Anda di halaman 1dari 13

KASUS ARITMIA

DISUSUN OLEH :

SAFRI AGUSTIN NOVAN NIM : 22010148


RIFKI RAIYANI NIM : 22010143
T.ADI SAPUTRA NIM : 22010155
AISYAH NIM : 22010097
LAINI MAHFUZAH NIM : 22010124
JUNIAR SARDIANA NIM : 22010122
YUYUN SRI WAHYUNI NIM : 22010164
SERI MAHARANI NIM : 22010149
ZULHELMI NIM :
FAJRIZAL NIM :
HENDRI NIM :
EKA SURIANI NIM :
ELLYDA SARI NIM :
ZURAIDA FARSIA NIM :
MUNIRA NIM :

STIKES MEDIKA SERAMOE BARAT MEULABOH 2022


KASUS ARITMIA

Seorang laki-laki berusia 59 tahun dirawat di ruang intensif dengan keluhan nyeri dada dan sesak yang
muncul hilang timbul. Keluhan meningkat terutama pada saat aktifitas & malam hari dan membaik pada saat
istirahat. Nyeri dada dirasakan perih dan tertusuk-tusuk. Keluhan pasien juga disertai keringat dingin. Pasien
memiliki riwayat penyakit asam lambung, hipertensi, asma dan jantung. Sampai sekarang pasien masih rutin
cek kesehatan dan berobat di poli. Pasien mengatakan tidak bisa melakukan aktivitas saat nyeri datang,
terutama saat berjalan dari tempat tidur ke kamar mandi. ADL selama sakit banyak dibantu oleh keluarga
pasien.

Hasil pengkajian: compos mentis GCS 15 (456), KU lemas dan tampak kesakitan dengan VAS skor 4, TTV
tekanan darah 160/120 mmHg, nadi 110x/menit, ireguler, frekuensi napas 24x/menit dengan SpO2 96%, dan
suhu 36 C.. Hasil pemeriksaan fisik: JVP R+2, CRT<2 detik. Kekuatan otot = 4444 𝑙 4444
4444 4444

Hasil pemeriksaan laboratorium: leukosit 9.590 ribu/uL, eritrosit 4.73 juta/uL, hemoglobin 15,8 g/Dl,
hematocrit 45,6%. MCV 96,4 fL, MCH 33.4 pg, MCHC 34.6 g/Dl, trombosit yaitu 128 juta/uL, BUN 22,2,
kreatinin serum yaitu 0.96, asam urat 5,5, total kolestrol 124, trigliserida 64, HbsAg negatif, SGOT 47,
SGPT 34 dan Kalium 2,8. Pemeriksaan CTR : Cardiomegali, CTR 60%. Pemeriksaan EKG: irama ireguler,
axis normal, atrial fibrilasi. Terapi Medis yang didapatkan: terapi Inf NS 1 fl, Inj pantoprazole 1x1,
combivent, furosemid 2x40, spironolakton 0-25, atorvastatin 0-40, digoxin 1x1, candesartan 0-80 dan
curcuma 3x1.

INSTRUKSI :

1. Lengkapi Analisa data untuk kasus tersebut (2 masalah)


2. Lengkapi diagnosa keperawatan untuk kasus tersebut (2 dx keperawatan)
3. Lengkapi perencanaan keperawatan untuk kasus tersebut (2 dx keperawatan)
4. Lengkapi implementasi & evaluasi keperawatan untuk kasus tersebut (2 dx keperawatan)

Note : Format Terlampir Dibawah dan Gunakan buku 3S dari PP


ASUHAN KEPERAWATAN KASUS

A. Analisa Data

NO DATA PENYEBAB MASALAH


1. DS : Pasien mengatakan nyeri dada dan Otak Nyeri s
sesak hilang timbul,nyeri dada dirasakan
perih dan tertusuk-tusuk,pasien juga suplai o2 jaringan
mengatakan punya riwayat penyakit asam
lambung,hipertensi,asma dan jantung.
iskemia

DO :cm (+) gcs 4.5.6 nyeri


k/u lemas
nyeri vas skor 4
ttv 160/120 mmhg.
Hr 110x/m
Rr 24 x/m
Spo2 96 x/m
Tem 36 c
Kekuatan otot 4444+4444
4444+4444
Leukosit 9.590 ribu/ul
Eritrosit 4.73 juta/ul
Hb 15.8
Hematocrit 45,6 %
Mcv 96,4
Trombosit 128 juta/ul
kreatinin serum 0.96
asam urat 5,5,
total kolestrol 124,
trigliserida 64,
HbsAg negatif,
SGOT 47,
SGPT 34 dan Kalium 2,8.
Pemeriksaan CTR : Cardiomegali, CTR 60%.
Pemeriksaan EKG: irama ireguler, axis normal,
atrial fibrilasi

