23671-Full Text
23671-Full Text
Oleh:
ASRIADI
ASRIADI
Nomor Induk Mahasiswa : 10561 11022 17
Kepada
iv
KATA PENGANTAR
Penulis panjatkan rasa syukur yang tidak terhingga kehadirat Allah SWT,
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
terhormat:
1. Kedua orang tua tercinta Ayahanda Ambo Rampeng dan ibunda Nurung yang
telah memberikan bantuan baik moral maupun materi dan nasehat serta segala
Muhammadiyah Makassar
v
vi
DAFTAR ISI
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.2 Pembagian Luas Wilayahdesa Liu Berdasarkan Funsi Lain ............ 35
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia, good governance ini muncul karena masyarakat tidak puas dengan
pemerintahan, seperti Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN), maka dari itu
warga dan pihak swasta tentang pengelolaan pemerintahan suatu negara. Tujuan
dan bertanggung jawab, konsisten dengan prinsip pasar yang demokratis dan
efisien, menghindari alokasi dana investasi yang tidak tepat, mencegah korupsi
politik dan administrasi baik dari tingkat pusat maupun unit terkecil dalam tatanan
merupakan pelaksanaan dari tugas, fungsi, kewenangan, hak, dan kewajiban yang
1
2
pembangunan di desa. Untuk membangun tata kelola yang baik di era reformasi
sekarang adalah sesuatu yang tidak dapat dinegosiasikan dan benar-benar harus
terpenuhi.
pembangunan, itulah yang akan membentuk tata kelola yang baik dalam sebuah
organisasi.
pemerintahan, desa menjadi kewenangan dan tanggung jawab dalam desa itu
peluang yang besar untuk mensejahterakan dan membangun desa dengan optimal,
namun demikian juga menjadi persoalan adalah dengan adanya dana yang
Anggaran Dana Desa (ADD) jika dalam pelaksanaan pemerintahan desa tidak
Sumber dana yang begitu besar untuk mengelola segala potensi desa guna
menciptakan suatu aplikasi yang bertujuan untuk meningkatkan mutu dan kualitas
tata kelola keuangan desa. Aplikasi yang dimaksud adalah Aplikasi Sistem
membantu pemerintah desa lebih mandiri dalam mengelola keuangan desa secara
dalam mengelola unsur pemerintahan dan sumber daya alam yang dimiliki.
Siskeudes yang dirilis pada Mei 2015 ini mulai diimplementasikan di desa
pada tahun 2016 ketika mulai diterapkan tentu saja pengaplikasiannya menemui
aplikasi itu sendiri. Terkhusus desa liu penerapan aplikasi ini di mulai pada tahun
tetapi masih kurangnya keterlibatan SDM selaku perangkat desa yang belum
dana desa yang belum dikelola secara optimal, perencanaan pembangunan yang
tidak sesuai dengan skala prioritas yang dibutuhkan masyarakat, dalam hal ini
Maka dari itu dengan diterapkannya Siskeudes guna desa lebih mandiri
dalam mengelola keuangan desanya sendiri, Tentunya berdampak baik dalam hal
Kabupaten Wajo, oleh karena itu peneliti mengangkat judul “Aplikasi Sistem
B. Rumusan Masalah
C. Tujuuan Penelitian
adalah:
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
c. Sebagai salah satu sumber data informasi dan referensi ilmiah bagi para
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
deskriptif. Sumber data yang diperoleh yaitu data primer dan sekunder. Hasil
(Siskeudes) terbilang sudah sesuai dengan aturan yang berlaku. (2) Penerapan
Tapanuli Utara) oleh Hutapea (2017). Jenis penelitian ini adalah penelitian
6
7
baik.
Tabel 2.1
Persamaan dan Perbedaan Penelitian dengan Penelitian-Penelitian
Terdahulu yang Relevan
No Judul Penelitian Metodologi Hasil Penelitian Perbedaan
Istilah good governance berasal dari dua kata dalam bahasa Inggris yaitu
sedangkan good artinya baik. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kata good
yang kokoh dan akuntabel serta efisien dan efektif dengan menjaga interaksi yang
jawab, konsisten dengan prinsip pasar yang demokratis dan efisien, menghindari
alokasi dana investasi yang tidak tepat, mencegah korupsi politik dan
administrasi.
jawab, serta efisien dan efektif di lingkungan negara, swasta, dan masyarakat.
aturan bisnis yang telah ditetapkan serta menerima sanksi jika aturan dilanggar.
sistem yang mengatur peran komisaris, hubungan antara peran direksi, pemegang
saham dan pemangku kepentingan lainnya. Tata kelola yang baik juga disebut
sebagai proses yang transparan untuk menentukan tujuan tata kelola, mencapai
lainnya yang terkait dengan hak dan kewajibannya atau dengan kata lain sistem
demokrasi, efisiensi, efektivitas, dan supremasi hukum yang diterima oleh seluruh
publik.
menghasilkan pengeluaran yang baik dan besar di antara negara, sektor swasta
dan masyarakat.
