Anda di halaman 1dari 24

TUGAS MAKALAH

“FILSAFAT AKUNTANSI”

Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas kelompok

Pada mata kuliah “Filsafat Ilmu Akuntansi”

Oleh:

Kelompok 12

A1A622003 ANNISA RAMADHANI MARSUKI P.

A1A622041 M IRSYAD SUTAN R.P.S

A1A622085 RESKYI MULYA SAPUTRI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat tuhan yang maha Esa , Sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Filsafat Akuntansi”. Makalah ini
disusun untuk memenuhi salah satu tugas Kelompok pada mata kuliah Filsafat
Ilmu Akuntansi.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini masih jauh


dari apa yang dikatakan sempurna karena keterbatasan kemampuan dan
pengetahuan yang kami miliki. Walaupun demikian kami berharap bahwa
makalah ini dapat diterima dan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memenuhi syarat dan bermanfaat bagi
setiap orang khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Kendari, … Oktober 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................2

DAFTAR ISI.....................................................................................................................3

BAB 1................................................................................................................................5

PENDAHULUAN.............................................................................................................5

A. LATAR BELAKANG.............................................................................................5

B. RUMUSAN MASALAH.........................................................................................6

C. TUJUAN..................................................................................................................6

BAB. 2...............................................................................................................................7

PEMBAHASAN...............................................................................................................7

A. PENGERTIAN FILSAFAT....................................................................................7

B. PENGERTIAN AKUNTANSI................................................................................7

C. SEJARAH SINGKAT AKUNTANSI..................................................................10

D. SEJARAH AKUNTANSI DI INDONESIA.........................................................11

E. BIDANG-BIDANG AKUNTANSI.......................................................................12

F. BENTUK BADAN USAHA...................................................................................14

G. JENIS-JENIS PERUSAHAAN............................................................................15

H. PERAN AKUNTANSI DALAM PERUSAHAAN DAN PENGGUNA


AKUNTANSI..............................................................................................................16

I. PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI..................................................................17

J. INFORMASI AKUNTANSI..................................................................................18

K. ASUMSI / KONSEP AKUNTANSI.....................................................................19

L. SIKLUS AKUNTANSI..........................................................................................20

M. AKUNTANSI DALAM TEORI PERSPEKTIF SPIRITUAL...........................21

3
BAB. 3.............................................................................................................................23

PENUTUP.......................................................................................................................23

KESIMPULAN...........................................................................................................23

SARAN........................................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................24

4
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Akuntansi merupakan suatu sistem yang menghasilkan informasi keuangan
yang digunakan oleh pemakainya untuk pengambilan keputusan. Tujuan
informasi tersebut adalah untuk memberikan peturrjuk dalam memilih tindakan
yang paling baik dalam mengalokasikan sumber daya yang langka dalam
akitivitas bisnis dan ekonomi (Indriantoro: 1999:101).

Dengan demikian akuntansi tidak dapat dilepaskan dari perilaku manusia artau
organisasi yang membutuhkan informasi yang dihasilkan oleh akuntansi tersebut,
akibatnya akuntansi bukanlah sesuatu yang statis, tetapi selalu akan berkembang
sepanjang waktu yang disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan yang menuntut
akuntansi agar dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pemakainya.

Pada tahun 1950an, beberapa penelitian akuntansi mulai mengkaitkan dengan


aspek perilaku (dimulai dengan seminal work Argyris 1952). Birnberg dan
Shields (1989) mengklasifikasi penelitian akuntansi Iceperilakuan dalam lima
aliran (school) yaitu: Management Control, AccountMg Information Pro cessing,
Accounting Information S stem Design, Auditing Research, dan Organizational
Sociology.

Perkembangan pemikiran dan teori akuntansi (accounting thought) sangat


dipengaruhi oleh asumsi-asumsi dasar yang digunakan, di lain pihak pemikiran
akuntansi juga dipengaruhi oleh cara pengklasifikasian pemikirnya. Davis et al,
(1982) mengklasifikasikan berdasarkan empat images, yaitu mereka yang
memperlakukan akuntansi sebagai “a historical record, a current economic reality,
an system dan a commodity”. pemikiran akuntansi dari empat paradigma realitas
sosial, yaitu functionalist, interpretative, radical humanist dan radical structuralist
paradigma.

5
B. RUMUSAN MASALAH
1) Apa yang dimaksud dengan filsafat ?
2) Apa yang dimaksud dengan akuntansi ?
3) Apa saja bidang-bidang dalam akuntansi ?
4) Apa saja bentuk badan usaha ?
5) Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis perusahaan ?
6) Apa saja peran penting dalam perusahaan dan pengguna akuntansi ?
7) Apa saja infomasi penting dalam akuntansi ?
8) Apa saja teori akuntansi dalam perspektif Spiritual ?

