Anda di halaman 1dari 13

Dimulai Tanggal : 16 Januari 2021

Selesai Tanggal : 20 Januari 2021


Kelompok 1
KLAIM KANDUNGAN ZAT GIZI PADA BERBAGAI SNACK TINGGI SERAT

Adistia widani Putri 1, Afifah Magfirah Nasution2, Annisa Pratiwi3, Kasni Aldelwis Butar
Butar4, Mahdalena Sardi5,Maulani Nurhabibah Br Tobing6, Rahma Nurlia Putri7, Sri
Handayani Tumangger 8,Syarah Sahira9.

Program Studi Gizi, Pedidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik( FT),Universitas


Negeri Medan, Medan 20221.

ABSTRAK

Latar Belakang : Serat makanan adalah komponen karbohidrat kompleks yang tidak dapat
dicerna oleh enzim pencernaan, tetapi dapat dicerna oleh mikro bakteri pencernaan. Serat
makanan terkandung dalam tanaman sayur dibagi menjadi 2 jenis yaitu; serat yang tidak
larut dalam air dan serat yang larut dalam air. Serat yang tidak larut dalam air, terdiri dari
selulosa, hemilosa, dan lignin. Sedangkan serat larut dalam air, tediri dari pektin, gum, dan
mucilage. Tujuan : Untuk menganalisis klaim kandungan gizi tinggi serat beberapa produk
pangan yang dipublikasikan tahun 2000-2020 berdasarkan PKBPOM NO. 13 Tahun 2016.
Metode : Dengan menganalisis jurnal yang terkait dengan pengembangan produk pangan
yang berhubungan dengan kandungan gizi tinggi serat. Hasil : Dari 5 jurnal terakreditasi,
didapatkan 5 klaim Kandungan Zat Gizi (PKBPOM NO. 13 Tahun 2016) yang mengatakan
bahwa semua produk yang di teliti di jurnal jurnal termasuk tinggi serat dengan berbagai
alasan. Kesimpulan : Produk pangan tinggi serat yang dihasilkan pada jurnal-jurnal yang
sudah di analisis berupa snack bar, millet crispy, formula F3 labu kuning dalam bentuk cair,
dan cookies.
Kata kunci : Serat Makanan

ABSTRACT

Background : Dietary fiber is a component of complex carbohydrates that can not be


digested by digestive enzymes, but can be digested by micro digestive bacteria. Dietary fiber
contained in vegetable crops is divided into 2 types namely; water-soluble fibers and water-
soluble fibers. Water-insoluble fibers consist of cellulose, hemilose, and lignin. While the fiber
is soluble in water, it is made up of pectin, gum, and mucilage. Purpose: To analyze claims of
high nutrient content of some food products published in 2000-2020 based on PKBPOM NO.
13 Year 2016. Method : By analyzing journals related to the development of food products
related to high nutrient content of fiber. Result: From 5 accredited journals, obtained 5 claims
of Nutrient Content (PKBPOM NO. 13 of 2016) which said that all products examined in the
journal including high fiber for various reasons. Conclusion: High fiber food products
produced in the journals that have been analyzed in the form of snack bars, millet crispy,
formula F3 pumpkin in liquid form, and cookies.