12
evaluasi.
diputuskan bersama
pemangku kepentingan.
masyarakat memiliki perspektif luas tentang tata kelola yang baik dan
perkembangan ini. Tata kelola yang baik harus memiliki visi strategis.
Tanpa visi seperti itu, dapat dipastikan bahwa suatu bangsa atau negara akan
tertinggal.
Selain itu, UNDP telah merencanakan bahwa setidaknya ada tiga pihak
Negara sebagai bagian dari tata kelola mencakup kebijakan dan lembaga
sektor publik.
2. Sektor Swasta
Pelaku sektor swasta termasuk perusahaan swasta yang aktif dalam interaksi
dalam sistem seperti, industri komersial, bank, dan koperasi juga termasuk
3. Masyarakat Sipil
pemerintah dan individu, yang meliputi baik individu maupun orang-orang yang
prinsip utama yang melandasi good governance yaitu transparansi, partisipasi, dan
oleh pemerintah kepada masyarakat dan pemerintah diatasnya, lalu diikuti dengan
berpartisipasi langsung dalam pembangunan, hal itu akan menciptakan tata kelola
1. Transparansi
terkait dengan kegiatan manajemen sumber daya publik kepada pihak-pihak yang
3. Upaya peningkatan manajemen dan administrasi tata kelola yang baik dalam
2. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah salah satu elemen utama manifestasi tata kelola yang baik
efektif.
16
pelaksanaan kegiatan
kebijakan
2. Mekanisme pertanggungjawaban
3. Laporan tahunan
4. Laporan pertanggungjawaban
6. Sistem Pengawasan
3. Partisipasi
Informasi Akuntansi yaitu: (1) memberikan sistem informasi akuntansi yang tepat
waktu (2) memberikan sistem informasi akuntansi yang relevan (3) Menyediakan
Pengawas Keuangan Dan Pembangunan (BPKP), BPKP telah diberi mandat untuk
keuangan desa yang bersifat akuntabel dan transparan. Siskeudes yang dirilis pada
18
Mei 2015 ini mulai diimplementasikan di desa pada tahun 2016 ketika mulai
database Microsoft access sehingga lebih mudah dioperasikan. Proses utama yang
harus dilakukan dimulai dari pengisian data umum, menu data umum ini
Pengisian data umum ini bertujuan untuk tidak dipertukarkan antara pemerintah
daerah. Selanjutnya adalah pilih menu data entri, data entri terbagi atas 4
a. Renstra Desa
Renstras desa untuk memasukkan visi, misi, tujuan dan sasaran pemerintah
2. Modul penganggaran
APBDes.
Dengan memasukkan data pemerintah desa seperti nama kepala desa, nama
Untuk penginputan data bidang dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
desa pada tahun anggaran berjalan seperti kode kegiatan, lokasi, nama
anggaran kegiatan.
c. Pendapatan
pengelolaan tanah kas desa, hasil swadaya, dana desa, pendapatan hibah dari
d. Belanja
e. Pembiayaan 1
f. Pembiayaan 2
bank desa.
a. Penatausahaan penerimaan
b. Penatahausahaan pengeluaran
atau pelaporan terhadap proses keluar masuknya dana dalam sebuah instansi
organisasi.
memiliki hak dan wewenang untuk mengatur dan mengurus rumah tangga
pemerintahannya sendiri, pada pasal 1 ayat 1 yang dijelaskan bahwa desa adalah
lokal berdasarkan inisiatif masyarakat, hak asal usul, dan hak tradisional yang
22
Indonesia
administrasi keuangan desa. Oleh karena itu, menurut Peraturan Menteri Dalam
2. Menetapkan PTPKD;
C. Kerangka Pikir
Sedarmayanti (2009)
1. Akuntabilitas
2. Transparansi
3. Partisipasi
Gambar 2. 1
24
D. Fokus Penelitian
Berdasarkan uraian kerangka pikir diatas, maka fokus dalam penelitian ini
1. Good Governance
kualitas tata kelola keuangan desa, di Desa Liu Kecematan Majauleng yang
3. Transparansi
4. Akuntabilitas
5. Partisipasi
dapat berupa energi, pikiran maupun bentuk – bentuk yang lainnya yang
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukakan selama 2 (dua) bulan dari tanggal 12 Juni 2021
s/d 12 Agustus 2021. Lokasi penelitian ini berada di Desa Liu Kecamatan
Majauleng Kabupaten Wajo. Alasan peneliti memilih lokasi tersebut guna untuk
Kabupaten Wajo.
