Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

DALAM BIDANG KESEHATAN IBU DAN ANAK


DI LINGKUNGAN KRAJAN KELURAHAN BARATAN
KECAMATAN JEMBER
14 MARET 2023

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stase Asuhan Kebidanan Komunitas Dalam


Konteks Kegiatan Pemberdayaan Perempuan Bidang Kesehatan Ibu dan Anak

Disusun Oleh:
Salsabila Sirin
NIM.P17312225130

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
TAHUN 2023

i
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Kegiatan Pemberdayaan Perempuan


Dalam Bidang Kesehatan Ibu Dan Anak
Di Lingkungan Krajan Kelurahan Baratan
Kabupaten Jember
14 Maret 2023
Oleh

Salsabila Sirin
NIM.P17312225130

Mengetahui,

Preseptor Klinik Preseptor Akademik

Evi Karmila, A. Md. Keb Sugijati, SST., M.Kes


NIP. 197706142007012013 NIP. 195906141982032001

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya sehingga
penyusun dapat menyelesaikan laporan kegiatan edukasi dengan topik “Laporan Kegiatan
Pendidikan Kesehatan Tentang Sadari”. Sehubungan dengan selesainya laporan ini, penyusun
ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Moh. Wildan, A.Per.Pen., M.Pd, selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Malang.
2. Ibu Herawati Mansur, S.ST., S.Psi., M.Pd, selaku Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Malang.
3. Ibu Ika Yudianti, S.ST., M.Keb, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan
Poltekkes Kemenkes Malang.
4. Ibu Sugijati SST., M.Kes, Ibu Susilawati, SST., M.Kes, dan Ibu Jenie Palupi, S.Kp.,
M.Kes selaku Preseptor Akademik yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikirannya
untuk membimbing kami.
5. Ibu Evi Karmila, A.Md.Keb selaku Preseptor Klinik yang telah menyediakan waktu,
tenaga dan pikirannya untuk membimbing selama di lahan praktik.
6. Semua pihak yang telah memberikan dukungan selama penyusunan laporan kegiatan kelas
ibu hamil ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan pahala atas segala amal baik
yang telah diberikan. Tim penyusun menyadari bahwa laporan kegiatan edukasi ini masih
jauh dari kata sempurna, maka dari itu penyusun berharap pembaca dapat memberikan
kritik dan saran yang membangun. Semoga laporan kegiatan edukasi ini berguna bagi
semua pihak.

Jember, 14 Maret 2023

Penyusun

iii
VISI DAN MISI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES MALANG
2020 – 2024

VISI PROGRAM STUDI


Menghasilkan lulusan bidan profesi yang beradab dan berdaya saing global dalam
pemberdayaan perempuan di keluarga dan masyarakat di Tingkat Nasional pada tahun 2024.

MISI PROGRAM STUDI :


1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi bagi vokasi dan Profesi Kebidanan yang beradab,
inovatif dan berdaya saing global di bidang Kesehatan Ibu dan Anak yang berbasis
Pemberdayaan Perempuan.
2. Mengembangkan produktivitas penelitian terapan dan pengabdian kepada masyarakat.
Lingkup Kesehatan Ibu dan Anak yang berbasis Pemberdayaan Perempuan yang
berkualitas, inovatif dan mengembangkan Publikasi Ilmiah yang bereputasi.
3. Mengembangkan tatakelola organisasi yang baik berbasis Teknologi Informasi.
4. Mengembangkan kerjasama dan produktivitas kemitraan dalam negeri dalam pelaksanaan
Tri Dharma Perguruan Tinggi.
5. Mengembangkan kerjasama dan produktivitas kemitraan dengan luar negeri dalam
pelaksanaan pembelajaran dan pengabdian kepada masyarakat.
6. Melaksanakan Tata Kelola Organisasi yang Kredibel, Transparan, Akuntabel, Bertanggung
Jawab, dan Adil.
7. Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Sumber Daya Manusia yang Profesional dalam
melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi.

