Anda di halaman 1dari 11

URGENSI PELAYANAN PRIMA DALAM PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN

DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM

Nurul Yaqien
e-mail : nyaqien@mpi.uin-malang.ac.id
FITK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Abstract
Every education institution especially Islamic education institution properly provides the
best learning services in developing the effort of student quality. Services in education is
an absolutely student needs, especially services in developing learning quality, moreover
•‡‡‹•‰ –Š‡ •‡‡†• ‘ˆ …‘•’‡–‹–‹˜‡ ‡”ƒä –—†‡•–ï• …‘•’‡–‡•…‡ ™‹ŽŽ …‘•’‡–‡ ™‹–Š ƒ•‘–Š‡”
competence both in own country and global world particularly in ASEAN region. To
undertake the best services in every Islamic education institution, each circle
academician of education needs to know the best service concepts. By knowing it that is
expected all circle academicians could provide the optimal services for implementing
qualified learning. The existence of qualified learning that expected to be able to make
excellent generation in all aspects both in religion and general.
Keyword: Excellent Service, Quality Improvement, Learning

Abstrak
Setiap lembaga pendidikan terutama lembaga pendidikan Islam selayaknya
memberikan layanan pembelajaran yang terbaik dalam upaya meningkatkan mutu
siswanya. Layanan dalam pendidikan ini merupakan sesuatu yang mutlak diperlukan
oleh siswa, terutama layanan dalam peningkatan mutu pembelajaran. Terlebih lagi,
melihat kebutuhan zaman yang semakin kompetitif. Kompetensi siswa akan bersaing
dengan kompetensi siswa yang lainnya baik dalam negeri sendiri maupun dalam dunia
global terutama dalam kawasan ASEAN. Untuk dapat menjalankan layanan prima
dalam setiap lembaga pendidikan Islam, maka setiap civitas akademika pendidikan
perlu mengetahui konsep layanan prima. Dengan pengetahuan tersebut diharapkan
civitas akademika dapat memberikan layanan yang optimal demi terselenggaranya
pembelajaran yang bermutu. Adanya pembelajaran yang bermutu itulah diharapan
akan mampu mencetak generasi yang unggul dalam segala bidang baik agama maupun
umum.
Kata kunci: Pelayanan Prima, Perbaikan kualitas, Pembelajaran.

Pendahuluan membutuhkan banyak bantuan dari orang


Manusia pada dasarnya memiliki lain terutama dari seluruh civitas
kebutuhan untuk hidup bahagia akademika termasuk guru dan tenaga
dimanapun ia berada. Kebahagiaan itu administrasi. Bantuan layanan yang
akan sulit untuk dicapai manakala manusia terbaik dalam proses pembelajaran akan
tidak memiliki ilmu. Dalam dunia menjadikan siswa memiliki kompetensi
pendidikan, siswa adalah manusia yang yang unggul yang dapat dibanggakan oleh
berusaha untuk menuntut ilmu demi masa lembaga pendidikan itu sendiri.
depannya. Siswa memerlukan layanan Pelayanan prima atau dalam
pembelajaran yang bermutu. Siswa akan „ƒŠƒ•ƒ ‹•‰‰”‹• óexcellent serviceó ›ƒ•‰
sangat terbantu manakala diberikan secara bahasa berarti pelayanan terbaik
layanan sebaik-baiknya untuk atau sangat baik. Dikatakan sangat baik
memudahkannya dalam meraih ilmu yang atau terbaik karena sesuai dengan standar
dicita-citakan. Oleh karena itulah, siswa pelayanan yang berlaku atau standart