Keywords : Dietary Fiber

PENDAHULUAN
Serat pangan cukup lama diabaikan kubis. Sedangkan serat larut dalam air,
sebagai faktor penting dalam gizi tediri dari pektin, gum, dan mucilage.
makanan. Hal ini disebabkan karena serat Pektin banyak terdapat pada berbagai
pangan tidak menghasilkan energi. Selain kulit tanaman sayur, seperti kulit
itu, kekurangan serat tidak menimbulkan bawang-bawangan. Gum banyak terdapat
gejala spesifik seperti halnya yang terjadi pada jenis tanaman kacang-kacangan,
pada kekurangan zat–zat gizi tertentu. seperti kedelai dan buncis. Sementara
Serat makanan adalah komponen mucilage atau serat yang terletak di
karbohidrat kompleks tidak dapat dicerna dalam biji tanaman dengan struktur mirip
oleh enzim pencernaan, tetapi dapat hemilosa, secara umum terdapat dalam
dicerna oleh mikro bakteri lapisan endosperm dari padi-padian,
pencernaan(Muhandri et al., 2018). kacang-kacangan, dan biji-
Serat makanan merupakan wadah bijian(Kusumaningrum & Rahayu, 2018).
berbiak yang baik bagi mikroflora usus. Gerak makanan dari lambung yang
Serat makanan juga disebut suatu memasuki alur usus halus menjadi lebih
komponen bukan gizi yang harus lambat akibat adanya serat makanan,
dipenuhi jumlahnya agar tubuh dapat sehingga makanan akan bertambah lebih
berfungsi dengan baik atau serat adalah lama di sepanjang usus halus. Hal ini
nutrisi non-gizi yang tidak dapat dicerna berarti akan semakin banyak kesempatan
oleh enzim-enzim pencernaan manusia sel-sel dinding usus untuk menyerap zat-
sehingga serat tidak mengahasilkan zat gizi penting yang bermanfaat dan
energi dan gizi. Serat makanan juga dibutuhkan tubuh, bukan hanya itu, serat
diartikan sebagai sisa yang tertinggal di makanan juga memiliki kesempatan lebih
dalam kolon atau usus setelah makanan lama menyerap dan mengikat zat-zat
dicerna atau setelah protein, lemak, yang merugikan kesehatan seperti
karbohidrat, vitamin, dan mineral dari kolesterol atau glukosa yang dapat
makanan yang berasal dari tumbuhan meningkatkan jumlah gula dalam darah,
diserap. Sisa tersebut disebabkan tubuh atau kelebihan asam empedu yang
manusia tidak mempunyai enzim yang berkaitan erat dengan problem kolesterol,
dapat mencerna serat dan zat-zat lain yang bersifat toksik bagi
tersebut(Widiyawati et al., 2020). tubuh Beberapa makanan sumber serat
Serat makanan terkandung dalam larut adalah rumput laut, agar-agar, apel,
tanaman sayur dibagi menjadi 2 jenis pisang, jeruk, wortel, bekatul, kacang
yaitu; serat yang tidak larut dalam air dan merah, dan buncis. Sedangkan untuk
serat yang larut dalam air. Serat yang serat tak larut itu tidak dapat dicerna dan
tidak larut dalam air, terdiri dari selulosa, juga tidak dapat larut dalam air panas.
hemilosa, dan lignin. Selulosa dan Serat makanan tak larut ini lebih banyak
hemilosa merupakan komponen dinding berguna ketika makanan ada dalam usus
sel tanaman dan terdapat pada bekatul besar. Kemampuan luar biasa yang
gandum. Lignin banyak terdapat pada dimiliki dalam menyerap dan mengikat
bagian kayu tanaman gandum, apel, dan cairan mendominasi serat tak larut untuk
membentuk gumpalan-gumpalan . Serat kanker kolon, penyakit gula darah,
tak larut memaksa sisa-sisa makanan, infeksi difertikula, jantung
bersama membentuk gumpalan- koroner, stroke, tekanan darah
gumpalan lebih besar dan lebih besar lagi, tinggi, dan penyempitan pembuluh
kemudian dengan cepat dikeluarkan darah.
melalui anus sebagai tinja, sehingga Kerugian yang terjadi akibat
buang air besar menjadi lancar(Nurjanah kelebihan serat makanan, antara
et al., 2020). lain :
Serat makanan sangat baik untuk  Dihidrasi, kekurangan cairan
kesehatan tubuh asalkan jumlah yang tubuh akibat diserap olehserat dan
dikonsumsi sesuai dengan yang kurang minum.
dibutuhkan. Mengkonsumsi makanan  Terjadi peningkatan jumlah gas
jenis apapun dalam jumlah yang yang dihasilkan oleh
berlebihan secara langsung akan mikroorganisme berbahaya dalam
memberikan pengaruh negatif pada usus besar.
tubuh. Kelebihan atau kekurangan jumlah  Menurunkan kemampuan sel usus
asupan serat makananan dalam tubuh dalam menyerap vitamin larut
dapat menyebabkan gangguan pada kerja lemak (ADEK) dan vitamin larut
organ(Choiriyah, 2020). Kinerja yang air, sehinga jumlah vitamin
tidak normal menimbulkan hambatan tersebut di dalam tubuh menjadi
kerja pada organ sekaligus memicu berkurang.
munculnya berbagai jenis penyakit. Untuk  Menghambat ketersediaan asam
itu, kondisi stabil dalam pemenuhan empedu dan beberapa enzim yang
kebutuhan serat makanan merupakan dibutuhkan dalam proses
suatu keharusan. Kerugian yang terjadi pencernaan, sehingga dapat
akibat kekurangan serat makanan, antara mengganggu ketersediaan lemak
lain : dan proteine.
 Tekstur dan struktur tinja menjadi  Menurunkan ketersediaan mineral
keras, padat, dan berbutiran kecil- karena serat dapat menghambat
kecil. proses penyerapan.
 Susah buang air besar atau
konstipasi. Tujuan laporan ini adalah untuk
 Dinding usus menjadi mudah luka mengevaluasi klaim kandungan gizi tinggi
dan mudah terinfeksi. serat beberapa produk pangan yang
 Meningkatkan gerak peristaltik dipublikasikan tahun 2000-2020
usus secara berlebihan. berdasarkan PKBPOM NO. 13 Tahun
 Mendatangkan gerak peristaltik 2016.
jenis penyakit mematikan, seperti