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................................2
VISI DAN MISI...........................................................................................................4
DAFTAR ISI................................................................................................................5
BAB 1............................................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan.................................................................................................................2
BAB 2............................................................................................................................3
BAB 3..........................................................................................................................38
BAB 4..........................................................................................................................43
3.1 Jadwal Kegiatan.................................................................................................43
3.2 Sasaran...............................................................................................................43
3.3 Materi.................................................................................................................43
3.4 Metode...............................................................................................................43
Ceramah dan Diskusi...............................................................................................43
3.5 Media.................................................................................................................43
3.6 Evaluasi..............................................................................................................43
3.7 Hambatan...........................................................................................................44
BAB 4..........................................................................................................................45
BAB 5..........................................................................................................................47
5.1 Kesimpulan........................................................................................................47
5.2 Saran..................................................................................................................47
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................48
LAMPIRAN...............................................................................................................49

v
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wanita usia subur adalah wanita yang masih dalam usia produktif, yaitu antara
usia 15-49 tahun dengan status belum menikah dan sudah menikah (Depkes RI, 2016).
Payudara memegang peranan penting bagi wanita usia subur karena erat
kaitannya sebagai organ reproduksi dan kewanitaan. Pada wanita usia subur organ
reproduksi masih berfungsi dengan sangat baik dan 95% kemungkinan dapat memiliki
keturunan, karena payudara secara fisiologis sangat penting untuk menarik hasrat
seksual pasangannya. Hanya saja tidak jarang ditemukan bila terjadi kelainan pada
payudara seperti adanya benjolan, seorang wanita beranggapan bahwa benjolan tersebut
sebagai suatu hal yang biasa saja sampai keadaannya menjadi serius. Akibatnya
kebanyakan wanita telah terdiagnosa menderita kanker payudara yang sudah
berkembang ke stadium lanjut Suparyanto (2011) dalam (Mariana et al., 2018). Kanker
payudara merupakan tumor ganas pada payudara yang berasal dari kelenjar susu,
saluran kelenjar, dan jaringan penunjang payudara, serta menjadi penyebab kematian
yang paling umum terjadi pada wanita (Olfah et al., 2013).
Perilaku SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) adalah suatu Tindakan
wanita dalam mengenali keadaan payudaranya guna mengetahui ada atautidaknya
benjolan yang tidak normal dan perubahan lain pada bentuk payudara yang meliputi :
inspeksi dan palpasi pada payudara. SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)
merupakan satu metode pemeriksaan dini guna mendeteksi adanya kanker pada
payudara, dan merupakan metode pemeriksaan yang paling sederhana dan mudah
dilakukan hanya cukup beberapa menit dengan menggunakan jari-jari tangan dengan
meraba seluruh permukaan payudara yang dilakukan rutin setiap bulan setelah selesai
masa menstruasi.
Data World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa jumlah penderita
kanker terus meningkat, salah satunya adalah peningkatan pada pasien penderita kanker
payudara (WHO, 2018). National Cancer Institute memiliki data perkiraan kasus
kanker payudara terbaru tahun 2017 mencapai 252.710 kasus atau sekitar 15% dari
kasus kanker, dan angka kematian oleh kanker payudara sendiri adalah 40.610 kasus
atau sekitar 6,8% dari kasus kejadian kanker (NCI, 2018). Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) memberikan data pada tahun 2013 tentang prevalensi penderita kanker

