Anda di halaman 1dari 76

Pancasila

KOL. I MADE WORDA NEGARA


BAB I
Pengertian Pancasila
a. Secara Etimologis
Panca : Lima
Syila : batu sendi, alas atau dasar
Syiila : tingkah laku yang baik, penting
atau senonoh dalam bhs jawa diartikan sbg
susila yg berhub dg moralitas
Pancasila lima aturan tingkah laku yg penting
Istilah PS muncul pertama kali dlm ajaran
buddha dlm buku Tri Pitaka dan Vinaya
Pitaka yg mrpkan ajaran moral untuk
mencapai surga menyebutkan bhw ajaran
PS berisi 5 larangan yaitu :
a. Larangan membunuh
b. Larangan mencuri
c. Jangan berbuat zinah
d. Jangan berkata bohong
e.Jangan meminum minuman yg
memabukkan
b. Pengertian secara Historis

Perumusan Pancasila diawali dalam sidang


BPUPKI yg pertama tanggal 29 Mei sampai
dengan 1 Juni 1945 yang disampaikan oleh Ir.
Soekarno ttg istilah PS yng berarti 5 dasar

c. Pengertian secara terminologi


PS terdapat dalam Pembukaan UUD 1945
dalam alenia ke-IV
Pancasila Sebagai nilai yang Dapat
dipertanggungjawabkan
a. Secara Yuridis konstitusional , krn PS mrpkn pokok
kaidah negara yg fundamental sehingga digunakan sbg
fundamen negara
b. Secara Ilmiah, krn PS bersifat filosofis religius shg
sejajar dng ilmu2 kefilsafatan yg lain & dpt
dipertanggungjwabkan secara keilmuan
c. Secara formal , krn PS adlh falsafah hidup bangsa
shg mjdi dsr falsafah negara, dlm praktek hidup
berbangsa & berngra digunakn sbg petunjuk &
pegangan hidup sehari2
TUJUAN MEMPELAJARI PANCASILA

MENGERTI MENGAMALKAN MNGAMANKAN


PANCASILA PANCASILA PANCASILA
TUJUAN MEMPELAJARI PANCASILA
a. Mengerti Pancasila yg benar yi mengerti sejarah,
nilai2 yg trkandung di dlamnya, meyakini
kebenaran sbg nilai kebangsaan Indonesia
b. Mengamalkan PS Yi berusaha menjadikan nilai2
dlm PS tsb sbg spirit dasar kehdupnnya dlm
praktek hidup berbngsa dan bernegara
c. Menngamankan PS Yi berusaha scrpartisipatif
untk ikut serta dlm mengamankan PS dr setiap
rongronngan, gangguan &ancaman terhadap PS
BAB II
SEJARAH DAN RUMUSAN PANCASILA
Proses perumusan Pancasila adalah sbb:
a. Rumusan I Mr Moh. Yamin,
29 Mei 1945 BPUPKI mengadakan sidang yg pertama dan
dijadikan sebagai tonggak sejarah dalam pembentukan
dasar negara, dlm pidatonya mengusulkan
b. Peri Kebangsaan
b. Peri Kemanusiaan
c. Peri-Ketuhanan
d. Peri Kerakyatan
e. Kesejahteraan Rakyat
Setelah berpidato beliau mengusulkan scr
tertulis rancangan UUD RI adalah sbb:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Kebangsaan Persatuan
3. Rasa Kemanusiaan Yang adil dan beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat
kebijaksanaan dan permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia
Rumusan II Ir. Soekarno
1 Juni 1945 sidang hari ke3 BPUPKI kemukakan 5
hal untk mnjd dsr ngra merdeka,sistematika sbb:
a. Kebangsaan Ind
b. Internasinalisme atau peri-kemanusiaan
c. Mufakat atau demokrasi
d. Kesejahteraan sosial
e. Ketuhanan yg berkebudayaan
Lima dasar tsb oleh beliau diusulkan agar diberi
nama Pancasila dan disetujui dlm sidang .
Selanjutnya nasionalisme dipertentngkan dg asas
internasionalisme / perikemanusiaan & mnjd sosio
nasionalisme
BAB III
FUNGSI DAN SUSUNAN KEDUDUKAN PANCASILA SBG SUATU
SISTEM FILSAFAT

Fungsi Pancasila dikelompokkan ke dalam 8 pengertian


pokok yi :
a. Jiwa Bangsa Indonesia
b. Kepribadian Indonesia
c. Falsafah hidup bangsa
d. Dasar falsafah negara
e. Sumber dari segala sumber hukum
f. Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia
h
g. Cita2 dan tujuan Bangsa Indonesia
h. Ideologi nasional

8 fungsi tsb apabila disederhanakan maka dapat


disebut atau diterjemahkan mjd PS sbg dasar,
proses, dan tujuan negara
a. Sebagai dasar yi nilai2 PS telah ada & melekat
dlm setiap pribadi rakyat Ind sejak dahulu ex BI
telah sejak dlu percaya dan taqwa kepada Tuhan
YME
b. Sebagai proses yi nilai2PS digunakan sbg acuan
dlm menjalankan proses pemerintahan, slrh
peraturan, per-UU yg berlaku mengacu nilai2 PS
c. Sebagai Tujuan yi sesungguhnya pembangunan
nasional Ind ini diarahkan agar tercapainya
masyarakat adil makmur yg berdsrkn pada
Pancasila dlm wujud bangsa yg semakin berke-
Tuhanan, semakin berperi-Kemanusiaan ,
semakin bersatu, semakin berkedaulatan rakyat,
dan semakin berkeadilan sosial

Susunan & Ked Pancasila sbg suatu sistem filsafat.


Scr etimologis berasal dari bhs yunani
philein/philos(cinta)&sophos(kebijaksnaan/wisdom
scr harafiah berarti cinta kebijaksanaan
Pncasila yg terdri dri 5 sila pd hakekatnya merpkn
suatu
i
sistem filsafat yg memp makna adanya suatu
kesat dari bagian2 & saling berhubungan saling
bekerjasama untuk suatu tuj tertentu & scr
keseluruhan merupakan suatu kesatuan yg utuh.

Ciri-ciri Sistem

a. Suatu kesatuan yg terdiri dari bagian2


b. Masing2 bagian tsb memiliki fungsi sendri2
c. Saling berhub dan saling ketergantungan
d. Keslruhannya dimksudkn utk mencapai tuj ttn
e. Terjadi dalam suatu lingkungan kompleks
Pancasila yg terdiri dr bagian2 dari sila memp
fungsi sendri2 namun kelima tsb tidak dapt
dipisahkan dari kesatuan tujuan yg utuh yi
masyarakat yg adil dan makmur . Kesatuan dlm PS
tsb adlh kesatuan sitematis shg PS disebut sbg
suatu sistem filsafat.

Kesatuan sila2 PS pada hakekatnya bukanlah suatu


kesatuan yg bersifat formal logis saja tetapi juga
meliputi kesatuan dasar yg bersifat ontologis atau
kesatuan konseptual, epistemologic/kesatuan
keilmuan, dasr aksiologic/kesatuan nilai
PANCASILA SEBAGAI KESATUAN SITEM FILSAFAT MEMILIKI

a. Dasar ontologis, yi kesatuan cipta,rasa,karsa


yg dimiliki setiap manusia dr sifat kemanusiaan
yg monopluralis yi memiliki unsur2 susunan
kodrat jasmani rokhani sifat kodrat makluk ind &
makhluk sos serta kedudukannya sbg makhluk
cip Tuhan & sbg dri pribadi. Sila2 PS mrpkn
penjelmaan hakekat manusia monopluralis yg
mrpkn kesatuan organis
b. Dasar epistemologis
yi bahwa PS mrpkn suatu sistem dlm kehidupan
sehari2 . PS mrpkn pedoman BI dlm memandang
realitas alam semesta, manusia, masyarakt,
bangsa, ngra serta ttg makna hidup dan
kehidupan. Hal ini berarti PS tlh terjelma menjdi
suatu ideologi yg hrs bersifat rasional terutama
dlm kedudukannya sbg suatu sistem dlm ilmu
pengetahuan.
c,. Dasar aksiologis

Yaitu bahwa nilai2 yg terkandung dalam


setiap sila dr PS tidak dapat berdri sendri 2
krn mrpkn suatu kesatuan nilai yg utuh yaitu
nilai jasmaniah dan batiniah. Hal ini berbeda
dng sistem filsafat lainnya seperti
materialime, liberalisme, pragmatisme
komunisme dan lain sebagainya
Sebagai pemersatu bangsa, susunan
Pancasila juga merupakan suatu kesatuan
yang tidak terpisahkan. Adapun susunan
Pancasila bersifat hirarkhis dan bertingkat
seperti piramida. Sila pertama
mengkualifikasi atau mendasari sila-sila
berikutnya, sila kedua didasari oleh sila
pertama dan mendasari sila-sila berikutnya.
Demikian seterusnya. Kesatuan sila-sila
Pancasila juga saling mensifati sehingga
kelima sila tersebut selalu berkaitan
Menurut Notonagoro dalam bukunya “
Pancasila Secara Ilmiah Populer” dijelaskan
bahwa sila yang pertama menjadi dasar
bagi tiap-tiap sila selanjutnya. Adapun sila-
sila berikutnya adalah merupakan
penjelmaan atau pengkhususan dari sila
yang mendahuluinya. Dengan demikian
sila kelima merupakan sila yang paling
khusus karena lingkungannya paling
terbatas.
Dalam hirarkhis pyramidal basis dari
seluruh sila adalah Ketuhanan Yang
Maha Esa, sedang puncak piramidnya
adalah Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia, yang berarti mejadi
tujuan dari keempat sila sebelumnya
15. Rumusan Pancasila yang bentuk
susunannya bersifat hirarkhis dan bertingkat
seperti pyramid ini adalah sebagai berikut :

a. Sila pertama : Ketuhanan Yang Maha


Esa meliputi dan menjiwai sila Kemanusiaan
yang adil dan beradab, sila Persatuan
Indonesia, sila Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmah kebijaksanaan dalam
permusawaratan/perwakilan dan sila
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sila kedua:

