Safari
Safari
Impuls sensoris dapat berasal dari panca indra, misalnya kulit (untuk rasa
akan diterima pada area Broadmann 41 dan 42 lalu diasosiasikan pada area
dan diasosiasikan pada area Broadmann 18 serta 19 setelah itu barulah impuls
dapat dikenali dan dipahami. Semua impuls baik dari cortex asosiasi penglihatan
Broadmann 40) yang disebut pula area ideomotor. Setelah tindakan yang
maka area ini akan mengirimkan impuls menuju area Broadmann 4 (cortex area
motorik) (Sukardi, 1985). Dalam keadaan berlari tanpa adanya perintah, maka
Setelah timbul ide untuk berlari, maka area ini mengirimkan impuls menuju area
dari cortex area 4 Broadmann dan membawa impuls motorik yang berhubungan
19
dengan pergerakan disadari, terutama pergerakan jari tangan dan tangan yang
memerlukan ketrampilan yang tinggi. Dari cortex area 4, impuls akan dibawa
cortex dan nuclei cerebelli. Sebelum mencapai cortex cerebelli, baik serat lumut
1985).
thalamus (nuclei ventralis lateralis). Dari nucleus ruber, impuls eferen diantarkan
20
cortex motorik (area Broadmann 4). Adanya hubungan-hubungan tersebut
keseimbangan serta sikap tubuh. Selain itu juga sebagai jaminan terjadinya
Gambar 2.5 Hubungan cerebellum dengan cortex cerebri, batang otak dan
medulla spinalis (Sukardi, 1985).
21
2.7 Peran Basal ganglia dalam Pergerakan (Lari)
ganglia terdiri dari corpus amygdaloideum, nucleus caudatus, globus pallidus dan
Sumber utama serat aferen striatum, yaitu dari cortex cerebri (fibrae
disebarkan ke putamen. Setelah itu akan menuju globus pallidus dan substantia
Pada globus pallidus, serat-serat aferen berasal dari sejumlah nuclei yang
berperan penting dalam proses integrasi motorik. Nuclei ini meliputi: striatum dan
serat eferen globus pallidus yang terdiri dari fasciculus lenticularis, ansa
memasuki daerah yang disebut fasciculus thalamicus. Fasciculus ini terdiri dari
dalam nucleus ventralis anterior thalami, serat-serat dari globus pallidus, nucleus
dentatus dan ruber berakhir dalam nucleus ventralis lateralis thalami. Sementara
22
ke dalam nucleus centromedianus akan berakhir serat-serat dari globus pallidus
(Sukardi, 1985).
Gambar 2.6 Hubungan aferen dan eferen striatum melalui corpus striatum pada
potongan coronal (Sukardi, 1985).
caudalis.
Salah satu nuclei thalami yang terlibat dalam aktivitas motorik adalah
yaitu lemniscus medialis, yaitu suatu serat-serat sekunder yang berasal dari
Gambar 2.7 Hubungan antara basal ganglia dengan cerebellum, cortex cerebri
dan otot (Guyton and Hall, 2000)
Pada berlari, gerakan spesifik dari dan ke tungkai berada dalam medulla
spinalis dan bukan dari otak. Namun otaklah (basal ganglia) yang mengontrol
24
aktivitas medulla spinalis untuk gerakan berbelok, mengarahkan tubuh ke depan
sewaktu percepatan, merubah gerakan dari berlari menjadi lompat dan mengontrol
keseimbangan (Guyton and Hall, 2000). Oleh karena itu, tampak bahwa basal
dan terutama tonus otot. Untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik, corpus
penyangga stabilitas gerakan yang tidak disadari melalui serat γ motor neuron.
spinalis dan batang otak dikendalikan oleh sistem pyramidal, extrapyramidal dan
cerebellum yang juga saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya (Sukardi,
1985).
25
Gambar 2.8 Skema jalur extrapyramidal dan mekanisme feed back dari muscle
spindle (Sukardi, 1985).
2.8 Peran Feed Back dari Muscle spindle dalam Pergerakan (Lari)
berfungsi terutama dalam pengendalian tonus otot di luar kesadaran, baik ketika
dari: tipe bursa nuclearis (nuclear bag) yang dilayani oleh serat-serat aferen Ia
yang berakhir sebagai akhiran anulospiral dan tipe vinculum nucleare (nuclear
chain) yang lebih halus dan banyak, dilayani oleh serat-serat aferen Ia dan
26
perubahan panjang dan kecepatan regangan, sedangkan akhiran racemosa sensitif
serat intrafusal) akan dieksitasi oleh impuls-impuls yang ditransmisikan pada area
Gambar 2.9 Muscle spindle dan inervasinya (Guyton and Hall, 2000).
(eferen γ). Hal ini berarti ketika terjadi kontraksi otot oleh serat eferen α, akan
terjadi pula kontraksi muscle spindle. Mekanisme yang dikenal sebagai rangkaian
muscle spindle sensitif terhadap perubahan panjang dan ketegangan otot selama
27
Peningkatan intensitas impuls di dalam serat eferen γ akan meningkatkan
cerebellum. Selain itu, feed back terjadi pula melalui fasciculus gracilis dan
1985).
28