Nurul Yaqien | 11
pelayanan yang dimiliki oleh sebuah rangka mengelola mutu pembelajaran dan
instansi/lembaga. Jika pelayanan prima pendidikan menjadi lebih baik.
dikaitkan dengan pelayanan pembelajaran,
berarti pemberian pelayanan prima Pembahasan
kepada siswa merupakan perwujudan dari
1. Definisi Layanan Prima
kewajiban lembaga pendidikan terhadap
siswanya. Terutama dari pelayanan Dalam kaitannya dengan
pembelajaran baik dari pendidik maupun pembahasan layanan prima maka ada
dari tenaga kependidikan sekolah dan beberapa definisi yang perlu di jelaskan,
seluruh civitas akademika sekolah yang yaitu tentang layanan itu sendiri. Layanan
ada. Adanya proses pembelajaran dengan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
layanan yang terbaik akan memberikan adalah usaha melayani kebutuhan orang
dampak positif terhadap peserta didik lain (Tim PKBBI, 1999: 646). Layanan pada
maupun dampak terhadap harapan dasarnya adalah kegiatan yang ditawarkan
orangtua akan pendidikan anak yang kepada konsumen atau pelanggan yang
terbaik. Setiap orangtua dapat dipastikan dilayani, yang bersifat tidak berwujud dan
membutuhkan layanan yang terbaik dari tidak dapat dimiliki. Secara Istilah (dalam
lembaga pendidikan untuk memberikan Simanjuntak: 2011) pelayanan adalah
layanan kepada putra-putrinya dalam suatu kegiatan atau suatu urutan kegiatan
meraih cita-citanya. Terlebih lagi dengan yang terjadi dalam interaksi langsung
adanya ASEAN Free Trade Asia 2015 dengan manusia atau mesin secara fisik
menjadikan tantangan dunia pendidikan untuk menyediakan kepuasan konsumen.
yang semakin kompetitif. Ada juga yang mengarikan pelayanan
Adanya ASEAN Free Trade Area sebagai sesuatu yang dapat
(AFTA) yang dimulai pada tahun 2015 diperjualbelikan dan bahkan tidak dapat
merupakan tantangan tersendiri bagi dihilangkan.
bangsa Indonesia untuk bersaing dalam Pengertian lebih luas mengenai
segala segi, baik ekonomi maupun jasa. pelayanan ini disampaikan Daviddow dan
Persaingan dalam hal jasa saat ini sudah Uttal dalam (Sutopo dan Suryanto: 2003)
sangat kompetitif. Persaingan tresebut yaitu pelayanan merupakan usaha apa saja
diantaranya dalam hal pendidikan. yang dapat meningkatkan kepuasan
Pendidikan merupakan salah satu bidang pelanggan. Sedangkan istilah Prima dalam
yang ikut serta dalam persaingan antar Kamus Bahasa Indonesia adalah pertama /
negara-negara di kawasan ASEAN. Kualitas sangat baik/utama (KBI, org). Sehingga
atau mutu pendidikan bangsa Indonesia layanan prima merupakan usaha melayani
dalam hal ini akan diuji kompetensinya kebutuhan orang lain dengan
dengan kualitas atau mutu pendidikan dari memperhatikan òkepuasan pelangganó
negara-negara ASEAN. Apabila kualitas yang utama atau kepuasan pelanggan
pendidikan bangsa Indonesia kurang terkait layanan harus diutamakan.
kompetitif dari segi output atau outcome ƒ–ƒ ò•‡’—ƒ•ƒ• ’‡Žƒ•‰‰ƒ•ó ’ƒ†ƒ
maka pendidikan ini akan termarginalkan dasarnya lebih dekat dengan makna
dengan sendirinya. Ketidaksiapan suatu kemudahan dalam mengakses segala
bangsa dalam menghadapi perkembangan kebutuhan yang diperlukan oleh
zaman dengan sendirinya akan pelanggan. Dalam kaitannya dengan
menjatuhkan bangsa itu sendiri dalam layanan pendidikan, peserta didik merasa
persaingan global yang kompetitif (Siagian: puas apabila kesulitan kesulitan dalam
2014). Dengan adanya layanan prima proses pembelajaran mendapatkan
dalam pendidikan terutama layanan perhatian dari seluruh civitas akademik.
pembelajaran dengan sendirinya akan Perhatian dan pemberian layanan inilah
menghasilkan mutu atau kualitas output yang menjadikan para pelanggan merasa
atau outcome pendidikan yang baik pula. •‡•ƒ•‰ †ƒ• ƒ•Š‹”•›ƒ •—•…—ŽƒŠ •ƒ–ƒ ò’—ƒ•ó
Oleh karena itu, layanan prima menjadi ƒ–ƒ— ’‡”ƒ•ƒƒ• ò’—ƒ•ó •‡•†ƒ’ƒ–•ƒ•
urgen atau sangat dibutuhkan dalam

12 | Urgensi Pelayanan Prima


pelayanan yang baik, terutama terkait 2. Karakteristik Pelayanan Prima
dengan kemudahan dalam proses Untuk dapat menerapkan
pembelajaran. Kepuasan terhadap pelayanan prima dalam pendidikan
pelanggan inilah yang merupakan bagian terutama dalam pembelajaran maka perlu
yang diinginkan dan terpenting dengan diketahui karakteristik pelayanan prima
adanya pelayanan prima dalam system terlebih dahulu. Berikut ini ada beberapa
manajemen modern saat ini. karakteristik yang menunjukkan adanya
Pengertian layanan prima tersebut pelaksanaan layanan prima yang dapat
di atas menunjukkan pentingnya diketahui dalam setiap kegiatan.
pelayanan yang diberikan kepada Pengetahuan karakteristik ini sangat
pelanggan untuk mewujudkan tujuan penting untuk mengetahui apakah layanan
organisasi tertentu. Dalam hal bisnis yang diberikan sudah sesuai dengan
pelayanan prima mempunyai peranan karakteristik layanan prima ataukah masih
penting baik dari sisi pelanggan internal jauh dari kata layanan prima. Pengetahuan
maupun pelanggan eksternal, karena karakteristik ini menjadi penting agar
sangat berpengaruh pada loyalitas pelanggan merasa puas atas jasa yang
pelanggan kepada organisasi/perusahaan. ditawarkan. Setiap kegiatan yang
Demikian juga jika pelayanan prima ini menunjukkan layanan prima akan di
dilakukan oleh pihak non-komersil atau tunjukkan oleh pribadi-pribadi yang prima
pemerintah dalam hal ini adalah pula.
pendidikan. Pelayanan prima dalam dunia Adapun pelayanan prima dapat
pendidikan merupakan sesuatu hal yang ditunjukkan dengan adanya indikator-
pokok yang tidak dapat diabaikan oleh indikator prilaku para pegawai berikut ini:
lembaga pendidikan manapun. Apabila ada
a. Pelayanan yang ramah
lembaga pendidikan yang mengabaikan
pentingnya layanan dapat dipastikan Pelayanan yang ramah merupakan
lambat-laun pendidikan tersebut akan salah satu kunci awal dalam melayani
termarginalkan oleh pelanggannya sendiri, setiap pelangan yang datang. Pelayanan
baik pelanggan internal maupun pelanggan yang ramah ini ditunjukkan dalam
eksternal. prilaku pegawai yang murah senyum.
Dalam hal pendidikan indikator
Pelanggan internal adalah orang-
tersebut akan muncul pada perlakuan
orang yang terlibat dalam proses produksi
guru dan pegawai ketika awal
barang atau jasa yang ditawarkan
pendafaran siswa baru. Selain murah
perusahaan. Pelanggan internal
senyum juga di tunjukkan dengan
diantaranya para karyawan atau dalam
memberikan kemudahan dan bantuan
pendidikan yaitu para guru dan tenaga
dalam proses seleksi awal.
pendidikan. Dalam dunia bisnis ada
semboyan para pelaku bisnis yang b. Bersikap sopan dan penuh hormat
•‡•›ƒ–ƒ•ƒ•ã ò ‹Žƒ ’‡‰ƒ™ƒ‹ –‹†ƒ• Setiap pelanggan yang
terpuaskan, anda tidak akan mempunyai menggunakan instasi atau lembaga
’‡Žƒ•‰‰ƒ• ›ƒ•‰ –‡”’—ƒ••ƒ•äó ƒ•ƒ †‡•‰ƒ• dalam memenuhi hajatnya harus di
melaksanakan pelayanan prima di sambut dengan kata-kata yang sopan
lingkungan internal, akan menunjang dan penuh hormat. Sehingga tidak
kelancaran proses produksi barang atau dibenarkan apabila menggunakan kata-
pembentukan jasa (standart pelayanan kata yang bernada sombong dan tidak
dalam pendidikan). Keberhasilan menghormati para pelanggan yang akan
pembudayaan pelayanan prima di menggunakan jasa tersebut. Dalam
lingkungan internal, akan menjadi tonggak pelaksanaan pembelajaran tidak
dasar dalam mewujudkan pelayanan prima selayaknya seorang guru berkata yang
di lingkungan eksternal. Dalam dunia kurang sopan pada siswanya. Seorang
pendidikan pelanggan dalam lingkungan guru yang merupakan pelaku dalam
eksternal adalah orangtua peserta didik. pemberian pelayanan pada siswanya

Nurul Yaqien | 13
hendaknya mengajarkan atau menjadi professional dalam proses
membelajarkan siswa dengan penuh pembelajarannya.
kasih sayang sehingga siswa merasa f. Senang bergaul
nyaman dan mudah dalam memperoleh
Pelayanan prima memiliki ciri
ilmu yang diinginkannya.
senang bergaul. Senag bergaul yaitu
c. Tampil yakin senang terhadap pelanggan yang datang
Pelayanan prima memiliki ciri atau pelanggan yang sudah ada. Senang
tampil dengan penuh keyakinan atau dalam arti melayani kebutuhan
percaya diri dan tidak rendah diri. pelanggan. Dalam konteks pendidikan
Pelayanan prima berusaha semaksimal senang bergaul yaitu senang dalam
mungkin menumbuhkan keyakinan membelajarkan materi pada siswa dan
para pelanggan bahwa instansi ini akan juga senang dalam menyelesaikan
memberikan solusi terhadap masalah masalah yang dihadapi oleh siswa dam
yang dihadapi. Keyakinan pelanggan ini proses pembelajarannya.
akan terbentuk manakala pegawai g. Mudah memaafkan
melayani dengan penuh keyaninan
Pelayanan prima memiliki ciri
dalam melayani sehingga pelanggan
mudah memaafkan. Dalam pelayanan
menjadi tenang. Dalam proses
prima pelanggan terkadang melakukan
pembelajaran hendaknya seorang guru
kesalahan yang merugikan instansi.
membelajarkan materi dengan
Kemarahan pada saat tersebut
profesioanal. Professional dalam bidang
sebenarnya sudah tepat pada
metodologinya maupun penguasaan
tempatnya, akan tetapi pelayanan prima
materinya.
akan selalu memaafkan setiap
d. Memberikan kesan ceria kesalahan pelanggan yang dilakukan
Pelayanan prima akan memberikan tanpa sengaja. Perlakukan ini akan
kesan ceria atau bahagia pada setiap menimbulkan atau memberikan kesan
pelanggan yang dihadapinya. Kesan ramah dalam melayani pelanggan.
ceria ini akan menjadikan pelanggan Dalam konteks pendidikan siswa juga
tidak bosan apabila menghadapi pasti melakukan kesalahan. Kesalahan
kesulitan dalam instasinya untuk siswa ditinjau dari adanya pelayanan
meminta bantuan dalam menyelesaikan prima akan memberikan maaf kepada
masalah yang dihadapinya. Dalam siswa yang melakukan kesalahan
pendidikan kesan ceria setiap guru dan tersebut. Kesalahan siswa dapat
para pegawainya akan mencitakan rasa dipastikan ada penyebab yang
senang dan akan sangat dalam proses menimbulkannya. Oleh karena itu,
pembelajarannya pelayanan prima akan memberikan
e. Berpenampilan rapi solusi atas kesalahan yang telah
diperbuatnya. Pemberian solusi akan
Pemberi pelayanan hendaknya
menjadikan siswa tidak merasa di adili
berpenampilan yang meyakinkan dan
oleh lembaga akan tetapi di bantu dalam
rapi. Tampilan yang rapi akan
menyelesaikan masalahnya.
memberikan pengaruh pada mutu
layanan itu sendiri. Penampilan yang h. Senang belajar dari orang lain
rapi juga akan memberikan kesan Pelayanan prima di tunjukkan
professional pada setiap tindakan yang dengan prilaku senang belajar pada
dilakukan dalam lembaga atau instasi orang lain. Maksud ciri tersebut adalah
yang bersangkutan. Dalam pendidikan seorang pegawai hendaknya selalu
seorang guru dan karyawan harus belajar dari pengalaman orang lain.
memberikan penampilan yang rapi Selalu senang belajar merupakan salah
dalam setiap melakukan kegiatan di satu kunci agar pegawai tidak
lembaganya. Kesan rapi inilah yang melakukan kesalahan dua kali pada
akan membawa lembaga tersebut kejadian yang sama. Dalam pendidikan