1
payudara di Indonesia tahun 2010 menjadi angkat tertinggi yaitu sebesar 18,6% atau
sekitar 12/100.000 kejadian pada wanita di Indonesia (Kemenkes, 2017). Jawa Timur
menempati posisi kedua untuk angka kejadian kanker payudara dengan prevalensi 0,5%
atau sekitar 9.688 penderita setelah Jawa Tengah yaitu 0,7% atau sekitar 11.511
penderita (Riskesdas, 2013). Berdasarkan survey yang telah dilakukan mulai tanggal 27
Februari sampai 20 Maret 2023 di Kelurahan Baratan Lingkungan Krajan terdapat 372
PUS sari 1.838 jumla penduduk terdapat 10 (2,7%) WUS yang pernah melakukan
SADARI, dan 362 (97,3%) WUS tidak pernah melakukan SADARI.
SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) dianjurkan pada wanita, terutama
pada wanita dengan usia mulai dari 20 tahun. Karena wanita dengan usia subur 20-45
tahun sangat berisiko terkena penyakit kanker payudara, sehingga Wanita harus selalu
sadar payudara yaitu dengan cara rutin memeriksa payudaranya sebagai upaya awal
pencegahan penyakit kanker payudara. Cukup dimulai dengan cara yang paling
mudah dan sederhana yang dapat dilakukan sendiri di rumah dan dilakukan setiap
bulan setelah selesai masa menstruasi yakni dengan SADARI (Pemeriksaan Payudara
Sendiri). Jadi para wanita akan tahu apabila terjadi perubahan pada payudaranya.

1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Membantu masyarakat khususnya Wanita Usia Subur agar mengetahui deteksi dini
kanker payudara
b. Tujuan Khusus
1. WUS dapat mengetahui tentang faktor resiko kanker payudara
2. Menambah pengetahuan WUS tentang benjolan normal dan abnormal pada
payudara
3. WUS dapat memahami tentang Sadari
4. WUS dapat mengetahui bagaimana cara melakukan SADARI
5. WUS dapat mengetahui waktu untuk melakukan SADARI

2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sadari (Pemeriksaan Payudara Sendiri)


2.1.1 Pengertian Kanker Payudara
Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari kelenjar, saluran kelenjar
dan jaringan penunjang payudara tidak termasuk kulit payudara. Di Indonesia problem
kanker payudara menjadi lebih besar lagi karena lebih dari 70% penderita datang ke
dokter pada stadium yang sudah lanjut, maka dari itu permasalahan mengenai kanker
payudara memang membutuhkan perhatian khusus (Ardhiansyah, 2019).

2.1.2 Patofisiologi Kanker Payudara


Hormon harus dihasilkan dalam kadar yang tepat karena berpengaruh besar terhadap
fungsi sel, jaringan, dan organ dalam tubuh. Jika tidak, dapat terjadi ketidakseimbangan
hormon yang dapat menyebabkan munculnya penyakit. Misalnya, tubuh dapat
mengalami peradangan kronis jika memiliki tingat hormon stres atau kortisol yang
tinggi. Sejumlah penelitian menunjukan bahwa peradangan kronis dapat menyebabkan
kerusakan organ dan perubahan sel dalam jangka panjang, yang dapat menjadi penyebab
meningkatnya sel kanker dan proliferasi.
Kanker payudara merupakan salah satu contoh dari kanker hormonal. Kanker
payudara positif PR atau positif ER memiliki adalah jenis kanker yang reseptor sel
kankernya merespon kadar hormon-hormon ini. Lebih dari 80% kasus kanker payudara
yang terjadi adalah kasus positif ER. Kanker payudara dapat diberdakan berdasarkan:
ER-positif (ER+), yaitu kanker payudara yang memiliki reseptor estrogen. PR-positif
(PR+), yaitu kanker payudara dengan reseptor progestoren.
Estrogen dikenal sebagai hormon perempuan yang berfungsi sebagai pembentuk
sifat atau karakter seksual primer maupun sekunder perempuan, yang meliputi
perkembangan payudara dan pelepasan sel telur dari ovarium untuk pembuahan.
Sementara itu, progesteron bekerja sama dengan estrogen dalam menjaga kehamilan.
2.1.3 Perbedaan Benjolan Normal dan Abnormal
Perbedaan benjolan normal dan abnormal
1. Benjolan Normal
a. Terasa lembut
b. Dapat bergerak, dalam artian bergeser dan berubah ketika disentuh

3
c. Berada di lapisan lemak kulit, dalam artian di bawah permukaan kulit
d. Membesar dan terasa menyakitkan saat menjelang menstruasi. 
2. Benjolan Abnormal
a. Ada benjolan di payudara dan bawah lengan (ketiak).
b. Perubahan tekstur kulit seperti kulit jeruk, kemerahan, terdapat lekukan/seperti
ada tarikan, dan terasa nyeri di bagian payudara.
c. Puting mengeluarkan cairan seperti nanah dan darah.

