan lebar,
mula kerja singkat, masa kerja cukup lama, larut dalam air, stabil dalam
larutan, dapat disterilkan tanpa mengalami perubahan dan efeknya
reversibel.
2. Tujuan Sebagai bahan acuan penerapan langkah-langkah pemberian anastesi.
3. Kebijakan Keputusan Penanggung Jawab Puskesmas Picung Nomor C.074/SK/PKM-
PCG/I/2018, tentang Pelayanan Klinik.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2014
tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer.
5. Prosedur/ A. Persiapan Alat :
Langkah- 1. (Heacting set, gunting lurus, gunting bengkok, klem, pinset anatomi,
langkah pinset chirrurghi, nalid voelder, catgut, handscoen, duk lubang steris,
kasa steril)),
2. Alat pelindung diri (masker, sarung tangan),
3. Cauter,
4. Tensimeter, stetoskop, senter,
5. Gunting perban,
6. Kom kecil dan bengkok,
7. Plester,
8. Betadine solution, H2O2 3 %, dan Cairan NaCl 0,9 %,
9. Lidokain dan Efinefrin (bila perlu),
10. Spuit 3 cc dan Spuit 5 cc,
11. Pisau cukur (bila perlu).

B. Pelaksanaan :
1. Menerima pasien dengan 3S (senyum, salam, sapa),
2. Melakukan pemeriksaan fisik (TD, Nadi, pernafasan, Suhu),
3. Melakukan Anamnesa (Tanya jawab),
4. Memberikan penjelasan pada keluarga/pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan,
5. Mempersiapkan alat dan bahan steril untuk melakukan tindakan anestesi,
6. Mencuci tangan 6 langkah,
7. Menggunakan alat pelindung diri (masker dan sarung tangan),
8. Memposisikan pasien di ruang tindakan,
9. Bersihkan area yang akan dilakukan tindakan dengan kapas alkohol,
10. Mengambil obat anestesi dengan menggunakan spuit dibantu dengan
petugas lain yang membukakan obat anestesi,
11. Memberikan informasi kalau akan segera dilakukan penyuntikan
pembiusan untuk menghilangkan rasa sakit,
12. Aspirasi dan kemudian injeksinya anastesi tersebut sambil menarik jarum
ke titik dimana jarum masuk. Atau jika tidak dilakukan aspirasi maka
setelah spuit dimasukkan sampai dalam kemudian ditarik sambil
disemprotkan perlahan-lahan,
13. Hentikan penginjeksiaan anastesi atau jangan jarum dicabut tapi
dibelokkan kembali jarum sepanjang garis lain dimana direncanakan akan
dibuat jahitan,
14. Ulangi proses penusukan jarum pada ujung luka disebelahnya, sehingga
seluruh daerah kemungkinan akan dijahit sudah dianastesi,
15. Menanyakan pada pasien dengan memberikan rangsangan nyeri pada
sekitar luka apakah masih nyeri atau tidak dan sudah merasa
baal/kesemutan pada kulit sekitar luka,
16. Setelah pasien tidak merasa nyeri petugas membersihkan luka yang
terkena kotoran dengan larutan NaCl 0,9 %,
17. Melakukan tindakan bedah minor,
18. Membereskan alat lalu mencuci alat,
19. Melepas handscoen lalu mencuci tangan,
20. Mencatat hasil kegiatan pada status pasien.
6. Unit 1. Ruang Tindakan Gawat Darurat
Terkait 2. Ruang Persalinan

PEMBERIAN ANASTESI
No. Dokumen : C.167/SOP/PKM-PCG/I/2018
Daftar No. Revisi : 0
Tilik Tanggal Terbit : 5 Februari 2018
Halaman : 1/2

SUFYANSORI,
AMd.Kep
PUSKESMAS
PICUNG Nip :

196307051985011001

DAFTAR TILIK
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :

NO PROSEDUR YA TIDAK
1. Apakah petugas menerima pasien dengan 3S (senyum, salam, sapa)?
2. Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik (TD, Nadi,
pernafasan, Suhu)?
3. Apakah petugas melakukan Anamnesa (Tanya jawab)?
4. Apakah petugas memberikan penjelasan pada keluarga/pasien
tentang tindakan yang akan dilakukan?
5. Apakah petugas mempersiapkan alat dan bahan steril untuk
melakukan tindakan anastesi?
6. Apakah petugas mencuci tangan 6 langkah?
7. Apakah petugas menggunakan alat pelindung diri (masker dan
sarung tangan)?
8. Apakah petugas memposisikan pasien di ruang tindakan?
9. Apakah petugas membersihkan area yang akan dilakukan tindakan
dengan kapas alkohol?
10. Apakah petugas mengambil obat anestesi dengan menggunakan spuit
dibantu dengan petugas lain yang membukakan obat anestesi?
11. Apakah petugas memberikan informasi kalau akan segera dilakukan
penyuntikan pembiusan untuk menghilangkan rasa sakit?
12. Apakah petugas melakukan aspirasi dan kemudian injeksinya
anastesi tersebut sambil menarik jarum ke titik dimana jarum masuk.
Atau jika tidak dilakukan aspirasi maka setelah spuit dimasukkan
sampai dalam kemudian ditarik sambil disemprotkan perlahan-
lahan?
13. Apakah petugas menghentikan penginjeksiaan anastesi atau jangan
jarum dicabut tapi dibelokkan kembali jarum sepanjang garis lain
dimana direncanakan akan dibuat jahitan?
14. Apakah petugas mengulangi proses penusukan jarum pada ujung
luka disebelahnya, sehingga seluruh daerah kemungkinan akan
dijahit sudah dianastesi?
15. Apakah petugas menanyakan pada pasien dengan memberikan
rangsangan nyeri pada sekitar luka apakah masih nyeri atau tidak dan
sudah merasa baal/kesemutan pada kulit sekitar luka?
16. Apakah setelah pasien tidak merasa nyeri petugas membersihkan
luka yang terkena kotoran dengan larutan NaCl 0,9 %?
17. Apakah petugas melakukan tindakan bedah minor?
18. Apakah petugas membereskan alat lalu mencuci alat?
19. Apakah petugas melepas handscoen lalu mencuci tangan?
20. Apakah petugas mencatat hasil kegiatan pada status pasien?

Picung,……………
Pelaksana/ Ouditor

(………………………………)

Anda mungkin juga menyukai