Anda di halaman 1dari 18

Bedah

BedahBuku
Buku

Zero to Hero
(Mendahsyatkan Pribadi Biasa Menjadi Luar
Biasa)
Solihin Abu Izzudin

Perangkum : pustaka hanan


Info Buku
• Judul : Zero to Hero
• Penulis : Solihin Abu Izzuddin
• Tebal buku : 300 hlm
• Penerbit : Pro-U Media-Yogyakarta
• Cetakan I Februari 2006

Kesuksesan besar itu milik mereka yang menyandarkan


kepada yang Maha Besar
Pahlawan sejati adalah orang yang dapat
memanfaatkan setiap momentun kepahlawanan
(Anis Matta)
Tujuan Isi Buku
• Memiliki motivasi yang benar dan besar dalam hidup Anda
• Memiliki cara pandang positif menghadapi kehidupan
• Menuntun Anda menggali cita-cita besar Anda
• Mengenali sifat-sifat postif untuk ditumbuhkan dan dikembangkan
• Mengenali sifat-sifat negatif untuk dikikis dan dihilangkan
• Membantu Anda mencari alur bagaimana meraih sukses dan
bahagia
• Memiliki cara-cara yang tepat dan akurat untuk menggali potensi diri
dan melejitkannya meraih prestasi luar biasa
• Selalu mengefisienkan dan mengefektifkan waktu untuk meraih
prestasi
• Tidak menyia-nyiakan momentum dan kesempatan
• Selalu berfikir dan bekerja keras untuk mengembangkan diri
• Menyadari keterbatasan, lakukan percepatan dan pemberdayaan,
raih prestasi
• Menyusun rencana hidup untuk melahirkan amal-amal unggulan
• Dan...jangan menyerah menghadapi masalah
Momentum = Prestasi
Landasan → Al-ashr : 1-3

Hidup = kumpulan waktu. Waktu adalah kumpulan momentum


untuk berprestasi.

Siapa yang tak mampu memanfaatkan waktu, ia seperti mayat


yang beku. Ujuhudu ka-adamihi. Keberadaannya seperti tak
ada, karena tak ada gunanya.

Rasulullah saw bersabda, “perumpamaan orang yang mengingat


Allah dengan orang yang tidak mengingat-Nya seperti orang
yang hidup dengan orang yang mati.” (HR. Bukhari dari Abu
Musa Al-Asy’ari)

Rasulullah saw bersabda, “Ada dua nikmat, di mana banyak orang


yang tertipu dengan keduanya : nikmat sehat dan waktu luang.”
(HR. Bukhari dari Ibnu Abbas)
Kunci :
• Memberdayakan waktu
• Memberdayakan diri
• Memberdayakan sarana
• Memberdayakan momentum
• Melahirkan ide segar
• Kerja dengan benar untuk hasilkan karya besar

Mengubah paradigma, Ciptakan kreatifitas

Waktu kita di dunia berapa lama ?

“Aku akan duduk di sebuah tempat yang tidak kuberikan sedikitpun


tempat untuk syetan” (Umar bin Abdul Aziz)
Kreatif = memiliki kemampuan menciptakan

Kunci :
• Yakin dan berusaha menemukan cara-cara baru yang lebih baik
untuk mengerjakan apa saja
• Mampu melakukan perubahan ke arah kemajuan
• Meraih prestasi dan terus menjaga serta meningkatkannya

Populartitas bukan jaminan

“Kalau sekedar ingin populer, kencingilah sumur zam-zam.” Kata orang


arab

Popularitas belum tentu berbanding lurus dengan kesuksesan dan


kebahagiaan

Prestasi sederhanan tapi luar biasa

Kisah julaibib yang miskin tetapi Nabi sangat menghargainya.


Prestasi
Tanda-tanda kebahagiaan dan keberuntungan hidup seorang mukmin ada
lima :