METODE
Langkah-langkah literatur review yang produk dapat diklaim sebagai tinggi serat
dilakukan ialah dengan menganalisis apabila memiliki kandungan serat 6 gr per
beberapa jurnal yang berkaitan dengan 100 gr atau sebesar 6% dan pada penelitian
pengembangan produk pangan yang kaya dalam jurnal ini didapat hasil bahwa produk
akan sumber serat pangan. Jurnal digunakan biskuit memiliki kadar serat pangan sebesar
sebagai literatur. 9,30 – 15%. Hal ini berarti bahwa biskuit
menggunakan tepung garut dan pisang
Pada jurnal “ Uji Kesukaan dan kepok telah memenuhi persyaratan BPOM
Kandungan Gizi Millet Crispy dari Tepung untuk diajukan sebagai makanan dengan
Millet sebagai Snack Alternatif Sumber klaim tinggi serat pangan. Jurnal ini
Serat” menggunakan keyword berupa millet, dipublikasi pada tahun 2020.
snack, serat, dan uji kesukaan. Database
yang digunakan ialah Google Pada jurnal “Potensi Labu Kuning
1
Cendekia/Scholar . Jurnal ini telah (Cucurbita moschata) sebagai Makanan
memenuhi kriteria dalam pengembangan Tinggi Serat dalam Bentuk Cair” dengan
produk yang tinggi serat, hal ini dapat dilihat keyword diabetes, makanan bentuk cair,
dari hasil yang memaparkan bahwa Millet serat pangan, dan tepung labu kuning.
crispy yang menggunakan tepung millet Database yang digunakan ialah Google
dengan formula terpilih menyumbang Cendikia3. Kadar serat pangan dalam
sebanyak 4,76 gr atau 5 gr per sajian formula terpilih labu kuning adalah 5,81%.
sehingga mampu berkontribusi sebanyak Menurut BPOM suatu makanan dalam
15,57% atau 16% terhadap AKG dalam bentuk cair dapat dikatakan sebagai sumber
kategori umum, jika produk yang dikemas serat pangan jika terdapat 1,5 gr serat pangan
dengan berat 100 gr maka kontribusi per 100 kkal dan dikatakan tinggi serat
terhadap AKG cukup besar dan dapat pangan apabila terdapat 3 gr per 100 kkal
dinyatakan sebagai produk sumber serat dan berdasarkan pernyataan tersebut dapat
menurut Peraturan BPOM tahun 2016. dikatakan bahwa formula terpilih labu
Jurnal ini dipublikasi pada tahun 2020. kuning merupakan produk pangan tinggi
serat karena kadar serat yang dikandung
Pada jurnal yang berjudul “ Inkorporasi lebih dari 3 gr. Jadi, pada jurnal ini telah
Tepung Garut dan Buah Pisang Kepok pada memenuhi beberapa kriteria yang berisi
Pembuatan Biskuit dengan Tinggi Serat tentang pengembangan produk pangan yang
Tinjauan Nilai Cerna Pati In Vitro dan Gula kaya akan serat pangan dengan
Total” menggunakan keyword biskuit, nilai menggunakan labu kuning sebagai salah satu
cerna pati, serat, tepung garut, dan pisang bahan dalam pengembangan produk
kapok. Database yang digunakan ialah tersebut. Jurnal ini dipublikasi pada tahun
Google Cendekia2. Jurnal ini telah 2020.
memenuhi kriteria dalam pengembangan
produk yang tinggi serat dengan Pada jurnal “ Formulasi Snack Bar
menggunakan tepung garut dan pisang Tinggi Kalium dan Tinggi Serat Berbahan
kepok dalam proses pembuatan biskuit Dasar Rumput Laut, Pisang Kepok, dan
dengan klaim tinggi serat. Karena Menurut Mocaf Sebagai Snack Alternatif Bagi
Peraturan BPOM No 13 tahun 2016, suatu Penderita Hipertensi” dalam jurnal ini
menggunakan keyword berupa snack memenuhi kriteria yang berisi
bar,hipertensi, tepung komposit, tinggi serat, pengembangan produk pangan yang
dan tinggi kalium. Database yang digunakan memiliki klaim kaya serat pangan dengan
ialah Google Cendekia/Scholar4. Dalam menggunakan bahan dasar berupa tepung
jurnal ini dijelaskan bahwa snack bar yang asia ubi jalar karena cookies yang dihasilkan
dihasilkan dapat diklaim tinggi serat karena dalam penelitian ini mengandung sebanyak
kandungan serat pangan pada snack bar 1,30 gr serat pangan dan serat pangan yang
melebihi 6 gr per 100 gr. Jadi, pada jurnal ini dibutuhkan setiap hari berdasarkan diet 2150
telah memenuhi beberapa kriteria yang berisi kalori adalah sebesar 25 gr (BPOMN 2014),
tentang pengembangan produk pangan yang sehingga serat pada cookies dapat memenuhi
tinggi serat dengan menggunakan bahan 6,5% AKG. Serat pangan yang terdapat
dasar berupa rumput laut, pisang kepok, dan dalam 100 gr cookies adalah 6,5 gr. Jumlah
mocaf dalam pengembangan produk. Jurnal ini memenuhi persyaratan dari Peraturan
ini dipublikasi pada tahun 2018. Kepala BPOMN RI No.
HK.03.1.23.11.11.09909 tahun 2011 tentang
Pada jurnal “ Cookies Kaya Serat Pengawasan Klaim dalam Label dan Iklan
Pangan dengan Bahan Dasar Tepung Asia Pangan Olahan, yaitu makanan yang diklaim
(Ampas) Ubi Jalar” menggunakan keyword kaya serat harus memenuhi serat pangan
berupa cookies, serat pangan, dan tepung tidak kurang dari 6 gr per 100 gr sajian.
asia ubi jalar. Database yang digunakan ialah Jurnal ini dipublikasi pada tahun 2018.
Google Cendekia/Scholar5. Jurnal ini telah

