STATISTIK DIPAKAI UNTUK PENELITIAN KUANTITATIF

YAITU PENELITIAN YANG HASILNYA BERUPA ANGKA ATAU DAPAT DIANGKAKAN :

CONTOH : 23, 24, 25.26 DST

SUATU PENELITIAN KUANTITATIF BERJUDUL :

PENGARUH PENGAJIAN RUTIN (X) TERHADAP
KETAATAN BERIBADAH (Y) BAGI JAMA’AH MASJID AL HUDA

JENIS PENELITIAN INI ADALAH PENELITIAN KUANTITATIF DUA VARIABLE, SEBAGAI

BERIKUT ;
1. PENGAJIAN RUTIN, DISEBUT VARIABEL INDEPENDEN/BEBAS (X)
2. KETAATAN BERIBADAH, DISEBUT VARIBAEL DEPENDEN/TERIKAT (Y)

SETIAP PENELITIAN KUANTITATIF HARUS MENGAJUKAN HIPOTESA

DEVINISI HIPOTESA : adalah kesimpulan sementara, yang kebenaranya ditentukan

hasil penelitian lapangan

PEMBAGIAN HIPOTESA ADA DUA (2) YAKNI :

1. HIPOTESA NOL/NIHIL (Ho)
2. HIPOTESAN KERJA/ALTERNATIF (Ha).

HIPOTESA YANG DIAJUKAN ADALAH :

1. HIPOTESA NOL : KEAKTIPAN MENGIKUTI PENGAJIAN RUTIN
TIDAK MEMPENGARUHI KETAATAN BERIBADAH
2. HIPOTESA KERJA (Ha)
a. KEAKTIPAN MENGIKUTI PENGAJIAN RUTIN MEMPENGARUHI
KETAATAN BERIBADAH

HASIL PENELITIAN AKAN DI ANALISA DENGAN STATISTIK CHAI KWADRAT (X²) ,

MAKA DATANYA MINIMAL DIBAGI 2 BAGIAN (DATA NOMINAL)
 TABEL 1
TENTANG DATA PENGAJIAN RUTIN DAN KETAATAN IBADAH
PENGAJIAN RUTIN (X) KETATAAN IBADAH (Y) KET
NO URUT RESPONDEN DAN SCORE SCORE
NAMA RESPONDEN HASIL /HASIL PENL
PENL
1 2 3 4 5
1 AHMAD 90 65 fiksi
2 BILAL 60 75
3 HINDUN 70 85
4 UMAR 45 60
5 AHMAD 55 50
6 BEJO 30 65
7 MUAHAMAD 35 55
8 ARBAIN 80 75
9 SURANTO 75 45
10 PRANOTO 65 70
11 HINDUN 55 45
12 TRI 30 55
13 WAKHID 35 30
14 TSANIYAH 80 35
15 TSALIS 75 80
16 RABU 65 75
17 IBRAHIB 50 65
18 ISMA’IL 65 55
19 EKO 55 30
20 DWI 75 35
JUMLAH 1.190 1.150

RESPONDEN 20 ORANG
LANGKAH SELANJUTNYA ADALAH :

1. MENCARI NALAI RATA-RATA

= JUMLAH TOTAL DIBAGI JUMLAH RESPONDEN

a. NILAI RATA-RATA PENGAJIAN RUTIN (X) : 1.190/20 = 59,50

b. NILAI RATA KETAATAN BERIBADAH (Y) : 1.150/20 = 57,50

BAGI YANG MENDAPAT NILAI DIATAS RATA-RATA, MAKA TERMASUK DALAM

KATEGORI TINGGI/AKTIP, DENGAN KODE (+)
DAN BAGI YANG MENDAPAT NILAI DIBAWAH RATA-RATA DIMASUKAN DALAM
KATEGORI RENDAH/TIDAK AKTIP, DENGAN KODE (-)
 TABEL 2
TENTANG KATEGORI TINGGI RENDAH
(SUMBER DATA TABEL 1)
KETATAAN
PENGAJIAN RUTIN KATEGORI KATEGORI
BERIBADAH
NO SCORE/RATA2 PLUS MIN NO SCORE/RATA2 PLUS MIN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 90 (59,50) √ 1 65 (57,50) √
2 60 √ 2 75 √
3 70 √ 3 85 √
4 45 √ 4 60 √
5 55 √ 5 50 √
6 30 √ 6 65 √
7 35 √ 7 55 √
8 80 √ 8 75 √
9 75 √ 9 45 √
10 65 √ 10 70 √
11 55 √ 11 45 √
12 30 √ 12 55 √
13 35 √ 13 30 √
14 80 √ 14 35 √
15 75 √ 15 80 √
16 65 √ 16 75 √
17 50 √ 17 65 √
18 65 √ 18 55 √
19 55 √ 19 30 √
20 75 √ 20 35 √
JUMLAH 1.190 11 9 1.150 10 10
DITELITI PADA TANGGAL ; 12 APRIL 2012 OLEH HASAN SADIKIN

TABEL PERSIAPAN PERHITUNGAN X²

(TABEL KERJA)
KETAATAN IBADAH (Y)
VARIABEL JUMLAH
AKTIP TIDAK AKTIP

AKTIP 7 (A) 4 (B)