14 | Urgensi Pelayanan Prima


seorang guru atau pegawai hendaknya eksternal. Dengan adanya pemberian
menerima masukan dari stakeholder sikap dan bantuan pada pelanggan ini
yang memberikan usulan terkait diharapkan pelanggan akan merasa
pembelajaran yang bermutu. Masukan •‡•ƒ•‰ †ƒ• ò’—ƒ•ó –‡”Šƒ†ƒ’ Žƒ›ƒ•ƒ•
tersebut akan dikaji ulang untuk dapat yang telah di berikan pada pelanggan.
memberikan layanan yang lebih baik Dalam hal pendidikan, pemberian
pada hari-hari yang lain. layanan pembelajaran akan sangat
i. Senang pada hal-hal yang etis dan membantu siswa dalam mempelajari,
wajar memahami, dan mempraktekkan apa
yang telah di ajarkan oleh seorang guru.
Pelayanan prima di tunjukkan
Dengan pelayanan yang diperoleh siswa
dengan pada hal-hal yang etis dan wajar.
akan menjadi kompeten terhadap
Prilaku etis dan wajar adalah prilaku
materi yang di ajarkan oleh seorang
yang umumnya di sukai orang banyak,
guru.
atau prilaku yang tidak akan
menimbulkan masalah jika dilakukan. b. Pelayanan pada kenyataannya terdiri
Dalam pendidikan prilaku etis dan dari tindakan nyata dan merupakan
wajar ini sangat penting dilakuka oleh pengaruh yang bersifat tindakan sosial.
setiap guru dan siswa dalam proses Pelayanan yang sifatnya bantuan
pembelajarannya. Prilaku yang tidak merupakan tindakan nyata yang
etis baik oleh guru dan pegawai akan dilakukan oleh instansi atau lembaga
menjadikan masalah tersendiri yang untuk menjadikan para pelanggan
akan dihadapi oleh lembaga pendidikan memiliki image baik terhadap
itu sendiri. instansi/lembaga tersebut. Image ini
j. Pandai menyenangkan orang lain sangat penting untuk menumbuhkan
kepercayan para pelanggan untuk
Pelayanan prima ditunjukkan oleh
kembali menggunakan jasa instansi
prilaku pandai menyenangkan orang
atau lembaga tersebut dalam upaya
lain. Maksud dari pandai
menyelesaikan kebutuhan hidupnya.
menyenangkan oranglain adalah
Dalam konteks pendidikan masyarakat
memberikan layanan khusus terkait
akan mempercayakan pembelajaran
hiburan dan fasilitas tambahan. Dalam
anaknya pada lembaga tersebut.
layanan pendidikan prilaku
menyenagkan orang lain adalah dengan c. Kegiatan produksi dan konsumsi dalam
memberikan hadiah atau penghargaan pelayanan tidak dapat dipisahkan
bagi siswa yang memiliki perstasi dalam secara nyata, karena pada umumnya
pembelajarannya. (Ciputra, 2015) terjadi dalam waktu dan tempat
bersamaan.
Sejalan dengan hal tersebut,
Norman, (1991:14) menyatakan bahwa Kegiatan dalam palayanan jika
karakteristik pelayanan dari sifatnya dibandingkan dengan kegiatan dalam
meliputi sebagai berikut: perusahaan barang memang sangat
berbeda. Pelayanan dalam bidang jasa
a. Pelayanan bersifat tidak dapat diraba,
antara produksi dan konsumsi memang
pelayanan sangat berlawanan sifatnya
tidak dapat dipisahkan secara nyata.
dengan barang jadi.
Kesulitan pemisahan ini karena
Pada karakteristik pertama kegiatannya dilakukan dalam tempat
pelayanan sifatnya berbeda dengan dan waktu yang bersamaan. Seperti
barang jadi. Kalau barang jadi kegiatan dalam pembelajaran di kelas.
pelanggan akan puas ketika barang Seorang guru bahasa Inggris selain
tersebut sesuai dengan yang memproduksi atau kata lain yang lebih
diharapkan. Sedangkan pelayanan ini tepat membelajarkan siswa terhadap
merupakan pemberian sikap dan materi bahasa Inggris, tertentu siswa
bantuan yang diberikan kepada juga menggunakan materi bahasa
pelanggan baik internal maupun Inggris tersebut yang telah dikuasai