C. TUJUAN
1) Untuk mengetahui & memahami pengertian dari filsafat
2) Untuk mengetahui & memahami pengertian dari akuntansi
3) Untuk mengetahui & memahami bidang-bidang dalam akuntansi
4) Untuk mengetahui & memahami bentuk-bentuk badan usaha
5) Untuk mengetahui & memahami jenis-jenis perusahaan
6) Untuk mengetahui & memahami peran penting dalam perusahaan dan
pengguna akuntansi
7) Untuk mengetahui & memahami informasi penting di akuntansi
8) Untuk mengetahui & memahami teori akuntansi dalam perspektif spiritual

6
BAB 2

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN FILSAFAT
Filsafat adalah proses berfikir secara rasikal, sistematik dan universal terhadap
segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada. Filsafat dipengaruhi tumbuhnya
peradaban manusia di perbagai ilmu pengetahuan, sehingga ilmu-ilmu
pengetahuan memisahkan diri dan mengejar tujuan masing-masing (Maksum,
2015). Namun karena masing-masing ilmu pengetahuan tidak ada yang
menghubungkan maka ilmu filsafatlah yang menyatukannya.

Fungsi filsafat adalah untuk menyelamatkan manusia dari kesesatan hidup


menghadapi pengaruh-pengaruh kemajuan dan gaya hidup materialism,
melepaskan kungkungan kegelisahan dan ketidak bermaknaan.

Objek dari filsafat ada 2 yaitu :

a) Objek Material Yaitu segala sesuatu yang menjadi masalah, atau


segala sesuatu yang dimasalahkan oleh filsafat.
b) Objek Formal Yaitu usaha untuk mencari keterangan secara radikal
tentang objek material filsafat.

B. PENGERTIAN AKUNTANSI
Akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis,
pemrosesan data menjadi laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya pada para
pengambil keputusan. Akuntansi meliputi 3 (tiga) aktivitas dasar – identifikasi,
pencatatan, dan mengkomunikasikan peristiwa ekonomi dari sebuah organisasi
kepada para pengguna yang berkepentingan.

Sejalan dengan perkembangannya, akuntansi telah mengalami beberapa kali


perubahan pengertian. Pada awal perkembangannya akuntansi sering disebut
sebagai seni (art), dan dalam perkembangan selanjutnya, kemudian akuntansi
disebut sebagai ilmu, proses, pemberi jasa, dan teknologi:

7
1. Akuntansi sebagai seni (Art)

Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, peringkasan,


penganalisisan, dan pelaporan. Pada awal perkembangannya, memang akuntansi
banyak disebut sebagai seni (art) oleh para pakar untuk mendefinisikan akuntansi,
antara lain, Vernon Kam (1986) dan Hendriksen (1992).

2. Akuntansi sebagai ilmu (Science)

Akuntansi adalah ilmu pencatatan, penggolongan, peringkasan,


penganalisisan, dan pelaporan. Akuntansi disebut sebagai ilmu karena akuntansi
dianggap dapat dikembangkan sebagai ilmu-ilmu murni (pure science) antara lain
ilmu: ekonomi, kimia, sosial, psikologi, dan sebagainya. Pada hal ilmu murni
memiliki beberapa karakteristik tertentu, yaitu: abstrak, universal,
menggambarkan menerangkan, memprediksi, menjawab apa, dan mengapa.

3. Akuntansi sebagai proses (Process)

Akuntansi adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan,


penganalisisan, dan pelaporan. Akuntansi disebut sebagai proses karena akuntansi
memiliki input yang diproses sedemikian rupa sehingga menghasilkan output.
Input akuntansi disebut juga data yang antara lain meliputi: faktur, bukti
penerimaan kas, bukti pengeluaran kas, kuitansi, dan bukti memorial. Secara
teoritis, proses akuntansi dilakukan melalui: pengumpulan data (data collecting),
pencatatan (recording), penggolongan (classifying), peringkasan (summarizing),
penganalisisan (analysis) dan pelaporan (reporting).

4. Akuntansi sebagai pemberi jasa

Akuntansi memang bergerak dibidang jasa, yaitu jasa audit dan penyusunan
laporan keuangan. Untuk kepentingan pengendalian internal penyusunan laporan
keuangan disusun oleh akuntan manajemen, dan untuk kepentingan pengendalian
eksternal diaudit dan disusun oleh akuntan publik. Sebelum akuntan publik
menyusun laporan keuangan, terlebih dahulu dilakukan audit. Hasil audit tersebut
ditujukan kepada pemakai eksternal, yaitu: pemilik, kreditur, investor,

8
pemerintah, dan serikat buruh. Selain itu ada juga pemakai lain, misalnya, suplier,
peneliti, rekanan, dan sebagainya.

5. Akuntansi sebagai teknologi (Tehnology)

Yang menyebut akuntansi sebagai teknologi adalah Bambang Sudibyo


(1987). Alasannya, karena akuntansi adalah disiplin ilmu yang lebih dekat ke
dunia praktik atau dunia kerja. Kerangka teorinya lebih condong ke dalam dunia
kerja dan menjawab pertanyaan how to do dari pada what dan why.