11
++ +-
KEAKTPN
PENGAJIAN
3 (C) 6 (D)
(X) TIDAK AKTIP 9
- + - -

JUMLAH
10 10 20

KETERANGAN :
1. KOLOM (A) = X+ Y+
2. KOLOM (B) = X+ Y-
3. KOLOM (C) = X- Y+
4. KOLOM (D) = X- Y-

RUMUS CHAI KWADRAT (X²)

(f₀ - fh)²
X² = ∑ --------------
Fh
Fo = frekuensi observasi
Fh = Frekesi yang diharapkan

JUMLAH KOLOM X JUMLAH BARIS

Fh. = --------------------------------------------
JUMLAH TOTAL
(f₀ - fh)²
No. fo Fh fo - fh (f₀ - fh)² --------------
Fh
1 2 3 4 5 6
1 (A) 7 11 x 10/20 = 5,50 1,5 2,25 0,409
2 (B) 4 11 x 10/20 = 5,50 - 1,5 2,25 0,409
3 (C) 3 9 x 10/20 = 4,50 - 1,5 2,25 0,500
4 (D) 6 9 x 10/20 = 4,50 1,5 2,25 0,500
20 20 0 9,00 1,818

JADI NILAI X²o = 1,818

LANGKAH SELANJUTNYA ADALAH MENCARI DB (DERAJAT KEBEBASAN) DENGAN

RUMUS ( JUMLAH KOLOM – 1 ) ( JUMLAH BARIS - 1) = (K-1)(B-1)
(2 – 1) (2 –1) =1
JADI NILAI DB-NYA = 1
LANGKAH SELAJUTNYA ADALAH MENGKONSULTASIKAN/MEMBANDINGKAN NILAI X²
OBSERVASI (1,818) DENGAN NILAI X² TABEL NOMOR 1,
KARENA DB NYA ADALAH 1

RUMUS
HARGA KRITIK CHAI KWADRAT (X²) TABEL
DB INTERVAL/TARAF KEPERCAYAAN
99 % 95 % 90 % 75 % 50 % 25 % 10 % 5% 1%
1 6,630 3,84 2,710 1,320 0,455 0,1022 0,0158 0,0039 0,0002
2 9,21 5,99 4,61 2,77 1,39 0,575 0,211 0,103 0,0201
3 11,3 7,81 8.25 4,11 2,37 1,21 0,584 0,352 0,115
4 13,3 9.49 7,78 5,39 3,36 1,92 1,06 0,711 0,297
5 15,1 11,1 9,24 6,63 4,35 2,67 1,61 1,15 0,554
100

APABILA X² o LEBIH BESAR DARI PADA X² t, MAKA DISEBUT SIGNIFIKAN

ARTINYA : MENOLAK HIPOTESA NOL DAN MENERIMA HIPOTESA KERJA
DAN SEBALIKNYA.
APABILA X² o LEBIH KECIL DARI PADA X² t MAKA DISEBUT NON SIGNIFIKAN DAN
SEBAGAI KONSEKUENSINYA MENERIMA HIPOTESA NOL DAN MENOLAK HIPOTESA
KERJA
HASILNYA ADALAH : X² o = 1,818, SEDANGKAN NILAI X² t TARAF KEPERCAYAN 95
% = 3,84
MAKA X² o LEBIH KECIL DARI PADA X² t DISEBUT NON SIGNIFIKAN DAN SEBAGAI
KONSEKUENSINYA MENERIMA HO DAN MENOLAH Ha./Hk

JADI KEAKTIFAN MENGIKUTI PENGAJIAN RUTIN TIDAK MEMPENGARUHI KETAATAN

BERIBADAH.
APABILA HASIL PENELITIAN MEMPEROLEH :
TABEL 2 X 2
N/JUMLAH RESPONDEN = 110
HASIL X² o = 5,345
MAKA PERHITUNGANNYA ADALAH X² o LEBIH BESAR DARI PADA X² t (DB 1, 5 % =
3,841, 1 % = 6,635) MAKA DISEBUT SIGNIFIKAN SIGINIFIKAN DAN SEBAGAI
KONSEKUENSINYA MENOLAK HIPOTESA NOL DAN MENERIMA HIPOTESA KERJA
MAKA LANGKAH SELANJUTNYA ADALAH MENGHITUNG SEBERAPA BESAR
KUATNYA HUBUNGAN/PENGARUH ANTARA VARIABEL X DAN VARIABEL Y,
DENGAN JALAN :

KK = KOEFESIEN KONTINGENSI DENGAN RUMUS :

X²
KK = --------------
X² + N

NILAI INTERPRETASI/PENAFSIRAN

0,00 - 0,20 KORELASINYA SANGAT LEMAH/RENDAH SEHINGGA

SERING DIABAIKAN

0,20 – 0,40 KORELASINYA LEMAH/RENDAH

0,40 – 0,70 SEDANG ATAU CUKUP

0,70 – 0,90 TINGGI ATAU KUAT

0,90 – 1,00 SANGAT TINGGI ATAU SANGAT KUAT

HIPOTESA YANG DIAJUKAN ADALAH HIPOTESA NOL (Ho)

TIDAK ADA HUBUNGAN ANTARA KEAKTIPAN MENGIKUTI PENGAJIAN RUTIN DENGAN
KETAATAN BERIBADAH BAGI JAMA’AH MASJID ALHUDA.