2. DS :pasien mengatakan keluhan meningkat Darah Penurunan curah jantung


pada saat aktifitas dan pada malam hari
membaik pada saat istirahat. Curah jantung menurun
Nyeri dada perih dan tertusuk-tusuk, /meningkat
keluhan disertai keringat dingin
Palpitasi

DO : ttv 160/120 mmhg. Penurunan curah jantung


Hr 110x/m
Trombosit 128 juta/ul
Pemeriksaan CTR : Cardiomegali,
CTR 60%.
Pemeriksaan EKG: irama ireguler,
axis normal, atrial fibrilasi

3 DS : Pasien mengatakan nyeri dada dan Pernafasan Intoleransi aktivitas


sesak hilang timbul,nyeri dada dirasakan
perih dan tertusuk-tusuk. Curah jantung
pasien juga mengatakan keluhan meningkat menurun/meningkat
pada saat aktifitas dan pada malam hari dan
membaik pada saat istirahat .pasien juga Perubahan irama dan bunyi
mengatakan punya riwayat penyakit asam nafas
lambung,hipertensi,asma dan jantung.
Sesak nafas

DO : DO : ttv 160/120 mmhg. Intoleransi aktifitas

Hr 110x/m
k/u lemas
Trombosit 128 juta/ul
Pemeriksaan CTR : Cardiomegali,
CTR 60%.
Pemeriksaan EKG: irama ireguler,
axis normal, atrial fibrilasi
Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri berhubungan dengan iskemia


2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan palpitasi
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan sesak nafas
PERENCANAAN KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan (SDKI) Kriteria Hasil (SLKI) Intervensi ( SIKI)


1 Nyeri ( L.08063) Management nyeri (I 08238)
Nyeri berhubungan dengan iskemia (D0077) Kriteria hasil : 1. Indentifikasi lokasi ,krakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,intensitas nyeri
Setelah dilakukan tindakan 2. Indentifikasi skala nyeri
keperawatan 3x24 jam masalah 3. Indentifiksi respon nyeri non verbal
terhadap pertukaran gas dapat 4. Indentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
teratasi dengan indikator. 5. Indentifikasi pengaruh nyeri padakualitas hidup
1. Keluhan nyeri menurun 6. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan

Terapeutik :
1. Berikan teknis farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri ( mis,
hipnosis,terapi musik,imajinasi terbimbing,kompres hangat,/dingin.
2. Kontrollingkungan yang memperberat rasa nyeri ( mis, suhu ruangan,
penchayaan, kebisingan)
3. Fasilitas istirahat dan tidur
4. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri

Edukasi :
1. Jelaskan penyebab pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
4. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
5. Ajarkan teknik non farmakolgis untuk mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian anti aritmia serta pemberian analgetik jika perlu
2 Curah jantung (L.02008) Management aritmia (I02035)
Penurunan curah jantung berhubungan dengan Kriteria Hasil : 1. Periksa onset dan pemicu aritmia
palpitasi (D0008) Setelah dilakukan tindakan 2. Indentifikasi jenis aritmia
keperawatan 3 x24 jam 3. Monitor frekuensi dan durasi aritmia
masalah terhadap pertukaran 4. Monitor keluhan nyeri dada (intensitas,lokasi,faktor pencetus,dan faktor
gas dapat teratasi dengan pereda
indikator . 5. Monitor saturasi oksigen
1. Gambaran aritmia 6. Monitor kadar elektrolit dan darah rutin
menurun
Terapeutik :
1. Berikan lingkungan yang tenang
2. Pasang jalan nafas jika diperlukan ( OPA,NPA,ETT)
3. Pasang akses intravena
4. Pasang monitor
5. Rekam EKG 12 sadapan persif dan jika segera di perlukan
6. Berikan oksigenisasi sesuai kebutuhan
7. Persiapan pemasangan icd ( implantable cardioverter defibrillator) jika di
perlukan

Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian anti aritmia, jika perlu
2. Kolaborasi pemberian kardioversi, jika diperlukan
3. Kolaborasi pemberian defibrilasi, jika perlu