Nurul Yaqien | 15
dalam kehidupan sehari-hari guna kepada pelanggan dengan
melatih diri menjadi pribadi yang mengembangkan konsep Total Quality
trampil dalam materi tersebut, sehingga Service (TQS). Tujuan dari TQS adalah
menjadi manusia unggul dalam mewujutkan tercapainya kepuasan
bidangnya. pelanggan, memberikan tanggung jawab
3. Tujuan Layanan Prima kepada setiap orang dan melakukan
perbaikan pelayanan secara
Dalam pembahasan urgensi
berkesinambungan. Konsep TQS menurut
layanan prima ini, hakikat layanan prima
Tjipto (1997), yaitu:
tergantung pada tujuan organisasi itu
sendiri didirikan. Jika tujuan organisasi 1) Berfokus kepada Pelanggan
tersebut berfokus pada layanan maka Prioritas utama adalah
tujuan layanan organisasi itu menjadi mengidentifikasi keinginan, kebutuhan
fokus utama. Seperti produk dari dan harapan pelanggan. Selanjutnya
organisasi pemerintahaan yaitu pelayanan dirancang sistem yang dapat memberikan
masyarakat / publik service, maka layanan jasa atau layanan tertentu yang memenuhi
prima menjadi fokus utamanya. Pelayanan keinginan pelanggan. Pelanggan akan
prima tersebut diberikan untuk memenuhi menjadi puas manakala mendapat layanan
hak masyarakat secara umum. Kegiatan sesuai dengan keinginan, kebutuhan dan
pelayanan pada dasarnya menyangkut harapan pelanggan.
pemenuhan kebutuhan suatu hak 2) Keterlibatan Pegawai secara
yang melekat pada setiap orang, baik Menyeluruh
secara pribadi maupun kelompok. Teori ini
Semua pihak yang terkait dengan
sesuai dengan pendapat Moenir (1998)
upaya peningkatan pelayanan harus
yang menjelaskan bahwa hak atas
dilibatkan secara total menyeluruh. Karena
pelayanan itu sifatnya universal, berlaku
itu, pimpinan harus dapat memberikan
bagi siapa saja yang berkepentingan atau
peluang perbaikan kualitas terhadap
yang membutuhkan atas hak tersebut.
semua pegawai. Selain itu, kepemimpinan
Keputusan Menteri harus pula memberikan kesempatan
Pendayagunaan Aparatur Negara No berpartisipasi kepada semua pegawai yang
63/KEP/M.PAN7/2003, tentang Pedoman ada dalam organisasi, serta
Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik, memperdayakan pegawai atau karyawan
yang disebut pelayanan publik adalah dalam merancang dan memperbaiki
ò ‡‰ƒŽƒ •‡‰‹ƒ–an pelayanan yang barang, jasa, sistem dan organisasi.
dilaksanakan oleh penyelenggara
3) Sistem Pengukuran
pelayanan publik sebagai upaya
Komponen dalam sistem pengukuran
pemenuhan kebutuhan penerima layanan
terdiri hal-hal berikut ini:
maupun pelaksanaan ketentuan peraturan
a. Menyusun standar proses dan produk
perundang-Undangan (Menpan: 2003).
b. Mengidentifikasi ketidaksesuaian dan
Pengertian pelayanan publik tersebut
mengukur kesesuaiannya dengan
menunjukkan sebagai serangkaian
keinginan pelanggan
aktivitas yang dilakukan oleh para petugas
c. Mengoreksi penyimpangan dan
untuk memenuhi kebutuhan warga yang
meningkatkan kinerja.
membutuhkan layanan. Pentingnya
4) Perbaikan Kesinambungan.
layanan publik tersebutakan selalu
a. Memandang bahwa semua pekerjaan
menjadi sorotan dan perhatian masyarakat
sebagai suatu proses
baik pengguna layanan secara langsung
b. Mengantisipasi perubahan keinginan,
maupun tidak . Tidak hanya barang yang
kebutuhan dan harapan para pelanggan.
dihasilkan dalam pelayanan publik, tetapi
c. Mengurangi waktu siklus proses
juga jasa dalam hal memberikan pelayanan
produksi dan distribusi.
administrasi terhadap masyarakat.
d. Dengan senang hati menerima umpan
Hasil pengkajian para ahli balik dari pelanggan. (Dauzy : 2009)
menunjukkan pentingnya pelayanan prima

16 | Urgensi Pelayanan Prima


Dalam dunia pendidikan, pada 1) Pelanggan akan bercerita pada teman,
hakikatnya tujuan pelayanan merupakan saudara, keluarga bahwa ia merasa
hal yang pokok dalam organisasi tersebut. senang atas pelayanan yang diberikan
Organisasi pendidikan sesuai dengan oleh sekolah yang ia pilih.
pengertian pendidikan itu sendiri, 2) Pelanggan akan mempercayai setiap
merupakan organisasi yang lebih proses pembelajaran yang diadakan di
menekankan pada pelayanan. Pendidikan sekolah tersebut
menurut undang-undang No 20 tahun 3) Pelanggan berupaya untuk memilih
2003 merupakan usaha sadar dan pendidikannya secara turun menurun
terencana untuk mewujudkan suasana dalam keluarganya pada lembaga
belajar dan proses pembelajaran agar pendidikan tersebut.
peserta didik secara aktif mengembangkan 4) Pelanggan ingin mengajak siapa saja
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan yang mau belajar dan akan memperoleh
spiritual keagamaan, pengendalian diri, apa yang diinginkan.
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, 5) Pelanggan merasa senang dengan
serta keterampilan yang diperlukan pendidikan yang diselenggarakan yang
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. dapat menimbulkan semangat belajar
Berdasarkan konsep layanan dan yang tinggi.
pengertian pendidikan tersebut dapat 6) Pelanggan merasa kesulitan belajarnya
disimpulkan bahwa layanan pendidikan dapat dilayani dengan baik sehingga
merupakan suatu kegiatan atau tindakan dapat solusi atas kesulitan yang
atau layanan yang diberikan oleh dihadapinya. dan lain lain.
penyelenggara pendidikan/lembaga
pendidikan baik berupa barang ataupun 4. Urgensi Mutu Pembelajaran
jasa yang menghasilkan manfaat bagi Secara umum, setiap produk
penerima layanan atau siswa dalam rangka membutuhkan mutu yang baik. Produk
mencetak generasi yang memiliki yang bermutu merupakan sebuah
kompetensi yang kompetitif. keniscayaan atau fitrah yang diinginkan
Adapun tujuan pelayanan prima oleh setiap mmanusia. Begitupun setiap
adalah memberikan pelayanan yang dapat jasa layanan juga memerlukan layanan
memenuhi dan memuaskan pelanggan, yang bermutu atau layanan prima. Begitu
dalam hal ini adalah siswa itu sendiri. pentingnya mutu bagi setiap orang
Pelayanan prima di sekolah adalah sehingga ia rela mengitari kota/desa
termasuk juga dalam proses berhari-hari hanya untuk mencari sebuah
pembelajarannya, jadi bukan hanya diluar produk atau jasa yang terbaik. Prilaku
proses pembelajaran. Guru haruslah tersebut menunjukkan adanya fitrah dalam
melakukan proses pembelajaran yang bisa diri setiap manusia untuk mendapatkan
memuaskan siswa-siswi tersebut, artinya produk atau jasa yang berkualitas.
siswa bisa menelaah dan memahami apa Dalam bidang jasa pendidikan,
yang dijelaskan oleh gurunya. Demi pembahasan mutu pembelajaran tidak
terwujudnya hal itu, guru haruslah kreatif terlepas dari adanya manajemen
dalam melakukan proses pembelajaran, peningkatan mutu itu sendiri. Manajemen
dimulai pada saat guru peningkatan mutu adalah gambaran dan
merancang rencana pembelajaran (mulai karakteristik menyeluruh dari upaya dan
dari merumuskan tujuan belajar, metode proses organisasi untuk menciptakan jasa
belajar, dan teknik serta evaluasi yang menunjukkan kemampuannya dalam
pembelajaran). memuaskan kebutuhan pembelajaran yang
Dalam dunia pendidikan layanan diharapkan. Untuk itu manajemen
yang baik dalam pembelajaran akan peningkatan mutu meniscayakan semua
memberikan kepuasan tersendiri pada diri layanan organisasi agar menfokuskan diri
pelanggan diantaranya: pada tujuan yang telah ditetapkan.

