Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIKUM FISIKA FARMASI

MEJA 5
PENENTUAN VISKOSITAS LARUTAN NEWTON DENGAN
VISKOMETER OSTWALD

DOSEN PEMBIMBING : Drs.Hisran.H. Apt,ME

Nandiny PO71390210081
Helen fitriyani PO71390210069
Nur selawanti PO71390210073
Ilham PO71390210077

POLITEKNIK KESEHATAN JAMBI


JURUSAN FARMASI
2021/2022

• TUJUAN
Mempelajari cara penentuan viskositas larutan newton dengan viskometer Ostwal
pengaruh kadar larutan terhadap viskositas larutan.

• DASAR TEORI
Viskositas (kekentalan) berasal dari perkataan Viscous. Suatu bahan apabila dipanaskan
sebelum menjadi cair terlebih dulu menjadi viscousyaitu menjadi lunak dan dapat
mengalir pelanpelan. Viskositas dapat dianggap sebagai gerakan di bagian dalam
(internal) suatu fluida. Satuan viskositas fluida dalam sistem cgs adalah dyne det cm-2,
yang biasa disebut dengan istilah poise di mana 1 poise sama dengan 1 dyne det cm-2.
Viskositas dipengaruhi oleh perubahan suhu. Prinsip dasar rheologi telah digunakan
dalam penyelidikan cat, tinta, berbgai adonan, bahanbahan untuk pembuat jalan,
kosmetik, produk hasil peternakan, serta bahanbahan lain. Penyelidikan viskositas dari
cairan sejati, larutan, dan sistem koloid baik.

•ALAT DAN BAHAN


Alat
 Gelas Kimia 50 ml
 Viskometer Ostwald
 Piknometer 25 ml
 Timbangan analitik
 Pipet ukur 25 ml
 Pipet tetes
 Filler
 Stopwatch
 Statif dan klem

Bahan
Bahan yang digunkan dalam percobaan ini adalah :
- Akuades
- Aseton
- Alkohol
- Propilen Glikol
I. PROSEDUR DAN CARA KERJA

1. Pengukuran massa jenis

 Timbang Piknometer kosong


 Masukkan aquades kedalam piknometer yang diketahui beratnya hingga
penuh
 Ditimbang massanya untuk menentukan massa air
 Lakukan hal yang sama untuk larutan alkohol, aseton, dan propilen glikol
 Ditentukan massa jenisnya
- Aquades :
- Alkohol :
- Aseton :
- Propilen Glikol:

2. Penentuan Viskositas

- Dipipet sebanyak 15 ml
- Dimasukkan dalam viskometer Ostwald
- Dihisap sampai garis m (batas atas)
- Dibiarkan mengalir sampai batas n (batas bawah)
- Dicatat waktu akhirnya
- Dilakukan triplo
- Dihitung viskositasnya
- Diulangi dengan menggunakan larutan aseton, alkohol, dan
propilenglikol

II. DATA PENGAMATAN


NO NAMA SAMPEL PIKNOMETER KOSONG ( PIKNO + SAMPEL ( pk +
pk ) S)
1 Propilenglikol 18,0109 47,3071
2 Aceton 24,4680 44,5298
3 Alkohol 23,1810 41,8002

Data perhitungan dalam setiap percobaan

NO NAMA SAMPEL PERCOBAAN PERCOBAAN PERCOBAAN


(1) (2) (3)
1 Air 01:02 00:98 00:97
2 Propilenglikol 19:01 18:99 19:03
3 Aceton 00:78 00:76 00:76
4 Alkohol 00:88 00:85 00:88

III. PERHITUNGAN
1. Propilenglikol
Pk = 18,0109
Pk +sample = 47,3071
Berat propil = 47,3071– 18,0109 = 29.2962
Vp?
Bobot air = ( pk + air ) – pk
= 46,7076– 18,0109
= 28.6967
Suhu 30°C = 0,99462

Vp = = 28,6967 ÷ 0,99462 = 28,8519


Massa Jenis Propilenglikol

= = 29,2962 ÷ 28,8519 =1,015

Percobaan ( 1 )= = V air dalam suhu 30°C


= (19:01 x 1,015) ÷( 01:02 x 0,99462) x 0,802

= 19.295 ÷ 1.0145 x 0,802 = 15.253

Percobaan ( 2 ) = = V air dalam suhu 30°C


=( 18:99 x 1,015) ÷ (00,98 x 0,99462) x 0,802

= 19.274 ÷ 0.974 x 0,802 = 15.870

Percobaan ( 3 ) = = V air dalam suhu 30°C


= ( 19:03 x 1,015) ÷ ( 00,97 x 0,99462 )

