Anda di halaman 1dari 15

Corporate Entrepreneurship

dan social Entrepreneurship


BAB 2
DEFINISI ENTREPRENEURSHIP

• Kata entrepreneurship telah diketahui sejak diperkenalkan oleh


Richard Castillon pada tahun 1755
• Secara umum , entrepreneurship dapat dipahami sebagai suatu
tindakan mendirikan dan mengelola sebuah usaha atau bisnis
baru untuk mengejar suatu peluang opportunity
• Orang yang melakukan tindakan ini adalah seorang
entrepreneur
• Walaupun entrepreneur sering kali artinya dianggap sama dengan
pemilik usaha , tetapi keduanya memiliki makna yang berbeda
DEFINISI ENTREPRENEURSHIP

• Dalam pengertian umum, entrepreneur merujuk kepada pendiri


sebuah bisnis atau pemilik sebuah perusahaan inovatif. Makna
tersebut dapat dijelaskan ke dalam dua hal, yaitu:
• Entrepreneurship adalah aktivitas mendirikan sebuah usaha atau
bisnis baru untuk mengejar suatu peluang (opportunity) sehingga
dalam artian tersebut, entrepreneur dipandang sebagai inovator
atau pionir.
• Entrepreneurship adalah aktivitas dari seseorang yang memimpin,
mengelola, mengambil risiko, dan sekaligus menjadi pemilik dari
sebuah usaha atau sering disebut sebagai owner manager.
PENTINGNYA ENTERPRENEUR
1. Evolusi pasar bebas 10. Menciptakan Peluang Kerja
2. Efisiensi dinamis 11. Menghadirkan Inovasi
3. Menciptakan Market baru 12. Integrasi Politik dan Ekonomi Para
4. Menghadirkan Value Baru Pendatang
5. Memacu Pertumbuhan 13. Menumbuhkan Enterpreneurship
Ekonomi 14. Meningkatkan Standar Hidup
6. Meningkatkan Penghasilan 15. Meningkatkan Riset dan
Nasional Pengembangan
7. Menciptakan Perubahan 16. Pengembangan Regional yang
Sosial Seimbang
8. Pengembangan Masyarakat 17. Meningkatkan PDB dan
9. Menumbuhkan Pendapatan Per Kapita
Kewirausahaan 18. Kesempatan Ekspansi
DUKUNAN AKADEMISI, NEGARA DAN SWASTA DALAM
PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN

 Pemerintah Indonesia telah berupaya untuk mengikuti jejak keberhasilan negara-


negara yang mengembangkan inkubator wirausaha dengan diterbitkannya
Peraturan Presiden RI Nomor 27 Tahun 2013 tentang Pengembangan Inkubator
Wirausaha tertanggal 11 April 2013.
 Dengan dikeluarkannya kebijakan seperti itu, maka sebenarnya sudah terbuka
peluang bagi para ahli, praktisi, serta akademisi untuk berperan aktif serta
mengambil manfaat bagi pengembangan wirausaha maupun pengembangan bagi
para penyelenggara itu sendiri.
 Selain itu bagi para penyelenggara terbuka lebar kesempatan untuk bekerja sama
dengan pihak asing (luar negeri). Dalam perkembangannya akan tumbuh keyakinan
bahwa nantinya bangsa Indonesia akan memilki kemampuan untuk bersaing
dengan bangsa-bangsa lain
KEWIRAUSAHAAN DALAM PANDANGAN ISLAM

 Agama Islam memberikan pemahaman bahwa segala sesuatu yang dilakukan oleh
manusia haruslah merupakan tindakan yang baik, sesuai syari’at Islam yang
bersumber dari Al-Qur’an serta al-Hadits.
 Kegiatan kewirausahaan dalam Islam merupakan hal yang sangat dianjurkan,
sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S. At-Taubah ayat 105 yang artinya: “Dan
katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu'min
akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang
Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu
apa yang telah kamu kerjakan”.
 Kewirausahaan dalam agama Islam juga dilandasi nilai-nilai seperti aqidah, ibadah,
CORPORATE ENTREPRENEURSHIP

