Anda di halaman 1dari 6

REVIEW SINTESIS FRUKTOOLIGOSAKARIDA BERBASIS SUKROSA JALUR

FERMENTASI : Sinbiotic Applied

REVIEW SYNTHESIS OF FRUCTOOLIGOSAKARIDA BASED ON


FERMENTATION: Sinbiotic Applied
Hafifah Choirun Nisa, Miftahul Jannah, Fikka Ruhaiyah, Eka Kurniasih*
1,3Mahasiswa,TeknologiRekayasa Kimia Industri, Politeknik Negeri Lhokseumawe
2Mahasiswa,Teknologi Kimia, Politeknik Negeri Lhokseumawe
4*Dosen, Politeknik Negeri Lhokseumawe, Lhokseumawe

e-mail : ekakurniasih092@gmail.com

ABSTRAK

Fruktooligosakarida (FOS) merupakan bahan pangan fungsional yang memiliki manfaat untuk
meningkatkan pertumbuhan probiotik sehingga baik untuk sistem pencernaan. FOS berperan sebagai
prebiotik yang membantu pertumbuhan bakteri baik di usus besar. FOS secara alami dapat ditemukan di
dalam buah atau sayuran. Namun FOS dibutuhkan 4-8 gram per hari sebagai nutrisi untuk pertumbuhan
bifidobakteria. Di Indonesia, dalam memenuhi kebutuhan FOS sepenuhnya bergantung pada import yang
rata-rata pertahunnya mencapai 1,7-2,0 juta ton. Sebagian besar FOS yang diimport ke Indonesia berasal
dari Thailand. Indosenia memiliki potensi untuk memproduksi FOS karena memiliki bahan alam yang
variatif sebagai sumber substrat salah satunya sukrosa. Sintesis FOS dapat dilakukan melalui dua metode
yakni jalur fermentasi dan hidrolisis inulin. Pada metode pertama sintesis memanfaatkan mikroorganisme
penghasil enzim fruktosiltransferase yang mampu merombak sukrosa menjadi FOS. FOS yang dihasilkan
dari proses fermentasi berantai pendek dan lebih mudah dicerna di saluran pencernaan. Sementara FOS
yang dihasilkan melalui metode hidrolisis inulin jauh lebih panjang. FOS yang dihasilkan akan dianalisa
karakteristiknya menggunakan HPLC untuk melihat komposisi FOS. FOS yang disintesis melalui jalur
fermentasi masih mengandung zat pengotor seperti sukrosa, glukosa dan fruktosa sehingga untuk
tahapan berikutnya diharapkan dapat lebih fokus terhadap pemisahan FOS dengan zat pengotor agar
didapatkan FOS murni.

Kata kunci : Fermentasi, fruktooligosakarida, pangan fungsional, prebiotik, sukrosa.

ABSTRACT

Fructooligosaccharides (FOS) are functional food ingredients that have the benefit of increasing
the growth of probiotics so that they are good for the digestive system. FOS acts as a prebiotic which
helps the growth of good bacteria in the large intestine. FOS can naturally be found in fruits or vegetables.
However, FOS is needed 4-8 grams per day as nutrition for the growth of bifidobacteria. In Indonesia,
fulfilling FOS needs is entirely dependent on imports, which averaged 1.7-2.0 million tons per year. Most
of the FOS imported to Indonesia comes from Thailand. Indocene has the potential to produce FOS
because it has various natural ingredients as a substrate source, one of which is sucrose. FOS synthesis
can be carried out through two methods, namely the fermentation pathway and inulin hydrolysis. In the
first method, the synthesis utilizes fructosyltransferase-producing microorganisms which are able to break
down sucrose into FOS. FOS is produced from a short-chain fermentation process and is easier to digest
in the digestive tract. Meanwhile, the FOS generated by the inulin hydrolysis method is much longer. The
resulting FOS characteristics will be analyzed using HPLC to see the FOS composition. FOS that is
synthesized through the fermentation pathway still contains impurities such as sucrose, glucose and
fructose so that for the next stage it is hoped that it can focus more on separating FOS from impurities in
order to obtain pure FOS.