Berdasarkan American Accounting Association definisi Akuntansi sebagai


proses mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk
memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka
yang menggunakan informasi tersebut”.

Menurut Sumarso SR bahwa:

Akuntansi adalah suatu disiplin yang menyediakan informasi penting sehingga


memungkinkan adanya pelaksanaan dan penilaian jalannya perusahaan secara
efisien. Atau Akuntansi didefinisikan sebagai proses mengidentifikasikan,
mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya
penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan
informasi tersebut.

Manfaat Informasi Akuntansi:

Terdapat beberapa manfaat yang dirasa dengan adanya informasi akuntansi


sebagai berikut :

a. Sebagai alat ukur suatu keberhasilan ataupun kegagalan usaha dengan cara
menilai harta ataupun hutang yang ada di perusahaan. Nilai uang dicatat
dan dilaporkan menggunakan proses akuntansi. Sehingga akuntansi
memang merupakan language of business. Apapun kegiatannya apabila
terlibat dalam kegiatan usaha maka akan terasa manfaat dengan adanya
ilmu akuntansi.

9
b. Akuntansi juga merupakan penghasil informasi yang dibutuhkan oleh
pihak manajemen untuk melakukan perencanaan, mengeksekusi
perencanaan dan mengkontrol aktivitas operasional usaha.

c. Menyajikan informasi ekonomi (economic information) dari suatu


kesatuan ekonomi (economi entity=badan usaha) kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi
berguna bagi pihak di dalam perusahaan itu sendiri maupun pihakpihak di
luar perusahaan.

C. SEJARAH SINGKAT AKUNTANSI


Pada zaman Romawi kuno dan Mesir telah dikenal pencatatan keuangan. Hal-
hal yang dicatat berkaitan dengan harta kekayaan yang dimiliki oleh kerajaan.
Pencatatan keuangan dilakukan juga oleh orang-orang pada zaman Mesir Kuno.
Hal itu mereka lakukan ketika mereka berdagang ke luar daerah dan ke luar
negara mereka. Pencatatan harta dagangan pada waktu itu masih ditulis pada
lembaran daun.

Secara umum, akuntansi lahir melalui tokoh yang dijuluki sebagai bapak
akuntansi yang bernama Lucas Paliolo. Pada akhir abad ke 15, tepatnya dalam
tahun 1494 keluar buku berjudul “Summa De Aritmatica, Geometrica,
Proporpioni et Proportionalita”, ia membahas tentang pencatatan dan pembukuan
secara berpasangan atau sekarang lebih dikenal dengan “double entry system”,
debit-kredit. Satu sisi disebut debit dan sisi lain disebut kredit. Kedua istilah
tersebut berasal dari bahasa Latin debere (percaya/mempercaya) dan credere
(berutang). Karena gagasannya tersebut, Lucas Paliolo diangkat sebagai bapak
Akuntansi.

Buku karangan Lucas Paliolo banyak menginspirasi para ahli untuk


mengembangkan akuntansi, dan merupakan tonggak sejarah dalam bidang
akuntansi. Nah, akuntansi ini berkembang dengan pesat di daratan Eropa yang

10
disebut dengan sistem Tata Buku Kontinental. Tata buku pada awalnya hanya
satu, yaitu tata buku tunggal. Karena kebutuhan yang makin kompleks, lahirlah
tata buku berpasangan. Tata buku berpasangan ini tidak hanya berkembang di
Eropa tetapi sampai di Amerika. Perkembangan sistem amerika tersebut dikatakan
sebagai sistem Anglo Saxon yang sering kita sebut dengan Accounting atau
Akuntansi.

Kemudian akuntansi dan pembukuan banyak dikembangkan oleh orang-orang


di Amerika dan Eropa. Akuntansi itu lebih luas dari pembukuan. Pembukuan
merupakan bagi dari akuntansi. Akuntansi menyangkut pembukuan, audit
(pemeriksaan kebenaran pencatatan), analisis laporan keuangan, sistem akuntansi,
dan masih banyak lagi bidang kajian.

D. SEJARAH AKUNTANSI DI INDONESIA


Di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan pada era penjajahan Belanda sejak
sekitar abad ke 17 atau tahun 1642, tetapi jejak yang jelas baru ditemui pada
pembukuan yang dilaksanakan Amphioen Society yang berdiri di Jakarta sejak
tahun 1747. Tetapi perkembangan akuntansi yang mencolok baru muncul setelah
undang-undang mengenai tanam paksa dihapuskan dalam tahun 1870. Dengan
dihapuskannya tanam paksa, kaum pengusaha swasta Belanda banyak
bermunculan di Indonesia untuk menanamkan modalnya.

Fungsi pemeriksaan (auditing) mulai diperkenalkan di Indonesia sejak tahun


1907, yaitu dengan dikirimnya Van Schagen, seorang anggota NIVA, dengan
tugas pokok menyusun dan mengontrol pembukuan perusahaan. Pengiriman Van
Schagen ini merupakan cikal bakal di bukanya Jawatan Akuntan Negara (GAD)
yang resminya didirikan pada tahun 1915.

Akuntan Publik pertama adalah Frese & Hogeweg, yang mendirikan kantornya
di Indonesia dalam tahun 1918. Pada tahun1920 berdiri kantor akuntan H.Y.
Voerens. Dalam tahun 1921 didirikan Jawatan Akuntan Pajak (Balisting

11
Accountant Dienst = BAD). Akuntan intern yang pertama kali datang ke
Indonesia adalah J.W. Labrijn yang sudah ada di Indonesia dalam tahun 1896.

Pada waktu jaman penjajahan Belanda ini, tidak banyak orang Indonesia yang
terjun dalam bidang akuntansi. Kalaupun ada, mereka hanyalah merupakan
tenaga-tenaga pelaksana. Orang Indonesia pertama yang bekerja di bidang
akuntansi tercatat JD Massie, yang diangkat sebagai pemegang buku untuk
Jawatan Akuntan pajak pada tanggal 21 september 1929.

Sementara itu dewasa ini Universitas Brawijaya dan Universitas Andalas telah
mengadakan afiliasi dengan Universitas Indonesia untuk membuka jurusan
akuntansi. Afiliasi yang sama juga dilakukan antara Universitas Hasanudin dan
Universitas Diponegoro dengan Universitas Gajah Mada serta antara Universitas
Syiah Kuala dan Universitas Riau dengan Universitas Sumatera Utara. Dalam
tahun 1954 keluar Undang-undang Nomor 34 yang mengatur pemakaian gelar
Akuntan.

E. BIDANG-BIDANG AKUNTANSI
a. Akuntansi Umum atau Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)

Bidang akuntansi yang berhubungan dengan proses penyusunan laporan


keuangan secara berkala untuk suatu unit ekonomi secara keseluruhan dan salah
satu tujuan pembuatan laporan untuk ditujukan kepada pihak-pihak internal dan
eksternal/di luar perusahaan.

b. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing)

Bidang akuntansi yang berhubungan dengan pemeriksaan laporan keuangan,


dalam hal ini menyangkut kebenaran suatu laporan keuangan dan hasil atau
kesimpulannya berguna bagi pihak-pihak di luar perusahaan, seperti investor,
pemilik saham, kreditur, dan pemerintah.

c. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)

12
Bidang akuntansi yang berhubungan dengan pemecahan masalah-masalah
khusus yang dihadapi oleh pimpinan perusahaan. (Akuntansi, Sumarso
SR,LPFEUI,1986,P:24)

d. Akuntan Publik (Publik Accountant / External Accountant)

Akuntan yang memberikan jasa-jasanya untuk suatu pekerjaan bidang


akuntansi. Ia merupakan akuntan profesional yang diberi ijin oleh negara untuk
berpraktek sebagai akuntan swasta yang bekerja secara independen. Tugas
Akuntan Publik meliputi audit laporan keuangan, analisis laporan keuangan, audit
pajak, dsb.

 Akuntan Intern (Internal Accountant)

Akuntan yang bekerja disuatu perusahaan atau organisasi tertentu.Biasanya


berada pada bagian Keuangan atau tersendiri yaitu bagian Akuntansi, dengan
jabatannya disebut Chief Accountant, tetapi adapula sebagai bagian dari terpisah
dari struktur operasional perusahaan dan bertanggung jawab pada Presiden
Direktur sehingga berfungsi sebagai Controller. Apabila di bidang jasa perhotelan
disebut Income Auditor yang bertanggung jawab pada Chief Acountant atau pada
Presiden Direktur.

 Akuntan Pemerintah (Government Accountant)

Akuntan yang berkerja di badan-badan usaha negara, misalnya BPK,


Departemen Keuangan, Kantor Pemerintahan, Lembaga negaran lainnya.

 Akuntan Pendidik

Akuntan yang kegiatannya sebagai dosen, guru atau instruktur pelatihan


akuntansi yang tugasnya memberikan sifatnya keilmuan kepada anak didiknya
ataupun melakukan penelitian di bidang akuntansi. (Akuntansi, Sumarso
SR,LPFEUI,1986,P:24)

 Akuntansi Perilaku

Berhubungan dengan perilaku para akuntan dan pihak manajemen dalam


mensikapi hasil laporan keuangan terhadap perusahaan yang sedang ditanganinya.

13
 Akuntansi Forensik

Keahlian yang menuntut kemampuan dalam bidang akuntansi, audit, dan


investigasi atas pengelolaan dan fraud. Merupakan karir favorit di bidang
akuntansi di masa yang akan dating. Ruang lingkup pekerjaan salah satunya
adalah meliputi penelusuran moneylundering dan aktivitas mencurigakan lainnya
termasuk penggelapan pajak, insurance fraud, harta wasiat.