HASIL

Adapun hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan jurnal pengembangan produk pangan
dengan menganalisis kandungan serat pangan dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Rekap hasil penelusuran jurnal tentang kandungan gizi (Serat Pangan)

Jumlah Klaim Kandungan Serat


No Penulis, Tahun Nama Produk
Kandungan Pangan (PKBPOM No. 13
. Jurnal Pangan
Serat Pangan Tahun 2016)
1. Nurul Azizah Biskuit tinggi Produk biskuit Berdasarkan yang tercantum
Choiriyah, 2020 serat dari yang dihasilkan dalam jurnal : menurut
Tepung Garut memiliki kadar peraturan BPOM No. 13
dan Pisang serat pangan tahun 2016, suatu produk
Kepok sebesar 9,30- dapat diklaim sebagai tinggi
15%. serat apabila memiliki
kandungan serat 6 gr per 100
gram atau sebesar 6%.
Produk biskuit yang
dihasilkan semuanya
memenuhi persyaratan
BPOM untuk diajukan sebagai
makanan dengan klaim tinggi
serat.
2. Indah Snack Bar tinggi Produk Snack Berdasarkan yang tercantum
Kusumaningrum, kalium dan Bar yang dalam jurnal : mengacu pada
Nur Setiawati tinggi serat dari dihasilkan peraturan kepala BPOM_RI
Rahayu, 2018 rumput laut, memiliki No. 13 tahun 2016 tentang
pisang kepok kandungan pengawasan klaim pada label
dan mocaf serat sebesar dan iklan pangan olahan
8,84 gr atau karena kandungan serat
dibulatkan pangan pada snack bar
menjadi 9 melebihi 6 gram per 100
gryang gram, yaitu 8,44 gr per 100
memenuhi 30% gram. Snack bar dapat
dari kebutuhan dijadikan sebagai makanan
serat pangan selingan dengan memenuhi
dalam sehari 10-15% kebutuhan energi.
3. Evajune Millet Crispy Produk Snack Berdasarkan yang tercantum
Widiyawati, Nani dari tepung Millet Crispy dalam jurnal : menurut
Ratnaningsih dan Millet sebagai yang dihasilkan Peraturan Kepala BPOM
Badraningsih Snack sumber memiliki Nomor 13 Tahun 2016
Lastariwati, 2020 serat. kandungan tentang Pengawasan Klaim
serat pangan pada Label dan Iklan Pangan
sebesar 19,05 Olahan, bahwa produk snack
gr per 100 gr Millet crispy ini mempunyai
sampel. klaim sumber serat, karena
kandungan serat per 100 gr
makanan lebih dari 6 gr.
Produk snack yang dihasilkan
berkontribusi terhadap AKG
cukup besar dan dapat
dinyatakan sebagai produk
sumber serat menurut
Peraturan Badan Pengawas
Obat dan Makanan tahun
2016.
4. Indri Indrawan, Snack Bar tinggi Produk Snack Berdasarkan yang tercantum
Seveline, Rizki serat dari Bar yang dalam jurnal : menurut
Indah Kusuma tepung ampas dihasilkan Peraturan Kepala BPOM
Ningrum, 2019 kelapa dan memiliki Nomor 13 Tahun 2016
tepung kedelai. kandungan tentang Pengawasan Klaim
serat pangan pada Label dan Iklan Pangan
sebesar 21,59% Olahan, bahwa produk Snack
per sampel. Bar ini mempunyai klaim
tinggi serat, karena
kandungan serat per 100 gr
makanan lebih dari 6 gr per
sampel yaitu sebesar 21,59%.
Produk Snack ini dapat
dinyatakan sebagai produk
tingi serat menurut PKBPOM
No. 13 Tahun 2016.
5. Hanna Nurjanah, Formulasi labu Produk Berdasarkan yang tercantum
Budi Setiawan, kuning sebagai formulasi labu dalam jurnal : menurut
dan Katrin makanan tinggi kuning ini peraturan BPOM No. 13
Roosita, 2020 serat memiliki tahun 2016, suatu makanan
kandungan dalam bentuk cair dapat
serat pangan dikatakan sebagai sumber
sebesar 5,81% serat pangan jika terdapat 1,5
per 100 gr g serat pangan per 100 kkal
sampel. dan dikatakan tinggi serat
pangan apabila terdapat 3 g
serat pangan per 100 kkal.
Produk ini berkontribusi
terhadap AKG cukup besar
dan dapat dikatakan bahwa
formula terpilih labu kuning
merupakan pangan tinggi
serat karena kadar serat lebih
dari 3 g per 100 kkal.

