Pembuatan Silase Jerami Padi Sebagai Pakan Ternak Sapi
Pembuatan Silase Jerami Padi Sebagai Pakan Ternak Sapi
PENGERTIAN SILASE
Silase adalah pakan yang telah diawetkan yang di proses dari bahan baku yang
berupa tanaman hijauan, limbah industri pertanian, serta bahan pakan alami lainya,
dengan jumlah kadar / kandungan air pada tingkat tertentu kemudian di masukan dalam
sebuah tempat yang tertutup rapat kedap udara, yang biasa disebut dengan Silo atau
drum plastik atau bisa juga digunakan karung plastik selama kurang lebih satu minggu.
Di dalam silo/drum tersebut tersebut akan terjadi beberapa tahap proses anaerob (proses
tanpa udara/oksigen), dimana “bakteri asam laktat akan mengkonsumsi zat gula yang
terdapat pada bahan baku, sehingga terjadilah proses fermentasi. Silase yang terbentuk
karena proses fermentasi ini dapat di simpan untuk jangka waktu yang lama tanpa
banyak mengurangi kandungan nutrisi dari bahan bakunya.
Prinsip dasar pembuatan silase memacu terjadinya kondisi anaerob dan asam
dalam waktu singkat. Ada 3 hal paling penting agar diperoleh kondisi tersebut yaitu
menghilangkan udara dengan cepat, menghasilkan asam laktat yang membantu
menurunkan pH, mencegah masuknya oksigen kedalam silo dan menghambat
pertumbuhan jamur selama penyimpanan.
Fermentasi silase dimulai saat oksigen telah habis digunakan oleh sel tanaman.
Bakteri menggunakan karbohidrat mudah larut untuk menghasilkan asam laktat dalam
menurunkan pH silase. Tanaman di lapangan mempunyai pH yang bervariasi antara 5
dan 6, setelah difermenatsi turun menjadi 3.6- 4.5. Penurunan pH yang cepat membatasi
pemecahan protein dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme anaerob merugikan
seperti enterobacteria dan clostridia. Produksi asam laktat yang berlanjut akan
menurunkan pH yang dapat menghambat pertumbuhan semua bakteri.
Cara membuat :
1. Menimbang semua bahan yaitu jerami padi sebanyak 30 kg, bekatul 3 kg, dan
menakar molasses sebanyak 500 ml dan EM-4 sebanyak 20 ml.
2. Menghamparkan jerami di atas lantai yang bersih.
3. Mencampur EM-4 dan molasses, kemudian memercikkan pada jerami secara
merata.
4. Menaburkan bekatul pada jerami secara merata.
5. Menambahkan air jika tingkat kebasahan campuran kurang dan belum merata.
6. Mengaduk/mencampur semua bahan secara merata dengan membolak-balikkan
jerami.
7. Memasukkan hasil campuran kedalam drum (silo) sedikit demi sedikit, sambil di
padatkan (di injak-injak), agar udara yang ada dalam drum dapat dikurangi atau
dihilangkan sama sekali.
8. Setelah semua bahan campuran di masukkan, maka silo di tutup dengan katup
serapat mungkin, agar tidak ada udara yang masuk dan proses ensilase (pembuatan
silase) secaraan-aerob berjalan dengan baik.
9. Melakukan fermentasi selama 1 minggu.
10. Setelah 1 minggu, membuka silo dan mengeluarkan hasil silase jerami padi
kemudian diangin-anginkan sebelum diberikan kepada ternak.
Kualitas dan nilai nutrisi silase dipengaruhi sejumlah faktor seperti spesies
tanaman yang dibuat silase, fase pertumbuhan dan kandungan bahan kering saat panen,
mikroorganisme yang terlibat dalam proses dan penggunaan bahan tambahan.
Silase dapat berkualitas baik bila proses pembuatan dilakukan secara tepat dan
benar. Ciri-ciri silase yang baik adalah : berbau harum agak kemanis-manisan, tidak
berjamur, tidak menggumpal, berwarna kehijau-hijauan, pH berkisar antara 4 sampai
4,5.