F. BENTUK BADAN USAHA


1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan dalam kepemilikan modalnya hanya dimiliki oleh seorang
pemegang modal. Untuk kegiatan operasional tetap menggunakan
beberapa tenaga pelaksana operasional umumnya perusahaan.
2. Persekutuan (Firma dan CV)
Perusahaan dalam struktur kepemilikan permodalan dapat terdiri dari
beberapa orang. Para pemilik modal dapat aktif di kegiatan operasional
ataupun pasif.
3. Firma
Para pemilik modal dapat aktif ataupun pasif dalam kegiatan perusahaan,
sesuai perjanjian.
4. Persekutuan Komanditer (CV)
Struktur kepemilikan perusahaan terdiri dari Pesero aktif dan pesero pasif.
Pesero Aktif merupakan pengurus operasional perusahaan, sehingga
pesero aktif hanya menyumbangkan tenaga dan keahliannya. Sedangkan
pesero Pasif menyetorkan modalnya dan sebagai pengawas kegiatan
perusahaan.
5. Perseroan Terbatas
Perusahaan dalam struktur kepemilikan modal dipegang oleh para
pemegang saham (Stockholder Equity), dalam kegiatan operasional
dikerjakan oleh para pengurus perusahaan/manajemen perusahaan.
Perseroan Terbatas (PT) terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu PT Terbuka (Tbk)

14
dan PT Tertutup. PT Terbuka dalam kepemilikan modal terbuka untuk
umum dan dalam bentuk saham,misalnya PT. Telkom Tbk. PT Tertutup
dalam struktur permodalan hanya terbatas untuk kalangan tertentu
misalnya keluarga.
6. Koperasi
Usaha yang dibentuk oleh beberapa orang minimal 10 orang yang
memiliki tujuan usaha yang sama. Rapat Anggota Tahunan (RAT)
merupakan struktur tertinggi dalam kepemilikan modal di koperasi, dalam
kegiatan operasional dilakukan oleh para pengurus yang bertanggung
jawab kepada RAT. Sumber pendanaan koperasi berasal dari Iuran wajib
dan iuran sukarela.

G. JENIS-JENIS PERUSAHAAN
Berdasarkan kegiatan utama yang dijalankan dapat digolongkan menjadi :

1. Perusahaan Jasa

Perusahaan yang dalam menjalankan usahanya hanya memberikan pelayanan


dalam bentuk jasa kepada para konsumennya. Yang termasuk perusahaan jasa
adalah Cleaning service, Konsultan perencanaan, perusahaan paket/delivery, dsb.

2. Perusahaan Dagang

Perusahaan yang kegiatan utamanya melakukan pembelian barang-barang dan


selanjutnya dijual kembali kepada para konsumennya. Yang termasuk perusahaan
dagang adalah dealer mobil, supermarket, toko bangunan, dsb.

3. Perusahaan Pabrik/Industri/manufaktur

Perusahaan yang kegiatanya melakukan pengolahan bahan, mulai dari bahan


mentah, bahan dalam proses hingga menjadi bahan jadi, selanjutnya barang
tersebut dijual kepada konsumen. Yang termasuk perusahaan industri misalnya
industri mobil Honda, pabrik minuman Coca cola, dsb.

15
H. PERAN AKUNTANSI DALAM PERUSAHAAN DAN
PENGGUNA AKUNTANSI
Pihak-pihak yang berkepentingan menggunakan laporan akuntansi sebagai
sumber informasi utama untuk pengambilan keputusan.

Sebagai suatu sistem informasi, akuntansi sangatlah diperlukan baik oleh pihak
intern perusahaan, maupun dari luar perusahaan. Secara garis besar, pihak-pihak
yang memerlukan informasi akuntansi adalah:

1) Manajer
Seorang manajer perusahaan memerlukan informasi akuntansi untuk
penyusunan perencanaan perusahaan, mengevaluasi kemajuan yang
dicapai perusahaan, serta melakukan tindakan koreksi yang diperlukan.
2) Investor
Para investor sangat memerlukan data akuntansi suatu organisasi untuk
menganalisis perkembangan organisasi yang bersangkutan. Investor telah
melakukan penanaman modal pada suatu usaha, dengan tujuan untuk
mendapatkan hasil. Sehingga, investor harus melakukan analisis laporan
keuangan perusahan yang akan dipilihnya untuk disuntik dana dari
investor.
3) Kreditor
Kreditor berkepentingan dengan data akuntansi, karena kreditor
berkepentingan untuk pemberian kredit kepada calon nasabahnya.
Nasabah yang dipilih kreditor adalah nasabah yang mampu
mengembalikan pokok pinjaman beserta bunganya pada waktu yang tepat.
Oleh karena itu kreditor sangat berkepentingan dengan laporan keungan
calon nasabah dengan nasabahnya.
4) Instansi pemerintah
Instansi pemerintah sangat berkepentingan dengan informasi akuntansi.
Dari informasi keuangan suatu organisasi, pemerintah akan dapat
menetapkan besarnya pajak yang harus dibayar oleh organisasi yang
bersangkutan.

