Anda di halaman 1dari 12

Soal – Soal

Pemahaman Standar akreditasi Puskesmas

1. Proses pemeriksaan laboratorium selesai dan tersedia dalam waktu sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan dapat dibuktikan dengan
a. Hasil pengukuran dan analisis ketepatan waktu pelaporan hasil satuan ketentuan
yang ditetapkan
b. Pemeriksaan laboratorium kritis dilakukan segera
c. Bukti evaluasi hasil laboratorium luar sesuai sesui indikator mutu yang ditetapkan √
d. Waktu pelaporan hasil yang ditetapkan seragam sehingga memudahkan pasien dan
petugas
2. Agar obat terjamian keamanan dan layak dikonsumsi oleh pasien, Puskesmas melakukan
a. Tersedia persyaratan penyimpanan obat sesuai dengan peraturan perundangan √
b. Pemberian obat disertai dengan label dan informasi sesuai dengan prosedur
c. Petugas menjelaskan penanganan obat yang kadaluarsa kepada pasien
d. Apabila pasien melaporkan adanya obat kadaluarsa, obat segera ditarik dari
peredaran
3. Program manajemen risiko sesuai dengan standar akreditasi Puskesmas
a. Terintegrasi dalam perencanaan Puskesmas √
b. Dipertimbangkan dalam perencanaan Puskesmas
c. Merupakan bagian dari rencana program PPI
d. Merupakan bagian dari rencana program manajemen risiko pelayanan pasien.
4. Penetapan jenis-jenis pelayanan harus disediakan di Puskesmas adalah
a. Didasarkan pada hasil analisis kebutuhan masyarakat hasil survei PIS PK
b. Didasarkan pada analisis kebutuhan masyarakat, peraturan perundangan dan
dituangkan dalam perencanaan
c. Peraturan perundangan dan hasil SMD dan MMD
d. Peraturan perundangan, hasil SMD dan MMD, hasil pendataan PIS PK dan hasil-hasil
survei yang lain.√
5. Perencanaan Puskesmas disusun berdasarkan
a. Visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas, hasil monitoring dan capaian kinerja,
selaras dengan rencana strategis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota √
b. Visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas, selaras dengan rencana strategis Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota dan mengikuti semua usulan dan kemauan lintas sektor
c. Selaras dengan rencana strategis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, mengikuti
semua usulan dan kemauan lintas program dan lintas sektor serta sesuai dengan visi
Puskesmas dan visi Kepala Daerah
d. Selaras dengan rencana strategis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan sesuai
dengan arah rencana pemangunan jangka panjang nasional.
6. Pemeliharaan peralatan medis dan non medis di Puskesmas
a. Dilakukan sesuai dengan rencana, dibuktikan dengan daftar tilik pelaksanaan yang
dibuat berdasarkan kebiasaan
b. Yang penting dilakukan sesuai dengan rencana meskipun tidak dapat dibuktikan
dengan pelaksanaannya
c. Pelaksanaan tidak harus sesuai dengan rencana yang penting ada bukti dokumentasi
pelaksanaan, karena keterbatasan tenaga yang melakukan pemeliharaan
d. Dilaksanakan berdasarkan rencana yang disusun, memperhatikan buku manual
pemeliharaan untuk tiap peralatan, dan ada bukti dokumentasi pelaksnaan.√
7. Program pengembangan diidentifikasi dan dianalisis dalam penyelenggaraan Puskesmas,
dengan cara
a. Sesuai dengan kegiatan masing-masing unit kerja dan keinginan dari Kepala
Puskesmas dan para penanggung jawab program
b. Berdasarkan area perioritas pelayanan, berdasar permasalahan yang ada di wilayah
kerja dan perioritas masing-masing unit kerja sesuai permasalahan yang ada pada
masing-masing unit kerja √
c. Dilakukan hanya jika ada keluhan dari masyarakat sasaran program UKM, pasien,
dan keluhan dari petugas dan atas penugasan dari Kepala Puskesmas
d. Mengidentifikasi tidak tercapainya visi, misi dan tata nilai dalam penyelenggaraan
Puskesmas baik pelayanan administrasi manajemen, pelayanan UKM, maupun
pelayanan UKP.
