Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN MINGGUAN

PRAKTIKUM ANALISA FLUIDA RESERVOIR


ANALISA KIMIA AIR FORMASI

DISUSUN OLEH :

NAMA : APRILA JANUAR P.P.A


NIM : 113220197
PLUG : L

LABORATORIUM ANALISA FLUIDA RESERVOIR


PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERMINYAKAN
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2023
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN MINGGUAN
PRAKTIKUM ANALISA FLUIDA RESERVOIR
ANALISA KIMIA AIR FORMASI

DISUSUN OLEH:
NAMA : APRILA JANUAR P.P.A
NIM : 113220197
PLUG :L

Disetujui untuk Laporan Mingguan


Praktikum Analisa Fluida Reservoir
Jurusan Teknik Perminyakan
Fakultas Teknologi Mineral
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Asisten Laboratorium

Listya Cahya R.
(113200004)
9.5 HASIL PERCOBAAN DAN PERHITUNGAN
9.5.1. Hasil Percobaan
1. Kenampakan sifat fisik air formasi :
a. Bau : Asam
b. Warna : Bening
c. Rasa : Asin
2. pH air formasi:
a. pH : 5 (asam)
9.5.2. Hasil Perhitungan
A. Konversi mg/L ke me/L = (mg/L*Valensi)/BM
1. Penentuan Alkalinitas
Vp1 = 1,4 ml
Vp2 = 4,6 ml
1 1
Vm = 𝑉𝑝1 + 𝑉𝑝2
1 1
= 1,4 + 4,6

= 1,14 ml
𝑉𝑝
Kebasaan P = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑐𝑐 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ 𝑎𝑖𝑟 𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑠𝑖
1,4
= 10

= 0,14
𝑉𝑚
Kebasaan M = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑐𝑐 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ 𝑎𝑖𝑟 𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑠𝑖
1,14
= 10

= 0,114
2P < M , sifat kebasahan disebabkan oleh ion CO32- dan OH-
• Penentuan HCO3-
Kandungan HCO3-, me/L =0
• Penentuan CO32-
Kandungan CO32-, me/L = 40 x (M-P)
= 1,04 me/L
• Penentuan OH-
Kandungan OH-, me/L = 20 x (2P-M)
= 3,32 me/L

2. Penentuan Klorida (Cl-)


𝑚𝐿 × 20.000
Kandungan Cl-, mg/L = 𝑚𝐿 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑎𝑖𝑟 𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑠𝑖
0,7 × 1000
= 3

= 233,33 mg/L
𝑚𝑔/𝐿 × 𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖
Kandungan Cl-, me/L = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙
233,33 × 1
= 35,5

= 6,57 me/L
3. Penentuan Kandungan Ca2+
Kandungan Ca2+, mg/L = 40 mg/L
𝑚𝑔/𝐿 × 𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖
Kandungan Ca2+, me/L = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙
149 × 2
= 40

= 2 me/L
4. Penentuan Kandungan Mg2+
Kandungan Mg2+, mg/L = 100 mg/L
𝑚𝑔/𝐿 × 𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖
Kandungan Mg2+, me/L = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙
100×2
= 24

= 8,3 me/L
5. Penentuan SO42-
Kandungan SO42-, mg/L = 300 mg/L
𝑚𝑔/𝐿 × 𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖
Kandungan SO42-, me/L = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙
300×2
= 96

= 6,25 me/L
6. Penentuan Ferro (Fe2+)
Kandungan Fe2+, mg/L = 1000
𝑚𝑔/𝐿 × 𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖
Kandungan Fe2+, me/L = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙
1000×2
= 56