16
5) Organsisai Nirlaba
Meski organisasi nirlaba bertujuan untuk tidak untuk mencari laba,
Organisasi ini masih sangat memerlukan informasi keuangan untuk tujuan
penyusunan anggaran, membayar karyawan dan membayar beban-beban
lain.
6) Pemakai lainnya
Informasi akuntansi juga diperlukan oleh organisasi lainnya seperti
organisasi buruh, yang memerlukan informasi akuntansi untuk
mengajukan kenaikan gaji, tunjangan-tunjangan, serta mengetahui
kemajuan perusahaan dimana mereka bekerja.

I. PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI


Sumber daya yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan disebut
dengan aset. Sedangkan hak atas klaim atas aset perusahaan dibagi menjadi 2
yaitu, (1) Hak kreditor, (2) Hak pemilik.

Aset = Kewajiban + Ekuitas

 Aset, adalah sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, yang dapat
digunakan oleh perusahaan dalam kelancaran aktivitas produksi,
Konsumen dan pertukaran. Dengan demikian, aset merupakan kapasitas
yang dimiliki perusahaan yang memberikan manfaat ekonomis dimasa
yang akan datang dan menghasilkan bagi perusahaan yang bersangkutan.

 Kewajiban, adalah klaim atas aset tertentu. Bentuk sederhana kewajiban


perusahaan adalah utang. Utan ini bisa timbul dari peminjaman uang,
pembelian barang dagangan atau perlengakapan secara kredit yang
digunakan untuk membantu kegiatan perusahaan.

17
 Ekuitas pemilik, merupakan klaim atas semua aset yang ada di
perusahaan, yang dihitung dengan cara total aset dikurangi dengan total
kewajiban. Dengan demikian, total aset yang dimiliki perusahaan akan
menjadi klaim daru para kredito dan klaim pemilik. Klaim dari pemilik
merupakan sisa dari klaim kreditor.

J. INFORMASI AKUNTANSI
Secara umum, informasi dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat
menambah ilmu pengetahuan. Apa yang dibaca, dilihat, dirasakan, dapat dijadikan
sebagai informasi Dalam konteks yang lebih luas, dibutuhkan pula informasi
tentang keadaan intern dan ekstern. Informasi ekstern yang diperlukan antara lain:

kondisi politik dan keamanan, tingkat inflasi, nilai kurs, kepastian hukum,
supplier, pelanggan, pasar, dan distribusi. Secara fungsional, informasi itu paling
sedikit bermanfaat dalam proses manajemen, yaitu: (1) Perencanaan, (2)
Pengendalian, dan (3) Pengambilan keputusan:

1. Perencanaan
Ada 2 informasi yang dibutuhkan dalam perencanaan: (1) informasi yang
berkaitan dengan keadaan keuangan di masa lalu, dan (2) informasi yang
berkaitan dengan keadaan masa yang akan datang. Informasi yang
berkaitan dengan keadaan keuangan masa lalu dapat lihat dalam laporan
keuangan (neraca, laba rugi, perubahan ekuitas, arus kas, dan Calk).
Informasi masa depan dapat diperoleh melalui (1) prediksi terhadap
laporan keuangan, dan (2) Prediksi terhadap fenomena yang terjadi
sekarang.
2. Pengendalian
Pengendalian adalah aktivitas yang dapat memastikan apakah pelaksanaan
anggaran sesuai dengan standard yang telah ditetapkan. Oleh sebab itu,
sebelum melaksanakan pengendalian, manajemen harus menetapkan
anggaran sebagai standar. Pelaksanaan anggaran yang telah berjalan, harus
dinilai sampai dimana pencapaiannya. Hasil pencapaian inilah yang

18
dibandingkan dengan standarnya. Penyimpangan atas standar tersebut
perlu dicarikan pemecahannya. Hasil yang telah dicapai tersebut dapat
dilihat dalam laporan keuangan: Neraca , laba rugi, saldo laba, dan arus
kas.
3. Pengambilan keputusan
Di dalam proses manajemen, pengambilan keputusan seharusnya
dilakukan pada tahap awal, sebelum melakukan perencanaan dan
pengendalian. Umumnya, pengambil keputusan menghadapi beberapa
alternatif. Sebelum memilih salah satu alternatif, pengambil keputusan
harus memiliki informasi tentang alternatifalternatif tersebut. Tujuannya
ialah agar alternatif yang dipilih tidak salah. Contoh, kalau manajemen
ingin menginvestasikan dananya pada perbankan, pasar modal, atau
properti, maka manajemen perlu mengetahui paling sedikit tentang
proyeksi return (laba) dari masing-masing bidang.