8. Puskesmas diwajibkan untuk menyusun program penanggulangan bencana
a. Disusun berdasar identifikasi risiko sesuai letak geografis untuk menyusun program
bencana eksternal
b. Disusun berdasar identifikasi risiko sesuai letak geografis mencakup bencana
internal dan eksternal dan disimulasikan tiap tahun √
c. Disusun oleh Kepala Puskesmas untuk penanggulangan bencana internal dan
eksternal yang biasa terjadi
d. Disusun sesuai dengan hasil analisis bencana oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
untuk mengatasi bencana eksternal.
9. Pola ketenagaan di Puskesmas perlu disusun
a. Berdasar analisis kebutuhan tenaga sesuai dengan jenis pelayanan yang disediakan
dan digunakan untuk menyusun rencana pengembangan SDM √
b. Cuku dipenuhi sesuai dengan standar minimal kebutuhan tenaga di Puskesmas, dan
disusun untuk memenuhi persyaratan standar akreditasi
c. Berdasar analisis capaian kinerja pelayanan baik baik admen, UKM, maupun UKP
d. Berdasar pada ketenagaan tahun yang lalu dan disesuaikan dengan kebijakan daerah
tentang rencana pengembangan SDM Kabupaten/Kota.
10. Komunikasi dan koordinasi lintas program dan lintas sektoral dilakukan di Puskesmas
a. Cukup dilakukan dengan lokakarya mini lintas program dan lokakarya mini lintas
sektor
b. Hanya dilakukan jika dibutuhkan untuk memastikan kegiatan pelayanan Upaya
Kesehatan Masyarakat terlaksana sesuai jadwal dan dilakukan koordinasi baaik lintas
program maupun lintas sektor
c. Dilakukan untuk mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang
melibatkan lintas program dan lintas sektor
d. Dilakukan sesuai dengan kebijakan pedoman/panduan dan prosedur yang disusun
untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan yang melibatkan lintas program dan
lintas sektor √
11. Akses masyarakat terhadap Puskesmas meliputi
a. Akses untuk memperoleh pelayanan kesehatan, akses untuk memperoleh biaya
pelayanan kesehatan, dan akses untuk mendapat informasi tentang pelayanan
b. Akses untuk memperoleh pelayanan kesehatan, akses untuk memperoleh umpan
balik, dan akses untuk mendapat informasi tentang pelayanan kesehatan
c. Akses untuk berkomunikasi dengan kepala Puskesmas dan penanggung jawab,
berkomunikasi dengan dokter dan perawat yang merawat pasien
d. Akses untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas, akses untuk
memperoleh informasi yang berbasis bukti dan akses untuk berkomunikasi tentang
perkembangan penyakit yang diderita.√
12. Pelaksanaan monitoring kinerja yang dilakukan oleh Puskesmas
a. Hasilnya harus diumpan balikkan kepada lintas program, lintas sektor, dan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota √
b. Hasilnya cukup diumpan balikkan pada lintas program
c. Hasilnya harus diumpan balikkan kepada lintas program, dan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
d. Hasilnya digunakan untuk menilai kegiatan yang dilkukan bukan untuk menyusun
perencanaan operasional
13. Dalam penetapan jenis-jenis kegiatan UKM, sesuai dengan yang diminta oleh standar
akreditasi
a. Kegiatan UKM cukup ditetapkan sendiri oleh Kepala Puskesmas tanpa pembahasan
dengan penanggung jawab UKM
b. Kegiatan UKM ditetapkan oleh Kepala Puskesmas bersama dengan penanggung
jawab UKM Puskesmas mengacu pada pedoman dan hasil analisis kebutuhan