PEMBAHASAN biskuit yang dihasilkan semuanya


memenuhi persyaratan BPOM untuk
Pembahasan terkait pada jurnal
diajukan sebagai makanan dengan klaim
pertama memiliki pembahasan berupa
tinggi serat. Hal ini dikarenakan ketiga
suatu produk dapat diklaim sebagai tinggi
biskuit memenuhi syarat klaim gizi syarat
serat apabila memiliki kandungan serat 6
sesuai peraturan BPOM yang terkait pada
gr per 100 gram atau sebesar 6%. Produk
jurnal yang memiliki pembahasan
bahwasannya semakin tinggi dikarenakan hal tersebut. Terdapat
penambahan tepung garut dapat bahwa peraturan BPOM RI Nomor 9
menyebabkan produk biskuit memiliki tahun 2016 tentang acuan label gizi untuk
kadar gula total yang tinggi dikarenakan umum kebutuhan yakni 2150 Kkal
tingginya kadar karbohidrat yang dimiliki protein 60 gr , lemak 67 gr, karbohidrat
oleh tepung garut. Pada serat pangan 324 gram, serat pangan 30 gr, kalium
pada produk biskuit yang dihasilkan 4700 mg. Apabila diambil sebanyak 15
memiliki kadar serat tangan sebesar 9,30 gram maka pemenuhan kebutuhan energi
sampai 15%, untuk nilai cerna Pati in untuk makanan selingan bagi penderita
Vitro pada produk biskuit sekitar 33,5 hipertensi sebanyak 322,5 kkal dan dalam
sampai 35,07%. Bahwasannya ketiga satu sajian snackbar sebanyak 104,8 gram
sampel biskuit tidak memiliki perbedaan atau 2 keping hal ini menunjukkan bahwa
yang cukup signifikan pada nilai cerna memenuhi kebutuhan energi 322 kkal
pati in Vitro serta nilai cerna pati sesuai dengan Peraturan Kepala BPOM RI
dipengaruhi oleh adanya kadar serat Nomor 9 tahun 2015 tentang pengawasan
pangan yang terlarut. Semakin rendah takaran saji pangan olahan.
nilai cerna Pati in Vitro maka semakin
Terdapat pada jurnal ketiga, yakni
sedikit Glukosa yang dihasilkan dari
produk snack Millet crispy ini mempunyai
proses hidrolisis. Untuk gula total pada
klaim sumber serat, karena kandungan
biskuit terdapat pada penelitian yaitu
serat per 100 gr makanan lebih dari 6 gr.
sekitar 26,85 sampai 34,37%. Semakin
Produk snack yang dihasilkan
tinggi penambahan tepung garut
berkontribusi terhadap AKG cukup besar
menyebabkan produk biskuit memiliki
dan dapat dinyatakan sebagai produk
kadar gula total yang tinggi Hal ini
sumber serat menurut Peraturan Badan
disebabkan oleh tingginya kadar
Pengawas Obat dan Makanan tahun 2016.
karbohidrat yang dimiliki oleh tepung
Selain itu terdapat kontribusi produk
garut.
pengembangan dengan bahan dasar
Pada jurnal kedua memiliki tepung millet pada zat gizi energi utama
pembahasan yaitu, kandungan serat lemak protein karbohidrat dan serat.
pangan pada snack bar melebihi 6 gram Terdapat crispy dengan memanfaatkan
per 100 gram, yaitu 8,44 gr per 100 gram. tepung millet dengan formula terpilih
Snack bar dapat dijadikan sebagai dengan 3,47 gr atau 3 gr lemak persajian
makanan selingan dengan memenuhi 10- sehingga dapat berkontribusi sebanyak
15% kebutuhan energi. Bahwasannya 5% terhadap AKG pada kategori umum
snackbar yang dihasilkan dalam kemudian dapat menyumbang sebanyak
percobaan ini dapat diklaim tinggi serat 3,10 gr atau 3 gr protein per sajian. Selain
namun tidak dapat dikatakan sebagai itu mampu berkontribusi 5% terhadap
sumber kalsium hal tersebut mengacu AKG pada kategori umum dan sebanyak
pada peraturan BPOM RI nomor 13 tahun 11,804 gr atau 12 gr karbohidrat per
2016 mengenai tentang pengawasan pada sajian yang mampu berkontribusi
label dan iklan pangan olahan terhadap 4% terhadap AKG pada kategori
umum. Adapun kandungan serat pangan BPOM No. 13 tahun 2016. Terdapat pada
yang dapat menyumbangkan sebanyak jurnal bahwasannya kandungan gizi
4,76 gr atau 5 gr persegi sehingga dapat formula terpilih pada kandungan air
berkontribusi sebanyak 15,57% atau sebanyak 86,0 6% yakini perlakuan