1. Jenis Penelitian
2. Tipe penelitian
27
28
C. Sumber Data
1. Data primer
secara langsung terhadap objek yang diteliti. Data primer ini didapatkan melalui
2. Data Sekunder
D. Informan
Table 3.1
Informan Penelitian
1. Wawancara
data primer, wawancara dilakukan ketika peneliti ingin menggali lebih dalam
informan
2. Observasi
suatu kelompok.
3. Dokumentasi
foto, file dan data lain sehingga dapat diperoleh sebuah data yang akan dijadikan
1. Pengumpulan Data
studi dokumentasi.
2. Reduksi Data
pada penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari rekaman di
dan sebagainya dengan niat menyiapkan data / informasi yang tidak relevan.
3. Display Data
Validasi data sangat mendukung hasil akhir dari penelitian ini, oleh
1. Triangulasi Sumber
beragam yang masih terikat satu sama lain, dalam hal ini peneliti perlu
2. Triangulasi Teknik
teknik yaitu memeriksa data kepada sumber yang sama dengan teknik yang
dari informan maka data tersebut akan di cek kebenarannya dengan mengecek
3. Triangulasi Waktu
triangulasi waktu dilakukan dengan cara mengumpulkan data pada waktu yang
berbeda, dimana peneliti akan melakukan wawancara pada malam hari dan bisa
mengulangi di pagi hari dan mengeceknya kembali di siang hari atau begitu pula
sebaliknya.
BAB IV
Pada sub bab ini akan memaparkan hasil penelitian yang dilakukan terkait
Wajo) Pada hasil penelitian ini juga akan memaparkan tentang profil Kabupaten
Wajo
Provinsi Sulawesi Selatan dengan jarak kurang lebih 250 km dari Makassar
Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan, memanjang pada arah laut Tenggara dan
terakhir merupakan selat, dengan posisi geografis antara 3º 39º - 4º 16º LS dan 119º
53º-120º 27 BT.
Luas wilayahnya adalah 2.506,19 Km² atau 4,01% dari luas Propinsi Sulawesi
Selatan dengan rincian Penggunaan lahan terdiri dari lahan sawah 86.297 Ha
32
33
Gambar 4.1
Peta Kabupatan Wajo
Sumber: peta-kabupaten-wajo-kabupaten-ini.html
wilayah yang berstatus Kelurahan dan 132 wilayah yang berstatus Desa. Masing-
masing wilayah kecamatan tersebut mempunyai potensi sumber daya alam dan
sumber daya manusia yang berbeda meskipun perbedaan itu relatif kecil, sehingga
pembangunan di wilayahnya.
menjadi 3 desa yakni Desa Laerung, Botto Benteng Dan Liu. Saat itu Desa
Sampai Tahun 2008, pada tahun 2008 dipimpin oleh Andi Toro AL dan pada tahun
34
berikutnya beliau terpilih periode kedua pada pemilihan serentak kepala desa tahun
2015 sd 2021 dan terpilih kembali dalam priode ketiga sehingga masih menjabat
sampai sekarang.
Desa Liu merupakan salah satu desa dari 14 desa yang ada di Kecamatan
2. Dusun Tarumpakkae
1) Batas Wilayah
Table 4.1
Luas wilayah desa Liu sekitar 7,1. Km dari luas Kecamatan Majauleng
yang terdiri dari 2 (Dua) Dusun. Luas wilayah Desa Liu dirinci menurut
Tabel 4.2
Pembagian Luas Wilayah Desa Liu Berdasarkan Fungsi Lahan
1. Perkantoran 0,06 Ha
2. Sekolah 0,40 Ha
4. Pekuburan 2,50 Ha
7 Sawah 500 Ha
Berdasarkan dari aspek topografi, Desa Liu terletak pada ketinggian dari
permukaan laut berkisar < 500 m dari permukaan laut (dpl). Jenis iklim yang
ada di Desa Liu adalah Iklim Tropis dan mengalami 3 (tiga) fase musim cuaca
4) Kondisi Ekonomi
meskipun sebagian besar areal pertanian masih bergantung pada tadah hujan
36
seluas 754,30 ha, sehingga hasil pertanian (panen) kadang tidak menentu.