Nurul Yaqien | 17
Dalam konteks jasa pendidikan, tugas, rencana, program, dan sebagainya.
mutu pembelajaran hakikatnya sangat Input harapan berupa visi, misi, tujuan, dan
berkaitan dengan manajemen peningkatan sasaran yang ingin dicapai oleh sekolah.
mutu yang mencakup tiga hal pokok yaitu: Kesiapan input sangat diperlukan agar
input, proses, dan output pendidikan. proses dapat berlangsung dengan baik.
Meskipun sentral layanan pendidikan Oleh karena itu, tinggi rendahnya mutu
adalah output secara umum dan lulusan input data diukur dari tingkat kesiapan
secara khusus, namun input pendidikan input. Makin tinggi tingkat kesiapan input,
akan sangat mempengaruhi proses maka semakin tinggi pula mutu input
pembelajaran. Input yang kurang baik atau tersebut (Depdiknas, 2002:7).
di bawah standar akan menghasilkan Proses pembelajaran merupakan
keluaran yang kurang maksimal. Walaupun upaya untuk merubah sesuatu menjadi
tidak secara mutlak input yang kurang baik sesuatu yang lain. Sesuatu yang
menghasilkan keluaran yang kurang baik, berpengaruh terhadap berlangsungnya
akan tetapi sedikit banyak akan proses perubahan disebut adalah input,
mempengaruhi proses yang menjadikan sedang sesuatu dari hasil proses disebut
hasil pembelajaran kurang maksimal. output. Dalam pendidikan bersekala mikro
Mutu lulusan itu sendiri sangat (tingkat sekolah), proses yang dimaksud
terkait dengan mutu input, proses dan adalah proses pengambilan keputusan,
output. Ketiganya tidak dapat dipisahkan proses pengelolaan kelembagaan, proses
satu dengan yang lain. Input pendidikan pengelolaan program, proses belajar-
adalah segala sesuatu yang harus tersedia mengajar, dan proses monitoring dan
karena dibutuhkan untuk berlangsungnya evaluasi, dengan catatan bahwa proses
proses. Sesuatu yang dimaksud berupa belajar mengajar memiliki tingkat
sumberdaya dan perangkat lunak serta kepentingan tertinggi dibandingkan
harapan-harapan sebagai pemandu bagi dengan proses-proses lainnya.
berlangsungnya proses, diantaranya Output pendidikan akan dapat
meliputi, 1) siswa: kesiapan dan motivasi dikatakan bermutu manakala proses
belajarnya, 2) guru: kemampuan pembelajarannya juga bermutu. Sehingga
profesional, moral kerjanya (kemampuan dapat dikatakan bahwa output pendidikan
personal), dan kerjasamanya (kemampuan merupakan hasil dari layanan kinerja
sosial). 3) kurikulum: relevansi konten dan sekolah. Kinerja sekolah dalam hal proses
operasionalisasi proses pembelajarannya, pembelajaran dapat dilihat dan diukur dari
4) dan, sarana dan prasarana: kecukupan kualitasnya, efektifitasnya,
dan keefektifan dalam mendukung proses produktifitasnya, inovasi pembelajaranya,
pembelajaran, 5) Masyarakat (orang tua, moral kerjanya dan lain sebaginya. Output
pengguna lulusan, dan perguruan tinggi): pendidikan dapat juga dikatakan bermutu,
partisipasinya dalam pengembangan jika prestasi sekolah khususnya prestasi
program-program pendidikan sekolah. peserta didik dalam bidang akademik
(Depdiknas, 2002:7). maupun non akademik menunjukkan
Untuk menghasilkan output yang pencapaian yang tinggi dalam kancah
baik maka mutu komponen-komponen nasional maupun ASEAN.
tersebut di atas menjadi fokus perhatian / Adanya masyarakat ekonomi
layanan sekolah. Secara lebih rinci dapat ASEAN yang dimulai tahun 2015, mutu
disebutkan input sumberdaya meliputi menjadi isu yang sangat penting dalam
sumberdaya manusia (kepala sekolah, guru dunia pendidikan seperti halnya organisasi
termasuk guru BP, karyawan, siswa) dan yang menfokuskan perhatiannya dalam
sumberdaya selebihnya (peralatan, pelaksanaan efektifitas, efisiensi dan
perlengkapan, uang, bahan, dan pengembangan manajemen serta kinerja
sebagainya). Input perangkat lunak organisasi. Banyak berpendapat bahwa
meliputi struktur organisasi sekolah, perhatian ini memang selalu ada, tetapi
peraturan perundang-undangan, deskripsi sebenarnya hal itu lebih disebabkan karena