• setiap ilmunya bertambah, bertambahlah tawadhu’ dan kasih


sayangnya
• setiap amalnya bertambah, bertambah pula rasa takut dan kehati-
hatiannya
• setiap kali umurnya bertambah, berkuranglah ketamakan dan
kerakusannya
• Setiap hartanya bertambah, bertambah pula kedermawanan dan
pengorbanannya
• setiap kali kedudukannya bertambah, bertambah pula kedekatannya
kepada sesama manusia, memenuhi kebutuhan mereka dan rendah
hati terhadap manusia
• (Al Fawaid al-jauziyyah)
Contoh orang-orang yang berprestasi :
• Rasulullah saw, orang yang paling sibuk di dunia
• Zaid bin tsabit ra yang sanggup menguasai bahasa Persi hanya dalam waktu 2 bulan
• Abu Hurairah masuk islam berusia 60 tahun tetapi senantiasa menyertai Rasulullah,
tercatat meriwayatkan hadits sebanyak 5.374 hadits
• Anas bin Malik, wafat dengan meninggalkan 120 anak, meriwayatkan 2.286 hadits
• Abul Hasan bin Abi Jaradah menulis kitab berharga sebanyak 3 lemari
• Abu Bakar al Anbari, yang membaca setiap pekan sebanyak sepuluh ribu lembar
• Syeikh Ali Ath-Thantawi membaca 100-200 halaman setiap harinya dan telah
membaca sebanyak 5.040.000 halaman buku selama hidupnya. Serta telah menulis
lebih dari 13.000 halaman artikel yang dimuat di media massa
• Abu Mahmud dari Palestina menghafal al-qur’an dalam waktu 3 bulan saat berusia
37 tahun
• Imam Ibnu Jarir Ath-Thabari, menulis 40 halaman kitab setiap harinya saat usianya
40 tahun dari usia terakhir
• DR. W. Warsito, menemukan dan menggagas Volume Thopography, foto scan 4
dimensi real time yang menjadi rujukan para profesor dunia
• Nabi Yusuf yang dipenjara mampu melejitkan potensinya menjadi bendaharawan
Mesir
• Al Sarkashi dipenjara mampu menulis kitab Mabsuth dalam 30 jilid
• Aq’ad bin Al Atsir dipenjara dan menulis kitab Jami’ul Ushuk wan Nihayah sebanyak
30 jilid
• Ibnu Taimiyyah mengarang kitab 30 jilid Majmu’ Fatawa
• Sayyid Quthub menulis kitab Fi Zhilal Qur’an sebanyak 12 jilid saat dipenjara.
Menulis kitab Ma’alim fith Thariq
• Hamka menulis tafsir al-azhar juga saat dipenjara, dll
Kegagalan
• Rasulullah pernah mengalami masa ‘amul huzni yaitu masa berduka
sangat dalam ketika kematian Khadijah ra dan Abu Thalib. Belum lagi
dicemooh dan dilempari saat memasuki kota Thaif. Lalu perang
menjadi aktivitas dakwahnya dsb
• Abu Bakar yang pernah kurang teliti memakan makanan pembantunya
yang diperoleh dari praktik paranormal
• Umar yang pernah mengubur anak perempuannya hidup-hidup
• Imam ghazali yang dirampok tas berisi catatan ilmunya, akhirnya
merubah cara belajarnya dengan menghafal
• Thomas Alfa Edison yang melakukan 10.000 eksperimen dan gagal
• Ka’ab bin Malik yang tidak ikut berperang akhirnya diberi sanksi diisolir
selama 50 hari
• Ibnu Hazm yang bukunya semua pernah terbakar tetapi ia kemudian ia
menulis kembali kitab tersebut dari hafalannya
• Fudhail bin ‘Iyadh, ulama besar yang dulunya perampok besar
Hakikat kegagalan :
• Orang yang takut melangkah karena takut salah
• Orang yang tidak mengakui kekalahan dan kesalahan
• Orang yang menyalahkan orang lain dan tidak mau mengkoreksi
dirinya
• Orang yang gagal merencanakan
• Orang yang gagal membangun kebahagiaan jangka panjang dalam
keluarganya pada umumnya juga akan gagal dalam hubungan
bisnis, pertemanan dan seterusnya
• Kegagalan adalah milik mereka yang melangkah setengah hati,
tidak jelas apa yang dicari
• Kegagalan terjadi apabila terpasung oleh mitos-mitos yang
menghalangi langkah, tidak berani mengambil resiko, duduk manis
menunggu durian runtuh
• Kegagalan adalah hiasan akrab bagi orang yang manja, tak mau
berusaha apalagi bekerja, tak punya motivasi dan percaya diri
• Kegagalan milik orang yang berpikir negatif, bertindak pasif,
mengalah kepada keadaan, gamang melangkah, gampang
menyerah dan suka mencari-cari alasan
Kegagalan bagian dari kesuksesan. Kegagalan bermula
dari kegagalan kecil yang tidak dipelajari dan
diantisipasi. Pentingnya perencanaan untuk bangkit dari
kegagalan.

Menghadapi kegagalan :
• Bangkit kembali
• Bersabar
• Tabah, yaitu kemampuan untuk bangkit kembali
setelah berkali-kali jatuh
• Mengambil hikmah
• Jangan menyerah, contoh kasus, Helen Keller
Mengapa sering kehilangan
momentum ?