Namun demikian sebagaimana tergambar dari data dari BPS Kabupaten Wajo
Tahun 2018, luas sawah yang diusahakan untuk bidang pertanian dan dapat
dipanen 1 (satu) kali setahun menurut jenis pengairan (tadah hujan) keadaan
akhir tahun 2018 sebanyak 754,30 ha dengan prediksi luas tanam sejumlah
1.230 ha, luas panen sejumlah 815 ha dan tingkat produksi sebanyak 40.000
ton. Adapun mata pencaharian yang lain pada masyarakat Desa Liu pedagang,
4. Struktur Organisasi
Gambar 4.2
Struktur Organisasi Desa Liu
KEPALA DESA
ANDI TORO. AL
SEKDES
ANDI TENRI
B. Hasil Penelitian
Siskeudes mulai diterapkan pada tahun 2015 dengan didukung oleh surat Menteri
yang berlaku saat itu yaitu Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 tentang
Aplikasi Siskeudes versi 2.03 telah di rilis pada 10 Nopember 2020 dan di
serentak dan dilakukan melalui daring di Seluruh Indonesia, acara di isi materi
oleh Kemendagri, Kemendes dan BPKP RI. Siskeudes versi 2.0.3 atau Siskeudes
Tahun 2021 ini melengkapi dari versi sebelumnya 2.0.2 dan update 30 juni 2020,
dan dalam versi kali ini di tambahkan beberapa fungsi dan fitur baru yang
a. Hardware
telah disiapkan pemerintah desa yang dikelolah oleh operator aplikasi siskeudes.
Aplikasi siskeudes berjalan pada operating system Windows dan dapat berjalan
harus disetting dengan format tanggal menurut format yang berlaku di Indonesia
b. Software
dan mudah diterapkan oleh pengguna aplikasi yang awam sekalipun. Secara
teknis transaksi keuangan desa termasuk dalam kelompok skala kecil, sehingga
lebih tepat ditangani secara mudah dengan database acces ini. Penggunaan
tujuan tertentu atau volume transaksi sudah masuk dalam kategori skala
menengah.
Pada inteface koneksi data tersedia 2 pilihan opsi koneksi, via ODBC (Open
Database Connectivity) atau Direct Acces. Dengan koneksi via ODBC, aplikasi
windows. Sedangkan Direct Acces pembacaan file langsung dilakukan pada file
Desa Liu telah diterapkan pada tahun 2018 yang dimana sebelumnya hanya
menggunakan manual.
mengatakan bahwa :
“,,,Iya di Desa Liu itu kami baru menerapkan aplikasi siskeudes pada tahun
2018, dengan adanya aplikasi ini sangat membantu dan memudahkan saya
dan kaur keuangan dalam membuat pelaporan keuangan, penginputan,
perhitungan, pertanggungjawaban serta pembukuan dalam pelaporan
keuangan desa”,,,(wawancara AR 23 Juni 2021).
disimpulkan bahwa, dalam hal ini penerapan aplikasi siskeudes di Desa Liu
sudah diterapkan sejak tahun 2018 dalam proses penerapannya aparat desa diberi
bimbingan teknis dan pelatihan oleh Dinas PMD agar dalam proses
oleh pemerintah pusat maupun daerah, serta dengan adanya aplikasi siskuedes
1. Login Aplikasi
Untuk dapat masuk ke Aplikasi Siskeudes, terdapat menu login user dengan
memasukkan user id dan password. Tujuan login user ini adalah agar
melindungi data dalam aplikasi siskeudes dan dipastikan diisi oleh user yang
telah memiliki otorisasi. Login User juga menunjukkan level otoritas dalam
41
untuk Aplikasi Siskeudes diisi dengan: User ID: user dengan password user.
Login user Aplikasi Siskeudes selanjutnya akan diatur oleh Admin Siskeudes
pemda, sehingga untuk setiap desa akan mendapat user ID dan password yang
berbeda
User ID dan password lama, lalu memasukan User ID dan password Baru.
2. Modul Perencanaan
penginputan data umum pemerintah Desa seperti nama kepala desa, nama
Diisi dari menu Data Entry => Perencanaan => Data Umum dan RPJM
APBDesa
c. RPJM Desa
Rincian Dana Indikatif. Untuk melakukan input data Bidang, Sub Bidang
dan Kegiatan lakukan langkah-langkah berikut ini: 1. Klik menu Data Entry
=> Perencanaan => Visi Misi dan RPJM Desa 2. Pilih Desa => nama
Kecamatan kemudian pilih Nama Desa 3. Pilih RPJM Desa => Pilih tombol
d. Laporan Perencanaan
Gambar 4.6
Modul Perencanaan
Perencanaan Pembangunan Desa meliputi RPJM Desa dan RKP Desa yang
bahwa:
“,,,Pada tahap perencanaan kami di Desa Liu itu terlebih dahulu melakukan
musyawarah secara partisipatif dan mereview RPJMDesa kemudian itulah
nanti yang menjadi RKPDesa dan selanjutnya baru dimasukkan ke dalam
aplikasi siskeudes,,” (wawancara AT 24 Juni 2021)
44
RKPDesa.