masyarakat √
c. Yang penting ada 5 UKM esensial yang direncanakan dilaksanakan, dimonitor dan
dievaluasi
d. Kegiatan UKM yang direncanakan tidak perlu dikomunikasikan dengan masyarakat
karena dalam perencanaannya sudah melibatkan masyarakat dan lintas sektor
14. Untuk memastikan kegiatan UKM berjalan sesuai dengan jadwal, maka yang harus
dilakukan oleh Puskesmas adalah
a. Pelaksana kegiatan UKM tidak harus orang yang kompeten yang penting masyarakat
terlibat
b. Hasil evaluasi kesesuaian pelaksanaan kegiatan UKM terhadap jadwal yang
direncanakan tidak perlu ditindak lanjuti
c. Jadwal kegiatan cukup ditentukan oleh Puskesmas dan tidak perlu disepakati
bersama
d. Jadwal dan pelaksanaan kegiatan disepakati dan diinformasikan pada sasaran √
15. Dalam melakukan penilaian kinerja UKM yang dilakukan oleh Puskesmas adalah
a. Penilaian kinerja cukup dibuktikan dengan dokumentasi hasil supervisi pelaksanaan
kegiatan
b. Monitoring dan penilaian kinerja ditunjukkan adanya bukti penilaian kinerja UKM
terutama oleh Kepala Puskesmas dan penanggung jawab UKM
c. Adanya dokumentasi hasil penilaian kinerja yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dengan menggunakan indikator-indikator SPM Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
d. Dilakukan penilaian kinerja UKM berdasar indikator-indikator yang jelas dalam
kegiatan UKM, dilakukan pengumpulan data terhadap indikator-indikator tersebut,
dilakukan analisis dan tindak lanjut √
16. Adanya uraian tugas terkait dengan pengorganisasian pelayanan UKM, sesuai yang
diminta dalam standar akreditasi
a. Tidak semua karyawan harus mempunyai uraian tugas
b. Uraian tugas hanya perlu disusun untuk Kepala Puskesmas dan penanggung jawab
UKM dan dipahami oleh semua karyawan
c. Uraian tugas disusun untuk setiap karyawan, harus dikaji ulang secara reguler dan
jika perlu dilakukan perbaikan √
d. Tidak boleh melakukan perubahan uraian tugas karena sudah ditetapkan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.
17. Rencana usulan kegiatan UKM yang disusun pada tahun ini, disusun berdasarkan
a. Hasil pembahasan analisis dan capaian kinerja kegiatan pelayanan UKM, data PIS PK,
program perioritas nasional, dan hasil analisis kebutuhan dan harapan masyarakat
b. Data PIS PK, data hasil SMD dan MMD dan arahan Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
c. Sesuai visi Kepala Dinas Kesehatan dan visi Kepala Puskesmas yang dituangkan dalam
rencana usulan kegiatan
d. Berdasar hasil capaian kinerja tahun lalu untuk perencanaan kegiatan tahun berjalan
berdasar analisis kebutuhan dan harapan masyarakat √
18. Kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan UKM Puskesmas
a. Dimuat dalam perencanaan kegiatan UKM Puskesmas untuk mengatasi
permasalahan kesehatan dan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat √
b. Tidak perlu direncanakan dalam perencanaan kegiatan UKM Puskesmas karena
merupakan karyawan Puskesmas untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang
ada di wilayah kerja dan untuk meningkatkan perlu hidup bersih dan sehat
c. Direncanakan berdasarkan kemampuan tenaga dan dana yang tersedia di Puskesmas
dan dituangkan dalam RUK
d. Dilaksanakan berdasar kerangka acuan yang disusun bersama dengan lintas sektor.