• Kurang sensitif terhadap kebaikan, (al-anfal : 2-4) dan hadits


“Barangsiapa bergembira atas kebaikannya dan bersedih atas
keburukannya, maka dia adalah seorang mukmin.” (HR. Thabrani
dari Abu Musa ra)
• Tidak memiliki ilmu (al-mujadilah : 11), gelap gulita, amal shalih akan
memperluas bangunan rumah di surga
• Karena Allah menunda kesuksesan kita, kesuksesan itu diberikan
kepada orang yang profesional.
Landasan :
“Sesungguhnya Allah mencintai seorang pekerja apabila secara
ihsan.” (Diriwayatkan Baihaqi dan Thabrani dari Kulaib bin Syihab
Al-Jurmi)
“Sesungguhnya Allah mewajibkan kebaikan (profesionalitas) atas
segala sesuatu.” (HR. Muslim)
“Sebaik-baik usaha adalah usaha tangan seorang pekerja apabila ia
mengerjakannya dengan tulus.” (Ahmad)
• Karena tidak proaktif
• Tipe-tipe manusia memaknai momentum :
• Tipe quitters, tergesa-gesa, ingin cepat sampai, gampang
menyerah, mudah bertekuk lutut, senang patah arang dan tak
berani mengambil resiko.
• Tipe campers, yang menikmati kesuksesannya, puas dengan
yang diperolehnya, mengambil jalan selamat, dan tak
tertantang untuk mengambil peluang dan resiko yang lebih
besar.
• Tipe climbers, tipe pejuang yang siap mengambil apapun
resiko yang ditemui.

Bercita-citalah
Cita-cita itu seperti bahan bakar, pintu (al-Isra’ : 80),
obat, dan kemuliaan. Cita-cita itu separuh dari
kesuksesan (Al-Qashash : 77)
Cara Belajar menjadi luar
biasa :
• Para ulama salaf memberi kiat membagi waktu. “Waktu yang
terbaik untuk menghafal adalah waktu sahur, sebelum fajar,
untuk meneliti adalah waktu pagi, untuk menulis di tengah hari,
dan untuk menelaah dan mengulang di waktu malam”
• Dahsyatnya waktu subuh. “Berpagi-pagilah mencari rezeki,
karena berpagi-pagi itu membawa berkah dan menghasilkan
kemenangan.”
• Ke mana-mana mencari ilmu dan menuliskannya
• Berdiskusi dan berjalan
• Mengikuti rasulullah saw dan para sahabat dalam mencapai
prestasi
Mulai dari Zero

Zero-kan diri dengan Laa Ilaaha illallah (Muhammad : 19, Ath-


Thariq : 5-7, al-mu’min 11-14, an-nahl : 78, al-hujurat : 13)
maknanya adalah :
• Membersihkan diri dari segala kesyirikan dan kemunafikan
• Menghilangkan ketergantungan dari selain Allah dalam
ibadah, permintaan do’a, perngharapan, rasa takut dan
tawakkal
• Menghindarkan diri dari segala keterkaitan kepada selain
Allah
• Memurnikan keikhlasan hanya kepada Allah
Diagram : 1/0 = ~
Miliki :
• visi besar
• misi diri (adalah kristalisasi nilai-nilai, azas hidup, intisari dan
menjadi dasar kepribadian)
• Misi positif ciri-cirinya : luhur, ideal, fleksibel, menarik, spiritual,
jelas dan singkat
• filosofi diri
• Mengubah persepsi
a. Keimanan, dengan metode rasul :
- Menjadikan qudwah hasanah di antara mereka
- Mengaitkan hakikat iman dengan ibadah
- Pengulangan
- Pengingatan yang terus menerus
- Banyak berinteraksi dengan lebih banyak
- Mengenali karakter
b. Ibadah dan amal shalih
c. Kehidupan dan kematian
d. Untung rugi
e. Persepsi tentang dunia
• Lakukan mapping
• Dahsyatkan potensi diri
• Lakukan pekerjaan besar
- Berdayakan resource yang ada
- Gunakan nikmat usia
- Gali potensi yang terpendam
- Bergerak itu menghidupkan
- Bekerjalah
• Bangun keshalihan pribadi
- Shalih dalam aqidah
- Shalih dalam ibadah
- Shalih dalam akhlak
- Shalih dalam keluarga
• Cara meraih keshalihan pribadi (Anis Matta) :
- Jadilah pemberi kebaikan
- Berorientasi untuk memberi kontribusi
- Miliki kelapangan dada yang cukup untuk menampung semua
perbedaan dengan orang lain
• Bangun keshalihan sosial
- Belajar menjadi “Aku” sosial
- Optimalisasi waktu
• Tujuh Kunci mendahsyatkan diri meraih prestasi :
• Atsbatuhum mauqiifan, Yang paling kokoh atau tsabat sikapnya
• Arhabuhum shadran, Yang paling lapang dadanya
• A’maquhum fikran, Yang paling dalam pemikirannya
• Ausa’uhum nazharan, Yang paling luas cara pandangnya
• Ansyatuhum ‘amalan, Yang paling rajin amal-amalnya
• Aslabuhum tanzhiman, Yang paling solid penataan
organisasinya
• Aktsaruhum naf’an, Yang paling banyak manfaatnya”
• Happy ending : Full Barakah

Anda mungkin juga menyukai