Makalah Konflik Sosial
Makalah Konflik Sosial
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Konflik Dan Integrasi Sosial”
Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian dan Syarat INTEGRASI SOSIAL.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang integrasi
social.
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan Makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Rumusan masalah
1.2.1 Apakah pengertian dari konflik sosial?
1.2.2 Ada berapa jenis konflik sosial?
1.2.3 Faktor faktor apa saja yang menyebabkan timbulnya konflik sosial?
1.2.4 Bagaimana cara penanganan konflik sosial?
1.2.5 Apa dampak dari terjadinya konflik sosial
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian konflik sosial.
1.3.2 Untuk mengeahui jenis konflik sosial.
1.3.3 Untuk mengeahui faktor faktor yang menyebabkan terjadinya konflik.
1.3.4 Untuk mengetahui cara penanganan konflik sosial.
1.3.5 Untuk mengetahui dmpak dari terjadinya konflik sosial
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian konflik
Konflik berasal dari kata kerja latin configure, yang berarti saling memukul. Berikut ini
beberapa pendapat ahli tentang pengertia konflik :
2.1.1 Berstein, menyebutkan bahwa konflik merupakan suatu pertentangan atau perbedaan yang
belum pernah dicegah, konflik mempunnyai potensi yang memberikan pengaruh positif dan ada
pula yang negative didalam interaksi manusia.
2.1.3 Soerjono Soekanto, konflik merupakan proses sosial dimana orang perorangan atau
kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang
disertai dengan ancaman dan kekerasan.
Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan yang dimaksud dengan konflik sosial
adalah salah satu bentuk interaksi sosial antara satu pihak dengan pihak lain didalam masyarakat
yang ditandai dengan adanya sikap saling mengancam, menekan, hingga saling menghancurkan.
Konflik sosial sesungguhnya merupakan suatu proses bertemunya dua pihak atau lebih yang
mempunnyai kepentingan yang relative sama terhadap hal yang sifatnya terbatas.
2.2.1 Berdasarkan Sifatnya
2.2.1.1 Konfik Destruktif merupakan konflik yang muncul karena adanya perasaan tidak
senang, benci dan dendam dari seseorang atau kelompok terhadap pihak lain. Contohnya: konflik
peristiwa Mei 1998 (reformasi) yang mengakibatkan banyaknya jatuh korban seperti mahasiswa
trisakti.
2.2.1.2 Konflik Konstruktif merupakan konflik yang bersifat fungsional, konflik ini muncul karena
adanya perbedaan pendapat dari kelompok-kelompok dalam menghadapi suatu permasalahan.
Contohnya: konflik persaingan bisnis, perusahaan A & B sama2 berebut pelanggan & bersaing
secara sehat pada akhirnya kedua perusahaan berusaha meningkatkan kualitas produknya agar
menarik minat pelanggan.
2.2.2 Berdasarkan Posisi Pelaku yang Berkonflik
2.2.2.1 Konflik vertical
merupakan konflik antarkomponen masyarakat di dalam satu struktur yang memiliki hirearki.
Contohnya: konflik antar buruh bangunan dengan mandornya atau manager, konflik antara nelayan
dengan juragan kapal
.
2.2.2.2 Konflik horizontal
merupakan konflik yang terjadi antara individu atau kelompok yang memiliki kedudukan yang
relatif lama. Contohnya: konflik yang terjadi antar organisasi sekolah.
2.2.2.3 Konflik diagonal
merupakan konflik yang terjadi karena adanya ketidakadilan alokasi sumber daya keseluruh
organisasi sehingga menimbulkan pertentangan yang ekstrim. Contohnya: konflik antara para Pilot
suatu maskapai dengan managemen karena ketidakadilan jumlah gaji yang diterima.
2.2.3.1 Konflik terbuka merupakan konflik yang diketahui oleh semua pihak. Contohnya: perebutan
lahan parkir oleh beberapa pemuda.
2.2.3.2 Konflik tertutup merupakan konflik yang hanya diketahui oleh orang-orang atau kelompok
yang terlibat konflik. Contohnya: ketidakpuasan kelompok masyarakat minoritas terhadap hasil
pemilihan kepala desa.
2.2.4.1 Konflik antarkelas sosial merupakan konflik yang terjadi akibat adanya perbedaan
kepentingan sosial dari pihak yang berkonflik. Contohnya: konflik antar orang kaya denganorang
miskin.
2.2.4.2 Konflik politik yang terjadi karena adanya perbedaan kepentingan yang berkaitan dengan
kekuasaan. Contohnya: pertentangan antara pihak yang berkuasa dengan pihak oposisi,
konflikantara tokoh Golkar dengan tokoh PDI-Perjuangan, dan sebagainya. Konflik ini bila tidak
segera diatasi dapat menggangu jalanya roda pemerintahan dan proses pembangunan.
