PRODI S1 GIZI - FT
Skor Nilai :
ANALISIS MINERAL
Disusun oleh:
KELOMPOK 5
1. ANNISA GINTING 5183540011
2. ANNISA PRATIWI 5183540012
3. KASNI A BUTAR-BUTAR 5183240012
4. MAHDALENA SARDI 5181240009
5. SHEILA ALIFIA 5183420010
6. TYA OCTAVIANI 5183540006
FAKULTAS TEKNIK
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa diucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya sehinggamasih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan
makalah tentang fisik klinis, guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah
Analisis zat gizi mikro dan memenuhi tugas pada semester 3. Dalam penulisan makalah
ini, tentu saja tidak dapat menyelesaikannya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh
karena itu, segenap hati mengucapkan terimakasih kepada pihak yang senantiasa
membantu dan juga kepada dosen pengampu.
Sangat menyadari bahwa Laporan Praktikum ini masih jauh dari kata sempurna
karena masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,dengan segala kerendahan hati
memohon maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan
dan penyempurnaan kedepannya.
Akhir kata ditutup dengan mengucapkan selamat membaca dan semoga materi
yang ada didalam makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para
pembaca.
Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
DAFTAR TABEL............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah .................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan............................................................................................
B. Saran......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Judul Praktikum
Analisis kandungan Na dan Cl pada pocari sweet dan air depot dengan
metode mohr dalam precipitation titration dan analisis kandungan Ca dan Mg
pada pocari sweet dan Air Depot dengan metode EDTA complexometric
titration.
B. Tinjauan Pustaka
Mohr titrasi adalah teknik titrasi langsung yang dapat digunakan untuk
mengukur jumlah ion Cl yang kemudian dapat digunakan sebagai acuan
penentuan kadar Na dalam sampel melalui perhitungan persamaan stokiometri.
Teknik ini termasuk teknik tradisional yang terstandarisasi internasional untuk
penentuan kadar mineral Na dan Cl dalam bahan pangan. Salah satu aplikasi
metode ini adalah dalam penentuan kadar garam buffer yang telah terstandarisasi
secara internasional sesuai dengan AOAC method 960.29.
Prinsip analisis metode ini adalah sebagai berikut. Larutan sampel yang
mengandung Cl dititrasi dengan larutaan standar AgNO3. Setelah semua ion Ag+
dari AgNO3 telah berikatan dengan semua Cl- dari sampel, maka ion silver akan
bereaksi dengan Cr yang telah ditambahkan dalama sampel sebelumnya sebagai
indicator titrasi. Cr yang bereaksi dengan Ag+ akan membentuk endapan silver
chromate yang berwarna oranye atau merah bata. Volume silver yang bereaksi
dengan Cl- digunakan untuk menghitung kandungan sodium dalam sampel.
C. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui kandungan Na dan Cl pada
minuman pocari dan air depot, serta untuk mengetahui kandungan Ca dan Mg
pada minuman pocari dan Air Depot .
BAB II
METODE
A. Hasil Penelitian
perhitungan Ca pada berbagai sampel
M1 x V1 = M2 x V2
0,001x 25 = M2 x 26,1
M2 = 0,01 g/ml
M2 = 1 x 10-5 g/L
Air PAM Johor
X . 25 = 0,01 . 2
0,02
X=
25
X = 0,0008 g/ml
X = 8 x 10-7g/ml
Solve Mca = Mcasampel x 40,085 g Ca/mol = g Ca/L
0,0008 g/ml x 40,085 = 0,032 g Ca/ml
0,032 x (2,4969) x (1000) = 79,9008 mg CaCo3 /ml
= 0,079 mg CaCo3/L
Air galonTuamang
X . 25 = 0,01 . 1,15
0,0115
X=
25
X = 0,00046 g/ml
X = 4,6 x 10-7
Solve Mca = Mcasampel x 40,085 g Ca/mol = g Ca/L
0,00046 g/ml x 40,085 = 0,018 g Ca/ml
0,018 x (2,4969) x (1000) = 44,9442 mg CaCo3 /ml
= 0,044 mg CaCo3/L
Air isiulangZamZami
X . 25 = 0,01 . 2,45
0,0245
X=
25
X = 0,00098 g/ml
X = 9,8 x 10-7g/ml
Solve Mca = Mcasampel x 40,085 g Ca/mol = g Ca/L
0,00098 g/ml x 40,085 = 0,039 g Ca/ml
0,039 x (2,4969) x (1000) = 97,3791 mg CaCo3 /ml
= 0,097 mg CaCo3/L
SumurborJl.Suhu
X . 25 = 0,01 . 1,9
0,019
X=
25
X = 0,00076 g/ml
X = 7,6 x 10-7g/ml
Solve Mca = Mcasampel x 40,085 g Ca/mol = g Ca/L
0,00076 g/ml x 40,085 = 0,030 g Ca/ml
0,030 x (2,4969) x (1000) = 74,907 mg CaCo3 /ml
= 0,074 mg CaCo3/L
Air kelapa
X . 25 = 0,01 . 16
0,16
X=
25
X = 0,0064 g/ml
X = 8 x 10-6 g/ml
Solve Mca = Mcasampel x 40,085 g Ca/mol = g Ca/L
0,0064 g/ml x 40,085 = 0,256 g Ca/ml
0,256 x (2,4969) x (1000) = 639,2064 mg CaCo3 /ml
= 0,639 mg CaCo3/L
Pocari Sweet
X . 25 = 0,01 . 2,25
0,0225
X=
25
X = 0,0009 g/ml
X = 9 x 10-7
Solve Mca = Mcasampel x 40,085 g Ca/mol = g Ca/L
0,0009 g/ml x 40,085 = 0,036 g Ca/ml
0,036 x (2,4969) x (1000) = 89,8884 mg CaCo3 /ml
= 0,089 mg CaCo3/L
Mizone
X . 25 = 0,01 . 2,75
0,0275
X=
25
X = 0,0011 g/ml
X = 1,1 x 10-6 g/ml
Solve Mca = Mcasampel x 40,085 g Ca/mol = g Ca/L
0,0011 g/ml x 40,085 = 0,044 g Ca/ml
0,044 x (2,4969) x (1000) = 109,8636 mg CaCo3 /ml
= 0,109 mg CaCo3/L
Hasil Percobaan
(Titik Awal 10 ml)
1 10.2 ml
2 10.4 ml
Air isi ulang Zam Zami 9,8 x 10-7 g/L 2,45 0,097 mg CaCO3 /L
Air sumur bor Jl Suhu 7,6 x 10-7 g/L 1,9 0,074 mg CaCO3 /L
B. Pembahasan
Penelitian ini meneliti ada atau tidak kandungan Ca pada Pocari Sweet yang
dilakukan dengan metode EDTA complexometric titration, titik awal untuk
mentitrasi kesampel yaitu 10 ml, kemudian dilakukan titrasi hanya sampai dua
kali titrasi saja. Pada saat titasi pertama sudah mulai terlihat perubahan warna
menjadi biru muda, kemudian dilakukan titrasi yang kedua terlihat perubahan
warna menjadi birutua, dan dihentikan titrasi yang kedua ini pada titik 10,4 ml
sehingga volume titrasi yang dilakukan adalah sebanyak 0,4 ml. Hal ini
menunjukkan bahwaadanya kandungan Ca pada pocari sweet.
Ketika indicator calmagite atau EBT di tambahkan pada larutan yang
mengandung ion logam, maka indicator akan berikatan dengan logam tersebut dan
larutan akan berwarna pink. Pada saat ditambahkan EDTA, mineral yang
terkandung dalam bahan pangan tersebut lebih cenderung berikata ndengan
EDTA daripadaberikatandenganindikator yang digunakan. Ketikasemua ion
logam sudah berikatan dengan EDTA, maka indicator akan berwarna biru. Oleh
karena itu warna biru ini dijadikan penanda titik akhir dar ititrasi. Volume dan
konsentrasi EDTA yang digunakan dalam titrasi tersebut digunakan untuk
menentukan konsentrasi Ca dalam sampel yang dinyatakan sebagai mg calcium
carbonate/L.
Oleh karena itu warna biru ini dijadikan penanda titik akhir darititrasi.
Volume dan konsentrasi EDTA yang digunakan dalam titrasi tersebut digunakan
untuk menentukan konsentrasi Ca dalam sampel yang dinyatakan sebagai mg
calcium carbonate/L.Padapercobaankelompok5 dengansampelpocari sweet,
titrasihanya dilakukan satu kali penambahan. Sehingga volume titrasi yang
dihasilkan sebanyak 0,2 ml dengan titik awal 10,2 ml dan titik akhir sebanyak
10,4 ml.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Titik awal pada metode EDTA yang dilakukan pada pocari sweet adalah 10
ml, pada titrasi pertama sudah terlihat warna biru muda, dan pada titrasi kedua
terjadi perubahan warna menjadi biru tua yang dihentikan pada titik 10,4 ml
sehingga volume titrasi yang dilakukan sebanyak 0,4 ml untuk melihat
kandungan Ca pada pocari sweet. Ketika EBT ditambahkan pada larutan yang
mengandung ion logam, larutan tersebut akan berwarna merah jambu atau pink.
Namun, ketika ditambahkan EDTA larutan tersebut akan ,menjadi warna biru.
B. Saran
Diharapkan pada praktikum selanjutnya lebih disiplin sehingga praktikum
menjadi lancar atau tidak saling menunggu dan selesai menggunakan alat
laboratorium, segera dicuci dan dikembalikan ke tempat semula. Dan sebaiknya
dalam penggunaan alat terlebih dahulu dicuci dengan air bebas ion agar tidak
terjadi kontaminasi pada sampel yang akan diuji sehingga tidak ada bias saat
proses percobaan.
LAMPIRAN