Anda di halaman 1dari 4

INSISI ABSES

No. Dokumen : 800/ /SOP/PKM-PCG/II/2022

SOP No. Revisi :


Tanggal Terbit : 17 Februari 2022
Halaman : 1/2

NS. DEPI DINATA,S.KEP


BLUD UPT.
PUSKESMAS Nip :
PICUNG 198209032010011008

1. Pengertian Insisi Abses adalah suatu tindakan pengeluaran nanah dari suatu abses
dengan cara pembedahan (insisi).
2. Tujuan 1. Mencegah terjadinya infeksi
2. Mencegah terjadinya nekrotik
3. Untuk tujuan terapi abses atau untuk tujuan diagnostic yaitu untuk tes
kultur
3. Kebijakan Keputusan Kepala BLUD Upt Puskesmas Picung Nomor 800/ /
SOP/PKM-PCG/II/2022, tentang Pelayanan Klinik.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2014
tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer.
5. Prosedur/ A.      Persiapan Alat :
Langkah- 1. Alat pelindung diri (masker, sarung tangan),
langkah 2. Set bedah minor,
3. Sepuit 3cc/5cc/10 cc,
4. Kasa steril, verband sesuai ukuran dan plester,
5. Bengkok,
6. Suction (bila perlu),
7. Lidokain dan NaCl 0,9 % / aquadest,
8. Tampon, sarung tangan atau selang infuse.

B.       Pelaksanaan :
1. Menerima pasien dengan 3S (senyum, salam, sapa),
2. Melakukan pemeriksaan fisik (TD, Nadi, pernafasan, Suhu),
3. Melakukan Anamnesa (Tanya jawab),
4. Memberikan penjelasan pada keluarga/pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan,
5. Mencuci tangan 6 langkah,
6. Menggunakan alat pelindung diri (masker dan sarung tangan),
7. Mengatur posisi pasien dan posisi operator menyesuaikan,
8. Membersihkan daerah dengan tindakan aseptic,
9. Melakukan anestesi infiltrasi dengan lidokain,
10. Lakukan irisan pada tempat fluktuasi yang maksimal, irisan sampai
fascia,
11. Buka abses dengan memasukkan klem (secara tumpul) agar pus keluar,
12. Keluarkan pus dengan bersih, masukkan tampon (lebar +1 cm) yang telah
mengandung betadine ke dalam rongga abses,
13. Tampon tidak boleh dimasukkan terlalu padat, kemudian disisakan
sepanjang + 5 cm untuk dilakukan pengangkatan,
14. Atau gunakan drain (dari sarung tangan atau selang infus), dimasukkan
ke dalam rongga abses, difiksasi dengan kulit dan ujung luar drain
dipasang penampung infuse,
15. Lakukan penjahitan (hacting) pada luka insisi,
16. Tutup luka dengan kasa dan betadine,
17. Menjelaskan bahwa insisi telah selesai,
18. Membersihkan alat medis dan membersihkan sampah medis,
19. Petugas mencuci tangan,
20. Mengobservasi keadaan umum pasien (Tekanan darah, nadi, suhu dan
pernafasan),
21. Petugas mencatat tindakan dalam rekam medis,
22. Berikan informasi kapan harus control (setiap hari atau dua hari sekali).
6. Unit Ruang Tindakan Gawat Darurat
Terkait
INSISI ABSES
No. Dokumen : 800/ /SOP/PKM-PCG/II/2022

SOP No. Revisi :


Tanggal Terbit : 17 Februari 2022
Halaman : 1/2

NS. DEPI DINATA,S.KEP


BLUD UPT.
PUSKESMAS Nip :
PICUNG 198209032010011008

DAFTAR TILIK
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :

NO PROSEDUR YA TIDAK
1. Apakah petugas menerima pasien dengan 3S (senyum, salam, sapa)?
2. Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik (TD, Nadi,
pernafasan, Suhu)?
3. Apakah petugas melakukan Anamnesa (Tanya jawab)?
4. Apakah petugas memberikan penjelasan pada keluarga/pasien
tentang tindakan yang akan dilakukan?
5. Apakah petugas mencuci tangan 6 langkah?
6. Apakah petugas menggunakan alat pelindung diri (masker dan
sarung tangan)?
7. Apakah petugas mengatur posisi pasien dan posisi operator
menyesuaikan?
8. Apakah petugas membersihkan daerah dengan tindakan aseptic?
9. Apakah petugas melakukan anestesi infiltrasi dengan lidokain?
10. Apakah petugas melakukan irisan pada tempat fluktuasi yang
maksimal, irisan sampai fascia?
11. Apakah petugas membuka abses dengan memasukkan klem (secara
tumpul) agar pus keluar?
12. Apakah petugas mengeluarkan pus dengan bersih, masukkan tampon
(lebar +1 cm) yang telah mengandung betadine ke dalam rongga
abses?
13. Apakah tampon tidak boleh dimasukkan terlalu padat, kemudian
disisakan sepanjang + 5 cm untuk dilakukan pengangkatan?
14. Apakah petugas atau gunakan drain (dari sarung tangan atau selang
infus), dimasukkan ke dalam rongga abses, difiksasi dengan kulit
dan ujung luar drain dipasang penampung infuse?
15. Apakah petugas makukan penjahitan (hacting) pada luka insisi?
16. Apakah petugas menutup luka dengan kasa dan betadine?
17. Apakah petugas menjelaskan bahwa insisi telah selesai?
18. Apakah petugas membersihkan alat medis dan membersihkan
sampah medis?
19. Apakah petugas mencuci tangan?
20. Apakah petugas mengobservasi keadaan umum pasien (Tekanan
darah, nadi, suhu dan pernafasan)?
21. Apakah petugas mencatat tindakan dalam rekam medis?
22. Apakah petugas memberikan informasi kapan harus control (setiap
hari atau dua hari sekali)?

Picung,……………
Pelaksana/ Ouditor

(………………………………)

Anda mungkin juga menyukai