= 35,71 me/L
7. Kadar Sodium (Na+)
Kadar Sodium (Na+) = Σ Anion – Σ kation
= 17,18 – 12,09
= 5,09 me/L
B. Perhitungan Indeks Stabilitas CaCO3
• Harga pH =5
• Harga pCa =3
• Harga pAlkali = 3,05
Tenaga ion keseluruhan (K) pada suhu:
pH – K – pCa – pAlk = SI
• 0°C = → 5 - 3,68 - 3 - 3,05 = -4,73
• 10°C = → 5 - 3,56 - 3 - 3,05 = -4,61
• 20°C = → 5 - 3,4 - 3 - 3,05 = -4,45
• 30°C = → 5 - 3,2 - 3 - 3,05 = -4,25
• 40°C = →5-3 - 3 - 3,05 = -4,05
• 50°C = → 5 - 2,72 - 3 - 3,05 = -3,77
• 60°C = → 5 - 2,4 - 3 - 3,05 = -3,45
• 70°C = → 5 - 2,08 - 3 - 3,05 = -3,13
• 80°C = → 5 - 1,76 - 3 - 3,05 = -2,81
• 90°C = → 5 - 1,36 - 3 - 3,05 = -2,41
• 100°C = → 5 - 0,96 - 3 - 3,05 = -2,01
9.5.3. Tabel
Tabel IX-2
Tabulasi Perhitungan Kation dan Anion
Konsentrasi Anion Konsentrasi Kation
Anion BM Mg/L Me/L Kation BM Mg/L Me/L
Cl- 35,5 233,33 6,57 Ca2+ 40 40 2
SO42- 96 300 6,25 Mg2+ 24 100 8,3
CO32- 60 31,2 1,04 Fe2+ 56 50 1,79
HCO3- 61 0 0 Ba2+ 137 negatif 0
OH- 17 28,22 3,32
ΣAnion 592,75 17,18 ΣKation 1249 12,09

Tabel IX-3
Perhitungan Indeks Stabilitas CaCO3
Konsentrasi Faktor Koreksi Ionic
Ion
PPM Me/L PPM Me/L Strength
Cl- 233,33 6,57 2,4 x 10-5 5,0 x 10-5 3,285 x 10-4
SO42- 300 6,25 2,1 x 10-5 1,0 x 10-5 6,25 x 10-5
CO32- 31,2 1,04 3.3 x 10-5 1,5 x 10-3 1,56 x 10-3
HCO3- 0 0 0,8 x 10-5 5,0 x 10-5 0
Ca2+ 40 2 3,0 x 10-5 5,0 x 10-5 10-4
Mg2+ 100 8,3 8,2 x 10-5 1,0 x 10-3 8,3 x 10-3
Fe2+ 50 35,71 8,1 x 10-5 1,5 x 10-3 5,356 x 10-4
Ba2+ negatif negatif - - -
Na+ 31381,02 5,09 2,2 x 10-5 1,0 x 10-3 5,09 x 10-3
Total Ionic Strength 0,07
9.6 PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas percobaan tentang analisa kimia air formasi.
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui sifat dari air formasi apakah
bersifat korosif, scale, atau stabil. Praktikum analisa kimia air formasi kali ini
dibagi menjadi penentuan pH, alkalinitas, kandungan kalsium, magnesium dan
perhitungan indeks stabilitas kalsium karbonat. Air formasi yang keluar dari
reservoir dapat bersifat asam, basa atau stabil. Air formasi yang bersifat asam
maupun basa akan menimbulkan permasalahan pada peralatan produksi sehingga
dilakukan percobaan ini agar mengetahui kandingan kimiawi air formasi. Prinsip
percobaan ini adalah menggunakan prinsip titrasi pada air formasi yang sebelumnya
diukur pH-nya dengan pH paper strip. Titrasi adalah suatu metode yang digunakan
untuk menganalisa kandungan kimia secara kuantitatif untuk menentukan
konsentrasi suatu larutan yang belum diketahui konsentrasi nya dengan larutan
yang sudah diketahui konsentrasinya dalam percobaan titrasi ini dilakukan untuk
mengetahui kandungan alkalinitas (CO₃¯, HCO₃¯,OH¯), klorida (Cl¯),sulfat (SO₄),
kalsium (Ca²⁺), serta magnesium (Mg²⁺). Setelah itu, membuat grafik diagram Stiff
dan mencari harga indeks stabilitas CACO₃ (SI) dengan perhitungan.
Prinsip kerja yang dilakukan pada percobaan ini adalah dengan cara titrasi,
yang mana metode ini merupakan salah satu metode kimia untuk menentukan
konsentrasi dari suatu larutan dengan cara mereaksikan larutan terhadap sejumlah
volume larutan yang lain yang sudah diketahui konsentrasi larutannya.
Untuk alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah alat
titrasi, gelas ukur, corong, kertas lakmusm pipet, magnesium dan sulfat instant test
kit, burret, gelas beker, phenolptaelin (PP), methyl orange (MO), H2SO4 0,02 N,
sampel air formasi, K2CrO4.
Jumlah konsentrasi anion adalah sebesar 17,18 Me/L sedangkan jumlah
konsentrasi kation adalah sebesar 12,09 Me/L dan harga pCa sebesar 3, pAlk
sebesar 3,05 dan pH sebesar 5. Berdasarkan hasil percobaan diperoleh harga SI
untuk tiap pengukuran temperature adalah pada temperature 0°C sebesar -4,73,

