DISUSUN OLEH:
1.SILVIA SARI
2.SADAM PUTRA FATHURRAHMAN (332198421170
3.SRI HARYATI (332198421141)
kompleksometri titrasi
.
DUA ACARA JENIS TITRASI KOMPLEKSOMETRI
Metode Schwarzenbach biasanya digunakan untuk mengukur konsentrasi logam atau kalsium yang
terdapat dalam sampel yang diujikan. Kalsium atau logam inilah yang akan mengalami kompleks
dari EDTA. Warna indikator metalokromik yang tadi disebutkan akan menunjukkan indikasi
kandungannya
metode Schwarzenbach tadi menggunakan ligan polidentat, sebaliknya metode Liebig menggunakan
ligan monodentat, yakni molekul sederhana yang hanya memiliki atom donor tunggal. Dalam
metode ini, perak nitrat (AgNO3) bertindak sebagai titran. Cara ini umumnya dipakai untuk
menentukan kadar sianida dalam suatu sampel.
Titik ekuivalen
● Sensitif terhadap ion logam (perubahan warna dekat dengan titik ekivalen
titrasi
Venus
Mars
Pembuatan lbp, lbs, dan sampel
Alat dan bahan
1. Neraca analitik
2. Erlenmeyer 250ml
3. Labu ukur 250ml
4. Gelas ukur 10ml
5. Corong
Perhitungan :
mg = V × N × BE × BM
= 10 × 0,1 × 1 × 287,58
= 287,54 mg
Prosedur :
1. Hitung
2.Timbang zinc sulfat dengan timbangan analitik
3. Buat sebanyak 3 bungkus
Perhitungan :
0,1 N / 0,2 N × 250ml = 125ml
Kelarutan. :
Prosedur. :
1. Lihat konsentrasi larutan dilab. Konversikan sesuai yang diminta
2. Ambil larutan sebanyak125ml
3. Masukkan ke dalam labu ukur 250ml yang telah diberi aquadest
4.Tambahkan aquadest ad garis tanda
D. Normalitas LBS
Titrasi Perhitungan
Indikator. : EBT
1. Masukkan LBS ke dalam buret ad 10,00ml
2. Larutkan LBP dengan pelarut secukupnya, masukkan kedalam erlenmeyer
3. Tambahkan buffet amoniak
4. Beri indikator 1-2 tetes (berubah warna menjadi ungu sekilas)
5. Titrasi ad berubah warna sebanyak 3×
Titrasi Penimbangan Volume Volume Volume
Awal (Mg) Akhir (Ml) Titrasi (Ml)
1 264.4 0.00 9.00 9.00
G. Kadar sampel
Titrasi Perhitungan
RATA-RATA
lll. Pembahasan
1. 245, 346 / 264,4 × 100% = 99,57%
2. 245, 346 / 246,5 × 100% = 99,53%
3. 250, 798 / 246,4 × 100% = 101,78%
Rata-rata
= 99,57% + 99,53% / 2 = 99,55%
IV. Kesimpulan
Syarat yang tertera pada FI IV hal 516,kadar MgSO4 adalah tidak kurang dari 99% dan tidak lebih dari 100,5%.
Kadar yang didapat dari hasil praktikum menunjukkan 99,55% dan memenuhi syarat dalam FI IV. Hal itu
menunjukkan kalau larutan bersifat stabil.
Prosedur pembakuan dan penetapan kadar
Cara kerja :
1. Siapkan alat dan bahan. Bilas peralatan gelas.
2. Timbang CaCO3 0,1 - 0,11 gram dengan kertas timbang dan menimbang menggunakan neraca analitis.
3. Masukkan ke dalam labu ukur yang telah di beri corong
4. Tetesi HCl 1,5 N. Tetesi hingga CaCO3 larut menjadi bening. Karena CaCO3 tidak dapat dilarutkan menggunakan aquadesr (tidak
larut dalam aquadest)
5. Setelah CaCO3 larut, tambahkan aquadest sampai tanda tera. Kocok hingga homogen
6. Ambil larutan CaCO3 menggunakan pipet volume 25ml. Masukkan dalam labu erlenmeyer
7. Tambah buffer 2ml, tambah 1 ml MgEDTA dan tambah EBT sepucuk pisau. Indikator EBT berwarna pink.
8. Titrasi menggunakan buret yang sebelumnya telah di bilas. Catat volume awal dan akhir, titrasi 3 kali. Perubahan warna akan terjadi. Merah
menjadi ungu menjadi biru. Yang dipakai adalah perubahan menjadi biru.