menyatakan bahwa:
“,,,Hasil dari musyawarah desa itulah yang menjadi RPJMDesa yang mana
dalam tahun ini yang akan dikerjakan lebih dulu atau yang mana kita
prioritaskan dalam hal ini pembangunan desa Liu, setelah itu kita buatkan
berkas RKPDesanya dengan manual dulu kemudian baru di input ke
Aplikasi Siskeudes,,, ” (wawancara EA 23 Juni 2021)
RPJMDesa bersama tim RKP untuk merumuskan RKPDesa. Setelah itu baru di
input ke aplikasi Siskeudes yang sebelumnya dilakukan secara manual oleh kaur
keuangan.
3. Modul Penganggaran
rencana keuangan tahunan yang disetujui oleh BPD yang terdiri atas Pendapatan
Bidang, Sub Bidang dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh desa yang
bersangkutan pada tahun anggaran berjalan. Pada menu ini juga dilengkapi
45
keluaran, dan pagu anggaran kegiatan. Untuk melakukan input data bidang
dan kegiatan lakukan langkah-langkah yang pertama Klik menu Data Entry
=> Penganggaran => Isian Data Anggaran kemudian Pilih Kode Desa =>
b. Pendapatan
Pengelolaan Tanah Kas Desa, Hasil Pengelolaan Pasar Desa, Hasil Usaha
Desa Lainnya, Hasil Swadaya, Dana Desa, Alokasi Dana Desa, dan
Penginputan data pendapatan yang pertama pilih menu Data Entry =>
Penganggaran => Isian Data Anggaran kemudian Pilih Desa => Nama
c. Belanja
Bidang, Sub Bidang dan Kegiatan yang akan dilaksanakan. Kegiatan desa
Bidang dan kegiatan tersebut harus sudah diinput terlebih dahulu dalam
Gambar 4.7
Modul Penganggaran
penganggaran dalam hal ini Desa Liu sudah dilakukan sesuai dengan prosedur
yang diberikan oleh BPKP, pengelolaan anggaran dan proses penggunaan dana
sudah dapat diketahui karena setelah proses perencanaan lalu dilakukan proses
banyak rincian dan ketika ada kesalahan sulit untuk menghapus data yang sudah
di Desa Liu belum terlalu mahir atau menguasai dalam hal pengoperasian
terlebih dahulu tidak langsung menginput ke aplikasi siskeudes maka hal itu bisa
4. Modul penatausahaan
Output utama dari menu ini adalah buku administrasi keuangan desa atau
b. Penatausahaan Penerimaan
diterima secara tunai dan penerimaan desa yang diterima melalui bank.
uang yang harus disetorkan kepada Kaur Keuangan. Untuk membuka menu
c. Penatausahaan Pengeluaran
belanja di desa. Pengeluaran dimulai dengan adanya usulan SPP dari Pejabat
menjadi 3 (tiga) yakni: SPP Panjar, SPP Definitif dan SPP Pembiayaan.
d. Laporan Penatausahaan
penatausahaan keuangan desa, terdiri dari Buku Kas Umum Desa, Buku
Kegiatan, dan Buku Pembantu Pajak. Selain itu juga ditambahkan register
Gambar 4.8
Modul Penatausahaan
penatausahaan dalam hal ini Desa Liu sudah dilakukan sesuai dengan prosedur
yang ada, pada tahap ini semua data di input ke aplikasi siskeudes sehingga
tersimpan ke dalam aplikasi siskeudes itu sendiri, jadi kaur keuangan lebih
Pada menu ini untuk menghasilkan laporan keuangan pemerintah desa yang
seperti, Laporan Realisasi Pelaksanaan APBDes dan Belanja Desa per kegiatan,
Kode terlebih dahulu yang kemudian di proses lalu mengisi data entry dengan
kemudian di proses sampai menjadi bentuk database yakni data yang di simpan
selanjutnya file dokumen dari laporan Realisasi Anggaran dan APBDes telah di
cetak sehingga berbentuk kertas yang kemudian di arsipkan oleh Sekretaris Desa
Liu.
