Anda di halaman 1dari 19

•LATAR BELAKANG

BERDIRINYA
MUHAMMADIYAH
Coba pikirkan apa yang anda ketahui tentang
Muhammadiyah.

Diskusikan dengan teman di samping anda.

Siapa yang mau berbagi pengetahuan ?


Muhammadiyah berasal dari kata bahasa
Arab yakni “Muhammad” nama Nabi dan
Rasul terakhir, kemudian ditambah dengan
“ya nisbah” dan “ta marbuthah” yang
berarti “pengikut Muhammad SAW”. Den-
gan mengambil nama “Muham-
madiyah”, persyarikatan ini menghimpun
para pengikut Nabi Muhammad SAW, dan
bertujuan mengikuti jejak Rasulullah SAW.
Realitas Sosio-Agama
di Indonesia
Intelektual dan Religiusitas Keberadaan
U mat Islam
K.H. Ahmad Dahlan

Keberadaan Umat
Non - Islam
LATAR BERDIRINYA
Realitas Pendidikan Bangsa
Indonesia : MUHAMMADIYAH
Sistem Pendidikan Pesantren

Realitas Politik Islam


Sistem Pendidikan Barat Hindia Belanda
Latar Belakang Berdirinya Muhammadiyah

Ditinjau dari faktor-faktor yang melatarbelakanginya,


secara garis besar dapat dibedakan menjadi 2 (dua)
faktor, yaitu :

1. Faktor Subyektif.
2. Faktor Obyektif
1. Faktor Subyektif.
Yaitu faktor yang bersumber dari diri KH. Ahmad Dahlan yang
berkaitan dengan faham dan keyakinan akan agama Islam
serta penghayatan dan pengalamannya.

KH. A. Dahlan berpendirian bahwa ummat Islam harus dibina


dibidang ilmu pengetahuan tentang agama, dan dibina
bagaimana mengamalkan agama Islam yang sebenarnya.
Misalnya hasil pendalaman KHA. Dahlan terhadap al-
Quran dalam menelaah, membahas dan mengkaji kan-
dungan isinya, terutama surat Ali Imran ayat; 104

ِ ‫ون اِب لْ َم ْع ُر‬


‫وف َويَهْن َ ْو َن‬ ‫ر‬‫م‬ُ
َ ُ ََ‫ْأ‬‫ي‬‫و‬ ِ ‫رْي‬ ‫خ‬
َ ْ ‫ل‬‫ا‬ ‫ىَل‬ ‫ون‬
َ َ‫ع‬ ُ ْ
‫د‬ ‫ي‬ ٌ
‫ة‬ ‫م‬
َّ ‫ُأ‬ ْ ‫مُك‬ ‫ن‬
ْ ِ
‫م‬ ‫ن‬ ْ ُ
‫ك‬ ‫ت‬
َ ْ ‫َول‬
ِ ْ ‫ِإ‬ ‫مُه‬ ‫ِئ‬َ َ ْ
‫ون‬
َ ُ ُ ُ‫ح‬ ‫ل‬ ْ
‫ف‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ا‬ َ
‫ك‬ ‫ل‬‫و‬ ‫ُأ‬
‫و‬ َ ْ ُ ‫َع ِن ال‬
‫ر‬
ِ ‫ك‬ ‫ن‬ ‫م‬
Artinya : “Dan hendaklah ada di antara kamu sekalian
segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyeruh yang makruf dan mencegah yang munkar,
mereka inilah orang-orang yang beruntung”.
2. Faktor Obyektif.

Faktor obyektif yang melatarbelakangi berdirinya Muham-


madiyah dapat di kelompokkan kepada internal dan ekster-
nal, yaitu :

Faktor Obyektif yang bersifat Internal, adalah :


a.Ketidakmurnian amalan Islam akibat tidak dijadikannya
Al-Quran dan Sunnah sebagai satu-satunya rujukan oleh se-
bagian besar umat Islam Indonesia.
b.Lembaga pendidikan yang dimiliki umat Islam belum mampu
menyiapkan generasi yang siap mengemban misi selaku
“Khalifah Allah di atas bumi”.
Faktor Obyektif yang bersifat Eksternal, yaitu :

1. Keberadaan Umat Islam


2.. Realitas Umat Non-Islam
3. Realitas Pendidikan Bangsa Indonesia
4. Realitas Politik Islam Hindia Belanda
Proses Berdirinya
Muhammadiyah
Berdiskusi dengan guru
Kwekschool

Berdiskusi dengan orang


dekat untuk nama
organisasi
Gagasan Pemba- Memproklamirkan berdirinya
haruan KH Ahmad Mengajukan permohonan kpd Muhammadiyah
Dahlan Hoofdbestuur agar mengusulkan
pendirian Muhammadiyah ke
pemerintah hindia belanda