2.2 Sadari (Pemeriksaan Payudara Sendiri)


2.2.1 Pengertian
SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) adalah suatu cara untuk mengetahui
bentuk normal payudara dan mendeteksi perubahannya yang dilakukan setiap bulan.
Banyak wanita yang memiliki benjolan pada payudaranya. Tapi untuk mengetahui
gumpalan mana yang normal dan tidak normal, perlu melakukan pemeriksaan teratur
dan berulang untuk merasakan struktur payudara (Brown Zora, 2011).
SADARI merupakan pemeriksaan payudara yang paling mudah, sederhana, dan
murah karena tidak membutuhkan biaya. Berbeda dengan jenis-jenis pemeriksaan
payudara lainnya seperti mammografi, USG, MRI, PET Scan dan biopsi, dimana
melibatkan tenaga medis dan peralatan canggih, dan membutuhkan biaya yang mahal.
Pada pelaksanaan SADARI yang perlu dilakukan hanya meraba dan memeriksa
payudara untuk memastikan tidak ada benjolan atau kelainan apapun. Jika rutin
dilakukan, dapat mendeteksi secara lebih dini dan cepat mendapat penanganan jika
terdapat masalah atau kelainan pada payudara (Tim Naviri, 2016).
Dari beberapa pengertian diatas, dapat dikatakan bahwa SADARI merupakan
pemeriksaan payudara yang paling sederhana untuk mendeteksi perubahan atau
adanya kelainan pada payudara yang dilakukan setiap bulan secara teratur.

4
2.2.2 Tujuan
Tujuan dilakukannya SADARI yaitu untuk mendeteksi dini jika
terdapat benjolan pada payudara, terutama yang dicurigai ganas, sehingga
dapat menurunkan angka kematian. Meskipun kejadian kanker payudara
pada wanita muda rendah, tetapi sangat penting untuk diajarkan SADARI
sehingga terbiasa melakukannya di kala tua (Nugroho Taufan, 2011).

2.2.3 Waktu dan Frekuensi


Waktu terbaik untuk melakukan sadari yaitu 2-3 hari setelah
menstruasi, ketika kelembutan atau pembengkakan payudara hilang. Jika
pada saat melakukan SADARI terdapat gumpalan atau perubahan yang
tidak normal pada payudara, maka lakukan pemeriksaan pada ahli medis
untuk mengevaluasi payudara klinis (Brown Zora, 2011).
Menurut penelitian Sari Septiani dan Mahyar Suara tahun 2013,
Waktu melakukan SADARI yaitu hari ke 7-10 terhitung saat hari pertama
haid dan tidak ada kata terlalu dini untuk memulai SADARI karena saat ini
ada kecenderungan kanker payudara dialami oleh perempuan dengan usia
(15-20 tahun).
Dengan melakukan SADARI secara teratur, keberadaan kanker bisa
ditemukan ketika masih berdiameter 1,2 cm. Sementara SADARI yang
dilakukan tidak teratur, kanker biasanya baru ditemukan ketika mencapai
diameter 2,5 cm. Jika wanita tersebut kurang terampil melakukannya,
kanker yang ditemukan diamaternya bisa lebih besar lagi sekitar 3,5cm
(Tim Naviri, 2016).

Jadi dapat disimpulkan bahwa waktu dilakukannya SADARI yaitu


2-3 hari setelah menstruasi atau hari ke 7-10 terhitung dari haid pertama
yang dilakukan setiap bulan dan teratur agar dapat mendeteksi dini kanker
kelainan pada payudara atau dapat menemukan kanker sebelum stadium
lanjut.