setara dengan 16% terhadap AKG dalam ditambahkan saat pencampuran untuk
kategori umum akan tetapi dalam produk mobogenie sassy menggunakan blender
yang dikemas dengan berat 100 gram dan pemenuhan volume sebesar 1 liter
kontribusi terhadap AKG cukup besar dan sebelum dilakukan proses pemasakan
dapat dinyatakan sebagai produk serat serta kadar abu sebesar formula labu
yang sesuai dengan peraturan Badan kuning yakni 0,49 % yang menunjuk
Pengawasan obat dan makanan tahun menunjukkan total mineral yang
2016. terkandung dalam bahan pangan tersebut
semakin tinggi kadar Abu maka
Pembahasan terkait pada jurnal
kandungan mineral dalam suatu makanan
keempat memiliki pembahasan, produk
dapat dikatakan tinggi. Kadar protein dari
Snack Bar ini mempunyai klaim tinggi
formula terpilih labu kuning sebesar
serat, karena kandungan serat per 100 gr
1,42% yakni berkontribusi energi sebesar
makanan lebih dari 6 gr per sampel yaitu
9,501% yang memenuhi persyaratan
sebesar 21,59%.Produk Snack ini dapat
diabetes sebesar 10 sampai 20% total
dinyatakan sebagai produk tingi serat
energi. Pada kadar lemak dari formula
menurut PKBPOM No. 13 Tahun 2016.
terkini labu kuning sebesar 1,8% yang
Bahwasannya hasil analisis kandungan
belum memenuhi persyaratan diet
gizi formula terbaik nek bar yaitu
diabetes sebesar 20 sampai 25 total
kandungan kadar air 5,68%, kadar Abu
energi. Adapun kadar karbohidrat
2,20 % ,kadar lemak 35.82%, kadar
sebesar 10,85% yang memberikan
protein 16.76%, kadar karbohidrat
kontribusi energi sebesar 72,7% yang
39.52%, serat kasar sebesar 2.59% dan
belum memenuhi persyaratan diet
serat pangan sebesar 21.59%.
diabetes sebesar 45 sampai 65% total
Terdapat pembahasan jurnal kelima energi, kadar serat pangan dalam formula
yakni memiliki pembahasan bahwa suatu yaitu 5,801% yakni cenderung lebih
makanan dalam bentuk cair dapat tinggi pada formula labu kuning
dikatakan sebagai sumber serat pangan disebabkan kadar serat labu kuning lebih
jika terdapat 1,5 g serat pangan per 100 tinggi dari tempe, menurut Badan
kkal dan dikatakan tinggi serat pangan Pengawasan obat dan makanan atau
apabila terdapat 3 g serat pangan per 100 BPOM makanan dalam bentuk cair dapat
kkal. Produk ini berkontribusi terhadap dikatakan sebagai sumber serat pangan
AKG cukup besar dan dapat dikatakan apabila terdapat 1,5 gram serat tangan
bahwa formula terpilih labu kuning per 100 kilo kalori dan dikatakan tinggi
merupakan pangan tinggi serat karena serat pangan apabila 3 gram serat pangan
kadar serat lebih dari 3 g per 100 kkal, per 100 kilo kalori menurut Badan
bahwasannya diklaim menurut peraturan Pengawasan obat dan makanan atau
BPOM makanan dalam bentuk cair dapat satu sajian snack bar sebanyak
dikatakan sebagai sumber serat pangan 104,8 gram atau 2 keping, ini
apabila terdapat 1,5 gram serat pangan memenuhi kebutuhan energi 322,
100 kilo kalori dan dikatakan tinggi serat kkal sesuai dengan Peraturan
pangan apabila 3 gram serat pangan per Kepala BPOM RI No. 9 tahun 2015
100 kilo kalori. tentang Pengawasan Takaran Saji
Pangan Olahan.
KESIMPULAN
2. Formula labu kuning dalam bentuk
Dapat disimpulkan bahwa : cair dibuat dengan menggunakan
tepung labu kuning sebanyak 70 g,
1. Snack bar yang dihasilkan dalam 80 g, dan 90 g pada masing-masing
percobaan ini dapat diklaim tinggi formula. Formula F3 dengan
serat, tetapi belum dapat jumlah tepung labu kuning
dikatakan sebagai sumber kalium. sebanyak 90 g merupakan
Peraturan kepala BPOM RI No. 13 formulasi yang lebih disukai oleh
tahun 2016 tentang pengawasan panelis pada semua parameter
klaim pada label dan iklan pangan dibandingkan dengan kedua
olahan karena kandungan serat formula lainnya. Formula F3
pangan pada snack bar melebihi 6 ditetapkan menjadi formula