Keywords : Fermentation, fructooligosaccharides, functional foods, prebiotics, sucrose.

PENDAHULUAN digambarkan pertama kali sebagai bahan


makanan yang tidak dapat dicerna namun
Prebiotik diperkenalkan pertama untuk mempengaruhi pertumbuhan atau aktivitas
pertama kalinya pada tahun 1995 oleh Glenn bakteri di dalam usus besar sehingga
Gibson dan Marcel Robertfroid. Prebiotik meningkatkan kesehatan pencernaan

22
(Davani-Davari et al., 2019). Saat ini substrat adalah sukrosa (Mamuaja &
prebiotik dikenal sebagai bahan pangan Gumolung, 2018).
fungsional yang ditambahkan untuk Sukrosa adalah disakarida yang teridiri
meningkatkan mutu produk pangan. Salah dari monosakarida glukosa dan
satu bahan pangan fungsional yang monosakarida fruktosa yang disintesa dari
ditambahkan ke dalam produk pangan tumbuhan. Sukrosa berwarna putih, tidak
adalah fruktooligosakarida (FOS). FOS berbau, berwujud kristal putih dan berasa
merupakan sumber prebiotik yang banyak manis. Sukrosa memiliki berat molekul
digunakan dalam produk pangan seperti 342,30 dan berisomer tunggal. Dalam
susu formula (Setiarto et al., 2017). sukrosa, komponen glukosa dan fruktosa
Penambahan FOS kedalam susu formula dihubungkan melalui ikatan eter antara C1
bertujuan untuk meningkatkan kualitas pada subunit glukosil dan C2 pada unit
produk susu formula. FOS membantu fruktosil, ikatan ini disebut glikosidik
menstimulus pertumbuhan bifidobakteria (Peris,2016). FOS disintesis dari sukrosa
dan laktobasili yang berkontribusi menjaga yang memanfaatkan enzim pada beberapa
kesehatan usus serta mencegah terjadinya mikroorganisme. Sebagian besar enzim telah
diare akut pada anak-anak selama masa ditemukan di dalam jamur Aspergillus sp.,
pertumbuhan. FOS berperan Aureobasidium sp., Arthrobacter sp. dan
menyeimbangkan komposisi mikroflora usus Fusarium. Mikroorganisme tersebut
agar memberikan dampak positif pada menghasilkan enzim β-fruktofuranosidase
berbagai aspek kesehatan pencernaan. atau fruktosiltransferase yang berperan
Selain membantu pertumbuhan bakteri penting terhadapat proses sintesa FOS
usus, FOS juga membantu menghambat (Singh,2014).
pertumbuhan dan perkembangan bakteri
berbahaya serta produksi metabolit yang
membahayakan. FOS meningkatkan
konsentrasi asetat, propionat, dan butirat
yang membantu menurunkan kadar pH
sehingga menghambat pertumbuhan bakteri
patogen (Widyaningsih et al., 2017).
FOS terdapat di dalam lebih dari
36.000 sumber tanaman sebagai cadangan
karbohidrat. FOS ditemukan sebagai
komponen alami di dalam buah-buahan,
sayuran dan madu (Shubhangi & Shalini,
2015). Fruktooligosakarida secara alami
dapat ditemukan di dalam buah atau