5
2.2.4 Pentingnya SADARI dalam kesehatan Payudara
Kanker payudara adalah jenis kanker yang paling umum ditemukan
pada wanita setelah kanker kulit, tetapi Hal ini dapat dicegah dengan
melakukan SADARI dengan rutin dan teratur. Namun, yang menjadi
masalah selama ini deteksi dini yang sebenarnya relatif mudah itu sering
tidak dilakukan, dengan berbagai alasan. Padahal cara tersebut sangat
efektif dalam mandeteksi perkembangan kanker, sekaligus memperbesar
tingkat kesembuhan seseorang jika sel kanker ditemukan sejak stadium
dini (Tim Naviri, 2016).

2.2.5 Perlu di Perhatikan Saat Melakukan SADARI


Dalam melakukan SADARI, berikut ini adalah hal-hal yang perlu
diperhatikan:
1. Teraba benjolan
2. Penebalan kulit.
3. Perubahan bentuk dan ukuran.
4. Pengerutan kulit.
5. Keluar cairan dari puting susu padahal tidak sedang menyusui.
6. Ada rasa nyeri pada payudara tanpa penyebab jelas.
7. Pembengkakan lengan atas.
8. Teraba benjolan diketiak.
Jika terdapat kelainan seperti yang disebutkan diatas maka
segera periksakan diri kedokter agar dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut (Tim Naviri, 2016).

2.2.6 Cara Pemeriksaan Payudara Sendiri


1. Buka seluruh pakaian bagian atas
kemudian berdiri didepan cermin
dengan kedua lengan tergantung
lepas didalam ruangan yang terang. Langkah I
Perhatikan payudara:

6
a. Bentuk dan ukuran payudara kanan dan kiri apakah simetris
b. Bentuknya membesar atau mengeras
c. Puting lurus kedepan atau berubah arah atau puting tertarik ke
dalam
d. Puting atau kulitnya ada yang lecet
e. Kulit tampak kemerahan, kebiruan atau kehitaman
f. Kulit menebal dengan pori-pori melebar (seperti kulit
jeruk), permukaan kulit mulus, tidak ada kerutan atau
cekungan
2. Ulangi pengamatan pada langkah
satu dengan posisi kedua tangan
lurus keatas.

Langkah II

3. Ulang kembali pengamatan pada


langkah satu dengan posisi tangan
di pinggang.

Langkah III

4. Gunakan keempat jari tangan


kanan yang saling dirapatkan
untuk meraba payudara dengan
gerakan keatas dan kebawah mulai
dari tepi paling kiri hingga ke tepi
Langkah IV
paling kanan lalu rasakan apakah
terdapat benjolan.

5. Berbaring di tempat tidur dan


letakkan bantal tipis dibawah bahu
kiri dan lengan kiri direntangkan
Langkah V

7
keatas samping kepala kemudian
gunakan
keempat jari tangan kanan yang saling dirapatkan untuk meraba
payudara dengan gerakan memutar (seperti membuat lingkaran kecil-
kecil) mulai dari tepi payudara hingga ke puting susu. Kemudian
rasakan apakah terdapat benjolan.
6. Kemudian ulang langkah kelima
dengan posisi berdiri.

Langkah VI

7. Gunakan kedua tangan, secara


lembut pijat payudara dari tepi
hingga ke puting untuk mengetahui
ada tidaknya cairan yang keluar
dari puting payudara. Langkah VII

8. Meraba ketiak dan area sekitar


payudara untuk mengetahui
adanya benjolan (Syafrudin. Dkk,
2011), (Tim Naviri, 2016) dan
(Brown Zora, 2011).
Langkah VIII

2.2.7 Faktor Resiko Kanker Payudara


1. Tidak menikah
2. Tidak pernah melahirkan
3. Tidak pernah menyusui
4. Pernah operasi payudara karena tumor ganas payudara
5. Terdapat riwayat kanker dalan keluarga
6. Usia haid pertama kurang dari 12 tahun