2.2.4.3 Konflik ekonomi merupakan konflik akibat adanya perebutan sumber daya ekonomi dari
pihak yang berkonflik. Contohnya: konflik persengketaan tanah.
2.2.4.4 Konflik budaya merupakan konflik yang terjadi karena adanya perbedaan kepentingan
budaya dari pihak yang berkonflik. Contohnya: konflik Indonesia dengan Malaysia. Sumber
konfliknya karena pengakuan atas kekayaan seni dan budaya Indonesia sudah sering dilakukan
Malaysia, bahkan mungkin sudah puluhan kali. Tidak ada rasa bersalah apalagi berdosa sedikit pun
saat mengakui, bahkan mempatenkan kekayaan seni dan budaya milik Indonesia Berbagai
alasan sesudah dikemukakan untuk mendapatkan justifikasi dari kejahatan plagiat yang dilakukan
sebagai salah satu contoh budaya yang diklaim oleh Malaysia adalah Tari Pendet.
2.2.4.5 Konflik ideologi merupakan konflik akibat adanya perbedaan paham yang diyakini oleh
seseorang atau sekelompok orang. Contohnya: konflik Ambon.
2.2.5.1 Konflik interindividu merupakan tipe yang paling erat kaitannya dengan emosi individu
hingga tingkat keresahan yang paling tinggi. Contohnya: konflik bunuh diri, dikarenakan stres atau
banyak beban pikiran yang sangat berat.
2.2.5.2 Konflik antarindividu merupakan konflik yang terjadi antara seseorang dengan satu orang
atau lebih, sifatnya kadang-kadang subtansi, menyangkut perbedaan gagasan, pendapat,
kepentingan, atau bersifat emosional, menyangkut perbedaan selera, dan perasaan likel dislike
(suka/tidak suka). Contohnya: konflik perselisihan antar tetangga, konflik persaingan bisnis.
2.2.5.3 Konflik antarkelompok merupakan konflik yang banyak dijumpai dalam kenyataan hidup
manusia sebagai makhluk sosial, karena mereka hidup dalam kelompok-kelompok. Contohnya:
fenomena tawuran antar pelaja
2.3.1 Perbedaan Antarindividu
Perbedaan ini dapat berupa perbedaan perasaan, pendirian, atau pendapat. Hal ini mengingat
bahwa manusia adalah individu yang unik atau istimewa, karena tidak pernah ada kesamaan yang
baku antara yang satu dengan yang lain. Perbedaan-perbedaan inilah yang dapat menjadi salah satu
penyebab terjadinya konflik sosial, sebab dalam menjalani sebuah pola interaksi sosial, tidak
mungkin seseorang akan selalu sejalan dengan individu yang lain
2.3.2 Perbedaan Kebudayaan
Perbedaan kebudayaan mempengaruhi pola pemikiran dan tingkah laku perseorangan dalam
kelompok kebudayaan yang bersangkutan. Selain perbedaan dalam tataran individual, kebudayaan
dalam masing-masing kelompok juga tidak sama. Setiap individu dibesarkan dalam lingkungan
kebudayaan yang berbeda-beda. Dalam lingkungan kelompok masyarakat yang samapun tidak
menutup kemungkinan akan terjadi perbedaan kebudayaan, karena kebudayaan lingkungan keluarga
yang membesarkannya tidak sama. Yang jelas, dalam tataran kebudayaan ini akan terjadi perbedaan
nilai dan norma yang ada dalam lingkungan masyarakat. Ukuran yang dipakai oleh satu kelompok
atau masyarakat tidak akan sama dengan yang dipakai oleh kelompok atau masyarakat lain. Apabila
tidak terdapat rasa saling pengertian dan menghormati perbedaan tersebut, tidak menutup
kemungkinan faktor ini akan menimbulkan terjadinya konflik sosial.
2.3.3 Perbedaan Kepentingan
Perbedaan kepentingan dapat terjadi di bidang ekonomi, politik, dan sebagainya. Hal ini
karena setiap individu memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda dalam melihat atau
mengerjakan sesuatu. Demikian pula halnya dengan suatu kelompok tentu juga akan memiliki
kebutuhan dan kepentingan yang tidak sama dengan kelompok lain.
2.4.4 Mediasi yaitu penyelesaian konflik sosial yang dilakukan dengan cara mendatangkan pihak
ketiga yang sifatnya netral dan tidak memihak. namun, keputusan pihak ketiga tidak mengikat pihak
manapun.
2.5.1.2 Memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau belum tuntas untuk ditelaah.
2.5.1.7 Memunculkan sebuah kompromi baru apabila pihak yang berkonflik dalam kekuatan yang
seimbang.
2.6.1 Hancurnya atau retaknya kesatuan kelompok. Hal ini biasanya muncul apabila terjadi
konflik di antara anggota kelompok yang sama.
2.6.2 Adanya perubahan kepribadian pada diri individu yang bersifat negatif seperti munculnya
rasa dendam dan benci.