gram per 100 gram, yaitu 8,44 g terpilih. Kandungan gizi formula
per 100 gram dan kandungan terpilih labu kuning yaitu protein
kalium pada snack bar sebanyak 1,42%, lemak 1,18%, karbohidrat
450,80 mg per sajian , kurang dari 10,85%, dan serat pangan 5,81%.
kebutuhan kalium per hari sebagai Kandungan zat gizi karbohidrat,
selingan jika dikatakan sebagai protein dan lemak pada formula
sumber kalium yaitu sebanyak 705 labu kuning belum sesuai dengan
mg per sajian. Snack bar dapat syarat diet diabetes. Kontribusi
dijadikan sebagai makanan formula labu kuning sebagai
selingan dengan memenuhi 10- makanan selingan untuk energi,
15% kebutuhan energi. Hal ini protein, lemak dan karbohidrat
mengacu pada Peraturan BPOM RI masih tergolong kurang sedangkan
No. 9 Tahun 2016 tentang Acuan untuk kontribusi terhadap serat
Label Gizi untuk umum, kebutuhan telah memenuhi.
energi 2.150 kkal, protein 60 gram, 3. Kandungan protein millet crispy
lemak 67 gram, karbohidrat 324 mempunyai nilai 12,39gr, dimana
gram, serat pangan 30 gram, lebih besar dibandingkan dengan
kalium 4700 mg. Jika diambil almond crispy yang mempunyai
sebanyak 15%, maka pemenuhan nilai 10,61gr. Kandungan lemak
kebutuhan energi untuk makanan millet crispy mempunyai nilai
selingan bagi penderita hipertensi 13,95gr, dimana lebih kecil
sebanyak 322,5 kkal dan dalam dibandingkan dengan almond
crispy yang mempunyai nilai menunjukkan parameter
19,02gr. Kandungan karbohidrat penampakan, rasa, dan
millet crispy mempunyai nilai kerenyahan cookies dengan
52,68gr, dimana lebih kecil berbagai taraf margarin dan
dibandingkan dengan almond kuning telur tidak berbeda nyata
crispy yang mempunyai nilai (p>0.05). Hasil uji untuk
56,37gr dan kandungan energi parameter aroma menunjukkan
millet crispy mempunyai nilai formula cookies dengan 12%
381,95kkal, dimana lebih kecil kuning telur dan 55% margarin
dibandingkan dengan almond sebagai formula yang paling
crispy yang mempunyai nilai disukai. Formula cookies dengan
396,04kkal. Hasil uji serat pangan penggunaan 55% margarin dan
menunjukkan bahwa serat pangan 12% kuning telur ditentukan
millet crispy mempunyai nilai sebagai formula terpilih. Cookies
19,05gr, dimana lebih besar ini memiliki kandungan serat
dibandingkan dengan almond pangan sebesar 6.5%. Selain itu,
crispy yang mempunyai nilai dalam 20 gram takaran saji,
8,38gr. Kandungan serat millet cookies memiliki kalori sebesar
crispy yang mencapai 19,05gr per 101 kkal, protein 1% AKG, lemak
100gr sampel, menurut Peraturan 9% AKG, karbohidrat 4% AKG, dan
Kepala BPOM Nomor 13 Tahun serat pangan 5% AKG berdasarkan
2016 tentang Pengawasan Klaim diet 2150 kkal.
pada Label dan Iklan Pangan
SARAN
Olahan, bahwa produk millet
crispy ini mempunyai klaim Pencantuman daftar kandungan
sumber serat, karena kandungan gizi pada label pangan menyesuaikan
serat per 100gr makanan lebih dengan peraturan Acuan Label Gizi (ALG).
dari 6gr. Acuan label gizi dikelompokkan dalam
4. Tepung asia ubi jalar dibuat dari kategori usia 0-6 bulan, 7-11 bulan, 1-3
hasil penggilingan ampas kering tahun, umum, ibu hamil dan ibu
yang merupakan hasil samping menyusui. Lansia masuk dalam kategori
ekstraksi pati ubi jalar. Kuning umum, sehingga besar energi yang
telur dan margarin menurunkan dibutuhkan sesuai acuan label gizi
densitas kamba adonan dan sebesar 2150 kkal
densitas kamba cookies. Margarin
menurunkan kekerasan cookies.
Struktur pori cookies cenderung
DAFTAR PUSTAKA
semakin kecil dan permukaan
cookies lebih padat, dengan Choiriyah, N. A. (2020). Inkorporasi
penurunan jumlah kuning telur tepung garut dan buah pisang kepok
dan margarin. Hasil uji sensori pada pembuatan biskuit dengan
klaim tinggi serat serta tinjauan nilai
cerna pati in vitro dan gula total.
5(September), 81–85.