sayuran, seperti chicory tebu, buah bit,
bawang merah dan bawang putih. Karena
Gambar 1. Struktur Frukto-Oligosakarida (FOS):
berasal dari tanaman, senyawa ini tidak (a) 1-Kestose;(2) Nystose; (3)
diperoleh dalam jumlah yang besar dan juga 1Fructofuranosylnystose.
tetap. Sementara itu, FOS dibutuhkan 4-8
gram per hari sebagai nutrisi untuk Menurut (Sridevi et al., 2014) beberapa
pertumbuhan bifidobakteria (Soni & Tsai, penelitian telah menunjukkan sifat fungsional
2016). FOS yang di jual secara komersial fruktooligosakarida (FOS) sebagai berikut :
diproduksi dari hidrolisis inulin, sementara 1. Membantu mengurangi kadar lipid serum
inulin disintesis dari chicory root dan
dan kolesterol serum sehingga
jarusalem artichoke. Selain bahan baku
yang tidak terdapat di Indonesia, produksi mengurangi resiko obesitas;
FOS dari inulin harus melalui dua tahapan 2. Menurunkan tekanan darah;
hidrolisis, pertama hidrolisis inulin dari bahan 3. Membantu penyerapan kalsium dan
baku, lalu dihidrolisis lagi menjadi FOS. magnesium agar lebih baik untuk
Padahal Indonesia memiliki jumlah bahan menghambat produksi reduktase yang
alam variatif yang berpotensi sebagai dapat berkontribusi pada kanker.
substrat untuk produksi FOS. Salah satunya
bahan yang memiliki potensi sebagai
23
4. FOS tidak dicerna oleh saluran Dari hasil penelitian didapat yield FOS
pencernaan manusia, dan ketika tertinggi 64% (gr FOS/ gr sukrosa) pada
mereka mencapai usus besar, mereka kondisi temperatur fermentasi 35oC dan
putaran pengaduk 390 rpm. Lalu di tahun
secara menguntungkan merangsang
2013 Whinarsih et al., telah melakukan
pertumbuhan dan penguatan bakteri penelitian tentang uji produksi frukto-
spesifik di dalam usus. oligosakarida secara kualitatif dengan
5. Membantu meningkatkan jumlah melihat derajat polimerasi. Pada penelitian ini
bifidobacteria. substrat yang digunakan adalah sukrosa dan
6. FOS juga memberikan efek berserat Aspergillus niger sebagai perombak sukrosa.
pada makanan serta rendah kalori Penelitian ini dilakukan dalam kondisi
temperatur fermentasi 25oC, putaran
sehingga cocok bagi penderita obesitas.
pengaduk 150 rpm, dan waktu fermentasi 48
METODOLOGI jam (2 hari). Pada penelitian ini jenis agent
FOS dapat diproduksi melalui dua hayati perombak sukrosa divariasikan yakni
metode yang menghasilkan produk yang Aspergillus niger F123, Aspergillus niger
sedikit berbeda. Metode pertama yakni F129, dan Aspergillus niger F102 dari
dengan memanfaatkan transfruktosilasi Diponegoro University Culture Collection
sukrosa oleh fruktosil transferase untuk (DUCC). Dari hasil penelitian menunjukkan
menghasilkan FOS rantai pendek, derajat polimerasi ketiga jenis agent hayati
