Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH KOMUNIKASI FARMASI

DISUSUN OLEH :

 M.Ilham Nasrullah (PO71390210077)

PRODI DIII FARMASI


POLTEKKES KEMENKES JAMBI
TAHUN AJARAN 2022/2023

A. Latar belakang
(FI III, 1979). Sirup adalah larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain yang
berkadar tinggi (sirup simpleks adalah sirop yang hampir jenuh dengan sukrosa). Kadar
sukrosa dalam sirup adalah 64- 66%, kecuali dinyatakan lain (Depkes RI, 1979).

 Munculnya Obat yang Disuspek Mengandung Glikol


Gangguan ginjal akut pada anak membuat kekhawatiran di ruang masyarakat. Terutama
kepada orang tua, gangguan ginjal akut yang disebabkan oleh konsumsi obat sirup anak
tentu membuat cemas dan pemikiran yang tidak negatif terhadap obat-obatan anak.
Melalui rilis BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia), tim
investigasi telah mengidentifikasi berbagai obat sirup mengandung glikol yang beredar
di pasar.

 Gejala Gangguan Ginjal Akut


Gangguan ginjal akut pada anak adalah suatu kondisi ginjal yang rusak/gagal ginjal
secara tiba-tiba, dalam kurun waktu beberapa jam/hari. Gejala awal yang umum
dimunculkan adalah seperti urine yang keluar sedikit, mual, merasa lemas tanpa sebab.
Yang paling menjadi perhatian adalah jika muncul warna urine yang pekat atau
kecoklatan pada anak. Serta urine yang berkurang dari 0,5ml/kgBB/jam dalam 6-12 jam
atau tidak ada urine selama 6-8 jam, maka pasien harus segera dirujuk.
Penyakit ini memunculkan kasus yang cukup banyak di Indonesia pada kurun waktu
yang cepat. Bahkan Pemerintah telah merilis kematian terhadap 133 anak pada 22
Oktober 2022. Dengan kasus yang sangat cepat ini, gangguan ginjal akut mendapati
perhatian khusus hingga Pemerintah melakukan penarikan dan pemberhentian peredaran
obat sirup di pasaran. Senada dengan hal ini, National Kidney Foundation juga
mengatakan jika penyakit ini dapat ditimbulkan oleh konsumsi obat-obatan pereda gejala
sakit kepala, pilek, flu, dan lainnya (NSAID).

B. Pembahasan
 Daftar Obat Sirup yang Dilarang
Dari sebab obat sirup yang menyebabkan gangguan ginjal akut ini, diidentifikasi bahwa
kandungan propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, gliserin/gliserol, dinyatakan dapat
menyebabkan anak terkena gangguan ginjal akut. Pada 22 Oktober pula, Pemerintah
mengeluarkan daftar obat sirup yang tidak dilarang atau dinyatakan aman oleh Pemerintah.
Berikut ini link untuk melihat daftar obat sirup yang aman dari glikol. Dan berikut adalah
daftar obat sirup yang dilarang:
Unibebi Cough Syrup (Universal Pharmaceutical Industries)
Unibebi Demam Drop (Universal Pharmaceutical Industries)
Unibebi Demam Syrup (Universal Pharmaceutical Industries)

Perlu disadari jika anak-anak harus mendapati perhatian khusus dan mendapatkan obat yang
tepat dan tidak mengandung bahan yang dilarang. Pemeriksaan farmakogenomik juga dapat
dilakukan untuk melakukan pendeteksian terhadap genetik seseorang dalam mendapatkan
personalisasi obat/mendapatkan obat yang tepat untuk tubuh.

Daftar obat sirup yang izin edarnya ditarik


Total, terdapat 69 obat sirup dari 3 industri farmasi yang izin edarnya dicabut oleh BPOM.
Berikut daftar obat sirup yang izin edarnya ditarik oleh BPOM:

 PT Yarindo Farmatama
1. Cetirizine HCI Sirup 60 ml
Nomor Izin Edar: GKL1132716437A1

2. Dopepsa Suspensi 100 ml


Nomor Izin Edar: DKL1532718133A1

3. Flurin SMP Sirup 60 ml


Nomor Izin Edar: DTL0332708637A1

4. Sucralfate Suspensi 100 ml


Nomor Izin Edar: GKL1532719233A1

5. Tomaag Forte Suspensi 100 ml


Nomor Izin Edar: DBL0432709433A1

6. Yarizine Sirup 60 ml
Nomor Izin Edar: DKL1132716237A1
 PT Universal Pharmaceutical Industries
1. Antasida Doen Suspensi 60 ml

Nomor Izin Edar: GBL1926303433A1


2. Fritillary & Almond Cough Mixture Sirup 100 ml

Nomor Izin Edar: DTL7826303137A1


3. Glynasin Sirup 60 ml

Nomor Izin Edar: DTL8826301337A1


4. New Mentasin Sirup 110 ml

Nomor Izin Edar: DTL7226302837A1


5. New Mentasin Sirup 60 ml

Nomor Izin Edar: DTL7226302837A1


6. Unibebi Cough Syrup 60 ml

Nomor Izin Edar: DTL7226303037A1


7. Unibebi Cough Syrup Rasa Jeruk 60 ml

Nomor Izin Edar: DTL2026303537A1


8. Unibebi Demam Drops 15 ml

Nomor Izin Edar: DBL1926303336A1


9. Unibebi Demam Sirup 60 ml

Nomor Izin Edar: DBL8726301237A1


10. Unidryl Sirup 60 ml

Nomor Izin Edar: DTL0526302637A1


11. Uniphenicol Suspensi 60 ml

Nomor Izin Edar: DKL9626301133A1


12. Univxon Sirup 15 ml

Nomor Izin Edar: DTL7226301133A1


13. Uni OBH Sirup 100 ml

Nomor Izin Edar: DBL7226303237A1


14. Uni OBH Sirup 300 ml

C. Kesimpulan

BPOM mengajak masyarakat untuk menggunakan obat secara aman dan selalu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

 Menggunakan obat secara sesuai dan tidak melebihi aturan pakai;


 Membaca dengan seksama peringatan dalam kemasan;
 Menghindari penggunaan sisa obat sirup yang sudah terbuka dan disimpan lama;
 Melakukan konsultasi kepada dokter, apoteker atau tenaga kesehatan lainnya apabila
gejala tidak berkurang setelah 3 (tiga) hari penggunaan obat bebas dan obat bebas
terbatas pada upaya pengobatan sendiri (swamedikasi);
 Melaporkan secara lengkap obat yang digunakan pada swamedikasi kepada tenaga
kesehatan;
 Melaporkan efek samping obat kepada tenaga kesehatan terdekat atau melalui aplikasi
layanan BPOM Mobile dan e-MESO Mobile.

BPOM juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada dan menggunakan produk obat yang
terdaftar di BPOM yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kefarmasian atau sumber resmi
serta selalu ingat Cek KLIK (Cek Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kedaluwarsa) sebelum
membeli atau menggunakan obat.

D. Daftar pustaka
 https://amp.kontan.co.id/news/obat-sirup-dilarang-ini-cara-alami-untuk-mengatasi-
anak-batuk-dan-pilek-yang-aman
 https://labcito.co.id/daftar-obat-sirup-yang-dilarang-dan-yang-aman-dari-penyebab-
ginjal-akut/
 https://kampus.republika.co.id/posts/184715/obat-sirup-diduga-picu-gagal-ginjal-
akut-ini-saran-pakar-ugm-untuk-menyikapinya

Anda mungkin juga menyukai