8
7. Usia menopause setelah umur 55 tahun
8. Melahirkan anak pertama setelah 30 tahun
9. Terkena radiasi pada bagian dada
10. Penggunaan hormon
11. Obesitas setelah menopause
12. Malas bergerak
13. Konsumsi alkohol
14. Pola makan yang buruk
15. Merokok (Tim Naviri, 2016 dan Syafrudin dkk, 2011)

2.2.8 Kelainan Pada Payudara yang Perlu di Waspadai


Kelainan yang perlu diwaspadai sebagai gejala kanker payudara:
1. Benjolan
Gejala kanker payudara paling mudah dikenali yaitu munculnya
benjolan yang tidak normal. Umumnya, benjolan tersebut bisa diraba
sendiri, meski kadang hanya bisa diketahui keberadaaannya melalui
pemeriksaan mammograf. Benjolan keras dengan bentuk yang tidak
teratur perlu diwaspadai, dibandingkan dengan benjolan yang lunak
dan bulat. Benjolan lunak biasanya dipicu oleh kista, meski kista
juga bisa mengeras jika mengalami pengapuran.

2. Pembengkakan
Payudara bisa membengkak karena kehamilan atau karena
adanya retensi (penumpukan) cairan akibat terlalu banyak
mengkonsumsi garam. Namun, pembengkakan akibat kanker
biasanya tidak simetris antara payudara kiri dan kanan.

3. Iritasi kulit
Kanker payudara juga bisa ditandai dengan kulit atau puting
yang memerah, tebal dan bersisik. Jika tanda-tanda itu muncul,
meski tidak sedang mengalami infeksi kulit dan tidak memiliki alergi
terhadap bahan kimia pada pakaian, sabun, dan lotion, sebaiknya

9
segera periksakan diri ke dokter.

4. Nyeri dibagian puting


Munculnya nyeri dibagian puting bisa disebabkan oleh kista, namun
juga bisa disebabkan oleh sel kanker. Untuk dapat membedakannya,
perlu memeriksakan segera ke dokter.

5. Puting tenggelam
Meski jarang, pertumbuhan sel kanker payudara disekitar aerola
juga bisa menyebabkan puting tenggelam (nipple retraction). Gejala
tersebut bertahan hingga beberapa pekan, ada kemungkinan terjadi
traksi atau pengencengan kelenjar susu, yang terjadi karena terdesak
oleh sel tumor.

6. Cairan aneh di puting


Selain susu, cairan apapun yang keluar dari puting patut
diwaspadai, terutama jika berwarna merah atau coklat. Biasanya,
dokter akan melakukan ductogam, yaitu pemeriksaan sejenis
mammograf untuk memeriksa kelainan kelenjar susu, lalu
mengamati cairan yang keluar dibawah mikrosop untuk mengetahui
adanya sel kanker didalamnya.

7. Pembengkakan kelenjar getah bening


Kanker payudara selalu ditandai dengan pembengkakan kelenjar
getah bening didaerah ketiak. Jika mendapat hal tersebut, segera
periksakan diri untuk mengantisipasi kemungkinan yang terjadi,
meski kadang-kadang infeksi juga bisa menyebabkan bagian ini
membengkak (Tim Navari, 2016).

10
BAB 3

PERENCANAAN KEGIATAN

A. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan penyuluhan ini akan dilaksanakan pada :
Tanggal : Selasa, 14 Maret 2023
Waktu : 18.30 – 19.06 WIB
Sasaran : Ibu-ibu yang menghadiri pengajian
Tempat : Mushollah Belakang Kelurahan