sedangkan metode kedua melibatkan berturut-turut 3,545; 3,215; 3,049. Menurut
hidrolisis enzimatis dari inulin polisakarida Rifan (2011) sintesis FOS melalu jalur
(inulin oligofruktosa). Pada metode pertama, fermentasi terdiri dari beberapa tahpaan
FOS yang terbentuk dalam proses ini adalah yakni, sterilisasi, persipan kultur
oligomer fruktosa yang terdiri dari rantai dua mikroorganisme, pembuatan media
hingga empat gugus fruktosil yang fermentasi dan produksi FOS.
dihubungkan oleh ikatan glikosidik dan satu
unit glukosa pada ujung non-pereduksi, HASIL DAN PEMBAHASAN
dihubungkan dengan ikatan glikosidik. Ini
diberi nama l-Kestose, Nystose dan 1- 1. Tahapan Sintesis FOS
fructofuranosylnistose Transfruktosilasi Sterilisasi merupakan tahapan yang
sukrosa terjadi melalui pembelahan ikatan sangat penting dalam proses fermentasi.
glikosidik dan transfer bagian fruktosil ke Proses sterilisasi bertujuan untuk
akseptor selain air, seperti sukrosa atau meminimalkan gangguan oleh
FOS. Proses transfruktosil memanfaatkan mikroorganisme yang tidak dikehendaki
mikroorganisme sebagai penghasil enzim (kontaminan), agar tidak mengalami
fruktosiltransferase. Metode yang pertama kerusakan yang dapat mempengaruhi
menghasilkan rantai FOS yang lebih pendek kualitas inokulan dan hasil fermentasi.
namun rantai ini dengan cepat dapat dicerna Seluruh peralatan dan media fermentasi
oleh probiotik sehingga memberikan disterilisasi agar minim kerusakan saat
manfaat baik pada pencernaan (Shubhangi proses fermentasi (Dewi et al., 2017). Untuk
& Shalini, 2015). setiap alat yang akan digunakan, dilakukan
Sintesis FOS melalui tahapan sterilisasi terlebih dahulu dengan
transfruktosilasil (jalur fermentasi) telah memanaskan peralatan di dalam oven pada
diteleti oleh berbagai pihak. Pada tahun suhu 160oC selama ±1 jam. Sementara untuk
2012 Dominguez, A., et al, melakukan media fermentasi, dilakukan sterilisasi
sintesis frukto-oligosakarida menggunakan menggunakan bioklaf pada suhu 121oC ± 15
sukrosa sebagai substrat dan menggunakan menit pada kondisi vakum (Rifan, 2011).
Aureobasidium pulullans sebagai Persiapan kultur mikroorganisme
mikroorganisme agent hayati. Fermentasi bertujuan untuk membuat stok. Kultur
dilakukan pada kondisi temperatur mikroorganisme yang akan digunakan dapat
fermentasi 21 C, 25 C, 35 C, 45oC, 49oC
o o o
diperoleh dari Laboratorium Mikrobiologi
dan putaran pengaduk 110 rpm, 150 rpm, Institut Pertanian Bogor Culture Collection
250 rpm, 350 rpm, 390 rpm. Pada peneletian (IPBCC) (Sabila, 2012). Kultur
ini waktu fermentasi konstan yakni 5 hari. mikroorganisme juga dapat diperoleh dari

24
Diponegoro University Culture Collection pulullans yang memproduksi enzim
(DUCC) (Whinarsih et al., 2013). fruktosiltransferase yang berfungsi
Selanjutnya adalah pembuatan media merombak sukrosa menjadi frukto-
fermentasi. Media fermentasi FOS dapat oligosakarida (FOS). Fruktosiltransferase
berbeda-beda sesuai dengan jenis termasuk jenis transferase yakni enzim yang
mikoorganisme yang digunakan, bahkan mengkatalisis pemindahan gugus tertentu
untuk jenis yang sama medianya juga dapat seperti gugus 1-karbon, aldehid dan keton,
berbeda. asil, glikosil, serta fosfat (Susanti & Febriana,
Dominguez et al., (2012) 2017).
menggunakan Aureobasidium pulullans Setelah difermentasi produk FOS
sebagai agent hayati dan membuat media dilakukan analisa karakteristik yield FOS
fermentasi dengan mencampurkan sukrosa menggunakan instrumen HPLC. FOS yang
(200 g/L), NaNO3 (20 g/L), FeSO4.7H2O dihasilkan masih mengandung zat pengotor
(0.01 g/L), K2SO4 (0.35 g/L), MgSO4.7H2O seperti sisa sukrosa yang tidak terfermentasi,
(0.5 g/L) dalam 1 liter aquadest dengan pH glukosa dan fruktosa. Sehingga harus melalui
6.5. Sabila (2012) menggunkan Penicillium tahapan pemisahan untuk mendapatkan
notatum sebagai agent hayati dan membuat produk FOS murni tanpa pengotor
media dengan mencampurkan antara lain (Khanvilkar & Shalini, 2015). Berikut adalah
(% w/v) = sukrosa (20), yeast extract (2,75), ratention time FOS hasil analisa
NaNO3 (0,2), K2HPO4 (0,5), MgSO4.7H2O menggunakan HPLC pada penelitian yang
(0,05) dan KCL (0,05) kedalam aquadest. telah dilakukan :
Lalu untuk Aspergillus niger Whinarsih et al.,
(2013) menggunakan media dengan Tabel 1. Ratention Time FOS hasil analisa
komposisi sukrosa 11%; K2HPO4 0,84%; menggunakan HPLC.
MgSO4.7H2O 0,102%; KCl 0,088%; Retention Time (min)
FeSO4.7H2O 0,007%; NaNO3.4H2O
Nama
0,085%; yeast ekstrak 2,0%; CaCO3 Senyawa Petkova Correia et
0,136%; pH 5,5. Ditahun 2020, et al., al., (2014)
Mutanda et Zhao et
Haghighatpanah et al., menggunakan al., (2015) al., (2019)
(2014)
Aureobasidium pullulans sebagai penghasil Undifined - - - -
enzim perombak sukrosa dengan komposisi Fruktosa - 5,590 6,563
50 g sukrosa; 2.0 g ekstrak ragi; 5,0 g Sukrosa 8,17 7,510 9,113 -
K2HPO4; 0,2 gMgSO4.7H2O; 0,6 g (NH4) Glukosa 9,41 6,120 - -
2SO4; 1,0 g NaCl; 0,01 g FeSO4; 0,01 g 1- 7,26 10,880 12,907 7,502
Kestose
ZnSO4 dan 0,01 g MnSO4 per liter aquadest Nystose 6,84 14,730 16,880 9,419
dengan pH larutan 6.5. Menurut Pinto et al., 1- 12,44 19,900 23,900 11,916
(2018) Aureobasidium pullulans tumbuh dan Fructofur
berkembang sangat baik pada pH 6,5 anosylny
stose
sehingga pH fermentasi diatur pada pH
tersebut.
Setelah menentukan mikroorganisme
serta media fermenatasi yang sesuai 2. FOS sebagai prebiotik
selanjutnya proses sintesis FOS. Proses Menurut Sabater-Molina et al., (2009)
fermentasi merupakan tahapan utama pada secara umum bakteri yang tinggal di saluran
penelitian ini. Proses fermentasi pencernaan manusia memiliki dampak
memanfaatkan enzim pada mendasar pada fungsi usus dan kesehatan
mikroor0ganisme. Enzim merupakan katalis manusia. Bakteri initerdiri dari sedikitnya
khusus yang hanya mengkatalisis satu 1014 sel bakteri dan lebih dari 400 spesies
reaksi kimia dengan hanya satu jenis berbeda. Usus besar merupakan saluran
substrat. Kesanggupan enzim mengaktalisis pencernaan dengan kepadatan sel 1012 sel
satu reaksi spesifik dan tidak mengatalisis bakteri / g massa kering. Sebagian besar
reaksi yang lain, merupakan sifat enzim bakteri di usus besar ini bersifat anaerobik.
yang paling signifikan. Kespesifikan enzim Umumnya bakteri dari flora usus dapat
dapat ditunjukkan terhadap reaksi yang dipecah menjadi yang bersifat
dikatalis maupun terhadap substrat yang menguntungkan dan merugikan bagi
terlibat dalam reaksi. Seperti Aureobasidium manusia. Bakteri menguntungkan meliputi

25
spesies dari Lactobacilus, Bifidobacterium, direkomendasikan untuk penulisan narrative
Eubacterium dan beberapa Streptococcus, review selanjutnya lebih fokus terhadap
Enterococcus serta Bacteroides yang pemurnian FOS dari zat sisa.
berhubungan dengan kesehatan
pencernaan dan pencegahan penyakit. DAFTAR PUSTAKA
Sementara bakteri yang bersifat merugikan
termasuk spesies Clostridium, Veillonella, Correia, D. M., Dias, L. G., Veloso, A. C. A.,
Staphylococcus, Proteus, Bacteroides, Dias, T., Rocha, I., Rodrigues, L. R.,
Enterococcus, Escherichia dan & Peres, A. M. (2014). Dietary sugars
Streptococcus. Bakteri ini menghasilkan zat analysis : quantification of
yang berpotensi membahayakan bagi fructooligossacharides during
manusia termasuk produk beracun dan fermentation by HPLC-RI method.
karsinogenik dan dapat memiliki efek 1(July), 1–9.
patogenik, seperti diare, infeksi, kerusakan https://doi.org/10.3389/fnut.2014.000
hati, karsinogenesis, dan pembusukan usus. 11
FOS hanya dapat dimetabolisme
didalam usus besar. Didalam usus besar Davani-Davari, D., Negahdaripour, M.,
FOS dimetabolisme oleh bakteri baik Karimzadeh, I., Seifan, M., Mohkam,
menjadi untuk SCFAs, L-laktat, CO2 dan M., Masoumi, S. J., Berenjian, A., &
hidrogen. SCFAs ini, terutama asetat, Ghasemi, Y. (2019). Prebiotics:
proponat, dan butirat, adalah produk akhir Definition, types, sources,
utama reaksi fermentasi bakteri yang mechanisms, and clinical
mengasamkan usus besar Penurunan pH applications. Foods, 8(3), 1–27.
media ini mendukung perkembangan dan https://doi.org/10.3390/foods8030092
menstimulus pertumbuhan bakteri baik Dewi, T. M., Nurbaity, A., Suryatmana, P., &
seperti Bifidobacteria dan Lactobacilus, Sofyan, E. T. (2017). Efek Sterilisasi
tetapi berbahaya bagi pertumbuhan spesies dan Komposisi Media Produksi
yang berpotensi patogen sehingga usus Inokulan Fungi Mikoriza Arbuskula
terjaga dari infeksi dan diare (Khanvilkar & terhadap Kolonisasi Akar, Panjang
Shalini, 2015). Akar dan Bobot Kering Akar Sorgum.
Jurnal Agro, 4(1), 24–31.
https://doi.org/10.15575/1205
KESIMPULAN DAN SARAN
Dominguez, A., et al. (2012). New improved
FOS merupakan bahan pangan method for fructooligosaccharides
fungsional yang memberikan manfaat production by Aureobasidium
tambahan bagi kesehatan selain nutrisi. pullulans. Carbohydrate Polymers,
FOS dapat disintesis melalui dua metode. 89(4), 1174–1179.
Metode pertama merupakan jalur fermentasi https://doi.org/10.1016/j.carbpol.2012
yang memanfaatkan mikroorganisme untuk .03.091
menghasilkan enzim yang berperan
Haghighatpanah, N., Mirzaee, H., Khodaiyan,
merombak sukrosa menjadi FOS. FOS yang
F., Kennedy, J. F., Aghakhani, A.,
dihasilkan melalui metode fermentasi
Hosseini, S. S., & Jahanbin, K. (2020).
memiliki rantai yang lebih pendek dan
Optimization and characterization of
mudah dicerna oleh bakteri usus besar
pullulan produced by a newly
sehingga memberikan dampak lebih optimal
identified strain of Aureobasidium
kepada sistem pencernaan. FOS yang
pullulans. International Journal of
dihasilkan dimetabolisme di usus besar dan
Biological Macromolecules, 152, 305–
menghasilkan SCFAs yang berperan dalam
313.
menurunkan pH didalam usus besar
https://doi.org/10.1016/j.ijbiomac.202
sehingga meningkatkan pertumbuhan
0.02.226
bakteri baik yang berperan menjaga
kesehatan pencernaan. Khanvilkar, S. ., & Shalini, S. A. (2015).
FOS yang dihasilkan melalui Fructooligosaccharides: application
fermentasi masih mengandung sukrosa, and health benefits. Agro FOOD
glukosa dan fruktosa sehingga Industry Hi Tech, 26(6), 8–9.