a. Saldo Awal
Menu saldo awal digunakan untuk mencatat aset desa dengan bagan akun
yang sederhana. Dalam menginput Saldo awal agar memperhatikan data aset
Sebelum menginput saldo awal aset pada bagan akun sederhana, setiap desa
51
b. Penyesuaian
Menu ini juga digunakan untuk menyesuaikan pendapatan dan belanja yang
c. Laporan Pembukuan
PMK 225
Gambar 4.9
Modul Pembukuan/ pelaporan
52
bahwa:
“...Pada tahap ini untuk menyampaikan apa apa yang telah kami lakukan
mulai dari tahap perencanaan, penganggaran dan penatausahaan atau bisa
dikatakan pelaporan apa apa yang sudah dikerjakan jadi, sebelum menginput
ke dalam sistem aplikasi siskeudes harus dilakukan pemeriksaan terlebih
dahulu karena data yang sudah di input tidak bisa di ubah kembali dalam hal
ini harus sesuai dengan data pada awal penginputan. (wawancara EA 23
Juni 2021)
mengatakan bahwa:
cetak sehingga berbentuk kertas yang kemudian di arsipkan oleh Sekretaris Desa
Borongtala.
Hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa pada tahap pembukuan
dan pelaporan desa liu sendiri sudah menjalankan atau membuat laporan dengan
Pemerintah Desa Kementerian Dalam Negeri mempunyai cita cita atau tujuan
dalam pembangunan, hal itu akan menciptakan tata kelola yang baik dalam suatu
bahwa:
“,,,untuk saat ini dek terkait dengan transparansi atau infomasi dalam hal ini
pengelolaan dana desa kami membuat baleho kemudian ditempel di dalam
kantor desa, pernah juga kami pasang di depan kantor desa tetapi papannya
sudah rusak jadi kami alihkan ke dalam ruangan dan siapapun boleh
menanyakan kami selalu terbuka apabila ada yang kurang jelas terkait
dengan keuangan desa, apalagi kamikan sudah ada itu aplikasi siskeudes
semua data sudah ada dalam sistem itu, mulai dari perencanaan sampai
pembukuan atau pelaporan jadi, kalau masalah transparansinya dek kami
selalu terbuka.”,,,(wawancara AR 28 Juni 2021
bahwa:
transparansi pemerintah desa Liu membuat baleho sebagai bentuk infomasi kepa
da masyarakat dalam hal ini pengelolaan dana desa, semua yang tertera di baleho
itu adalah rincian atau akumulasi yang berdasarkan program program yang telah
dijalankan dalam satu tahun program kerja, akan tetapi pemerintah desa selalu
terbuka kepada siapapun apabila ada yang kurang jelas terkait dengan
semua data sudah ada di dalam sistem mulai dari tahap perencanaan sampai
tahap pelaporan.
Tabel 4.3
Grafis APBDes 2020
Pendapatan
1 PAD Rp. –
2 Dana desa Rp. 801.477.000,00
3 Bagi Hasil Pajak Rp. 32.318.215,00
4 Alokasi Dana Desa (ADD) Rp. 470.658.400,00
5 Pendapatan Lain lain Rp. –
Pembiayaan
mengatakan bahwa:
Senada juga yang di ungkapkan oleh salah satu masyarakat dan tokoh
“,,,,Terkait dengan transparansi di Desa Liu ini dek kami masyarakat hanya
mendapatkan informasi lewat baleho yang terpasang di depan kantor desa
tapi saya liat sekarang sudah di pindahkan di dalam ruangan karena dengan
alasan papannya sudah rusak, kalau masalah detailnya keuangan desa kami
tidak tahu bahwa apakah yang sudah terpasang di baleho masih ada
pembangunan dan sebagainya kami tidak tahu itu, laporan laporan yang
berbentuk LPJ disampaikan pada saat musrembang atau rapat rapat. Kalau
saya dek terkait dengan transparansi nya dana desa belum sepenuhnya
terbuka karena pemerintah sendiri yang mengelolah keuangan desa kami
hanya melihat nya yang terdapat di baleho.”,,,(hasil wawancara dengan HT
dan MSD tanggal 29 Juni 2021)
kantor desa yang sebelum juga di pajang di depan kantor desa yang termuat
semua rincian program program yang sudah dijalankan sehingga tranparasi yang
dilakukan pemerintah desa baik itu kepada masyarakat dan juga untuk
mengatakan bahwa :
“,,,Terkait dengan transparansi Desa Liu ini dek sudah transparan karena
sudah ada baleho yang dipasang dimana semua anggaran sudah jelas tertera