pada 10°C sebesar -4,61, pada 20°C sebesar -4,45, pada 30°C sebesar -4,25, pada
40°C sebesar -4,05, pada 50°C sebesar -3,77, pada 60°C sebesar -3,45, pada 70°C
sebesar -3,13, pada 80°C sebesar -2,81, pada 90°C sebesar -2,41, dan pada 100°C
sebesar -2,01.
Jika SI menunjukan hasil negatif maka pada temperatur tersebut air formasi
cenderung mengakibatkan korosi pada alat-alat produksi dan sebaliknya jika SI
menunjukan hasil positif maka pada temperatur tersebut air formasi cenderung
membentuk scale. Akan tetapi jika SI sama dengan 0 maka pada temperatur tersebut
air formasi dalam keadaan setimbang dimana tidak terbentuk scale maupun korosi.
Aplikasi yang dapat diterapkan dalam analisa air formasi adalah dapat
menentukan apakah air formasi dapat bersifat asam,basa, atau stabil. Jika air
formasi bersifat asam maupun basa dapat menyebabkan permasalahan terhadap
peralatan produksi. Hal tersebut akan diantisipasi dengan menambahkan corrosion
inhibitor dimana zat tersebut akan menghambat laju korosif. Cara lain adalah
dengan memasang rangkaian sel volta atau elektrokimia yang dapat memindahkan
sifat korosif yang akan mengenai peralatan produksi menjadi ke elektroda sel volta
tersebut. Sifat produksi air formasi yang dapat sangat merugikan apabila tidak
diantisipasi sebab jika peralatan sudah larut atau terkena korosi, maka satu-satunya
cara untuk menanggulangi adalah mengganti peralatan produksi yang tentunya
tidaklah murah. Scale dapat diantisipasi dengan menginjeksikan scale inhibitor dan
apabila terjadi scale dapat diatasi dengan metode pigging.
9.7. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan, diperoleh kesimpulan anytara lain:
1. Hasil percobaan
- pH air formasi =5
2+
- Kandungan Ca = 2 Me/L
- Kandungan Mg2+ = 8,3 Me/L
- Kandungan Cl- = 6,57 Me/L
2. Harga SI yang negatif menunjukan bahwa air formasi bersifat korosif.
Harga SI yang positif menunjukan bahwa air formasi bersifat scale. Harga
SI yang sama dengan nol menunjukan bahwa air formasi bersifat stabil.
3. Faktor yang dapat mempengaruhi pelarutan dan pengendapan dalam air
formasi adalah pH, temperatur serta total molar ionic strenght dari air
formasi tersebut.
4. Aplikasi dari mengetahui air formasi bersifat asam maupun basa adalah
menentukan desain peralatan produksi serta perlakuan terhadap air formasi.
Ditambahkan corrosion inhibitor pada air formasi yang bersifat korosif,
serta menambahkan scale inhibitor pada air formasi yang bersifat scale.

Anda mungkin juga menyukai