19. Dalam pelaksanaan GERMAS yang perlu dilakukan adalah
a. GERMAS merupakan kegiatan masyarakat, maka GERMAS dilaksanakan atas inisiatif
masyarakat, sehingga Puskesmas tidak perlu aktif dalam kegiatan GERMAS
b. GERMAS adalah kegiatan Puskesmas, maka harus direncanakan oleh penaggung
jawab UKM Puskesmas
c. Kegiatan GERMAS direncanakan dan dilaksanakan oleh penanggung jawab UKM
Puskesmas bersama dengan pelaksana promosi kesehatan
d. Germas direncanakan secara terintegrasi dengan perencanaan UKM Puskesmas
dengan melibatkan lintas lintas program dan lintas sektor √
20. Supervisi terhadap pelaksanaan kegiatan UKM perlu dilakukan baik oleh Kepala
Puskesmas dan penanggung jawab UKM. Dalam melaksanakan supervisi tersebut perlu
diperhatiakan bahwa
a. Jika hasil pencapaian kinerja UKM tercapai dengan baik tidak perlu dilakukan
supervisi terhadap proses dan pelaksanaan kegiatan
b. Supervisi cukup dilakukan hanya untuk pencapaian kinerja UKM yang tidak tercapai
c. Supervisi dilakukan sesuai dengan kerangka acuan sebagai mekanisme monitoring
terhadap proses pelaksanaan kegiatan dan terhadap pelaksana dalam
melaksanakan kegiatan √
d. Supervisi merupakan proses monitoring untuk menilai capaian kinerja
21. Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dilakukan upaya pendekatan
keluarga Program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga dilaksanakan di
Puskesmas intervensi yang dilakukan berdasar hasil pendataan adalah
a. Berdasar hasil identifikasi permasalahan pada keluarga, berdasar perhitungan IKS,
dilakukan intervensi awal dan kemudian dilakukan intervensi lanjutan dengan
melibatkan keluarga √
b. Dilakukan intervensi awal berdasar hasil perhitungan IKS tingkat kecamatan
c. Dilakukan intervensi awal dan intervensi lanjutan berdasar hasil perhitungan IKS
tingkat kecamatan
d. Dilakukan intervensi lanjutan dengan melibatkan masyarakat oleh penanggung
jawab UKM Puskesmas
22. Untuk memenuhi akses masyarakat terhadap pelayanan UKM, maka harus dilakukan
a. Intervensi tentang kegiatan UKM Puskesmas, tujuan, alur/pentahapan dan jadwal
kegiatan disampaikan pada lintas program dan lintas sektor terkait, masyarakat dan
sasaran √
b. Informasi tentang kegiatan UKM harus dipahami oleh masyarakat, diievaluasi
kejelasan informasi tidak harus dilakukan
c. Informasi tentang kegiatan UKM Puskesmas, tujuan, alur, dan jadwal dipahami
terbatas oleh lintas program dan lintas sektor, agar tidak terjadi keterlambatan
d. Disediakan media informasi sesuai dengan yang dikehendaki oleh masyarakat agar
masyarakat berperan aktif
23. Upaya peningkatan mutu Puskesmas dan keselamatan pasien dilaksanakan berdasar
rencana program yang disusun. Dalam menyusun program tersebut perlu diperhatikan
a. Program mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien perlu dipisahkan dari
program PPI
b. Program PPI bukan merupakan bagian terintegrasi dari program mutu Puskesmas
dan harus direncanakan tersendiri
c. Program tersebut bersifat terintegrasi antara program mutu manajemen, program
mutu UKM, dan program mutu UKP dan keselamatan pasien serta PPI √
d. Masing-masing penanggung jawab pelayanan menyusun rencana program mutu
masing-masing berdasar permasalahan mutu yang dijumpai
24. Berdasarkan pemilihan area perioritas pelayanan pada tingkat Puskesmas sesuai dengan
permasalahan kesehatan yang ada di wilayah kerja, maka tiap-tiap unit kerja harus