18 | Urgensi Pelayanan Prima


keadaan seperti kompetisi ekonomi, di (Nasution, 2001:15). Kecocokan
mana saat ini kita hidup, menjadikan penggunaan produk tersebut memiliki dua
î•—–—ï •‡„ƒ‰ƒ‹ ’—•ƒ– ’‡”Šƒ–‹ƒ• ‹Ž˜ƒã aspek utama yaitu, produknya memenuhi
2007:1). Mekipun demikian apapun tuntutan pelanggan dan tidak memiliki
alasannya saat ini, mempersiapkan kelemahan. Inilah konsep mutu yang tidak
kualitas produk dan jasa layanan terlalu muluk-muluk dan tidak menarget
merupakan tuntutan yang tidak bisa î•—–— –‹•‰‰‹ïá •‡Š‹•‰‰ƒ †‡•‰ƒ• †‡•‹•‹ƒ•
dihindarkan terutama dalam bidang memungkinkan setiap orang, baik yang
pendidikan. •ƒ•’— ƒ–ƒ— –‹†ƒ• •ƒ•’— •„‡Ž‹ï •—–—
Organisasi sekolah memilki tinggi, dapat tetap merasakan pelayanan
tanggung jawab yang besar terhadap mutu. Secara lebih sederhana konsep mutu
masyarakat pada umumnya atas apa yang kemudian diinterpretasikan oleh ISO 9000
mereka laksanakan. Maka dari itu sekolah sebagai suatu perpaduan antara sifat-sifat
memiliki tekanan yang cukup kuat untuk dan karakteristik yang menentukan
menaikkan tingkat kualitas kerjanya. sampai seberapa jauh keluaran/mutu
Tekanan itu bisa berasal dari dalam atau barang/lulusan dapat memenuhi
luar sekolah. Beberapa orang berpendapat kebutuhan pembeli/pemakai lulusan
bahwa meningkatkan profesionalitas kerja (Bambang, 2000:41).
dalam organisasi sekolah berimplikasi Berdasar atas uraian di atas konsep
pada kommitmen kualitas, meski tanpa mutu yang dimaksud dalam tulisan ini
adanya tekanan dari pihak luar sekolah adalah konsep mutu relatif yang
yang diyakini mampu menguatkan atau dipaparkan oleh JM. Juran dan Edward
membantu dalam menciptakan kualitas Sallis di atas atau konsep mutu yang
tinggi dalam kerja-kerja sekolah. disampaikan oleh Crosby dan ISO 9000.
Mutu pada dasarnya diperuntukan Artinya dalam proses pengelolaan sekolah,
bagi organisasi perusahaan, pendekatan sekolah tidak harus mengeluarkan biaya
mutu ini telah diadopsi untuk usaha non maupun tenaga ekstra untuk mencapai
profit seperti organisasi pendidikan. Hal itu mutu yang bernilai mahal dan eksklusif,
penting karena pendidikan harus bisa tetapi ia perlu menunjukkan keaslian dan
mengembangkan paradigmanya sendiri kewajaran sifat-sifatnya serta
tentang bagaimana memanajen mutu keefektifannya sesuai dengan tujuan,
karena proses pendidikan itu sendiri tuntutan dan kebutuhan masyarakat masa
memiliki kompleksitas yang luar biasa kini dan masa datang. Terkait layanan
seperti input yang bermacam-macam, maka, untuk memperoleh mutu yang
interaksi yang ada di dalamnya, dan diharapkan selain memperhatikan input,
lulusan yang dihasilkannya yang maka layanan harus ditingkatkan terutama
bervariasi. Setiap sekolah harus mampu dalam proses pembelajaran untuk dapat
memutuskan jalannya sendiri dalam menghasikan keluaran atau output dan
peningkatan dan pengembangannya. outcome yang kompetitif.
Mutu dipandang sebagai suatu 5. Layanan Prima Dalam Meningkatkan
yang melekat pada sebuah produk yang Mutu Pembelajaran
sesuai dengan kebutuhan pelanggannya. Pentingnya palayanan prima dalam
Untuk itu dalam definisi relatif ini produk meningkatkan mutu pembelajaran akan
atau layanan akan dianggap bermutu, menjadikan siswa memiliki kompetensi
bukan karena ia mahal dan eksklusif, tetapi yang lebih baik. Hal tersebut sesuai dengan
ia memiliki daya nilai misalnya keaslian hasil penelitian yang telah dilakukan dalam
produk, wajar dan familiar (Salis, 2010;53). rangka mencapai mutu pembelajaran yang
Pandangan ini lebih mirip dengan apa yang baik si SMA Al Izzah kota Batu. Adanya
disampaikan oleh Juran bahwa mutu klinik belajar yang merupakan salah satu
adalah kecocokan penggunaan produk layanan pendidikan yang merupakan
(fitness for use) untuk memenuhi solusi dari berbagai permasalahan terkait
kebutuhan dan kepuasan pelanggan pembelajaran. Permasalahan