K. ASUMSI / KONSEP AKUNTANSI


1) Asumsi Dasar Akrual, dimana pengaruh transaksi dan peristiwa lain
diakui pada saat kejadian (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima
atau dibayar) dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam
laporan keuangan pada periode yang bersangkutan. Asumsi ini merupakan
dasar pencatatan yang dinyatakan dalam Standar Akuntansi Keuangan
pada Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan.
2) Asumsi Keberlangsungan Usaha (Going Concern Assumption/Concept),
yaitu informasi akuntansi disajikan berdasarkan asumsi bahwa organisasi
akan terus beroperasi dan tidak bermaksud untuk melikuidasi skala
usahanya.
3) Asumsi Unit Moneter (Monetary Unit Assumption/Stable Monetary Unit
Concept), yaitu pencatatan akuntansi harus dinyatakan dalam sebuah unit
moneter atau satuan mata uang.

19
4) Asumsi Jangka Waktu (Time Period Assumption), yaitu bahwa umur
sebuah organisasi dapat dibagi dalam beberapa jangka waktu dengan
didukung laporan yang bermanfaat untuk periode-periode tersebut.
5) Asumsi Entitas Bisnis (Business Entity Assumption/Entity Concept),
yaitu pencatatan akuntansi harus dilakukan secara terpisah dengan
pencatatan entitas bisnis lainnya.

L. SIKLUS AKUNTANSI
Siklus akuntansi merupakan gambaran proses yang memuat prosedur atas
bagaimana pelaporan keuangan dilakukan dan dihasilkan. Siklus akuntansi pada
dasarnya dapat digolongkan dalam 3 tahapan, yaitu : pencatatan transaksi,
pencatatan penyesuaian, dan pelaporan keuangan. Tahapan-tahapan ini dapat
dilihat pada bagan berikut :

 Tahap pencatatan akuntansi


Tahap ini akan diawali dengan identifikasi adanya kejadian berupa
transaksi yang akan mempengaruhi posisi keuangan perusahaan.
Terjadinya sebuah transaksi kemudian akan memunculkan dokumen,
yang terbagi atas dokumen eksternal (dokumen sumber) dari pihak
ekternal kemudian diiringi dengan pembuatan dokumen internal
organisasi (perusahaan).
 Tahap pencatatan penyesuaian
Secara logika, laporan neraca saldo sebenarnya adalah merupakan dasar
dari penyajian laporan keuangan, sehingga dapat menghasilkan laporan
keuangan secara langsung, dengan asumsi bahwa tidak terdapat
perubahan-perubahan di dalam sebuah akun dalam periode pelaporan
tersebut.
 Tahap pelaporan
Setelah neraca saldo telah dikoreksi (neraca saldo disesuaikan) sesuai
dengan kondisi yang terjadi dalam organisasi (perusahaan), maka

20
akuntan dapat menyajikan laporan keuangan perusahaan, berupa :
laporan posisi keuangan (neraca), laporan laba rugi komprehensif,
laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas.
Termasuk dalam tahapan ini pula, maka akuntan akan melakukan
pencatatan untuk menutup saldo akun (jurnal penutup atau closing
entries) di dalam laporan laba rugi, menyesuaikannya dalam akun saldo
laba/laba ditahan (retained earnings) di laporan posisi keuangan,
kemudian menyiapkan laporan neraca saldo setelah penutupan buku
(post-closing trial balance) yang merupakan proses akhir dari siklus
akuntansi.

M. AKUNTANSI DALAM TEORI PERSPEKTIF SPIRITUAL


Kehadiran ranting-ranting baru ilmu akuntansi ini semua bertujuan untuk
mencari kebenaran ilmu pengetahuan yang hakiki yang berusaha menyatukan
manusia, alam dan Tuhan sehingga ilmu akuntansi akan lebih bermakna di dalam
pelaksanaannya. Semua gebrakan ini dilandasai oleh filsafat ilmu yang selalu
mencari kebenaran ilmu yang hakiki.Dan berikut ini 3 teori perspektif spiritual
dalam pandangan ilmu akuntansi :

 Akuntansi dalam perspektif Ontologi


Ontologi adalah teori of being atau teori keberadan. Ontologi adalah
asumsi filosofis yang berkaitan dengan pandangan manusia tentang
realitas yatu membicarakan sesuatu dibalik yang tampak (Suriasumantri,
1993). Ontologi berkaitan dengan obyek apa yang ingin dipelajari baik
obyek material maupun obyek formal dan bagaimana hubungan antara
obyek tadi dengan daya tangkap manusia yang membuahkan
pengetahuan. Obyek material adalah segala sesuatu (materi) yang
dipelajari oleh ilmu pengetahuan, sedangkan obyek formal adalah sudut
pandang suatu ilmu pengetahuan dalam mempelajari obyek materinya.