semua dan juga ada LPJ yang disampaikan pada saat rapat maupun
musrembang.”,,,(wawancara AS 29 Juni 2021)
desa Liu sudah trasparan dengan adanya pemasangan baleho APBDes serta LPJ
mengatakan bahwa:
“,,,Untuk transparansi nya kepada masyarakat untuk saat ini hanya lewat
baleho dan LPJ pada saat musrembang maupun rapat rapat. saya selaku
ketua BPD selalu sampaikan ke pemerintahan desa bahwa seharusnya kita
juga bikinkan website supaya ada akses lain kepada masyarakat untuk ikut
mengotrol keuangan desata.”,,,(wawancara AS 29 Juni 2021)
desa Liu sudah transparan karena adanya baleho yang sudah di pasang dan LPJ
pada saat musrembang dan rapat rapat, hanya saja belum ada akses lain untuk
bisa masyarakat mengontrol keuangan desa dalam hal ini belum ada website
Liu sudah dijalankan dengan baik karena dapat dibuktikan dari pemasangan
pasal 2 yaitu keuangan desa dikelola dengan prinsip transparan. Setiap laporan
media informasi yang jelas dan mudah dipahami serta dapat diakses oleh
masyarakat luas. Maka sesuai dengan hasil wawancara dan observasi dapat
Liu sudah transparan karena sudah di buktikan dengan adanya papan informasi
dalam hal ini pemasangan baleho dan LPJ pada saat musrembang maupun rapat
rapat. pemerintah kepada masyarakat hanya melalui baliho dan LPJ pada saat
siskeudes
Akuntabilitas adalah salah satu elemen utama manifestasi tata kelola yang baik
berisi tentang pendapatan desa, belanja desa dan pembiayaan desa. Hal ini sesuai
Hal ini senada juga yang di ungkapkan oleh kaur keuangan sekaligus
pasang di depan kantor desa, di dukung dengan adanya aplikasi siskeudes yang
bahwa:
sudah di jalankan
mengatakan bahwa:
desa Liu sudah berjalan cukup baik yang dimana kepala desa beserta jajaranya
maupun rapat khusus pengelolaan dana desa yang dilakukan, serta dibuktikan
dengan bentuk fisik yang di mana telah di lakukan perintisan jalan tani dan
pengerasan jalan.
mengatakan bahwa:
spanduk atau papan informasi APBDes serta pemaparan pada saat rapat.
bahwa :
Kalau dari kacamata saya sendiri pengelolaan dana desa jika dibandingkan
sebelumnya sudah ada perubahan karena pertanggujawabanya nya sudah di
buktikan dengan adanya bentuk fisik seperti perintisan jalan tani yang sudah
lama di minta oleh masyarakat serta adanya pembagian BLT, hanya saja
seperti yang saya katakan tadi kami masyarakat tidak dilibatkan secara
keseluruhan dalam hal kegiatan pengelolaan dana desa itu, hanya di libatkan
pada saat musrembang maupun rapat rapat dan hasilnya dapat kami ketahui
lewat baleho .”,,,(hasil wawancara dengan HT tanggal 28 Juni 2021)
desa Liu sudah berjalan cukup baik dari sebelumnya karena sekarang sudah ada
bentuk fisik, hanya saja keterlibatan masyarakat dalam hal ini kegiatan
desa Liu sudah dijalankan dengan adanya papan informasi APBDes serta
pelaporan/ pembukuan semua data sudah ada dalam aplikasi hanya mengkelik
laporan realisasi kegiatan, kegiatan yang belum selesai dan/atau tidak terlaksana,
dan sisa anggaran, maka sesuai dengan hasil wawancara dan observasi dapat
akuntabel yang mana sesuai dengan Permendagri No 20 Tahun 2018 pasal 70,
baleho dan LPJ pada saat musrembang maupun rapat khusus yang dilakukan
maka proses pertanggangjawaban bisa lebih efektif dan efisisen karena semua
3. Partisipasi Masyarakat
yang disusun harus berdasarkan pada apa yang menjadi kebutuhan masyarakat.
transparan dan akuntabel, dengan penggunaan sistem keuangan desa yang baik
akan mempermudah dan mempercepat dalam hal pencairan dana desa untuk
secara tepat waktu. Dengan begitu sistem keuangan desa sangat berperan penting
desa yang sesuai dengan kebutuhan desa itu sendiri. Partisipasi masyarakat
dana desa, keterlibatan ini penting agar penggunaan dan pengelolaannya bisa
lebih tepat sasaran dan manfaatnya akan lebih mengena dengan kepentingan riil
dari masyarakat.
