1098 2134 2 PB
1098 2134 2 PB
http://ojs.serambimekkah.ac.id/index.php/sjat
SJAT
Vol. 1 No. 1 Thn. 2019 E-ISSN: 2684-9879
The Effet of pH and Pasteurisation Temperature on Water Content and
Vitamin C Content From Tomato Sauce (Lycopersicum esculentum Mill)
Nurhidayati1, Ruka Yulia2*, Putri Meutia Sari1
1
Program Studi Teknik Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Serambi Mekkah
2
Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Serambi Mekkah
*email:ruka.yulia@yahoo.com
Abstrak
Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui pengaruh pengatur pH dan suhu pasteurisasi
pada pembuatan saus tomat terhadap mutu yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan Rancangan
Acak lengkap (RAL) 2 faktorial yang digunakan adalah pengukuran pH (R) (3, 4 dan 5) dan Suhu
pasteurisasi (T) ( 70˚C, 80˚C dan 90˚C). Analisa dilakukan terhadap kadar air, vitamin C dan dan uji
organoleptik (warna dan rasa). Dari hasil penelitian perlakuan terbaik pada kombinasi perlakuan R 2T2
dengan pengatur pH 4 dan suhu pasteurisasi 800C yang menghasilkan saus tomat mutu yang baik
dengan sifat kimia yaitu kadar air 77,24%, vitamin C 0.059%, uji organoleptik rasa 3,74 (suka) dan
warna 3,87 (suka).
60
Hasil analisa sidik ragam
50
40 menunjukkan bahwa pH (R) dan suhu
30 pasteurisasi (T) serta interaksi antara pH
20 dan suhu pasteurisasi (RT) berpengaruh
10
sangat nyata (P ≤ 0,01) terhadap kadar
0
R1=3 R2=4 R3=5 vitamin C saus tomat. Pengaruh interaksi
pH antara pH dan suhu pasteurisasi pada
pembuatan saus tomat dapat dilihat pada
Gambar 2. Dari Gambar 2 dapat dilihat
bahwa pH dan suhu pasteurisasi
meningkatkan kadar vitamin C yang
Gambar 1. Pengaruh pH terhadap kadar dihasilkan. Suhu pasteurisasi yang semakin
air saus tomat pada BNT0,01=
1,88 dan KK = 0,73%. (Nilai tinggi menyebabkan kadar vitamin C
yang diikuti dengan huruf yang semakin rendah. Penurunan kadar vitamin
sama menunjukkan perbedaan C disebabkan karena asam askorbat
yang tidak nyata). bersifat tidak stabil dan sensitif terhadap
panas serta akan teroksidasi jika terkena
Kadar Vitamin C udara dan suhu tinggi (Volker, 2001).
Selain itu oksidasi asam askorbat juga
Dari data hasil analisis diperoleh
dipengaruhi oleh cahaya, dan kondisi
kadar vitamin C saus tomat berkisar antara
penyimpanan.
0,013% – 0,046%, dengan rata-rata 0,026.
Kadar vitamin C tertinggi diperoleh pada
pH 5 dan suhu pasteurisasi 800C (R3T2)
sebesar 0,046%, sedangkan nilai rata-rata
kadar vitamin C terendah diperoleh pada
pH 3 dan suhu pasteurisasi 900C (R1T3)
0,035
b b Suhu
0,030
0,026 b 0,027
Pasteurisasi
0,024
0,025
0,020 T1= 70 C
a ab ab
0,013 0,014 0,014 T2= 80 C
0,015
T3= 90 C
0,010
0,005
0,000
R1=3 R2=4 R3=5
pH
Gambar 2. Pengaruh interaksi antara pH dan suhu pasteurisasi saus tomat terhadap kadar
vitamin C BNT0,01= 0,010 dan KK = 12,28%. (Nilai yang diikuti dengan huruf
yang sama menunjukkan perbedaan yang tidak nyata).
Semakin tinggi suhu pasteurisasi dan oksidase, sinar, temperatur yang tinggi.
penyimpanan, kecepatan oksidasi asam Larutan encer vitamin C pada pH kurang
askorbat akan meningkat. Oleh karena itu, dari 7,5 masih stabil apabila tidak ada
semakin tinggi suhu pasteurisasi dan katalisator seperti diatas. Oksidasi vitamin
penyimpanan, penurunan kadar vitamin C C akan terbentuk asam dehidroaskorbat
terlihat semakin besar (Hellen, 2007). (Sudarmadji, 2003). Pada pH rendah (4-6)
Vitamin C merupakan vitamin yang paling vitamin C lebih stabil daripada pada
mudah rusak disamping sangat larut dalam keadaan dengan pH tinggi (7-8). Vitamin C
air juga mudah teroksidasi selama cukup stabil pada pH 4-6 dan dapat
penyimpanan. disintesa dari D-glukosa (deMan, 1989).
Gambar 2 juga menunjukkan bahwa
semakin pH mendekati basa maka Vitamin Uji Organoleptik
C meningkat. Phillips (2010) menjelaskan Warna
bahwa salah satu faktor yang Warna saus tomat sangat
mempengaruhi kadar vitamin C didalam mempengaruhi minat konsumen dalam
bahan adalah pH basa selain O2 dan ion menentukan tingkat penerimaannya
logam (katalisator) serta suhu tinggi. Pada terhadap visual saus tomat. Suatu bahan
pH rendah (4-6) vitamin C lebih stabil yang dinilai bergizi, enak dan teksturnya
daripada pH tinggi (bersifat stabil terhadap sangat baik tidak akan dimakan apabila
asam, tidak stabil terhadap basa) Vitamin memiliki warna yang tidak sedap
C mudah teroksidasi, lebih-lebih bila dipandang atau memberi kesan telah
terdapat katalisator Fe, Cu, enzim askorbat