21
 Akuntansi dalam perspektif Epistemologi
Epistemologi adalah teori of knowledge yang diartikan sebagai teori
pengetahuan yang benar. Epistemologi adalah cabang dari filsafat yang
mengkaji tentang pengetahuan terutama dari segi apa yang dimaksud
dengan pengetahuan, jenis-jenis pengetahuan dan asal mula
pengetahuan.
Cara pandang dalam aliran inilah yang membuat manusia dengan asumsi
homo economicus semakin bersifat materialistik. Contoh: Laporan
Keuangan perusahaan semua diukur dengan materi. Setiap pos-pos yang
terdapat di dalam Laporan Keuangan hanya difokuskan kepada berapa
nominal yang diperoleh yang dihitung melalui statistik dan matematika

 Akuntansi dalam perspektif Aksiologi


Aksiologi adalah bagian dari filsafat yang mempersoalkan nilai terutama
berhubungan dengan masalah atau teori umum formal mengenai nilai.
Nilai merupakan sesuatu yang abstrak yang tidak dapat diukur secara
statistik atau kuantitatif tetapi nilai menjadi sangat konkret dalam suatu
kondisi atau situasi tertentu. Selain itu makna nilai juga bisa terjadi
antara hubungan antara manusia dengan alam.
Manusia selalu tergantung pada alam dalam kehidupan sehariharinya
terutama dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti makan,
minum dan lain sebagainya. Semua diperoleh dari alam. Ketika manusia
mendirikan usaha pun tidak terlepas dari alam. Tanah tempat manusia
mendirikan perusahaan itu dari alam. Oleh karena itu sudah sepantasnya
manusia berterimakasih kepada alam atau lingkungan dimana dia berada
dengan memberikan makna nilai kepada alam.

BAB. 3

22
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan materi di atas dapat di simpulkan bahwa, Filsafat adalah proses berfikir
secara rasikal, sistematik dan universal terhadap segala sesuatu yang ada dan yang

mungkin ada, dan Akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang mengukur aktivitas
bisnis, pemrosesan data menjadi laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya pada para
pengambil keputusan. Akuntansi meliputi 3 (tiga) aktivitas dasar – identifikasi,
pencatatan, dan mengkomunikasikan peristiwa ekonomi dari sebuah organisasi kepada
para pengguna yang berkepentingan.yang dimana pada awal perkembangan akuntansi
disebut sebagai, (akuntansi sebagai ilmu, akuntansi sebagai seni, akuntansi sebagai
proses, akuntansi sebagai pemberi jasa, dan akuntansi sebagai teknologi.), dan juga
terdapat manfaat yang di dapat dengan adanya akuntansi ini yakni sebagai, penghasil
informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen untuk melakukan perencanaan,
mengeksekusi perencanaan dan mengkontrol aktivitas operasional usaha.dan juga
terdapat bidang-bidang akuntansi antara lain, akuntansi manajemen, akuntansi umum,
akuntansi pemeriksaan, dan akuntansi Publik. Dan juga terdapat badan usaha yang berdiri
sampai saat ini yakni, perusahaan perseorangan, Firma, CV, Perseroan, dan Juga
Koperasi. Serta adanya Siklus akuntansi yakni merupakan gambaran proses yang memuat
prosedur atas bagaimana pelaporan keuangan dilakukan dan dihasilkan. Siklus akuntansi
pada dasarnya dapat digolongkan dalam 3 tahapan, yaitu : pencatatan transaksi,
pencatatan penyesuaian, dan pelaporan keuangan. Dan adanya Pihak-pihak yang
berkepentingan menggunakan laporan akuntansi sebagai sumber informasi utama untuk
pengambilan keputusan. (Manajer, Investor, Kreditor, Oraganisasi Nirlaba, Pemakai
lainnya, dan Instansi Pemerintah).

SARAN
Yakni perlu di adakannya pengembangan atau pengawasan yang baik dalam
membuat Laporan Keuangan, apalagi saat ini sering/rawan terjadi
Penyalahgunaan Kekuasaan (KORUPSI).

23
DAFTAR PUSTAKA

Driana leniwati(2019).”Jurnal Akuntansi (e-Journal)”, “Pengembangan Akuntansi


Menuju Kesadaran Spiritual: Dilihat dari perspektif Ontologi,
Epistemologi, Dan Aksiologi. Malang, hlm 108-117.

Hendri adam(2015).”Buku Accounting Principle Melalui Pendekatan Sistem


Informasi”. Revisi 4, hlm 9-25

Ibrahim ingga(2016).”Buku Teori Akuntansi Dan Implementasi”, Gebang No. 59


RT. 03 RW. 44 Wedomartani.Yogyakarta, hlm 18-21

Ratna(2016). Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT) Volume 7


Nomor 1,”Akuntansi Manajemen Dalam Filsafat Ilmu”, hlm 126-127

Umi muawanah, dkk(2008).”Buku Konsep Dasar Akuntasi Dan Pelaporan


Keuangan,jilid 1. Jakarta, hlm 3-13

Winston pontoh(2013).”Buku Akuntansi Konsep Dan Aplikasi”, Manado. hlm 5-8

24

Anda mungkin juga menyukai