Anda di halaman 1dari 14

TEORI BELAJAR DAN

MOTIVASI BELAJAR ANAK


Kelompok 2
Nugraheni Prasetyowati (2201660037)
Amelania Dewi (2201660045)
Annisa Bahrudin (2201660046)
Luthfi Bangkit Prananda (22016600066)
Penerapan Teori
Behavioristik dalam
Pembelajaran
1 Guru memberikan banyak drilling dan latihan agar terbentuk
perilaku atau pembiasaan seperti yang diinginkan guru.
Misal dalam matematika materi apapun jika siswa diberikan latihan soal
secara terus menerus pasti siswa akan terbiasa dan disitu akan semakin
terlihat perubahan tingkal laku siswanya.

Guru lebih banyak memberi contoh berupa instruksi selama


mengajar. 2
Misal dalam matematika materi apapun jika siswa diberikan latihan soal
secara terus menerus pasti siswa akan terbiasa dan disitu akan semakin
terlihat perubahan tingkal laku siswanya.
3 Guru memberikan penguatan atau reinforcement.

Dalam hal ini guru bisa memberi penguatan seperti memberi pujian
kepada siswa setiap siswanya berhasil dalam menyelesaikan sebuah soal.
Penerapan Teori Sosial Kognitif
dalam Pembelajaran
Penerapan dalam kelas yaitu saat pembelajaran matematika
misalkan materi persamaan linear dua variabel, siswa diminta
berkelompok dan diminta untuk berdiskusi agar meningkatkan
kemampuan siswa dalam berpikir. Selain itu setiap kelompok
diminta memaparkan hasil diskusinya di depan teman-teman
sehingga dapat meningkatkan mental peserta didik, dan
memperbaiki jika ada kesalahan.
Penerapan Teori Konstruktivisme
dalam Pembelajaran
Penerapan dalam kelas yaitu misalkan dalam pelajaran
menghitung mean atau nilai rata-rata peserta didik dibentuk
kelompok-kelompok kecil kemudian setiap kelompok diberi
lembar kerja yang di dalamnya peserta didik diminta untuk
mendata berat badan teman-temannya yang ada di kelas
kemudian terdapat beberapa pertanyaan yang mendukung
peserta didik dalam menemukan cara menghitung mean atau
nilai rata-rata. Selanjutnya peserta didik mengkomunikasikan
hasil temuannya bersama kelompok di depan kelas dan guru
memberikan penguatan terhadap hasil temuan peserta didik.
Model-model pembelajaran
yang terbentuk berdasarkan
prinsip konstruktivisme
1
Guru memberikan banyak drilling dan latihan agar terbentuk perilaku
atau pembiasaan seperti yang diinginkan guru.

2
Inti dari pendekatan konstruktivistik dapat kita ditemui dalam
pembelajaran kooperatif, CTL (Pembelajaran berbasis konteks, yaitu
pembelajaran dimana siswa akan diberikan permasalahan yang
berkaitan dengan kehidupannya). Inquiry learning (pembelajaran yang
aktif mengajak siswa untuk aktif bertanya, dan bereksperimen secara
mandiri selama pembelajarannya), Problem-based learning, model jigsaw,
cooperative scripting dan model investigasi kelompok.
3 Discovery Learning
dalam model ini kegiatan pembelajaran melibatkan secara maksimal
seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara
sistematis, kritis dan logis. Sehingga siswa dapat menemukan dan
membentuk sendiri pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai wujud
perubahan tingkah laku.

Active Learning 4
dalam model ini kegiatan pembelajaran dimana siswa mencari gagasan-
gagasan, pemecahan masalah dan menerapkan apa yang telah siswa
pelajari
Rencana untuk meningkatkan
motivasi para siswa yang ada di
kelas dengan gambaran sebagai
berikut:
Tania, 7 Tahun
memiliki kemampuan rendah dan keinginan yang
rendah untuk sukses.
Mencari tahu keadaan Tania yang sebenarnya apakah memang dari
keluarganya tidak mendukung untuk belajar, atau ada hambatan lain
yang menyebabkan tania kurang termotivasi dalam belajar. Yang dapat
dilakukan adalah memberi pendekatan kepada tania, menanyakan secara
pelan-pelan apa yang dipikirkan sama tania dan juga kita tidak boleh
mengatakan perkataan yang membuat tania takut dan semakin malas
untuk belajar. Dan selanjutnya mungkin kita menanyakan kepada tania
tentang cita-cita dan memberi saran kepada dia agar bisa mencapai cita
cita dia harus semangat belajar.
Samuel, 10 Tahun
yang bekerja keras untuk menjaga harga dirinya pada tingkat
tinggi, tetapi memiliki rasa takut akan gagal yang kuat.

Samuel memiliki kepercayaan diri yang tinggi tetapi memiliki rasa takut
akan gagal yang kuat. Yang perlu dilakukan adalah menjelaskan bahwa
memiliki kepercayaan diri itu baik dan dapat menguasai semua pelajaran
itu juga baik. Tetapi samuel harus mengerti jika setiap perjalanan pasti ada
keberhasilan ataupun kegagalan. Kita disini berusaha untuk
meningkatkan growth mindset samuel agar samuel tetap terus mencoba
dan tidak takut gagal. Dan juga menjelaskan jika sekarang gagal bukan
berarti semua telah berakhir tapi justru harus belajar dari kegagalan
tersebut buatlah kegagalan sebagai strategi untuk mencapai keberhasilan.
Sandra, 13 Tahun
yang tenang di kelas dan meremehkan keterampilan
mereka.
Setiap manusia diberikan kelebihan atau kekurangan masing-masing.
Setiap anak juga berhak untuk berkembang dan meningkatkan
keterampilan mereka. Sandra sebaiknya tidak meremehkan teman-
temannya, karena meremehkan sama saja sombong dan menyakiti hati
teman. Disini peran guru adalah membimbing sandra untuk dapat
menerapkan sikap sopan santun serta saling menghormati teman dan guru
disekolah sehingga dengan menerapkan hal demikian diharapkan sandra
bisa menghargai keterampilan teman-temannya.
Robert, 16 Tahun
yang menunjukkan sedikit minat di sekolah dan saat ini tinggal
bersama dengan bibinya (Anda sudah tidak dapat menghubungi
orangtuanya)
.
Keadaan Robert memang berat, robert masih perlu bimbingan dan kasih
sayang orang tua tetapi kenyataannya robert tinggal bersama bibinya,
karena hal tersebut minat Robert untuk sekolah sedikit. Berilah motivasi
kepada Robert bahwa Robert harus rajin belajar untuk masa depan,
sayangi dan bahagiakan Bibi yang sudah menemani Robert selama ini.
Selain itu juga kita sebagai gurunya harus berbicara juga kepada bibinya
agar bisa mengetahui keadaan bibinya dan tahu juga bagaimana bibinya
merawat Robert selama ini. Tidak lupa juga kita memberi saran kepada
bibinya untuk terus bisa memotivasi Robert agar terus semangat sekolah
demi mencapai masa depannya..

Anda mungkin juga menyukai