melakukan
a. Upaya perbaikan dengan pendekatan PDSA, cukup dilakukan melalui lokakarya mini
bulanan yang membahas capaian indikator yang belum tercapai secara umum
b. Berbagai upaya perbaikan dilakukan pendekatan PDSA terhadap indikator-indikator
mutu pada masing-masing unit kerja yang belum tercapai terkait dengan area
perioritas pelayanan tingkat puskesmas
c. Tidak perlu ditetapkan area perioritas pelayanan tingkat Puskesmas, masing-masing
unit kerja menetapkan area perioritas masing-masing saja
d. Upaya perbaikan yang dilakukan harus merupakan inovasi yang belum pernah
dilakukan oleh Puskesmas lain sesuai dengan penetapan area perioritas pelayanan
berdasar permasalahan kesehatan di wilayah kerja √
25. Perilaku dalam pemberian pelayanan klinis perlu dinilai sebagai wujud penilaian kinerja
pemberi pelyanan klinis. Prilaku tersebut dinilai berdasarkan
a. Tata nilai mutu dan budaya keselamatan dan keterlibatan dalam upaya perbaikan
mutu √
b. Berdasar perilaku dalam pelaksanaan uraian tugas
c. Indikator penilaian perilaku yang disusun olrh Kepala Puskesmas bersama dengan
penanggung jawab UKP
d. Berdasar penilaian perilaku yang disusun oleh Tim/penanggung jawab keselamatan
pasien
26. Untuk meminimalkan risiko dalam peyelenggaraan pelayanan Puskemas, dilakukan
penyusunan register risiko
a. Register risiko tidak harus disusun, karena tidak dipersysratkan oleh standar
akreditasi
b. Register risiko hanya perlu disusun untuk pencegahan dan pengendalian infeksi yang
dituangkan dalam infection control risk assasment (ICRA)
c. Register risiko disusun berdasar analisis risiko untuk pelayanan UKP dan
penyelenggaraan PPI
d. Regiter risiko dususun berdasar analisis risiko tekait dengan administrasi
manajemen, penyelenggaraan pelayanan UKM, penyelenggaraan pelayanan UKP,
dan kondisi fasilitas Puskesmas dan PPI √
27. Kegiatan audit internal sesuai yang diminta oleh standar akreditasi meliputi
a. Disusun program audit dan kerangka acuan untuk menilai kinerja output sebagai
dasar pengambilan keputusan untuk upaya kesehatan kinerja output
b. Disusun program audit internal tahunan dan dilaksanakan berdasar kerangka acuan
sebagai salah satu mekanisme monitoring kinerja Puskesmas
c. Dilaksanakan setahun dua kali sebelum dilakukan pertemuan tinjauan manajemen
dengan menggunakan standar akreditasi √
d. Disusun program audit internal tahunan untuk menilai kesesuaian standar akeditasi
28. Yang dibahas dalam pertemuan tinjauan manajemen adalah
a. Hasil audit internal dan capaian kinerja, serta perubahan kebijakan yang perlu
dilakukan
b. Perubahan-perubahan kebijakan yang perlu dilakukan oleh Kepala Puskesmas terkait
dengan tidak tercapainya kinerja pelayanan yang harus dibahas bersama oleh Kepala
Puskesmas bersama dengan para penanggung jawab yang merupakan tim inti
manajemen
c. Umpan balik pelanggan/keluhan pelanggan, hasil audit internal, hasil penilaian
kinerja perubahan proses atau sistem, serta hasil pertemuan tinjauan manajemen
sebelumnya, dan rekomendasi untuk perbaikan. √
d. Hasil audit kinerja, hasil audit mutu, dan hasil audit keuangan yang menjadi dasar
perubahan kebijakan baik kebijakan anggaran maupun kebijakan operasional oleh
Kepala Puskesmas
29. Kajibanding sebagaimana dipersyaratkan oleh standar akreditasi yang perlu dilakukan
oleh Puskesmas adalah