Nurul Yaqien | 19
pembelajaran diantaranya materi kurang sudah sewajarnya memberikan pelayanan
dimengerti/difahami oleh siswa ketika yang terbaik pada peserta didiknya.
proses pembelajaran di kelas berlangsung Terlebih lagi dalam lembaga pendidikan
maupun kurang dimengerti disebabkan Islam, layanan prima itu mutlak diterapkan
sakit dan juga di sebabkan mengikuti sebagai bentuk menjalankan ajaran agama
berbagai kejuaraan lomba yang diadakan. Islam. Sebagaimana sabda Rasulullah saw.
(Yaqien, 2015: 64). yang diriwayarkan oleh Imam Tabrani.
Proses pelaksanaan layanan klinik Beliau menyatakan bahwa Allah sangat
belajar tersebut dilakukan ketika siswa mencintai jika seseorang melakukan
mengikuti pembelajaran di kelas dan ia perbuatan yang dilakukan dengan itqan
belum menguasai pembelajaran yang (kesungguhan dan keseriusan). Melakukan
diajarkan oleh guru. Seperti seorang siswa dengan kesungguhan dan keseriusan
yang belum menguasai materi matematika, merupakan salah satu bentuk melayani
ketika siswa tersebut mengikuti materi peserta didik dengan total atau dengan
bahasa inggris dan ia memiliki kemampuan prima. Dengan memberikan layanan prima
berbahasa ingris di atas rata-rata teman- terhadap peserta didik dalam proses
temannya, maka siswa tersebut bisa pembelajaran akan memberikan dampak
meminta izin kepada guru yang mengampu yang positif terhadap peningkatan mutu
bahasa Inggris, untuk menemui guru peserta didik itu sendiri. Terlebih lagi,
matematika dalam menyelesaikan dengan adanya era MEA yang sangat
kesulitan yang dihadapinya. Ia merasa kompetitif dalam berbagai bidang
kurang memahami materi matematika termasuk dalam hal jasa pendidikan.
dikarenakan tidak mengikutinya selama Dengan penerapan konsep layanan prima
dua minggu. Selama dua mingggu tersebut di setiap lembaga pendidikan, terutama
ia sibuk melakukan pelatihan khusus pendidikan Islam diharapan akan mampu
dalam rangka mempersiapkan mengikuti mencetak generasi yang unggul dalam
lomba tingkat nasional yang akan segala bidang baik agama maupun umum.
diikutinya mewakili sekolah yang ia
tempati. Setelah lomba selesai maka ia Daftar Pustaka
segera menemui sang guru matematika
Bambang H. Hadiwiarjo, & Sulistijarningsih
untuk mengejar materi yang tertinggal
Wibisono. 2000. Memasuki Pasar
selama dua minggu tersebut. Melalui klinik
Internasional Dengan ISO 9000.
belajar itulah ia bisa mengejar
Jakarta: Ghalia Indonesia.
ketertinggalan materi yang ia tinggalkan
selama mengikuti pelatihan lomba. Barata, A.A. 2004. Dasar-dasar pelayanan
prima. Jakarta:PT.Elex Media
Hasil dari pelaksanaan pelayanan
Komputindo
prima tersebut diantaranya, banyak
prestasi yang diraih baik prestasi Ciputra. 2015. Pelayanan Prima
akademik maupun non akademik. Seperti (www.ciputra-uceo.net). Di akses 22
prestasi kejuaraan lomba yang diikuti baik Oktober 2016 pukul 09.00 wib.
tingkat lokal maupun tingkat nasional. Departemen Pendidikan Nasional.
Prentasi yang diraih dalam bidang Manajemen Peningkatan Mutu
akademik diantaranya siswanya dapat di Berbasis Sekolah. (Jakarta: 2002)
terima di perguruan tinggi baik di dalam Dikdasmen, Konsep Pelayanan Dalam
negeri maupun di luar negeri. Pendidikan
(Http://Dikdasmenpdmkotamalang.
Penutup or.id)
Pembahasan terkait layanan prima Dauzy, 2009. Konsep Pelayanan Pendidikan
dalam peningkatan mutu proses (http://dauzyinfo.blogspot.co.id)
pembelajaran ini merupakan hal yang diakses 23 Oktober 2015.
sangat penting. Setiap lembaga pendidikan KBI, Kamus Bahasa Indonesia,
(http://kamusbahasaindonesia.org).

20 | Urgensi Pelayanan Prima


Diakses 22 Oktober 2015 Pukul (Http://www.analisadaily.com)
09.50. wib diakses ; 25 Maret 2015
Menpan. 2003. Kemenpan Pelayanan Simanjuntak, M.P. 2011. Strategi Pelayanan
Prima, (www.menpan.go.id) diakses Prima
22 Oktober 2015 Pukul 09.30 wib. (http://mankep.blogspot.co.id)
Nasution, M N. 2001. Manajemen Mutu Diakses 23 Oktober 2015
Terpadu (Total Quality Silva Roncelli-Voupot, 2007. Leading For
Management). Jakarta: Ghalia Quality. National Leadership School,
Indonesia. Ljubljana Slovenia. Bahan Review
Normann. 1991. Service Management. Mata Kuliah Manajemen Mutu.
Chicester, England: Wiley & Son. Pascasarjana UIN Malang.
Nurhasyim. 2004. Pengembangan Model Sutopo dan Suryanto, Adi. 2003. Pelayanan
Pelayanan Haji Departemen Agama Prima. Jakarta: Lembaga
Berdasarkan Prinsip Reinventing Administrasi Negara Republik
Government Yang Berorientasi Pada Indonesia.
Pelanggan di Kabupaten Gresik. Tesis. Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa
Surabaya: Program Pasca Sarjana Indonesia. 1999. Kamus Besar
Universitas Airlangga Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Sallis, Edward. 2010. Total Quality Pustaka.
Management in Education. Alih Utomo, Eddy. 2012. Pelayanan Prima
Bahasa oleh Ahmad Ali Riyadi dan Sekolah (http://eddy-
Fahrurrozi. Jogjakarta: IRCISoD, utomo.blogspot.co.id) di akses 23
2010 Oktober 2015.
Siagian, Riduan. 2014 Ketidaksiapan Yaqien, 2015. Manajemen Mutu Layanan di
Sumberdaya Manusia Indonesia SMA AL Izzah Kota Batu. (Penelitian
Kompetitif: UIN Maliki Malang)

Nurul Yaqien | 21

Anda mungkin juga menyukai