3 Intoleransi aktifitas berhubungan dengan sesak Toleransi aktifitas (L.05047) Managemen Energi ( I.05178)
nafas (D0056) Kriteria Hasil : 1. Indentifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
Setelah dilakukan tindakan 2. Monitor kelelahan fisik dan emosiaonal
keperawatan 3x24 jam masalah 3. Monitor pola dan jam tidur/istirahat
terhadap pertukaran gas dapat 4. Monitor lokasi dan ketidak nyamanan selama melakukan aktifitas
teratasi dengan indikator
1. Keluhan lelah cukup
menurun
Teurapeutik
1. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
(mis,cahaya,suara,kunjungan)
2. Lakukan latihan rentang gerak pasif atau aktif
3. Berikan aktifitas distraksi yang menenangkan
4. Head up kepala 45 drajat atau 90 drajat
Edukasi :
1. Anjurkan tirah baring
2. Anjurkan melkukan aktifitas secara bertahap
3. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak
berkurang
4. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan

Kolaborasi :
1. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makan
IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN

No Hari/Tanggal Diagnosa Implementasi (D.0056) Evaluasi


Keperawatan
1 Management nyeri
Nyeri berhubungan Observasi : S. Klien mengatakan badan rileks kembli
dengan iskemia 1. Mengindentifikasi lokasi, krakteristik ,
durasi frekuensi,kualitas, intensitas nyeri O. pasien terlihat nyaman dan tidak mengeluh nyeri
(D0077) 2. Mengindentifikasi skalanyeri
3. Mengindentifikasi respon nyeri non A. masalah teratasi
verbal
4. Memonitor efek samping penggunaan P. Lanjutkan intervensi
anti aritmia atau anal getik

Terapeutik :
1. Memberikan teknik non farmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri ( Mis,
hipnosis, musik, aroma terapi, terapi
imajinasi,kompres hangat atau dingin )
2. Mengontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri ( Mis, suhu
ruangan, pencahayaan, kebisingan)
3. Mempertimbangkan jenis dan sumber
nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri

Edukasi :
1. Menjelaskan penyebab pemicu nyeri
2. Menjelaskan strategi meredakan nyeri
3. Menganjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
4. Mengajarkan teknik non farmakologis
untuk mungurangi rasa nyeri
5. Menganjurkan menggunakan analgetik
secara tepat

Kolaborasi :
1. Berkolaborasi pemberian anti aritmia
dan analgetik jika di perlukan
2 Management aritmia S. Pasien merasa lebih baik
Penurunan curah Observasi :
jantung berhubungan 1. Memeriksa pemicu aritmia O. Denyut dan frekuensi jantung pasien kembali normal
2. Mengindentifikasi jenis aritmia
dengan palpitasi 3. Momonitor frekuesi dan durasi aritmia A. Masalah teratasi
4. Momonitor keluhan nyeri dada (
(D0008)
intensitas, lokasi, faktor pencetus dan P. Lanjutkan Intervensi
faktor pereda)
5. Momonitor respon hemodinamik akabat
aritmia
6. Mommnitor saturasi oksigen
7. Momonitor elektrolit dan DR

Terapeutik
1. Memberikan lingkungan yang tenang
2. Memasang jalan nafas buatan jika
diperlukan ( mis OPA,NPA,ETT)
3. Memasang akses intravena
4. Memasang monitor
5. Merekam EKG 12 sadapan
6. Memberikan oksigenisasi sesuai
kebutuhan
7. Meyiapkan pemasanganICD( Implantable
cardioverter defibrillator ) jika di
butuhkan

Kolaborasi :
1. Berkolaborasi pemberian anaritmia jika
perli
2. Berkolaborasi pemberian kardioversi jika
diperlukan
3. Berkolaborasi pemberian defibrasi jika
perlu

3. Intoleransi aktifitas Management energi S. Klien mengatakan membaik


berhubungan dengan Observasi :
sesak nafas (D0056) 1. Mengindentifikasi gangguan fungsi O. Klien tampak lebih segar
tubuh yang mengakibatkan kelelahan
2. Memonitor kelelahan fisik dan A. Masalah teratasi
emosional
3. Monitor pola dan jam tidur P. Pertahankan Intervensi
4. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan 1. fasilitasi posisi senyaman mungkin head up 45 drata
selama melakukan aktifitas atau 90 drajat
2. anjurkan tirah baring
Terapeutik : 3. kolaborasi dengan ahli giji tentang cara
1. Menyediakan lingkungan nyaman dan meningkatkan asupan makanan
rendah stimulus ( misal cahaya, suara
dan kunjungan)
2. Melakukan latihan rentang gerak pasif
dan atau aktif
3. Memberikan aktifitas distraksi yang
menenangkan
4. Memberikan posisi senyaman mungkin
head up 45 drajat atau 90 drajat

Edukasi :
1. Menganjurkan tirah baring
2. Menganjurkan melakukan aktifitas
secara bertahap
3. Menganjurkan memnghubungi perawat
jika tanda dan gejala kelelahan tidak
berkurang
4. Mengajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan

Kolaborasi :
Berkolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makan

Anda mungkin juga menyukai