a. Dilakukan visitasi ke Puskemas lain untuk mempelajari cara persiapan akreditasi
b. Disusun kerangka acuan/rencana kajibanding, bukti-bukti pelaksanaan kajibanding
kinerja, analisis dan tindak lanjutnya √
c. Kajibanding hanya perlu dilakukan kalau tersedia dana
d. Kegiatan kajibanding tidak harus dilakukan jika tersedia dana atau kalau semua
indikator kinerja sudah tercapai
30. Penerapan PPI di Puskesmas sebagaimana dipersysratkan dalam standar akreditasi dan
peraturan perundangan adalah
a. Diterapkannya kewaspadaan standar, penggunaan anti mikroba dengan bijak, dan
bundles √
b. Diterapkannya kewaspadaan berbasis transmisi dan bundles
c. Diterapkannya prinsip kewaspadaan isolasi penggunaan anti mikroba dengan bijak
dan bundles
d. Dilakukan kebersihan tangan sebagai wujud pelaksanaan program PPI
31. Penerapan PPI di Puskesmas sebagaimana dipersysratkan dalam standar akreditasi dan
peraturan perundangan adalah
a. Diterapkannya kewaspadaan standar, penggunaan anti mikroba dengan bijak, dan
bundles √
b. Diterapkannya kewaspadaan berbasis transmisi dan bundles
c. Diterapkannya prinsip kewaspadaan isolasi penggunaan anti mikroba dengan bijak
dan bundles
d. Dilakukan kebersihan tangan sebagai wujud pelaksanaan program PPI
32. Pencegahan penularan melalui airborne dilakukan dengan cara
a. Tiap karyawan yang melayani pasien dengan indikasi airborne menggunakan masker
bedah
b. Pemakaian APD yang tepat, penataan ruang periksa, penempatan pasien maupun
transfer pasien, sesuai dengan regulasi yang disusun √
c. Pasien dengan infeksi yang ditularkan melalui airborne wajib menggunakan masker
N95
d. Pasien dengan infeksi airborne diperiksa diruang isolasi
33. Edukasi dan/atau pelatihan dilakukan bagi
a. Hanya karyawan yang melayani pasien
b. Hanya untuk dokter, perawat, dan petugas kesehatan pemberi asuhan
c. Pasien dan keluarga pasien
d. Semua karyawan, pasien dan keluarga pasien √
34. Salah satu program nasional perioritas adalah pencegahan PTM. Yang perlu dilakukan
oleh Puskesmas adalah
a. Pengobatan tuntas pada kasus diabetes dan hepatitis sebagai perioritas pencegahan
Penyakit Tidak Menular
b. Peningkatan dteksi dini faktor resiko PTM melalui Posbindu. Peningkatan akses
pelayanan terpadu di FKTP, penyuluhan tentang dampak buruk merokok, dan
menyelenggarakan pelayanan upaya berhenti merokok √
c. Semua kasus PTM dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan rujukan untuk kemudian
dilakukan pengobatan sesuai dengan rekomendasi rujuk balik
d. Hanya pasien PTM yang dirujuk balik oleh rumah sakit yang diobati di Puskesmas
35. Upaya pencegahan dan penurunan stunting dilakukan dengan cara
a. Semua pasien stunting dirujuk ke fasilitas kesehatan rujukan
b. Disusun dan dilaksanakan program penurunan stunting yang lintas program dan
lintas sekstor √
c. Program dilakukan tidak termasuk sanitasi dan akses air bersih, dilakukan melalui
perbaikan pola makan dan pola asuh
d. Program meliputi perbaikan pola makan dan intervensi gizi sensitive
36. Pengelolaan linen dengan benar, cuci tangan (hand hygiene), pembersihan dan
desinfeksi peralatan perawatan pasien dan prosedur penyuntikan yang aman wajib
diterapkan sesuai pedoman PPI dan standar akreditasi, kegiatan tersebut termasuk
dalam
a. Kewaspadaan berdasar transmisi
b. Kewaspadaan berdasar standar √
c. Bundles
d. Surveilans PPI
37. Program peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien disusun dan