Hasil dan pembahasan
a. Nimbang CaCO3 = 0,1044 gram = 104,4 mg
b. Nimbang Mg
M=n/V
0,2 = gr / BE × L
0,2 = gr / 246,48 × 0,2
gr = 49,296 × 0,2
gr = 9, 8592 gram
C. Buat larutan HCl 1,5 N
Vx = N × V × BM / 10 × n × K × l
= 1,5 × 0,1 × 36,5 / 10 × 1 × 37 × 1,18
= 5,475 / 436,6
= 0,0125 l
= 12,5 ml
D. Membuat Mg EDTA
- Mg nimbang : 9,8592 gram
- Larutkan dengan menggunakan aquadest pada labu ukur 200ml
- Timbang EDTA 14,8896 gram. Dilarutkan menggunakan aquadesr dengan labu ukur 200ml
- Masing-masing larutan yang telah dilarutkan di ambil 75 ml menggunakan buret
- Masukkan MgEDTA ke labu erlenmeyer, sehingga total volume MgEDTA 150ml
- Ambil MgEDTA 1ml dengan pipet ukur dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Kemudian di tambah 0,5 ml
buffer pH 10, ditambah EBT sepucuk sendok, perubahan menjadi ungu
- Ambil MgEDTA 5ml menggunakan pipet ukur dan dimasukkan pada labu erlenmeyer ditambah 2,5ml buffer.
Kemudian di tambah EBT sepucuk sendok. Perubahan menjadi warna ungu. Jika perubahan menjadi biru maka
kekurangan Mg. Jika perubahan warna menjadi merah maka kekurangan EDTA.
Perhitungan kadar :
N EDTA : 0,0093 N
Titrasi l :
% Ca = V × N × BE × D × 100% / bobot sampel (mg)
= 26,86 × 0,0093 × 40 × 100/25 × 100% / 104,4
= 26,86 × 1,488 × 100% / 104,4
= 38, 2832&
Titrasi ll :
% Ca = V × N × BE × D × 100% / bobot sampel (mg)
= 27,26 × 0,0093 × 40 × 100/25 × 100% / 104,4
= 27,26 × 1,488 × 100% / 104,4
= 38, 8533%
Titrasi lll :
% CaCO3 = V × N ×BE × D × 100% / bobot sampel (mg)
= 25,94 × 0,0093 × 40 × 100/25 × 100% / 104,4
= 25,94 × 1,488 × 100% / 104,4
= 36, 9719%
1. Suatu sampel 0,500 g yang mengandung Na2CO3 dianalisis menggunakan metode titrasi balik dimana pertama-tama
ditambahkan 50 ml 0,100 M HCl, di didihkan untuk menghilangkan CO2 kemudian di titrasi balik dengan 0,100 M NaOH. Jika
diperlukan 5,6 ml NaOH untuk titrasi balik, berapa persen Na2CO3 dalam sampel?
Jwb : kita mulai dari reaksi titrasi balik :
NaOH + HCl + NaCl + H2O
Sehingga,
Mol HCl lebih = mol NaOH
= 0,1 × 5,6 mmol
= 0,56 mmol
Reaksi awal adalah :
Na2CO3 + 2HCl menjadi 2NaCl + CO2 + H2O
Maka, mol Na2CO3 = 0,5 × HCl bereaksi
Mol Na2CO3 = 0,5 × ( 50 × 0,1 - 0,56 ) mmol
= 2,22 mmol