 Corporate Entrepreneurship dalam sebuah organisasi dapat berkaitan dengan


perilaku yang mengarah kepada tindakanan tindakan yang bersifat tidak rutin,
berani mengambil terobosan.
 Morris et. al dalam Kuratko (2010) menggambarkan perwujudan corporate
entrepreneurship dalam perusahaan sebagai corporate venturing (proyek
perusahaan) atau strategic entrepreneurship (strategik kewirausahaan).
CORPORATE ENTREPRENEURSHIP
 Menurut Guth dan Ginsberg dalam Kuratko menekankan
bahwa Corporate Entrepreneurship mencoba mengeksplorasi
dua fenomena utama, yaitu :
(1)penciptaan organisasi baru didalam organisasi yang lama,
(2)perubahan dari organisasi yang sudah berjalan melalui
pembaharuan strategik.
 Pendekatan inovasi sebagai akar pengembangan corporate
entreprenuership juga diutarakan oleh Zahra dalam
Kuratko(2001) yang menjadi akar dalam kegiatan perusahaan.
Kegiatan perusahaan dapat bersifat formal, melalui struktur,
komunikasi tertulis dan tercatat, namun juga dapat bersifai
SOCIAL ENTREPRENEURSHIP

• Social entrepreneur adalah orang yang memiliki inovasi


baru dan memiliki potensi untuk memecahkan
permasalahan sosial dan mereka adalah orang-orang
yang bersedia untuk mengambil risiko dan
upaya untuk menciptakan perubahan yang
positif dalam masyarakat melalui inisiatif
mereka.
SOCIAL ENTREPRENEURSHIP

• Tujuan utama dari seorang social entrepreneur bukan


untuk mendapatkan keuntungan semata, melainkan untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
• Namun, social entrepreneur juga harus tetap cerdas secara
finansial agar berhasil dalam mengelola usahanya dan demi
menjaga inisiatif sosial yang dijalankannya tetap berjalan.
SOCIAL ENTREPRENEURSHIP

• Social entrepreneurship saat ini sudah menjadi gerakan


massal di kalangan bisnis. Di negara- negara yang
sudah sangat berkembang entrepreneurship-nya,
mereka menambahkan dampak sosial sebagai
tujuan utama suatu usaha. Hal tersebut menjadi suatu
keharusan sebagai bagian dari upaya mereka
untuk membantu dunia.
TOKOH SOCIAL ENTREPRENEUR DI
INDONESIA
Hafiza Elfira
Seorang social entrepreneur sukses di
Indonesia. Ia berperan besar dalam peningkatan kualitas
hidup komunitas wanita
penderita kusta.
Wanita muda ini memiliki kepedulian sosial yang tinggi
terhadap para wanita yang menderita kusta
untuk bisa mandiri. Tak hanya berjiwa sosial,
Hafiza Elfira juga pandai dalam berbisnis
dengan membekali para ibu- ibu tersebut dengan
menjahit manik-manik jilbab yang dapat dijual.
5 KARAKTERISTIK SOCIAL
ENTREPRENEUR
1. Lahir dari sebuah misi untuk memecahkan
masalah sosial dan memberikan dampak sosial.
2. Adanya aktivitas pemberdayaan kepada
penerima manfaat.
3. Beroperasi sesuai prinsip dan etika bisnis
4. Reinvestasi pada misi sosial
5. Berorientasi berkelanjutan. 
Social Entrepreneur di Indonesia

1.Social entrepreneurship berbasis komunitas,


2.Social entrepreneurship nirlaba,
3.Social entrepreneurship gabungan, dan
4.Social entrepreneurship berorientasi laba

Anda mungkin juga menyukai