B. Tahapan Acara Penyuluhan


Kegiatan/Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Peserta
Pembukaan 18.30 1. Menyapa dan menyambut 1. Peserta menjawab salam
WIB – 18.35 WIB (5 peserta dengan ramah serta dengan ramah
Menit) memberi salam dan 2. Peserta menyepakati
memperkenalkan diri kontrak waktu yang
2. Pembacaan susunan acara digunakan penyuluhan
3. Pembacaan do’a
Inti 18.36 WIB – 1. Menjelaskan materi 1. Mendengarkan
18.56 WIB (20 mengenai pengertian penyuluh
Menit) SADARI menyampaikan materi
2. Menjelaskan faktor-faktor 2. Mengikuti penyuluh
resiko terjadinya kanker melakukan
payudara pemeriksaan SADARI
3. Mendemonstrasikan cara 3. Menanyakan hal – hal
melakukan SADARI dan yang tidak dimengerti
memberitahu ibu kapan dari materi penyuluhan
waktu melakukan SADARI
4. Meminta peserta
mengajukan pertanyaan
jika belum jelas

11
Penutup 18.56 WIB 1. Memberikan pertanyaan 1. Menjawab pertanyaan
– 19.06 WIB (10 kepada sasaran tentang yang diajukan penyuluh
menit) materi yang sudah 2. Mendengarkan
disampaikan penyuluh penyampaian
2. Menyimpulkan materi kesimpulan
penyuluhan yang sudah 3. Mendengarkan penyuluh
disampaikan kepadasasaran menutup acara dan
3. Menutup acara dengan menjawab salam
mengucapkan salam serta
terimakasih kepada sasaran.

C. Media
Power point, leaflet
D. Metode
Ceramah, Tanya Jawab, Demonstrasi, Diskusi
E. Materi
1. Pengertian Kanker Payudara
2. Patofisiologi Kanker Payudara
3. Perbedaan benjolan normal dan abnormal
4. Faktor Resiko Kanker Payudara
5. Deteksi Dini Kanker Payudara (SADARI)
F. Sarana Prasarana:
Sarana dan prasarana yang dibutuhkan berupa Mic, Pengeras Suara, Kabel
olor, Proyektor
G. Evaluasi
a. Dalam kegiatan edukasi dengan topik pembahasan SADARI, hal-hal
yang berkaitan dengan kegiatan edukasi yang perlu di evaluasi meliputi
evaluasi stuktur, evaluasi proses, dan evaluasi hasil kegiatan yang
dipaparkan sebagai berikut :

12
1) Evaluasi Stuktur
a. Kegiatan edukasi dilakukan di Musholah warga yang berada di
dalam Lingkungan Krajan
b. Kegiatan edukasi menggunakan media Power point dan leaflet
agar lebih praktis dalam penyampaian sehingga peserta lebih
memahami
c. Waktu penyuluhan dilakukan seefesien mungkin agar peserta
lebih memahami materi yang disampaikan
2) Evaluasi Proses
b. Peserta hadir tepat waktu dalam kegiatan edukasi
c. Pada saat edukasi berlangsung peserta menyimak dan
mendengarkan dengan seksama
d. Peserta berpasrtisipasi aktif dalam kegiatan edukasi
3) Evaluasi Hasil
Terdapat peningkatan pemahaman pada peserta edukasi dan peserta
edukasi dapat melakukan SADARI secara mandiri.

H. Hambatan dan Solusi


Keterbatasan waktu pada saat melakukan kegiatan edukasi karena
kegiatan edukasi dilakukan pada malam hari setelah pengajian bulanan
dilaksanakan sehingga penyampaian materi harus dilakukan seefisien
mungkin agar waktunya cukup dan peserta dapat memahami materi
dengan baik.