dilaksanakan berdasar
a. Hasil penilaian capaian indikator kinerja pelayanan klinis
b. Hasil capaian indikator kinerja pelayanan klinis dan indikator keselamatan pasien
dan ketersediaan sumber daya dengan keterlibatan praktisi klinis √
c. Hasil capaian indikator keselamatan pasien
d. Usulan tim mutu yang disepakati dengan dokter perawat dan petugas kesehatan
pemberi asuhan yang lain untuk dilaksanakan
38. Inti dari bab 5 standarr akreditasi Puskesmas adalah
a. Kesinambungan pelayanan klinis pada pasien dan pengelolaan serta pelaksanaan
pelayanan penunjang
b. Penerapan PPI dan manajemen mutu dalam pelayanan klinis
c. Pelayanan UKM yang berfokus pada sasaran √
d. Admnistrasi dan manajemen dalam pelayanan klinis
39. Informasi yang diperlukan pada pelayanan pendaftaran adalah
a. Informasi tentag tarif pelayanan dan dokter yang melayani
b. Informasi tentang pendaftaran, jenis pelayanan, alur pelayanan, serta jadwal
pelayanan √
c. Informasi tentang jumlah tenaga kesehatan yang melayani di Puskesmas
d. Informasi tentang nomor telpon dokter yang melayani di Puskesmas
40. Penetapan jenis dan isi kajian awal dalam rekam medis
a. Disusun dan ditetapkan oleh kepala Puskesmas
b. Disusun dan ditetapkan oleh penanggung jawab UKP
c. Ditetapkan secara kolaboratif berdasar kesepakatan praktisi klinis yang bekerja di
Puskesmas √
d. Disusun dan ditetapkan berdasar arahan dari kepala dinas kesehatan
Kabupaten/Kota
41. Bahwa pasien dengan kebutuhan darurat atau mendesak diperioritaskan untuk asasmen
dan pengobatan, ditunjukkan dengan bukti
a. Dilaksanakan triase dan pasien diberi pelayanan berdasar urgensi kebutuhan √
b. Diperioritaskan berdasarkan nomor antrian atau booking on line
c. Diperioritaskan berdast identifikasi pasien dengan kebutuhan khusus
d. Pasien dengan kebutuhan darurat langsung dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan
yang lebih mampu.
42. Proses pendaftaran pasien yang memperhatikan kebutuhan pelanggan dan keselamatan
pasien dilakukan dengan
a. Informasi mengenai tarif, jenis pelayanan, alut pendafaran, alur pelayanan, identitas
pasien tersedia di pendaftaran √
b. Puskesmas melakukan identifikasi jenis pasien, dengan kendala dan kebutuhan
khusus
c. Diterapkan upaya keselamatan pasien dengan identifikasi menggunakan nama dan
usia
d. Hak pasien harus lebih diutamakan dibandingkan hak kartawan
43. Proses kajian awal dilakukan secara paripurna mencakup berbagai kebutuhan dan
harapan pasien/keluarga dapat dilihat melalui
a. Tersedia dan terisi form kajian awal secara lengkap yang meliputi proses
pengumpulan data fisk, psikologi, status sosial, riwayat penyakit, riwayat alergi,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang √
b. Proses kajian pasien yang dinamis dan berkesinambungan baik untuk pasien rawat
jalan, maupun pasien rawat inap
c. Kajian yang dilakukan oleh masing-masing tenaga medis, keperawatan/kebidanan
dan tenaga klinis yang lain secara lengkap sesuai dengan perkembangan kondisi
pasien
d. Kajian awal mengenai status ekonomi, psicosisiospiritual, riwayat alergi, asasmen
nyeri, penegakan diagnose, penetapan pelayanan dan rencana pemulangan
44. Pasien dengan kebutuhan darurat dan mendesak diberikan perioritas untuk pelayanan
dengan
a. Setiap pasien yang datang keruang rawat darurat didahulukan diperiksa dokter
sebelum pasien yang lain, segera mendapatkan pelayanan diagnostik dan obat
emergensi
b. Apabila pelayanan di Puskesmas tidak tersedia, pasien segera disujuk ke fasilitas
kesehatan yang memiliki kemampuan yang lebih tinggi
c. Penangan pasien segera dengan mempertimbangkan prinsip kwaspadaan universal
d. Keadaan pasien diidentifikasi, bila dengan kebutuhan darurat dan mendesak atau
segara, pasien sesegera mungkin diperiksa dan mendapat asuahan √
45. Sebagai bukti dipenuhinya standar akreditasi tentang hak pasien dan keluarga
ditunjukkan dengan
a. Adanya pengumuman tentang hak pasien dan keluarga
b. Hak pasien dilaksanakan dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari dalam pelayanan
yang dipandu oleh kebijakan pelayanan dan prosedur-prosedur pelayanan yang
mengatur tentang pelaksanaan pemenuhan hak-hak pasien
c. Adanya informasi tentang hak pasien dan keluarga ada bukti petugas hafal tentang
hak pasien dan keluarga dan ada bukti dilakukan penyuluhan kepada pasien tentang
hak pasien dan ada bukti dilakukan edukasi pasien pada karyawan √
d. Petugas dan psien memahami hak pasien dan keluarga
46. Persetujuan tindakan medis diminta sebelum sebelum pelaksanaan tindakan bagi yang
membutuhkan persetujuan tindakan medis dengan
a. Penjelasan tentang tindakan kedokteran minimal mencakup diagnostik, tata cara,
tujuan alternatif, tanggung jawab, prognosis, komplikasi dan biaya √
b. Sebelum menyetujui pasien diberi konseling tentang hal yang berhubungan dengan
pelayanan yang direncanakan
c. Tidak boleh dilakukan secara lisan
d. Harus disaksikan oleh keluarga pasien
47. Manajemen informasi asuhan dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan organisasi
dengan cara
a. Penggunaan data rekam medis untuk keperluan selain pelayanan pasien tidak
diizinkan
b. Form rekam medis harus selalu diperbaharui supaya up to date
c. Ketika metode retensi yang ditetapkan terpenuhi, seluruh berkas rekam medis
segera dimusnahkan
d. Puskesmas mengidentifikasi praktisi kesehatan yang mempunyai akses ke berkas
rekam medis
48. Peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat di Puskesmas sesuai standar akreditasi
maka harus
a. Melakukan pengawasan terhadap obat yang dibawa sendiri oleh pasien
b. Melakukan pengendalian peresepan obat LASA √
c. Menetapkan persyaratan petugas yang berhak menulis resep dan yang berhak
memberikan obat
d. Mengidentifikasi petugas kesehatan yang diizinkan menuliskan resep obat
psikotropika
49. Apabila terjadi kegawatdaruratan pasien, akses terhadap obat emergensi sangat penting
sehingga
a. Obat emergensi tersedia di setiap unit di Puskesmas sehingga terjamin
ketersediaannya √
b. Obat emergensi dapat diakses oleh setiap orang apabila diperlukan
c. Obat emergensi dimonitor dan diganti sesuai kebijakan Puskesmas
d. Kunci obat emergensi dipegang oleh 2 orang yang berbeda sehingga keamanannya
terjamin
50. Pelayanan laboratorium dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku sehingga Puskesmas harus
a. Menyediakan pelayanan laboratorium selama tujuh hari dalam seminggu dan 24
pada Puskesmas yang memberikan pelayanan gawat darurat
b. Menetapkan nilai kritis dan nilai ambang kritsis sesuai kemasan reagen
c. Melakukan pemantapan mutu sesuai dengan jenis dan ketersediaan peralatan √
d. Menetapkan nilai rentang secara kolaboratif dengan seluruh praktisi klinis

Anda mungkin juga menyukai