26
Mamuaja, M. N., & Gumolung, D. (2018). Uji Rikmawati, N. A. (2017). Optimasi
Tumbuh Kapang Aspergillus niger Konsentrasi Fruktooligosakarida
pada Beberapa Media Bahan untuk Meningkatkan Pertumbuhan
Pangan Asal Sulawesi Utara. Bakteri Asam Laktat Starter Yoghurt
Fullerene Journal of Chemistry, 3(2), (Concentration Optimization Of
44. Fructooligosaccharides To Increase
https://doi.org/10.37033/fjc.v3i2.37 Growth Of Lactic Acid Bacteria
Yoghurt Starter). Jurnal Veteriner,
Mutanda, T., Wilhelmi, B. S., & Whiteley, C.
18(3), 428.
G. (2015). Biocatalytic conversion of
https://doi.org/10.19087/jveteriner.20
inulin and sucrose into short chain
17.18.3.428
oligosaccharides for potential
pharmaceutical applications. African Shubhangi, S. K., & Shalini, S. A. (2015).
Journal of Science, Technology, Fructooligosaccharides: Applications
Innovation and Development, 1–10. and health benefits: A review. Agro
https://doi.org/10.1080/20421338.20 Food Industry Hi-Tech, 26(6), 8–12.
15.1085178
Soni, M. G., & Tsai, H. (2016). GRAS
Petkova, N., Vrancheva, R., Denev, P., & notification for
Ivanov, I. (2014). HPLC - RID method Fructooligosaccharides. In Soni &
for determination of inulin and Associates Inc.
fructooligosaccharides. Acta
https://www.fda.gov/downloads/Food/Ingredi
Scientifica Naturalis, 1, 99–107.
entsPackagingLabeling/GRAS/Notice
Pinto, C., Custódio, V., Nunes, M., Songy, Inventory/ucm504609.pdf
A., Rabenoelina, F., Courteaux, B.,
Sridevi, V., Sumathi, V., Guru Prasad, M., &
Clément, C., Gomes, A. C., &
Satish Kumar, M. (2014).
Fontaine, F. (2018). Understand the
Fructooligosaccharides - type
potential role of aureobasidium
prebiotic: a review. Journal of
pullulans, a resident microorganism
Pharmacy Research, 8(3), 321–330.
from grapevine, to prevent the
infection caused by Diplodia seriata. Susanti, R., & Febriana, F. (2017). Buku
Frontiers in Microbiology, 9(DEC), 1– Enzim Lengkap. 208.
15. Whinarsih, Lunggani, A. T., & Rukmi, I.
https://doi.org/10.3389/fmicb.2018.0 (2013). Uji Kemampuan Produksi
3047 Fruktooligosakarida ( FOS ) dari
Rifan. (2011). Sintesis Frukto-Oligosakarida Kelompok Aspergillus niger DUCC.
( Fos ) Dari Sukrosa Dengan BIOMA, 15(1), 42–45.
Menggunakan Penicillium notatum Widyaningsih, T. D., Novita, W., & Nur Ida
[Universitas Indonesia, Depok]. Panca, N. (2017). Pangan
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/2021 Fungsional: Aspek Kesehatan,
3506-S142-Sintersis frukto.pdf Evaluasi, dan Regulasi (1st ed.).
Sabater-Molina, M., Larqué, E., Torrella, F., Universitas Brawijaya Press.
& Zamora, S. (2009). Dietary Zhao, Z., Wen, G., Li, C., Wan, P., & Lv, Z.
fructooligosaccharides and potential (2019). HPLC Determination of
benefits on health. J Physiol Fructo-Oligosaccharides in Dairy
Biochem, 65(3), 315–328. Products. 2(2), 36–40.
https://doi.org/10.1007/BF03180584 https://doi.org/10.11648/j.ijfet.201802
Sabila, F. (2012). Karakterisasi Frukto- 02.14
Oligosakarida ( Fos ) Dari
Fermentasi Sukrosa Oleh Penicillium
notatum [Universitas Indonesia,
Depok].
http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/2
0289859-S1175-Fadiah Sabila.pdf
Setiarto, R. H. B., Widhyastuti, N., &
27

Anda mungkin juga menyukai