13
BAB 4
EVALUASI

4.1 Evaluasi
1) Struktur
1) Peserta yang hadir sebanyak 24 orang
2) Peserta yang bertanya ada 3 orang dan yang menjawab pertanyaan
ada 2 orang
3) Setting tempat sesuai dengan yang direncanakan
4) Topik penyuluhan sudah tersampaikan kepada peserta.
5) Perlengkapan media yang digunakan terdiri dari power point dan
leaflet.
6) Waktu pelaksanaan kegiatan penyuluhan dimulai pukul 19.00 WIB.
2) Proses
a. Pelaksanaan penyuluhan yang telah dilakukan berjalan lancar sesuai
dengan kesepakatan dan proses yang direncanakan.
b. Peserta berpasrtisipasi aktif dalam pelaksanaan penyuluhan.
c. Peserta dapat menjawab pertanyaan yang diberikan
3) Hasil
a. Peserta mengatakan memahami materi yang telah diberikan dan
dapat menjelaskan kembali apa yang telah disampaikan.
b. Peserta mengatakan senang mendapatkan pengetahuan mengenai
materi yang telah disampaikan.
4.2 Hambatan
a. Kesulitan menentukan posisi pada dinding ruangan untuk proyeksi
gambar/materi penyuluhan.
b. Keterbatasan waktu pada saat melakukan kegiatan penyuluhan
karena dilakukan pada malam hari setelah pengajian bulanan
dilaksanakan sehingga penyampaian materi harus dilakukan
seefisien mungkin agar waktunya cukup dan peserta dapat
memahami materi dengan baik.

14
BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penyuluhan SADARI diadakan pada tanggal 14 Maret 2023.


Penyuluhan SADARI diadakan selama 30 menit, kegiatan dilakukan setelah
pengajian dan berjalan dengan lancar. Peserta antusias dalam mengikuti
penyuluhan SADARI.

SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) dianjurkan pada wanita,


terutama pada wanita dengan usia mulai dari 20 tahun. Karena wanita dengan
usia subur 20-45 tahun sangat berisiko terkena penyakit kanker payudara,
sehingga Wanita harus selalu sadar payudara yaitu dengan cara rutin
memeriksa payudaranya sebagai upaya awal pencegahan penyakit kanker
payudara. Cukup dimulai dengan cara yang paling mudah dan sederhana yang
dapat dilakukan sendiri di rumah dan dilakukan setiap bulan setelah selesai
masa menstruasi yakni dengan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri).
Jadi para wanita akan tahu apabila terjadi perubahan pada payudaranya.

5.2 Saran

Setelah dilakukan penyuluhan SADARI diharapkan peserta dapat


mengaplikasikan dan membagikan informasi yang telah didapatkan kepada
teman, keluarga, ataupun tetangga mengenai pemeriksaan SADARI

15
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Susunan Acara
a) Susunan Acara Penyuluhan SADARI
No Tanggal/Jam Tahap Waktu Kegiatan Pengajar Kegiatan
Kegiatan Sasaran
1. 14 Maret 2023/ Pembukaan 2 menit  Mengucapkan salam  Menjawab
19.20-19.22 WIB  Memperkenalkan diri salam
 Menjelaskan maksud  Mendengarkan
dan tujuan  memperhatikan
 Menyampaikan materi/
pokok bahasan
 Membagikan leaflet
2. 14 Maret 2023/ Isi 10 menit  menggali pengetahuan  Menyimak
19.22-19.32 WIB peserta tentang apa itu  Mendengarkan
kanker payudara dan  Memperhatikan
SADARI materi yang
 menjelaskan materi disampaikan
penyuluhan :
a. pengertian kanker
payudara
b. gejala-gejala kanker
payudara
c. factor resiko kanker
payudara
d. pengertian SADARI
e. tujuan SADARI
f. Manfaat SADARI
g. Aturan SADARI
h. Peosedur SADARI
 Melakukan simulasi
SADARI

3. 14 Maret 2023/ Evaluasi 5 menit  Memberi kesempatan  Merespon


19.32-19.37 WIB peserta untuk bertanya  bertanya
 Meminta peserta untuk
menjelaskan kembali
apa yang sudah
dijelaskan
 Memberikan pujian atas
keberhasilan ibu
menjawab pertanyaan

16
4. 14 Maret 2023/ Penutup 3 menit  Menyimpulkan materi  Menyimak
19.37-19.40WIB
 Menutup kegiatan  Menjawab
 Mebucapkan salam salam

17

Anda mungkin juga menyukai