Kemanusiaan yang adil dan beradab diliputi


dan dijiwai oleh sila Ketuhanan Yang Maha
Esa, tetapi meliputi dan menjiwai sila-sila
Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan dan sila
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia
Sila ketiga

Persatuan Indonesia diliputi dan dijiwai oleh


sila Ketuhanan Yang Maha Esa meliputi sila
Kemanusiaan yang adil dan beradab tetapi
meliputi dan menjiwai sila Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusawaratan/perwakilan dan sila
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia
Sila keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmah kebijaksanaan dalam
permusawaratan/perwakilan diliputi dan dijiwai
oleh sila Ketuhanan Yang Maha Esa sila
Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan
Indonesia, dan sila Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia
Sila kelima : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia diliputi dan dijiwai oleh sila Ketuhanan
Yang Maha Esa Kemanusiaan yang adil dan
beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusawaratan/perwakilan
Negara Indonesia yang berlandaskan Pancasila menganut
juga faham integralistik dengan ciri-ciri khusus Indonesia
sehingga dapat dinyatakan bahwa bangsa Indonesia
bercirikan kebersamaan dan kekeluargaan. Faham
integralistik digunakan dalam setiap aspek kehidupan yaitu
dibidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan
pertahanan keamanan.

Bagi bangsa Indonesia, susunan Pancasila juga bersifat


majemuk tunggal ialah satu kesatuan yang bersifat organis
yang terdiri atas bagian-bagian yang tak terpisahkan.
Dalam hal kesatuannya itu masing-masing bagian
mempunyai kedudukan dan fungsi tersendiri, yang
meskipun berbeda tidak saling bertentangan tetapi saling
melengkapi sehingga tercapai tujuan keseluruhannya.
Dalam kesatuan Pancasila yang bersifat
organis, sila-silanya merupakan bagian yang
tidak saling bertentangan. Semua sila
bersama-sama menyusun satu kesatuan dan
setiap sila merupakan bagian yang mutlak.
Jika dihilangkan satu sila hilanglah fungsi
Pancasila itu. Sebaiknya jika salah satu sila
dilepas dari kesatuannya maka sila tersebut
tidak memilki fungsi dan kedudukan, karena di
luar kesatuan seluruh sila, masing-masing sila
tersebut tidak memiliki makna apa-apa.
Kesatuan organis adalah seperti halnya
manusia, yang terdiri atas jiwa dan raga.
Keduanya menyatu tidak saling berlawanan.
Apabila dipisahkan hilanglah manusianya dan
hilanglah kedudukan dan fungsi jiwa dan
raganya. Demikian halnya Pancasila yang
terdiri atas lima unsur, mungkin masing-
masing sila dapat saja dinyatakan saling
berlawanan akan tetapi dalam kesatuannya
masing-masing sila merupakan hal yang
mutlak dan saling melengkapi. Fungsi masing-
masing sila adalah sebagai berikut :
a. Sila pertama berfungsi sebagai moral negara
b. Sila kedua berfungsi sebagai moral negara
c. Sila ketiga berfungsi sebagai dasar negara
d. Sila keempat berfungsi sebagai sistem neg
e. Sila kelima berfungsi sebagai tujuan negara

Lima fungsi setiap sila Pancasila dapat


dikelompokkan menjadi dua hal yaitu : Sila
pertama dan kedua yang keduanya merupakan
suatu kesatuan erat berfungsi sebagai fundamen
moral negara. Sedangkan sila ketiga, keempat
dan kelima berfungsi sebagai fundamen politik
negara
Isi Pancasila Dasar Falsafah Negara / Faham
Integralistik
Suatu dasar falsafah negara harus merupakan suatu
kesatuan keseluruhan, dapat terdiri atas bagian-
bagian (sila), akan tetapi bagian-bagian itu harus
tidak saling bertentangan, bahkan kesemuanya itu
harus bersama-sama menyusun satu hal baru yang
merupakan keutuhan. Tiap-tiap bagian (sila)
merupakan bagian yang mutlak dari keseluruhan,
apabila dihilangkan satu bagian saja maka hilanglah
juga keseluruhannya (Pancasila), sebaiknya apabila
terlepas dari keseluruhannya maka bagian yang
bersangkutan kehilangan kedudukan dan fungsinya.
Pancasila merupakan kesatuan keseluruhan, kesatuannya
itu bersifat “organis” maka tidak satu silapun boleh
ditiadakan atau dilupakan, meskipun hanya dalam angan-
angan atau dalam kehendak, apalagi dalam sikap dan
perbuatan. Pada dasarnya yang menjadi subyek atau
pendukung inti isi sila-sila Pancasila adalah manusia
Indonesia itu sendiri, karena hakekat susunan manusia
adalah monopluralis terdiri atas unsur-unsur kesatuan
organis, seimbang, harmonis dan dinamis. Lima unsur
Pancasila, masing-masing sebagai hal yang berdiri sendiri
diluar konteks Pancasila mungkin saling bertentangan,
misalnya Ke Tuhanan Yang Maha Esa dan Kedaulatan rakyat
(demokrasi) tetapi dalam Pancasila tidak demikian halnya,
bahkan kedua sila merupakan kesatuan dan keseluruhan.
Sebagai dasar falsafah negara,
Pancasila “mutlak” dan obyektif
terlekat pada kelangsungan hidup
negara Proklamasi 17 Agustus 1945,
yang dengan jalan hukum tidak dapat
dirubah oleh siapapun termasuk
MPR hasil Pemilu.
BAB IV
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL
Pengertian Ideologi dan Ideologi Nasional
ideologi berasal dari kata idea : gagasan
konsep pengertian dasar cita-cita
logos : ilmu
Secara harafiah ideologi : ilmu ttg pengertian2 dasar
Ideologi secara umum : sebagai kumpulan gagsn2,
ide2, keyakinan2, keperc 2 yg menyluruh & sistematis
yang menyangkut bid pol sos, kebud & keagamaan
Pancasila sbg ideologi nas mengandung nilai2 budaya BI

yi cra berpikir & cra kerja serta perjalanan perjuangan


bangsa dlm mengejar cita-cita PS perlu dipahami dg
latar belakang konstitusi proklamasi atau hkum dasar

kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat

yg terdiri dari Pemb, Btang Tubuh srta Penj UUD 45.

Pancasila sebagai ideologi nasional dapat diartikan:


sebagai suatu pemikiran yang memuat pandangan
dasar dan cita-cita mengenai sejarah, manusia,
Makna Ideologi bagi Bangsa dan Negara
- hasil refleksi mansia berkat kemampuannya
mengdakan refleksi terhdap dunia kehidupannya.
- mencerminkan cara berfikir masyarakat, bangsa
maupun neg dlm mmbntk masy menuju cita2nya
- menentukan eksistensi suatu bangsa dan negara.
- membimbing bangsa dan negara untuk mencapai
tujuannya melalui berbagai realisasi
pembangunan.
ideologi juga merupakan sumber
semangat dalam berbagai kehidupan
negara, Namun jika perlakuan
terhadap ideologi diletakkan sebagai
nilai yang sakral bahkan diletakkan
sebagai alat legitimasi kekuasaan
maka dapat dipastikan ideologi akan
menjadi tertutup, kaku, beku,
dogmatis dan menguasai kehidupan
bangsanya.
Agar ideologi mampu menampung
aspirasi para pendukungnya untuk
mencapai tujuan dalam
bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara maka ideologi tersebut
haruslah bersifat dinamis, terbuka,
antisipatif yang senantiasa mampu
mengadaptasikan dirinya dengan
perkembangan zaman.
Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia.

Sebagai suatu ideologi bangsa dan negara


Indonesia, Pancasila pada hakikatnya bukan
hanya merupakan suatu hasil perenungan atau
pemikiran seseorang atau kelompok orang
sebagaimana ideologi-ideologi lain didunia,
namun Pancasila diangkat dari nilai-nilai adat
istiadat, nilai-nilai kebudayaan serta nilai
religius yang terdapat dalam pandangan hidup
masyarakat Ind sebelum membentuk negara.
Unsur-unsur Pancasila diangkat dan
dirumuskan oleh para pendiri negara,
sehingga Pancasila berkedudukan
sebagai dasar negara dan ideologi
bangsa dan negara Indonesia. Dengan
demikian Pancasila berfungsi sebagai
ideologi bangsa Indonesia dan bukan
mengangkat atau mengambil ideologi
dari bangsa lain.
Menurut Prof.Kaelan berdasarkan pengertian tentang
ideologi terbuka, nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi
Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah sebagai berikut :

a. Nilai dasar: hakikat ke5 sila Pancasila yaitu ketuhanan


kemanusiaan, persatuan, kesatuan, kerakytan& keadilan.

b. Nilai instrumental yang merupakan arahan,


kebijakan, strategi, sasaran serta lembaga pelksanaanya.

c. Nilai praksis yi merpkan realisasi nilai2 instrumental


yakni suatu realisasi perkembangan yang bersifat nyata
pada kehidupan sehari-hari dlm berm berbangsa & bern
Oleh karena itu Pancasila sebagai ideologi terbuka secara
struktural memiliki tiga dimensi yaitu:

1) Dimensi idealis, yi nilai2 dsar yg trkndung di dlm


PS yg brsifat sistematis, rasional & menyeluruh. Hakikat
nilai2 yg trkandung dlm sila2 Pancasila ialah Ketuhanan
kemanusian, persatuan, kerakyatan dan keadilan.

2) Dimensi normatif yi nilai yg trkandung dlm PS perlu


dijabarkan dlm suatu sistem norma, sebagaimna
terkandung dalam norma-norma kenegaraan.

3) Dimensi realistis, yi suatu ideologi hrs mampu


mncerminkan realitas yg hdup & brkmbang di dlm masy
Pancasila Diantara Paham Ideologi Besar Dunia
Ideologi Pancasila
Ideologi PS sbg ideologi bngsa & nega Ind brkebang melalui
suatu proses yg cukup pnjang. Pd awalnya secara kausalitas
bersumber dari nilai2 yg dimiliki oleh BI yi dlm adat istiadat serta
dlm agama2 BI sbg pndangan hidup bangsa. Oleh karena itu
nilai2 PS berasal dr nilai2 pndangan hidup bangsa yg telah
diyakini kbnarannya kemudian diangkat oleh BI sbg dasar filsafat
negara & kemudian menjadi ideologi bangsa & negara.
Nilai2 & pand hidup itu trdiri dri nilai ketuhanan, peradaban,
prsatuan & nilai keadilan. Sedangkan nilai demokrasi / kedaulatan
rakyat diambil dari nilai demokrasi interenasional namun
diselaraskan dg kebiasaan hidup BI yg telah sejak dahulu
dilaksnakan yi musyaw, gotong-royong & mufakat. Ideologi PS
ada pada kehidupan bangsa dan terlekat pada kelangsungan
hidup bangsa dlm bermasy, berbangsa dan bernegara
Ideologi Pancasila mendasarkan pada hakikat sifat kodrat
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.
Ideologi Pancasila mengakui adanya kebebasan dan
kemerdekaan individu, namun dalam hidup bersama
individu harus mengakui hak dan kebebasan orang lain
secara bersama sehingga dengan demikian harus
mengakui hak-hak masyarakat umum. Selain itu menurut
Pancasila, manusia berkedudukan kodrat sebagai makhluk
pribadi dan makhluk ciptaan Tuhan. Oleh karena itu nilai-
nilai ketuhanan harus senantiasa menjiwai kehidupan
manusia Indonesia. Kebebasan manusia dalam rangka
demokrasi tidak melampaui hakikat nilai-nilai ketuhanan,
bahkan nilai ketuhanan terjelma dalam bentuk moral
dalam ekspresi kebebasan manusia
Ideologi Liberal
paham liberalisme memandang bahwa manusia sebagai
manusia pribadi yang utuh dan lengkap terlepas dari
manusia lainnya. Manusia sebagai individu memiliki
potensi dan senantiasa berjuang untuk dirinya sendiri.
Dalam pengertian inilah maka dalam hidup masyarakat
bersama akan menyimpan potensi konflik, manusia akan
menjadi ancaman bagi manusia lainnya yang menurut
istilah Thomas Hobbes, seorang filsuf Inggris disebut
“homo homini lupus” sehingga manusia harus membuat
suatu pelindungan bersama atas dasar kepentingan
bersama. Negara menurut liberalisme harus tetap
menjamin kebebasan individu, untuk itu maka manusia
secara bersama-sama mengatur negara.
Liberalisme tetap pada suatu prinsip bahwa
rakyat adalah merupakan ikatan dari
individu-individu yang bebas, dan ikatan
hukumlah yang mendasari kehidupan
bersama dalam negara. Negara penganut
ideologi liberalisme adalah Amerika Serikat
dan negara-negara di Eropa Barat.
Ideologi Sosialisme Komunis

Komunisme muncul sbg reaksi ats penindasan rakyat kecil


oleh kalangan kapitalis di Eropa Barat yg didukung pem

Karl Marx mmandang bhwa kebebasan & hak2 individu itu


tidak ada. Ideologi komunisme beranggapan bahwa
mnusia pd hakikatnya adlh hanya makhluk sosial saja Hak
mlik pribdi tidak ada krn hal ini akn mnimbulkn kpitalisme
yg pada gilirannya akan melakukan penindasan pda kaum
proletar atau kaum miskin shg dpt disimpulkan bhwa
individualisme merpkan sumber penderitaan rakyat. Oleh
karena hak milik individual harus diganti dengan hak milik
kolektif, individualisme harus diganti dengan sosialisme
komunis.
Menurut komunisme ideologi hanya
diperuntukkan bagi masyarakat secara
keseluruhan. Etika ideologi komunisme adalah
mendasarkan suatu kebaikan hanya pada
kepentingan demi keuntungan kelas masyarakat
secara totalitas. Atas dasar inilah maka
komunisme mendasarkan moralnya pada kebaikan
yang relatif demi keuntungan kelasnya sehingga
segala cara dapat dihalalkan. Contoh negara
komunis adalah Cina, negara-negara di Eropa
Timur diantaranya adalah Polandia, Rumania,
Rusia dan lain sebagainya.
Ideologi Agama

Ideologi agama adl negr yg menggunakan agama


sbg ideologi nasionalnya. Agama digunakan sbg
hkm dasar tata kenegaraan dr neg yg brsangkutan.
Seluruh aspek didalam negara dihasilkan dari
interprestasi hukum-hukum agama.

Contoh negara2 yg menggunakan ideologi agama :


a. Arab, Brunei, Malaysia mnggunkn hkm Islam.
b. Vatican menggunakan hukum Gereja Katolik.
BAB V
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM
BERMASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA

paradigma adalah suatu asumsi2 dasar merpkn


suatu sumber nilai, shg merupakan suatu sumber
hukum2, metode, serta penerapan dlm ilmu peng
shg sangat menentukan sifat, ciri serta karakter
ilmu penget itu sendiri
Pancasila Sebagai Sumber Norma Hukum
Pancasila berkedudukan sebagai grundnorm atau
staatfundamentalnorm dalam jenjang norma
hukum di Indonesia.
Tata urutan per-UU diatur dlm ketetapan MPR No.
III/MPR/2000 ttg sumber hkm & tata urutan per-
UU-an sbg berikut:
a. UUD 1945
b. TAP MPR RI
c. UU
d. PP Pengganti UU (Perpu)
e. PP
f. Keppres
g. Peraturan daerah

Pasal 2 UU No. 10 tahun 2004 menyatakan bahwa


Pancasila mrpk sumber dr sgl sumber hkm neg
Pancasila Sebagai Norma Etika
Pancasila adalah sumber sumber nilai, maka nilai
dasar Pancasila dapat dijadikan sebagai sumber
pembentukan norma etik (norma moral) dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Nilai-nilai Pancasila adalah nilai
moral. Oleh karena itu, nilai Pancasila juga dapat
diwujudkan kedalam norma-norma moral (etik).
Norma-norma etik tersebut selanjutnya dapat
digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam
bersikap dan bertingkah laku dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan

Kedudukan Pancasila sbg paradigma


pembangunan nas mengandung suatu
konsekuensi bhw dlm sgl aspek pemb nas kita hrs
mendsrkn pd hakikat nilai2 Pancasila.
- Pancasila sbg paradigma pngembngan Iptek
- Pancasila sbg paradigma pngembngan bid pol
- Pancasila sbg paradigma pngmbangn ekonomi
- Pancasila sbg paradigma pengmbngn sos bud
- Pancasila sbg paradigma pemb Hankam
- Pancasila sbg paradigma pemb keh beragama
BAB VI
PANCASILA DALAM KONTEKSKETATANEGARAAN
REPUBLIK INDONESIA

Pengertian Ketatanegaraan
tata negara : seperangkat prinsip dasar yang mencakup
peraturan susunan pemerintah, bentuk negara dan
sebagainya yang menjadi dasar peraturan suatu negara.
Ketatanegaraan : segala sesuatu mengenai tata negara.
Menurut hukumnya, tata negara adalah suatu kekuasaan
sentral yang mengatur kehidupan bernegara yang
menyangkut sifat, bentuk, tugas negara dan
pemerintahannya serta hak dan kewajiban para warga
terhadap pemerintah atau sebaliknya.
Pancasila Dalam Konteks Ketatanegaraan
Dlm hal ini Pancasila mrpkn sumber nilai & sumber norma
dlm setiap aspek penyelgrn neg, termasuk sbg sumber
tertib hukum di Ind. Dalam konteks inilah maka Pancasila
merupakan suatu asas kerohanian negara, sehingga
merupakan suatu sumber nilai, norma dan kaidah hukum
dalam ketatanegaraan Republik Indonesia. Kedudukan
Pancasila yang demikian ini justru mewujudkan fungsinya
yang pokok sebagai Dasar Negara Republik Indonesia, yang
manifestasinya dijabarkan dalam suatu peraturan
perundang-undangan. Olehkarena itu Pancasila merupakan
sumber hukum dasar negara baik yang tertulis yaitu UUD
1945 sebagai konstitusi negara maupun hukum dasar tidak
tertulis atau yang sering disebut sebagai sebuah konvensi.
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
Pemb UUD 1945 terdiri atas empat alinea, dan setiap
alinea memilki spesifikasi jikalau ditinjau berdasarkan
isinya. Alinea pertama, kedua dan ketiga memuat
segolongan pernyataan yang tidak memilki hubungan
kausal organis dengan pasal-pasalnya. Bagian tersebut
memuat serangkaian pernyataan yang menjelaskan
peristiwa yang mendahului terbentuknya negara
Indonesia, adapun bagian keempat (Alinea IV) memuat
dasar-dasar fundamental negara yaitu : tujuan negara,
ketentuan UUD negara, bentuk negara hubungan “kausal
organis” dengan pasal-pasal UUD 1945, sehingga erat
hubungannya dengan isi pasal-pasal UUD 1945 tersebut
Pemb UUD 1945 Sebagai Tertib Hukum Tertinggi
Kedudukan Pemb UUD 1945 dlm kaitannya dg tertib
hkm Ind memilki 2 aspek yg sangat fundamental:
memb faktor2 mutlak bagi terwujudnya tertib hkm
Ind & mmasukan diri dlm tertib hkm Ind sbg tertib
hkm trtnggi.

Dlm ked & fungsi Pancasila sbg Dsr Neg Ind pd


hakikatnya mrpkn suatu dsr & asas kerokhanian dlm
setiap aspek penyelenggaraan neg termasuk dlm
penyusunan tertib hukm Ind. Maka kedudukan
Pancasila sebagaimana tercantum dlm Pemb UUD
1945 adlh sbg sumber dari sgl sumber hukum Ind.
Pemb UUD 1945 Sbg Pkok Kaidah Neg yg Fundmtl.

Pemb UUD 1945 sebagai asas bagi hukum dasar


negara, baik yang tertulis maupun yang tidak
tertulis (konvensi). Sebagai konsekuensinya
Pembukaan UUD 1945 sebagai hukum dasar
tertulis terpisah dari UUD, dan dalam hal ini yang
dimaksudkan adalah Pembukaan UUD 1945 itu
berkedudukan sebagai Pokok Kaidah Negara yang
Fundamental (Staatsufundamentalnorm) dan oleh
karenanya tidak boleh diubah.
Pembukaan UUD 1945 Tetap Terlekat pada Kelangsungan
Hidup Negara Republik Indonesia 17 Agustus 1945.
1. Menurut tata hukum, peraturan hukum hanya dapat
diubah / dihapuskan oleh penguasa / peraturan hukum
yang lebih tinggi tingkatannya daripada penguasa yag
menetapkannya.
2. Pembukaan UUD 1945 sebagai (staat
fundamentalnorm) dari segi terjadinya ditentukan oleh
pembentuk negara
3. Pemb UUD 1945 mrpkan suatu tertib hukum yg tertinggi
di Ind. Dalam ilmu hukum tata negara, suatu ketentuan
hukum dibawah Pembukaan UUD 1945 secara yuridis tidak
dapat meniadakan Pembukaan UUD 1945.
3. Selain dari segi yuridis formal bahwa Pembukaan UUD
1945 secara hukum tidak dapat diubah, juga secara
material yaitu hakikat isi yang terkandung dalam
Pembukaan UUD 1945

Hub antra Pemb UUD 1945 dg Pancasila.


Hubungan Secara Formal.
- Rmusan Pancasila sbg Dsr Neg Indonesia
adlah sprti yg tercantm dlm Pemb UUD 1945 Alinea IV.
- Pemb UUD 1945, berdasarkan pengertian ilmiah,
mrpkan Pokok Kaidah Neg yg Fundamental &
terhdap tertib hukum Ind memp 2 mcam ked :
- sbg dasarnya, krn Pemb UUD 1945 memb
faktor2 mutlak bagi adanya tertib hukum Ind
- Memsukn drinya dlm tertib hkm sbg trtib hkm trtnggi

Pemb UUD 1945 berked & berfungsi sbg mukadimah dari


UUD 1945 dalam kesatuan yang tidak dapat dipisahkan

Pancasila mempunyai hakikat, sifat, kedudukan dan fungsi


sebagai Pokok Kaidah Negara yang Fundamental

Pancasila sbg inti Pemb UUD 1945,memp ked yg kuat,


tetap & tdk dpt diubah & terlekat pd klngsungn hidup Ind

.
Hub Pemb UUD 1945 dg Proklamasi Kemerdekaan RI

Proklamasi Kemerdekaan R I dalam Pemb UUD 1945


alinea 3 menyebutkan : “ Atas berkat rahmat Allah
Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh
keinginan yang luhur, supaya berkehidupan
kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia
menyatakan dengan ini kemerdekaannya” memiliki
makna :

1. memuat motivasi riil & materiil, ttp juga sprituil

2. memuat pengukuhan ketaqwaan trhd Tuhan YME


Tap. XX/MPRS/1966 ttg memorandum DPR-GR ttg
sumber tertib hukum & tata urutan Perat Perund RI.
- Dalam sumber tertib hukum mengenai Proklamasi
Kemerd RI tgl 17 Ags 45 dinyatakan bahwa :
- Sej perjuangan kemerd bgs Ind slm berabad2
didorong oleh amnat pndrtaan rkyat yg berjiwa Ps,

mencapai titik kulminasi pada detik Prok Kem RI


17 Ags 45 unt merealisasikan tuj perjuangannya.

- Untuk mewjudkan tuj prokl kemerd, maka 18 Ags


45 PPKI tapkn UUD Neg Kes RI & lih pres & wkl pres
Dlm smber tertib hkum mengenai Pemb UUD 45
dinyatakan bahwa :

- Pemb UUD 45 adlh penuangn jiwa Prokl Kemer


17 Agust 45 yaitu jiwa Ps & mngndung 4 pok pik

- Pemb UUD 1945 sbg perny kemerd yg trprnci yg


mengndung cita2 luhur dr Prokl Kem17 Ags 45 &

muat Ps sbg dsr neg, mrpk 1 rangkaian dg Prokl


Kemerd 17 Agustus 1945.
Pemb UUD 1945 adlh mrpkn apa yg dinmakn
pokok kaidah fundamental dr Neg RI & memp
kedukn tetap terlekat pd kelangsungan hidup
Neg Rep Ind atas prokl kemer 17 Agust 45, &
berkedudukan terpisah & diatas (batang tubuh)
UUD 45. Maka Pemb UUD 45 tdk dpt diubah
oleh siapapun jg termasuk MPR hsil pemilu, yg
brdsrkan psl 3 & 37 UUD brwenang mentapkn &
mrubah UUD, krn merubah isi Pemb UUD 1945
berarti pembubaran negara.
Sistem Pem Neg Menurut UUD 1945 Hasil Amandemen
a. Indonesia adalah Negara Yang berdasarkan atas hukum
(rechtsaat).Negara Indonesia berdasarkan atas hukum
(rechtsaat) tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka
(machtsstaat).
b. Sistem Konstitusional. Pemerintahan berdasarkan atas
sistem konstitusi (hukum dasar), tidak bersifat absolut
(kekuasaan yang tidak terbatas)
c. Kekuasaan Negara Yang tertinggi Di Tangan Rakyat.
d. Pres Ialah Penyel Pem Neg yg Tertinggi Disamping MPR
dan DPR.
d. Presiden Tidak Bertanggungjawab kepada DPR.
e. Menteri Neg ialah Pmbntu Pres, Menteri Neg Tidak
Bertanggungjawab kepada DPR.
f. Kekuasaan Kepala Negara Tidak Tak Terbatas.
g. Negara Indonesia Adalah Negara Hukum. Menurut
penjelasan UUD 1945 negara Ind adalah negara hukum,
negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan bukan
berdasarkan kekuasaan. Sifat negara hukum hanya dapat
ditunjukkan jikalau alat-alat kelengkapannya bertindak
menurut dan terikat kepada aturan-aturan yang
ditentukan lebih dahulu.
BAB VII
PENGHAYATAN DAN PENGAMALAN PANCASILA
Pengertian Penghayatan dan Pengamalan Pancasila.
Atau Eka Prasetya Pancakarsa : panduan ttg pngamalan
Ps dlm kehid berneg semasa Orde Baru. Panduan P4
dibentuk dg Tap. MPR no. II/MPR/1978. Ketet ini ttg
Ekaprasetia Pancakarsa menjabarkan ke5 asas dlm Ps
mjadi 36 butir pengamalan sbg pedoman praktis pelaks
Ps. Saat ini produk hkm ini tidak berlaku lagi krn Ket ini
tlah dicabut dg Ket MPR no XVIII/MPR/1998 & trmsuk
dlm klmpok Ket MPR yg sdah brsifat final / selesai
dilaks mnurut Ket MPR no. I/MPR/2003. 36 butir Ps
dikmbangkan lgi mjdi 45 butir.
Timbulnya Tap MPR NO. II/MPR/1978
Perintangatan ulang tahun ke – 25 UGM tgl 19 Des 1974,
Pres Suharto mengemukakan perhatian & keprirhatinannya
ttg pengamalan Ps, beliau mengatakan : Ps adlh milik kita,
kita telah memilikinya, tetapi baru rasa memiliki, belum
memahami / menghayati apa yg sebenarnya.
Pidato keneg dihadapan sidang DPR tgl 16 Ags 1975, Pres
Soeharto menyat tidak mempersoalkan Ps sbg dsar neg,
tdak mnyangsikn seujung rmbutpun ttg ket Ps sbg dasr fals
neg. Yg dpt beri bimb bgi kmajuan kesjah&keslamtan bngs
yg dipkai sbg pdoman skap hdup mns Ps. Ajakannya adl agar
brsama2 mmikirkn penghyatn & peng Ps dlm segi keh &
tngkah lku sehari2.
12 April 1976 pertama kalinya Pres
Soeharto mengemukakan gagsan2
ttg P4 yg dinamakan Eka Prasetya
Panca Karsa dan telah bersepakat
bulat ttg pedman mnghayati &
mnjbarkan Ps & dikukuhkan brsama
mjd Tap.MPR.
21 Maret 1976 Sidang Umum MPR tahun
1978 dalam Rapat Paripurna MPR
mengambil keputusan mengenai
Ketetapan MPR tentang Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila
yang merupakan Ketetapan MPR Nomor
II/MPR/1978.
Tap MPR Nomor II/MPR/1978 adl P4 ini dinamakan Eka
Prasetia Panca Karsa. Eka Prasetia Panca Karsa yg berarti
Eka : satu, tungal,
Prasetia: janji, tekad
Panca: lima
Karsa : kehendak yang kuat.
Eka Prasetia Panca Karsa : tekad yang tunggal untuk
melaksanakan lima kehendak. Dlm hub nya dengan Tap.
MPR maka 5 kehendak yang kuat itu adalah melaks ke5
sila dari Pancasila. Karena merupakan tekad, maka janji
dalam Eka Prasetia Panca Karsa lebih merupakan tekad
yang tumbuh dari kesadaran sendiri atau merupakan janji
terhadap dirinya sendiri. Janji kepada diri sendiri
merupakan panggilan hati nurani tidak dirasakan sebagai
sesuatu yang dipaksakan dari luar.
P4 dibentuk dg Tap. MPR no. II/MPR/1978.
menjabarkan ke5 asas dlm Ps mjadi 36
butir pengamalan sbg pedoman praktis
pelaks Ps. Saat ini produk hkm ini tidak
berlaku lagi krn Ket ini tlah dicabut dg Ket
MPR no XVIII/MPR/1998 & trmsuk dlm
klmpok Ket MPR yg sdah brsifat final /
selesai dilaks mnurut Ket MPR no.
I/MPR/2003. 36 butir Ps dikmbangkan lgi
mjdi 45 butir.
Pelaksanaan pancasila

subyektif
Huk Keadilan komutatif
um Keadilan legal
Keadilan distributif
Keadilan mutlak
mo
ral Pancasila sila 2
Ket
aat Sila 1
reli
an gius Alenia 3

mu Pembukaan UUD 45
tlak
SILA 1 ADA 7 BUTIR
SILA 2 ADA 10 BUTIR
SILA 3 ADA 7 BUTIR
SILA 4 ADA 10 BUTIR
SILA 5 ADA 11 BUTIR

Anda mungkin juga menyukai