Hal ini senada juga yang di ungkapkan oleh Kepala Dusun Tarumpakkae
“kalau bentuk partisipasi yang kami lakukan sudah berjalan setiap kegiatan
yang dilakukan oleh desa masyarakat selalu di libatkan.”,,,(hasil wawancara
dengan AS tanggal 29 Juni 2021)
telah melibatkan masyarakat setiap ada kegiatan yang dilakukan hanya saja
masyarakat yang tidak sempat hadir pada saat musyawarah dilaksanakan yang di
sebabkan karena rata rata pekerjaan masyarakat di Desa Liu adalah petani,
mengatakan bahwa:
“,,,Kalau partisipasi masyarakat baik tenaga maupun pikiran saya rasa aktif
ji ketika dilaksanakan musrembang maupun rapat rapat masyarakat selalu
ikut memberikan saran dan pendapat terkait dengan pembangunan desata,
serta ketika ada gotong royong di desata seperti pembersihan kuburan dan
kegiatan kegiatan lain masyarakat selalu ada untuk itu”,,,(hasil wawancara
dengan MSD tanggal 29 Juni 2021)
cukup aktif dikarenakan masyarakat selalu ikut ketika diaadakan rapat rapat
mengatakan bahwa :
batan masyarakan dalam hal ini pemebangunan desa masih perlu di tingkatakan
Hal ini senada juga yang di ungkapkan oleh masyarakat yang mengatakan
bahwa :
“,,,Iya dek kalau partisipasinya masyarakat di desata selaluji ikut ketika ada
rapat rapat maupun gotong royong yang dilakukan, hanya saja ketika
pelaksanaan atau proses pembangunan kami tidak dilibatkan secara
keseluruhan.”,,,(hasil wawancara dengan AN tanggal 28Juni 2021).
partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa sudah terlibat dengan baik pada
proses pembangunan.
67
kegiatan desa.
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas yang berkaitan
komputer minimal Intel Celeron 1,5hz dengan memori RAM 1 Gb berjalan pada
perangkat lunak (software) yang telah diasiapkan oleh BPKP dengan database
SQL Server dan Microsoft Acces, dengan adanya aplikasi siskeudes sangat
membantu pemerintahan desa dalam mengelola keuangan desa mulai dari tahap
belum terlalu menguasai aplikasi siskeudes itu sendiri dikarenakan selalu ada
teknis terkait dengan pengoperasian aplikasi siskeudes yang mana operator aplikasi
proses pertanggungjawaban lebih efektif dan efesien karena semua data data sudah
keuangan desa di Desa Liu dapat dikatakan cukup transparan karena, hal
khusus terkait dengan pengelolaan keuangan desa, hanya masih perlu adanya
media informasi lain seperti website supaya dapat di jangkau oleh masyrakat
Tahun 2018 pasal 2 bahwa keuangan desa dikelola dengan prinsip transparan.
masyarakat desa dengan media informasi yang jelas dan mudah dipahami serta
keuangan desa di Desa Liu dapat dikatakan sudah terlaksana dengan baik
pemasangan baleho info APBDes dan LPJ pada saat musrembang maupun rapat
khusus yang dilakukan bersama masyarakat serta adanya aplikasi siskeudes yang
pelaporan lebih efektif dan efesien. Hal tersebut akuntabilitas diatur sesuai
laporan realisasi kegiatan, kegiatan yang belum selesai dan/atau tidak terlaksana,
c. Partisipasi Masyarakat
masyarakat cukup aktif dalam hal (1) Tahap Pengambilan Keputusan Dalam
masih adanya masyarakat yang tidak hadir pada saat di adakan musrembang
dapat mewujudkan good governance atau tata kelola pemerintahan yang baik
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
bahwa:
diasiapkan oleh BPKP dengan database SQL Server dan Microsoft Acces,
cukup transparan karena, hal tersebut dapat di lihat dengan adanya papan
dikatakan sudah terlaksana dengan baik karena, pemerintahan desa liu telah
atau badan pengawas lainnya serta adanya info APBDes kepada masyarakat,
72
B. Saran
dalam hal ini operator aplikasi siskeudes meningkatkan kemampuan atau skill
atau keterbukan oleh masyarakat dapat di akses lebih luas sehingga dalam
desa.
73
DAFTAR PUSTAKA
Hartono. (2018). Metode Pengumpulan dan Teknik Analisis Data. Penerbit Andi.
Huda, H. A., Suwaryo, U., & Sagita, N. I. (2020). Pengembangan Desa Berbasis
Smart Village (Studi Smart Governance Pada Pelayanan Prima Desa
Talagasari Kabupaten Karawang). Moderat: Jurnal Ilmiah Ilmu
Pemerintahan, 6(3), 539–556.
R
76
PEDOMAN WAWANCARA
APBDesa 2020
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
RIWAYAT HIDUP
dasar di SDN 231 Liu pada Tahun 2003 dan lulus pada
Majauleng dan lulus pada Tahun 2016. Pada tahun 2017 peneliti terdaftar sebagai
Ilmu Politik Jurusan Administrasi Negara. Pada tahun 2022 peneliti berhasil