= 19.315 ÷ 0.975 x 0,802 = 15,887

Rata – rata percobaan =

= (15,253 +15,870 + 15,887 ) ÷ 3 = 15.67


2. Alkohol

Pk = 23,1810
Pk +sample = 41,8002
Berat Alkohol = 41,8002– 23,1810 = 18.6192
Vp?
Bobot air = ( pk + air ) – pk
= 46,6057 – 23,1810
= 23.4247
Suhu 30°C = 0,99462

Vp = = 23,4247 ÷ 0,99462 = 23,551


Massa Jenis Alkohol

= = 18,6192 ÷ 23,551 = 0,790

Percobaan ( 1 )= = V air dalam suhu 30°C


= (00:88 x 0,790 ) ÷ ( 01:02 x 0,99462) x 0,802

= 0.695 ÷ 1,014 x 0,802 = 0,549

Percobaan ( 2 ) = = V air dalam suhu 30°C


= ( 00:85 x 0,790) ÷ (00,98 x 0,99462) x 0,802

= 0.671 ÷ 0.974 x 0,802= 0.552

Percobaan ( 3 ) = = V air dalam suhu 30°C


= ( 00:88 x 0,790) ÷ ( 00:97 x 0,99462) x 0,802

= 0.695 ÷ 0.964 x 0,802 = 0,578

Rata – rata percobaan =

= (0,549 + 0,552 + 0,578 ) ÷ 3= 0,559


3. Aseton

Pk = 24,4680
Pk +sample = 44,5298
Berat Aseton = 44,5298– 24,4680 = 20,0618
Vp?
Bobot air = ( pk + air ) – pk
= 47,6277 – 24,4680
= 23.1597
Suhu 30°C = 0,99462

Vp = = 23,1597 ÷ 0,99462 = 23,2849


Massa Jenis Propilenglikol

= = 20,0618 ÷ 23,2849 = 0.8615

Percobaan ( 1 )= = V air dalam suhu 30°C


= ( 00:78 x 0,8615) ÷ (01:02 x 0,99462) x 0,802

= 0.6719 ÷ 1.014 x 0,802 = 0,5314

Percobaan ( 2 ) = = V air dalam suhu 30°C


= ( 00:76 x 0,8615) ÷ ( 00:98 x 0,99462) x 0,802

= 0.6547 ÷ 0.9747 x 0,802 = 0.5386

Percobaan ( 3 ) = = V air dalam suhu 30°C


= (00:76 x 0,8615) ÷ ( 00,97 x 0,99462) x 0,802

= 0,6547 ÷ 0.9647 x 0,802 = 0,5542

Rata – rata percobaan =

= (0,5314 + 0,5386 + 0,5542) = 1.6242


IV. PEMBAHASAN

Viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar


kecilnya gesekan didalam fluida. Semakin besar viskositas suatu fluida maka
semakin sulit suatu fluida mengalir dan makin sulit suatu benda bergerak didalam
fluida tersebut.percobaan ini menggunakan viskositas Otswald, yang mana pada
metode ini dilakukan dengan mengukur waktu alir yang dibutuhkan oleh suatu
cairan ( fluida ) pada konsentrasi tertentu untuk mengalir antar dua tanda pada
pipa viskometer.keunggulan dari metode ini adalah lebih cepat, lebih mudah,
alatnya murah serta perhitungannya yang sederhana. Prinsip dari penentuan
viskositas dengan metode viskometer otswaldini dilakukan dengan memasukan
cairan ( Propilenglikol, Alkohol dan Aseton ) kedalam alat viskometer melalui pipa
A kemudian dengan cara menghisap cairan dibawah ke B sampai garis atas.
Selanjutnya cairan dibiarkan mengalir bebas dan waktu yang diperlukan untuk
mengalir dari garis atas kebawah diukur. Masing-masing perlakuan dilakukan
sebanyak 3 kali, hal ini dilakukan karena untuk mendapatkan nilai yang
mendekati benar, sebab alat yang digunakan tidak dapat menentukan hasilnya
secara pasti. Dari ketiga hasil tersebut kemudian dirata- ratakan.

V. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
Pengaruh kadar larutan terhadap viskositas berbanding lurus dimana jika
larutan memiliki konsentrasi tinggi maka akan memiliki viskositas yang tinggi
pula. Hal tersebut dikarenakan konsetrasi larutan menyatakan banyaknya
partikel zat yang terlarut tiap satuan volume. Semakin banyak partikel yang
terlarut pula, gesekan antar partikel semakin tinggi dan viskositasnya semakin
tinggi pula.

Anda mungkin juga menyukai