Kusumaningrum, I., & Rahayu, N. S.


(2018). Formulasi Snack Bar Tinggi
Kalium dan Tinggi Serat Berbahan
Dasar Rumput Laut, Pisang Kepok,
dan Mocaf sebagai Snack Alternatif
bagi Penderita Hipertensi. Argipa,
3(2), 102–110.

Muhandri, T., Septien, D., Subarna, &


Koswara, S. (2018). Kaya Serat
Pangan dengan Dasar Asia Tepung
Asia Cookies Kaya Serat Pangan
dengan Bahan Bahan Dasar Tepung
Ubi Jalar ( Ampas ) Ubi Jalar. 5(1),
43–49.

Nurjanah, H., Setiawan, B., & Roosita, K.


(2020). Potensi Labu Kuning
(Cucurbita moschata) sebagai
Makanan Tinggi Serat dalam Bentuk
Cair. Indonesian Journal of Human
Nutrition, 1, 54–68.

Widiyawati, E., Yogyakarta, U. N.,


Ratnaningsih, N., Yogyakarta, U. N.,
Lastariwati, B., & Yogyakarta, U. N.
(2020). Uji Kesukaan dan Kandungan
Gizi Millet Crispy dari Tepung Millet
sebagai Snack Alternatif Sumber
Serat Preference Test and Nutrient
Content of Millet Crispy from Millet
Flour as an Alternative Snack of Fiber
Snack. 37(August), 66–73.

P.J. Fellows .2015. Teknologi Pangan


Prinsip dan Praktik.Penerbit Buku
Kedokteran: Jakarta.

Setyanighsih, Dwi , Anton Pryanto, Maya


Puspitas Sari. Analisis Sensori Untuk
Pangan dan Agro. IPB Press: Bogor'
LAMPIRAN

IDENTITAS ANGGOTA KELOMPOK & PEMBAGIAN TUGAS

NAMA NIM TUGAS


AFIFAH MAGFIRAH NASUTION 5183540009 JUDUL, DAFTAR PUSTAKA
ADISTIA WIDANI PUTRI 5183240009 KESIMPULAN DAN SARAN
ANNISA PRATIWI 5183540012 LATARBELAKANG
KASNI ALDELWIS BUTAR BUTAR 5183240012 PENYUSUN
MAHDLENA SARDI 5181240009 METODE
MAULANI NURHABIBAH BR TOBING 5181240008 HASIL
RAHMA NURLIA PUTRI 5181240004 METODE
SRI HANDAYANI TUMANGGER 5183540017 ABSTRAK
SYARAH SAHIRA 5181240003 PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai