Anda di halaman 1dari 2

NOTULENSI

Kelompok III
1. Apakah kerugian yang diterima oleh sebuah industri pangan apabila tahap tahap produksi pangan
tidak dilaksanakan dengan baik ? (Mariano Lembang)
Jawab :
Apabila penanganan bahan pangan mulai dari tahap persiapan, pembersihan, pengolahan
hingga penyajian makanan tidak dilakukan dengan baik dan tepat maka berpotensi menimbulkan
dampak negative terhadap konsumen yaitu keracunan makanan.

2. Apa metode yang digunakan saat menganalisis bahaya pada proses HACCP? (Muhammad Imran)
Jawab:
Analisis Mode dan Efek Kegagalan (Failure Mode and Effects Analysis /FMEA). Metode ini
mengidentifikasikan semua kemungkinan kegagalan pada suatu system atau proses dan
mengevaluasi dampak kegagalan tersebut. Metode ini dpaat digunakan untuk mengidentifikasi
bahaya pada tahap awal pengembangan produk atau proses. Metode yang paling umum
digunakan adalah HACCP karena focus pada pengendalian bahaya pada proses produksi makanan
secara terperinci dan sistematis.
3. Pada prinsip HACCP yaitu melakukan analisis bahaya, analisis bahaya yang termasuk itu seperti
apa? (Yunus Patipelang)
Jawab :
Bahaya Biologis/Mikrobiologis disebabkan oleh bakteri pathogen, virus atau parasite yang
dapat menyebabkan keracunan, penyakit infeksi atau infestasi, misalnya E. Coli pathogenic.
Bahaya Kimia karena tertelannya toksin alami atau bahan kimia yang beracun, misalnya
aflatoksin, histamin toksin jamur, toksin kerang, alkaloid pirolizdin, pestisida, antibiotika, hormon
pertumbuhan, logam-logam berat (Pb, Zn, Ag, Hg, Sianida), bahan pengawet (nitrit,sulfit),
pewarna (amaranth, rhodamine B, methanyl jellow), lubrikan, sanitizer, dsb.
Bahaya Fisik, karena tertelannya benda-benda asing yang seharusnya tidak boleh
terdapat didalam makanan, misalnya pecahan gelas, potongan kayu, kerikil, logam, serangga,
potongan tulang, plastic, bagian tubuh (rambut), sisik, duri, kulit, dll.

Kelompok VI

1. Apakah penambahan bahan tambahan pangan pada makanan dapat meningkatkan nilai gizi? (Nur
Fakhriah Aulia Sam)
Jawab:
Bisa, karena dari definisinya bahan tambahan panga nada yang bergizi dan tidak. Tujuan
dalam BTP yaitu meningkatkan atau mempertahankan nilai gizi dan kualitas daya simpan,
membuat bahan pangan lebih baik, mudah dihidangkan dalam memberi tesktur, rasa, dan lain
lain dari sebelumnya. Oleh karena itu karena meningkatkan kualitas dengan penambahan bahan
pangan pastinya juga meningkatkan nilai gizi, warna, aroma, tekstur dan lain lain akan jadi lebih
baik sehingga kualitas produk tersebut dapat meningkat.
2. Apakah menaruh emas pada makanan termasuk dalam bahan tambang pangan? (Muhammad
Imran)
Jawab :
Emas edible atau emas yang bisa dimakan adalah emas murni dan telah disahkan dalam
Sistem Penomoran Internasional untul Bahan Tambahan Pangan dengan kode E175. Hal ini karena
emas untuk konsumsi telah memenuhi standar keamanan pangan yang berlaku, yaitu murni atau
terhindar dari segala jenis kandungan berbahaya bagi tubuh. Dengan demikian, jenis emas ini
tidak memiliki kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh.

Anda mungkin juga menyukai