Mengadakan rapat-rapat
persiapan peresmian
berdirinya Muhammadiyah
KH Ahmad Dahlan mempersiapkan
berbagai hal untuk mendeklarasikan
Muhammadiyah. Sebagai tahapan yang
perlu dipersiapkan, KH Ahmad Dahlan
melakukan kontak dengan Budi Utomo. KH
Ahmad Dahlan ingin belajar tentang
manajemen organisasi dari Budi Utomo,
yang telah mempunyai pengalaman, di
samping pendirinya adalah lulusan Barat

• Kedudukan KH Ahmad Dahlan di Budi Utomo ini, menurut Sjoedja


(1995: 51-52) dimanfaatkan untuk belajar tentang dua hal, pertama,
belajar ilmu organisasi; dan kedua, sebagai sarana aktualisasi ajaran
Islam. KH Ahmad Dahlan berkeyakinan bahwa untuk mendirikan
Muhammadiyah diperlukan manajemen organisasi yang baik.
Metodologi Ahmad Dahlan Dalam Menyampaikan Ajaran Islam

• KH Ahmad Dahlan diperkenankan mengajar Islam kepada siswa-siswa


Kweekschool dengan metode baru dan waktunya setiap Sabtu sore.
Atas inisiatif para siswa, pertemuan itu dilanjutkan pada Ahad pagi di
rumah KH Ahmad Dahlan, kauman Yogyakarta (Sjoedja', 1995: 67-68).

• Pada tahun 1911, KH Ahmad Dahlan mendirikan sekolah rakyat, yang


diberi nama Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah, yang meng-
gabungkan dua sistem pendidikan, yaitu sistem pesantren dan sistem
pendidikan Barat. Bagi KH Ahmad Dahlan, system pendidikan Islam
perlu ada orientasi segar untuk bisa bersaing secara signifikan dengan
pendidikan model Barat (Sjoedja',1995: 45-47; Saifullah, 1997: 73).
Berdirinya Muhammadiyah

• Kelahiran Muhammadiyah sebagai sebuah organisasi untuk mengaktual-


isasikan gagasan-gagasannya merupakan hasil interaksi KH Ahmad
Dahlan dengan teman-teman dari Budi Utomo. Di mana teman-teman
dari Budi Utomo tertarik dengan masalah agama yang diajarkan oleh KH
Ahmad Dahlan.

• Pada tanggal 18 November 1912 di Yogyakarta berdiri sebuah organ-


isasi bernama Muhammadiyah. Organisasi ini mengajukan pengesahan-
nya pada tanggal 20 Desember 1912 dengan mengirim Statuten
Muhammadiyah (Anggaran Dasar Muhammadiyah yang pertama, tahun
1912). Kemudian baru disahkan oleh Gubernur Jenderal Belanda pada
22 Agustus 1914. Kelahiran Muhammadiyah sebagaimana digambarkan
melekat dengan sikap, pemikiran, dan langkah KH Ahmad Dahlan seba-
gai pendirinya.
Berdirinya Muhammadiyah

Susunan pengurus Muhammadiyah yang pertama sebagaimana


tercantum dalam surat izin itu, sebagai berikut (Majlis
Pustaka,1993: 29):
Presiden/ketua : K.H.Ahmad Dahlan
Sekretaris : H. Abdullah Siradj
Anggota : H. Ahmad
: H. Abdur Rahman
: H. Muhammad
: RH. Djailani
: H. Anies
: H. Muhammad Fakih
Berdirinya Muhammadiyah

KH Ahmad Dahlan mengadakan rapat pengurus pertama


kali guna mempersiapkan proklamasi berdirinya Muhammadiyah.
Dalam rapat ini, diputuskan bahwa proklamasi berdirinya
Muhammadiyah bersifat terbuka untuk masyarakat umum, seperti
diusulkan oleh R. Dwidjosewojo, selain untuk pejabat pemerintah
dan pejabat kesultanan. Adapun tempat proklamasinya
diputuskan di gedung pertemuan Loodge Gebuw yang terletak di
jantung kota Yogyakarta, Malioboro, pada malam Minggu terakhir
bulan Desember 1912 (Sjoedja', dalam Saifullah dan Musta'in,
1995: 78).
Alasan dan Tujuan Berdirinya Muhammadiyah

• Membersihkan Islam di Indonesia dari pengaruh dan kebiasaan yang


bukan Islam

• Reformulasi doktrin Islam dengan pandangan alam pikiran modern

• Reformulasi ajaran dan pendidikan Islam

• Mempertahankan Islam dari pengaruh dan serangan luar


Tujuan Muhammadiyah dan Perkembangannya

Sejak didirikan oleh KH Ahmad Dahlan sampai


Muktamar Muhammadiyah ke 44 di Jakarta tahun
2000, rumusan maksud dan tujuan Muhammadiyah
mengalami tujuh kali perubahan secara susunan
Bahasa, namun tidak mengubah susbtansi awal
dari Muhammadiyah. Tujuan Muhammadiyah hasil
Muktamar ke-44 tahun 2000 di Jakarta adalah
Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam
sehingga teruwujud masyarakat Islam yang sebe-
nar-benarnya.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai